• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Teori Family Isnad Terhadap Autentisitas Hadis: Studi Komparatif Analisis Antara Teori Ahli Hadis dan Teori Orientalis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Teori Family Isnad Terhadap Autentisitas Hadis: Studi Komparatif Analisis Antara Teori Ahli Hadis dan Teori Orientalis"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

Teori para ahli hadis tentang keabsahan hadis dimulai dari takhrîj hadis, kemudian kritik hadis (kritik sanad dan kritik matan). Teori ISNAD famili tidak berpengaruh (yakni tetap dalam menilai “hadits yang tidak autentik”) ketika teori para ahli hadis menilai hadits ISNAD keluarga “tidak autentik”. Artinya suatu hadis yang wurûdnya (keasliannya) ditolak (mardûd) tidak perlu diteliti lebih lanjut dari segi dalâlahnya (bagaimana memahaminya).

Sedangkan Shalâhuddîn al-Adlabî,14 dianggap sebagai ahli hadis yang berkontribusi besar dalam pembahasan kritik Matan. Para ahli hadis merumuskan lima kriteria wurûd (keaslian) suatu hadis berdasarkan kritik sanad dan kritik matan. Mereka sangat antusias mengkritisi kesahihan (wurûd) hadis yang telah disepakati secara turun-temurun oleh para ahli hadis.

Mengingat urgensi penelitian ini, penulis memandang penting untuk menyelidiki pengaruh teori isnad keluarga orientalis terhadap keaslian hadis, yang telah lama dirumuskan secara konservatif oleh para ahli hadis. PENGARUH TEORI ISNAD KELUARGA TERHADAP KEASLIAN HADITH (Analisis studi banding antara teori ahli hadis dengan teori orientalis).

Permasalahan

Identifikasi Masalah

Bagaimana para ahli hadis mengkonstruksi teori kesahihan hadis dan menyikapi kritik terhadap teori keluarga isnad. Apa dampak penerapan teori isnad keluarga orientalis terhadap kesahihan hadis dalam kitab-kitab hadis kanonik? Bagaimana perbandingan penerapan otentisitas hadis antara teori para ahli hadis dengan teori keluarga isnad orientalis dalam kitab-kitab hadis kanonik?

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Bagaimana perbandingan penerapan otentisitas hadis antara teori ahli hadis (melalui takhrîj dan kritik hadis) dengan teori keluarga isnad orientalis (Joseph Schacht) dalam kitab hadis kanonik (al-kutub as-sittah) . Bagaimana penerapan teori isnad keluarga orientalis (Joseph Schacht) terhadap otentisitas hadis dalam kitab hadis kanonik (al-pole as-sittah)?”

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Studi Pustaka

Tesis program S2 UIN Syarif Hidayatullah ini ditulis oleh Fadlullah Muhammad Said (2004M) bertajuk: Konsep Hadis Sahih menurut Ahli Sunnah dan Syiah. Penulis tesis ini mengkaji kriteria kesahihan hadis dengan membandingkan versi Ahlu Sunnah dan Syi‘ah, manakala penelitian ini mengkaji kriteria kesahihan hadis dengan membandingkan versi Ahlu Sunnah (Ahlu Sunnah) dan Orientalis. Disertasi program S3 UIN Syarif Hidayatullah yang ditulis oleh Muhammad al-Bukhari (2002M) bertajuk: Kaedah Keaslian Matan Hadis.

Penulis skripsi ini mengkaji kriteria keabsahan hadis hanya pada aspek materiilnya saja, sedangkan penelitian ini mengkaji kriteria kesahihan hadis dari aspek sanad dan kematangannya. Penulis skripsi ini membahas tentang hadis takhrîj dari kitab Mafâhîm Yajibu an Tushahhah karya Sayyid Muhammad „Alwi al-Mâlikî. Tesis program magister Institut Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang ditulis oleh Asrofi (2003M) berjudul: Kajian Orientalisme dan Hadits: Pandangan Barat Terhadap Keaslian Hadits.

Tesis program magister UIN Syarif Hidayatullah ini ditulis oleh Siti Fatimah (2008M) dengan judul: Metode Kritik Keaslian Hadits: Studi Banding Josep Schacht dan M.M. Tesis program magister UIN Syarif Hidayatullah ditulis oleh Fahrurrozi (2007M) dengan judul: Kajian Kritis Metodologi Josep Schacht dan Tesis dalam Kajian Hukum Islam. Penulis disertasi ini membahas metodologi Joseph Schacht (Orientalis Barat) dan kritik tesisnya terhadap hukum Islam secara umum dari berbagai sudut.

Namun penelitian ini lebih fokus pada kesahihan hadis secara khusus, atau kritik sanad secara lebih detail. Melihat beberapa tulisan dan hasil penelitian di atas, maka penulis berpendapat sudah ada beberapa tulisan dan penelitian pada masing-masing bagiannya, namun belum ada satupun yang benar-benar menyentuh inti penelitian yang dibahas yaitu penelitian mengenai pengaruh Orientalis. . Teori keluarga isnad tentang kesahihan hadis, mengkaji teori perbandingan para ahli hadis yaitu melalui takhrîj dan kritik hadis dengan teori keluarga isnad orientalis.

