• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH TERAPI AKUPRESUR PADA TITIK SACRAL POINT (B27-B34) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI MTS HASANUDDIN CLUMPRIT KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGARUH TERAPI AKUPRESUR PADA TITIK SACRAL POINT (B27-B34) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI MTS HASANUDDIN CLUMPRIT KABUPATEN MALANG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR PADA TITIK SACRAL POINT (B27-B34) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI MTS

HASANUDDIN CLUMPRIT KABUPATEN MALANG Virgiamelia Hafshah Sevia1)

1)Prodi Sarjana Kebidanan Institut Teknologi Sain Dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Jl. S Supriadi No.22, Sukun, Malang, Jawa Timur 65147

Email: hafshahseviavirgiamelia@gmail.com ABSTRACT

Menstrual pain is a discomfort or cramping in the lower abdomen that occurs before or during menstruation. Dysmenorrhea can range from mild to severe, sometimes disrupting daily activities. A dominant factor associated with the occurrence of menstrual pain is lack of knowledge; more than 50% of women in the country experience pain during menstruation.

The incidence of menstrual pain ranges from 45-95% among productive women. The aim of this study is to determine the influence of acupressure therapy on the sacral point (B27-B34) towards menstrual pain intensity in adolescent girls at Hasanuddin Clumprit Islamic Junior High School, Malang Regency. This research employs a One-group Pre-Test and Post-Test design with a population of 28 individuals. Consecutive sampling method is used for sample selection. Data analysis is conducted using the Wilcoxon test. Based on the Test Statistics output, it is found that the Asymp. Sig. (2-tailed) p-value is 0.000 < (0.05), thus it can be concluded that H0 is rejected and H1 is accepted, indicating an influence of Acupressure Therapy on the Sacral Point (B27-B34) towards Menstrual Pain Intensity in Adolescent Girls at Hasanuddin Clumprit Islamic Junior High School, Malang Regency.

Keyword: Acupressure on the Sacral Point (B27-B34) for Menstrual Pain in Adolescent Girls Pendahuluan

Masa remaja adalah periode waktu individu beralih dari fase anak ke fase dewasa. Setiap manusia pasti akan mengalami masa remaja. Pada remaja putri terjadi sesuatu perubahan fisik yaitu perubahan organ-organ reproduksi yang ditandai dengan datangnya menstruasi (Supriadi,2021). Haid atau menstruasi merupakan pelepasan dinding endometrium disertai darah. Nyeri sering menyertai kejadian menstruasi, sebagai hasil kontraksi kuat miometrium yang terjadi menjelang dan selama menstruasi.

Dismenore atau nyeri haid adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau saat menstruasi.

Dismenore dapat bersifat ringan, tetapi juga bisa parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari (kusmiyati, 2021).

Faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian dismenore adalah

kurangnya pengetahuan. Didunia sangat besar bahkan. Rata- rata lebih dari 50%

perempuan disetiap negara yang mengalami disminore. Angka kejadian dismenore berkisar 45-95% dikalangan wanita usia produktif. Walaupun pada umumnya tidak berbahaya, namun dapat mengganggu pada wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tertentu tidak sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa berkerja, ada pula yang tidak kuat beraktivitas saking nyerinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri individu diantaranya adalah mekanisme koping misalnya dengan mengatur diet dan nutrisi, istirahat dan tidur, berolahraga, berhenti merokok, menghindari minuman keras, mengatur berat badan, terapi psikofarmako, terapi somatik, mengatur waktu dengan tepat dengan merencanakan kegiatan sebelum timbulnya nyeri menstruasi.

(2)

Berdasarkan hasil penelititian ASEAN presentase kejadian dismenore sekitar 60%. Dimana dismenore dialami 30%-50% oleh wanita usia reproduksi dan 10%-15% tidak dapat melakukan aktivitas apapun, mengganggu kegiatan belajar disekolah dan kehidupan keluarga.

Sementara Di Indonesia angka kejadian dismenore 64,25%, terdiri dari 54,89%

dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (WHO,2019). Berdasarkan hasil penelitian di Jawa Timur mendapatkan responden dengan nyeri haid banyak dialami pada kelompok usia 12-13 tahun dengan presentasi 53,3%. Kelompok pada usia 14-15 tahun dengan presentasi 46,7%.

Sedangkan di kabupaten malang angka kejadian disminore yaitu kelompok usia 12-14 tahun dengan presentasi 36%.

Kelompok pada usia 15-17 tahun dengan presentasi 63,8% (Dinas Kesehatan Kota malang, 2021).

Berdasarkan studi pendahuluan yang lakukan peneliti di sekitar Mts Hasanuddin Clumprit Kabupaten Malang dengan wawancara non formal kepada remaja putri yang merupakan siswi Mts, mereka sering mengeluh dan mengalami nyeri menstruasi, diantaranya kurang pengetahuan tentang dismenore.

Dilingkungan Mts Hasanuddin Clumprit Kabupaten Malang diperkirakan 35% siswi sering mengalami nyeri menstruasi pada saat menstruasi dan sekitar 5% siswi tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya disebabkan nyeri menstruasi.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh terapi akupresur pada titik sacral point (B27- B34) terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri di MTS Hasanuddin Clumprit, Kabupaten Malang.

Metode

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra Eksperimental dan menggunakan pendekatan One-Group Pre- test and Post-test Design. Penelitian Pra eksperimental adalah suatu rencana

penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.

Pendekatan One-Group Pra-Post Test Design adalah suatu ungkapan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek dilakukan observasi sebelum dilakukan tindakan intervensi, kemudian observasi sebelum dilakukan intervensi dan observasi setelah dilakukan Intervensi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri yang usia < 21 tahun berada di Mts Hasanuddin Clumprit Kabupaten Malang Tahun 2022 sebanyak 28 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus consecutive sampling yang mana dengan menggunakan teknik ini berarti jumlah sampelnya adalah 28 responden.

Variabel independent dalam penelitian ini adalah terapi akupresur pada titik sacral point (B27-B34), sedangkan untuk variable dependennya adalah skala nyeri haid. Terapi akupesure diberikan dengan menggunakan terapi akupresur dengan menggunakan alat ukur lembar Observasi pemberian terapi akupresur, sedangkan untuk skala nyeri haid menggunakan lembar Observasi skala NRS (Numeric Rating Scale).

Uji statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Analisis Wilcoxson. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon, uji ini menggunakan teknik statistik kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan uji statistic non- parametetrik yaitu dengan menggunakan statistic “Wilcoxon” yaitu suatu cara nonparameteric yang amat sederhana untuk membandingkan dua populasi kontinu bila hanya tersedia sampel bebas yang sedikit dan kedua populasi asalnya tidak normal.

Hasil

Hasil dari penelitian pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan

(3)

terapi Akupresur Pada Titik Sacral Point (B27-B34) pada Intensitas Nyeri Haid Remaja Putri MTS Hasanuddin Clumprit Kabupaten Malang didapatkan hasil 1 responden (37%) mengalami nyeri ringan, 10 responden (36%) mengalami nyeri sedang, 15 responden (537%) mengalami nyeri berat terkontrol dan 2 responden (7%) mengalami nyeri berat tidak terkontrol. Setelah dilakukan terapi Akupresur Pada Titik Sacral Point (B27- B34) di dapatkan hasil 25 responden (90%) mengalai intensitas tidak nyeri, 2 respoden (7%) mengalami intensitas nyeri ringan dan 1 responden (37%) mengalami intensitas nyeri sedang.

Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh hasil perbedaan melalui uji beda Wilcoxon diperoleh p value 0.000. nilai p value penelitian menunjukkan p value < α (0,05) yang berarti memiliki perbedaan nilai yang sangat bermakna. Yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan pada Pengaruh Terapi Akupresur Pada Titik Sacral Point (B27-B34) pada Intensitas Nyeri Haid Remaja Putri MTS Hasanuddin Clumprit Kabupaten Malang.