Kerangka Teori

Hipotesa

Metodologi Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data
  • Metode Analisis Data
  • Metode Validasi Data

Keempat, Jami‟ al-Ushûl fi Ahâdîts ar-Rasûl oleh Ibn al-Atsîr al-Jazarî (w. 606H), yang ditahqîq oleh. Kelima, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis dan Metodologi Kajian Hadis Nabawi oleh Syuhudi Ismail, kedua-duanya terbitan Bulan Bintang. Keenam, Manhaj Naqd al-Matn Al-Adlabî, yang diterjemahkan dalam Metodologi Kritikan Hadith Matan, diterbitkan oleh Gaya Media Pratama.

وهذه المعلومة مبنية على معنى هذا البحث الذي قرأت فيه كتاب - كتاب الحديث الشرعي، موثء مالك التابع، مسند أحمد، سنن الدارمي، سنن النسائي الكبرى، المستدرك. -الحاكم، وسنن البيهقي الكبرى. كتاب السيرة في سجر اصطدام في معرفة الأشهب كريا بن عبد البر (ت 463هـ)، تهذيب الكمال كريا المزي (ت 742هـ)، سير أعلام الأنبياء. نبلاء الرجال كريا السخاوي (ت 902هـ) وطبقة الحافظات كريا السيوطي (ت 911هـ) والخلشة كاريا الخزرجي (ت 923هـ). أما في بقية الأوقات، أما في البهاسا الإندونيسية، فاسم "الكاريا العربية" ابن منظور، والكاريا العربية الحالية لإندونيسيا "أتابك".

Dan ayat dan hadits carilah kitab seperti al-Mu„jam al-Mufahras li Alfâzh Al-Qur`ân al-Karîm karya Muhammad Fuâd „Abdul-Bâqî (w. 1388H) dan al-Mu„jam al-Mufahras li Alfâzh al - Hadîst an-Nabawî karya orientalis Wensink. 63 Data sekunder atau data bekas adalah data yang diperoleh dari pihak lain, yang tidak diperoleh peneliti secara langsung dari subjek penelitiannya. w. 806H), Nuzhah an-Nazhar karya Ibnu Hajar (w. 852H), Fath al-Mughîts karya as-Sakhâwî (w. 902H), Tadrîb ar-Râwî dan Alfiyah karya As-Suyûthî (w. 911H), Qawâ„id karya -Tahdîts karya Al-Qâsimî (w. 1332H), Ar-Risâlah al-Mustathrafah karya Al-Kattânî (w. 1345H), Fawâ`id fî „Ulûm al-Hadîts karya Al-Mubârakfurî (w. 1353H), As-Sunnah qabl at- Tadwîn dan Ushul Hadits karya „Ajjâj Al-Khatîb, „Ulûm Hadîts wa Mushthalahuhu Subhî Shâlih, Manhaj an-Naqd karya Nûruddîn„Itr, Taisîr Mushthalah al-Hadits dan Ushûahj at âath-jhr, Metode Hadits kerja.

Abdul-Muhdî, al-Ittijâhât al-Hadîtsiyyah oleh Sa„îd Mamdûh, dan Ulumul Hadis oleh „Abdul-Majîd Khon. Muthafâ al-A‘zhamî, Kritik Hadits oleh Ali Mustafa Yaqub, Common Link Theory GHA Juynboll Menelusuri Akar Sejarah Hadits Nabi oleh Ali Masrur, dan buku-buku lain yang mungkin mendukung penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif yaitu dengan membandingkan penerapan teori para ahli hadis yaitu melalui takhrîj dan kritik terhadap hadis, dengan menerapkan teori keluarga isnad orientalis pada kitab-kitab hadis kanonik (al-kutub as-sittah ), kemudian menganalisis sejauh mana pengaruh penerapan teori isnad keluarga terhadap kesahihan hadis, baik pengaruh itu terlihat secara langsung maupun tidak langsung.

Metode validasi data yang digunakan adalah dengan menggunakan hasil evaluasi para ahli hadis yang berkompeten di bidangnya dengan membentuk kesimpulan yang disepakati mayoritas atau diikuti mayoritas.

Sistematika Penulisan

Kedua, Masalah, yang terdiri dari identifikasi masalah, batasan masalah dan rumusan masalah, yaitu menyederhanakan masalah untuk direduksi menjadi suatu rumusan masalah. Ketujuh, metodologi penelitian, yang meliputi jenis dan pendekatan penelitian, metode pengumpulan data dan sumber data, serta metode analisis data. Tema ini mempunyai tiga pembahasan, yaitu: Pertama, Pengertian dan sejarah kesahihan hadis, yakni pengertian kesahihan hadis, sejarah kesahihan hadis, dan sejarah kesahihan hadis.