Intensitas Nyeri Menstrua si

Sebelu m

% Sesuda h

%

Tidak Nyeri (0)

- - 25 90

Nyeri Ringan (1-3)

1 37 2 7

Nyeri Sedang (4-6)

10 36 1 37

Nyeri Berat Terkontr ol (7-9)

15 53 7

- -

Nyeri berat Tidak Terkontr ol

2 7 - -

Total 28 10 28 10

0 0

Berdasarkan output Test Statistics di atas, diketahui nilai Asymp. Sig. (2- tailed) bernilai p value =0,000 lebih <

0,05, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima atau terdapat pengaruh Pengaruh terapi Akupresur Pada Titik Sacral Point (B27-B34) pada Intensitas Nyeri Haid Remaja Putri MTS Hasanuddin Clumprit Kabupaten Malang.

Pembahasan

Intensitas sebelum di lakukan terapi akupresur pada titik sacral point (B27- B34) terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri.

Kualitas pemberian terapi akupresur sebelum dan sesudah dilakukan terapi akupresur terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri MTS Hasanuddin Clumprit, Kabupaten malang dengan responden berjumlah 28 orang yang mengalami nyeri haid sebelum pemberian terapi akupresur sejumlah, Nyeri haid Ringan 1 orang (37%), Nyeri sedang 10 orang (35%), Nyeri berat terkontrol 15 orang (537) dan Nyeri berat tidak terkontrol sebanyak 2 orang (7%).

Nyeri haid atau yang biasa disebut dengan disminore adalah nyeri atau kram perut bagian bawah yang muncul sebelum atau saat menstruasi.

Faktor-faktor nyeri haid yaitu kadar hormon prostaglandin yang terlalu banyak, hormon ini yang merangsang otot Rahim berkontraksi untuk mengeluarkan darah menstruasi.

(4)

Menurut Peneliti penyebab remaja putri MTS Hasanuddin mengalami nyeri haid disebabkan karena periode menstruasi, Rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisannya.

Kontraksi ini mengakibatkan kemunculan hormon prostaglandin yang memicu rasa sakit dan peradangan. Tingginya kadar prostaglandin berkaitan dengan intensitas nyeri haid. Nyeri haid biasanya baru timbul 2 atau 3 tahun sesudah menarche dan umumnya hanya terjadi pada siklus haid yang disertai pelepasan sel telur.

Intensitas sesudah melakukan terapi Akupresur pada titik sacral point (B27- B34) terhadap rasa nyeri haid pada remaja putri.

Menurut Peneliti, hasil dari penelitian sesudah pemberian terapi akupresur remaja putri MTS Hasanuddin clumprit yang tidak mengalami nyeri 25 orang (89%), nyeri ringan sebanyak 2 orang (7%) dan nyeri sedang 1 orang (37%).

Akupresur merupakan Teknik penyembuhan dengan cara menekan, memijat bagian dari titik tertentu pada tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital. Akupresur bertujuan untuk mengatasi rasa sakit, Mengurangi stres, dan ketegangan.

Akupresur bermanfaat untuk pencegahan penyakit, akupresur juga bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, terapi akupresur dilakukan searah jarum jam sebanyak 30 putaran selama 3-5 menit.

Menurut Peneliti Terapi akupresur dapat Mengurangi rasa nyeri pada haid karena terapi akupresur menggunakan teknik penekanan, pemijatan dan pengurutan pada tubuh.

Pengaruh terapi akupresur pada titik sacral point (B27-B34) terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri.

Berdasarkan hasil uji statistic dengan Wilcoxon Diperoleh hasil yang signifikan p value= 0.000 < 0.05 maka disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima atau terdapat pengaruh terapi akupresur

pada titik sacral point (B27-B34) pada intensitas Nyeri haid remaja putri MTS Hasanuddin Clumprit Kabupaten Malang.

Pemijatan pada titik akupresur yaitu menggunakan jari tangan apabila sensai rasa dapat tercapai, maka juga dapat merangsang keluarnya hormon endomorfin (Hormon sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang.

Akupresur berguna untuk Mengurangi atau pun mengobati berbagai jenis penyakit dan nyeri. Penekanan dilakukan secara perlahan-lahan sampai ditemukan titik meridian yaitu kondisi

dimana tubuh merasakan

nyeri.(Hasanuddin, 2020).

Menurut Peneliti penekanan atau pemijatan pada titik sacral point (B27- B34) dapat Mengurangi rasa nyeri pada haid , penekanan terapi akupresur ini dilakukan selama 3-5 menit sebanyak 30 kali putaran selama 3 hari pertama fase menstruasi.

Keterbatasan Penelitian

Pada Penelitian membahas tentang pengaruh terapi akupresur pada titik sacral point (B27-B34) terhadap intensitas nyeri haid remaja putri masih terbatas sehingga diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai intensitas nyeri haid remaja putri serta tingkat pemahaman remaja putri mengenai terapi akupresur pada titik sacral point (B27-B34) untuk Mengurangi rasa nyeri haid.

Kesimpulan

Secara umum dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh akupresur pada titik sacral point (b27-b34) terhadap intensitas nyeri haid remaja putri di MTS hasanuddin Clumprit Kabupaten malang dengan mengacu pada hasil-hasil berikut:

1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan sebelum diberikan pelakuan penerapan terdapat peningkatan yang signifikan baik sebelum dan sesudah diberikan

(5)

pelakuan berupa akupresur pada totik sacral point (b27-b34)

2. Menganalisa pengaruh akupresur pada titik sacral point (b27-b34) terhadap intensitas nyeri haid remaja putri di MTS hasanuddin Clumprit Kabupaten malang.

Daftar Pustaka

Afiyanti, Y., & Pratiwi, A. (2016).

Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Jakarta:

Rajawali Pe.

Ahyani, L. N., & Astuti, D. (2018). Buku Ajar Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Kudus: Badan Penerbit Universitas Muara Kudus.

Ammar, U. R. (2016). Faktor Risiko Dismenore Primer Pada Wanita Usia Subur Di Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya.

Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1).

Husna, A., & Suryana, B. (2017).

Metodologi Penelitian dan Statistik. Jakarta: BPSDMI.

Kemekes. (2021). Petunjuk Praktis Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Lestari, M., & Amal, F. (2019). Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Siklus Haid Tidak Teratur Pada Mahasiswi Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Jayapura. Jurnal Sehat Mandiri, 14(2).

Masturoh, I., & Anggita, N. (2018).

Metode Penelitian Kesehatan.

Palembang: Kemenkes RI.

Natassia, K. (2020). Monograf : Aroma Terapi Lavender Untuk Dismenor.Bandung: CV. Media Sains Indonesia.

Notoatmojo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Semarang:

Jakarta Rineka Cipta.

Rahmawati, D. T., Situmorang, R. B., &

Yulianti, S. (2019). Pengaruh Akupresur Terhadap Penurunan Nyeri Dysmenorhea. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 4(2).

Reeder, S. J. (2013). Keperawatan Maternitas Vol.II Edisi 18.

Tangerang: EGC.

Setyowati, H. (2018). Akupresur Untuk Kesehatan Wanita. Magelang:

UNIMMA Press.

Sinaga, E., Saribanon, N., Suprihatin, Sa'adah, N., Salamah, U., Murti, Y.

A.,

Lorita, S. (2017). Manajamen Kesehatan Menstruasi. Jakarta: Universitas Nasional.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.Sukabumi: Penerbit Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan terapi musik klasik Mozart dengan terapi musik kesukaan terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri di SMA. Negeri 5 Denpasar tahun

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk meng- adakan penelitian lebih lanjut tentang “Pe- ngaruh Terapi Akupresur terhadap Intensitas

Dalam penelitian ini ditemukan terapi klasik musik mozart efektif digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri haid pada mahasiswi, hal ini dibuktikan bahwa 33,3%

Remaja putri mengalami aktivitas belajar cukup dikeranakan belum sepenuhnya mengetahui dampak nyeri haid (dysmenorrhea) yang menimbulkan kekhawatiran berlebihan

Intensitas nyeri haid (dismenore) sebelum melakukan abdominal stretching pada remaja putri di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang hampir dari setengah responden

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat intensitas nyeri haid (dismenore) setelah Intervensi latihan Abdominal Stretching remaja putri di SMK Kesehatan BIM Jombang

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaa abdominal stretching dan senam dismenorea terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri.. Metode : quasi eksperimental

PEMBAHASAN Gambaran Intensitas Nyeri Haid Dysmenorrhea Sebelum Aromaterapi Lavender Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah 35,0% intensitas nyeri haid