Keempat, metodologi pemeriksaan keabsahan hadis yaitu takhrîj al-hadîts, i'tibar as-sanad, naqd as-sanad, naqd al-matn dan natîjah. Bab ketiga membahas tentang “Teori Isnad Keluarga Orientalisme dan Orientalis Mengenai Kesahihan Hadits”, yang dikelompokkan menjadi tiga pembahasan, yaitu: Pertama, Orientalisme, yang membahas tentang pengertian Orientalisme dan Orientalisme, serta sejarah, misi dan motivasinya. orientalisme. Kedua, orientalisme mengenai keabsahan hadis, yaitu tokoh dan pandangan orientalis tentang keabsahan hadis, teori orientalis tentang keabsahan hadis, dan pandangan para ahli hadis tentang teori orientalis.

Ketiga, teori Islamic sanad keluarga orientalis mengenai kesahihan hadis yaitu Joseph Schacht, penganjur teori sanad keluarga, konsep teori isnad keluarga, kritik terhadap teori isnad keluarga. Bab keempat merupakan materi inti penelitian ini yang diberi judul: “Pengaruh Teori Keluarga Isnad Orientalis Terhadap Keautentikan Hadits”. Pertama, perbandingan kesahihan hadis antara teori ahli hadis dengan teori isnad keluarga orientalis, yang dibandingkan adalah hadis yang tidak memiliki teori isnad keluarga, dan hadis yang memiliki teori isnad keluarga, dan kedua. , pengaruh.

KESIMPULAN

Komparasi Penerapan Autentisitas Hadis antara Teori Ahli Hadis dan Teori Family Isnad Orientalis

Pengaruh Penerapan Teori Family Isnad Orientalis Terhadap Autentisitas Hadis adalah

Al-Kâsyif: fî Ma‘rifah man lahu Riwâyah fî al-Kutub as- Sittah, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1403H. Al-‘Ainî, Badruddîn Abû Muhammad Mahmûd bin Ahmad.‘Umdah al-Qârî: Syarh Shahîh al-Bukhârî, Beirut: Dâr Ihyâ` at-Turâts al-‘Arabî, t.th. Kritikan Sanad: Hadis sahîh (sahih), muttashil (sambung sanad) dan marfû„ (berdasarkan Rasulullah saw) - Kritikan Matan: Hadis tidak sahîh (tidak sahih).

Kritik terhadap Sanad: Hadits tersebut tidak dikomentari (yaitu: bukan hadits shahih, juga bukan hadits inautentik). A. Kritik terhadap Sanad: Hadits dha„îf (semi autentik) atau maudhû„ (pasti tidak autentik), muttashil (sanad terus menerus) dan marfû” (merujuk pada Nabi). Kritik terhadap Sanad: Hadits tersebut tidak dikomentari (yaitu: baik hadis shahih maupun hadits tidak shahih) Muhammad b.

Kritikan Sanad: Hadis shahîh (sahih), muttashil (sambungan sanad), marfû„. dinisbahkan kepada Nabi (saw), mu'allal (dengan cacat/'illat). Kritikan terhadap Sanad: Hadis itu tidak diulas (iaitu tiada hadith sahih, dan tiada hadith yang tidak sahih). Kritikan Sanad: Hadis shahîh (sahih) atau hasan (separuh sahih), muttashil (sambungan sanad) dan marfû„. disandarkan kepada Nabi (saw) - Kritikan Matan: Hadis itu tidak sahîh (tidak sahih).

Kritik Sanad: Hadits tersebut tidak shahih (tidak shahih), karena satu hal, yaitu: Hubungan ayah-anak, yaitu ayah Suhail (Abû Shâlih) dengan anaknya (Suhail). Kritik Sanad: Hadits Hasan (semi autentik) atau dha„îf (semi autentik), muttashil (sanad berkesinambungan), dan marfû„ (merujuk pada Nabi). Kritik Sanad: Hadits tersebut tidak shahih (tidak autentik) karena satu hal, yaitu: Hubungan tante-keponakan yaitu Tante Thalhah („Âisyah binti Thalhah) dengan sepupunya (Thalhah bin Yahyâ).

Kritikan Sanad: Hadith shahîh (sahih), muttashil (sambungan sanad) dan marfû„ (distribusikan kepada Rasulullah saw) - Kritikan Matan: Hadith shahîh (sahih) - Kesimpulan: Hadis shahîh (sahih) . Kritikan Sanad: Hadis dha'îf (separuh sahih), muttashil (meneruskan sanad), marfû' (dinisbahkan kepada Nabi saw) dan mu'allal (cacat/'illat). Kritikan Sanad: Hadis tersebut tidak sahîh (tidak sahih), kerana satu sebab iaitu hubungan budak lelaki yang merdeka iaitu Ibn 'Abbâs ra dengan 'Ikrimah.

Referensi

Dokumen terkait