PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI (IQ), PERHATIAN ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS IX IPS DI SMA
NEGERI 5 PADANG
JURNAL
Oleh:
FEVI FEBRIANI 11090053
PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRISUMATERA BARAT
PADANG 2016
PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI (IQ), PERHATIAN ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS IX IPS DI SMA
NEGERI 5 PADANG Oleh
Fevi Febriani1, Dina Amaluis, SE.MM2, Rika Verawati, M.Pd3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP PGRI Sumatera Barat
2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
Email : [email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: pengaruh tingkat intelegensi (IQ, perhatian orang tua, dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara tingkat intelegensi (IQ) terhadap prestasi belajar siswa hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 2,804 > ttabel 1,987, (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 8,131 > ttabel
1,987, (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 3,107 > ttabel 1,987, (4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara tingkat intelegensi (IQ), perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung 99,129 > Ftabel 2,32 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05dan Adjusted R Squere 0,774.
ABSTRACT
The research is almed to analize : the effect of level intellegency, parents attention, and students perception on teacher style in teaching toward student achievement on economic learning in padang public senior high school 5. The results indicated that (1) There was negative and significance effect between level intellegency and studens achievement, it was proved by value thitung 2,804 > ttabel
1,987, (2) There was positive effect between parents atertion and studens achievement, it wa seen by value of thitung 8,131 > ttabel 1,987, (3) There was positive and significance effect on teaching style of teacher to studens achievement it can be seend by thitung 3,107 > ttabel 1,987, (4) There was positive and significance effect among level intellegency, parents attention, and students peraption toward teaching style of teacher it was proved by valve Fhitung 99,129 >
Ftabel 2,32with significance value 0,000 < α = 0,05 andAdjusted R Squere 0,774.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki prestasi belajar yang baik.
Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang dicapai siswa setelah belajar selama waktu yang telah ditentukan.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, peranan sekolah sebagai lembaga formal pendidikan sangat penting. Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar.
Keberhasilan pendidikan akan dicapai jika ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan tersebut mempunyai fungsi dan tujuan yang harus diperhatiakan, fungsi dan tujuan tersebut dapat dilihat pada UU No. 2 2003 pasal 4 yang menyatakan:
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Arikunto (2010:10)
mengungkapkan bahwa: setelah berakhirnya proses belajar, guru mengadakan evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Di Indonesia alat ukur evaluasi prestasi belajar disebut tes hasil belajar. Tes ini digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah program pengajaran dan untuk mengetahui hingga sejauhmana siswa telah mendayagunakan kemampuan kognitifnya. Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan pendidikan disekolah.
Tujuan proses pembelajaran diperolehnya hasil optimal melalui optimalisasi proses pembelajaran tersebut, diharapkan para peserta didik dapat meraih prestasi belajar yang optimal dan memuaskan.
Namun pada kenyataannya yang terjadi di kelas XI IPS di SMA N 5 Padang pada mata pelajaran ekonomi masih banyak siswa yang setelah melakukan proses pembelajaran prestasi belajarnya masih kurang memuaskan, dimana prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai kognitif siswa seperti yang terdapat di dalam tabel 1 berikut :
Tabel 1
Daftar Nilai Ujian MID Semester 2 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA N 5 Padang Tahun Ajaran 2015/2016.
Kelas Jumlah Siswa
KKM
Nilai rata- rata Ujian
MID
Siswa Yang Tuntas
Siswa Yang Tidak Tuntas
Ketuntasan
Tuntas Tidak Tuntas XI IPS
1
31 orang 80 67,90 9 22 29,03% 70,96%
XI IPS 2
29 orang 80 65,79 6 23 20,69% 79,31%
XI IPS 3
30 orang 80 70,36 10 20 33,33% 66,66%
XI IPS 4
29 orang 80 71,44 8 21 27,58% 72,41%
Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi kelas XI SMA N 5 Padang, 2015
Tabel 1 di atas
memperlihatkan bahwa kondisi hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah. Nilai rata-rata kelasnya yang paling tinggi itu hanya 71,44. Kalau kita lihat pada tingkat ketuntasan pencapaian kriteria ketentuan minimum (KKM), persentase yang paling tinggi hanya 33,33% yaitu terdapat pada kelas XI IPS 3.
Sedangkan persentase yang tidak tuntas itu yang paling tinggi diraih oleh kelas XI IPS 2 yaitu sebesar
79,31%. Ini merupakan
permasalahan yang harus diselesaikan di sekolah tersebut.
Masalah ini muncul karena guru dan murid dihadapkan tentang bagaimana perhatian orang tua dan gaya mengajar guru itu sendiri.
Menurut Dalyono (2009:55) keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kesehatan jasmani dan rohani, intelegensi, bakat, minat, dan cara belajar siswa itu sendiri.
Faktor eksternal meliputi keluarga,
lingkungan, Guru, masyarakat, sekolah serta peralatan belajar atau sarana belajar.
Menurut Dimyati (2013:238) pada dasarnya terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor ini ada yang berasal dari dalam diri siswa dan ada yang berasal dari luar diri siswa. Sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, rasa percaya diri, Intelegensi, kebiasaan belajar, dan cita-cita siswa merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan guru, sarana dan prasarana, kebijakan penilaian, lingkungan sosial, serta kurikulum sekolah merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Berdasarkan faktor-faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar yang telah disebutkan di atas, maka tingkat Intelegensi (IQ), perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru merupakan faktor yang penting
dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Diantara begitu banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Jadi dalam penelitian ini, yang menjadi perhatian utama penulis yaitu tentang kaitan beberapa faktor internal pada diri siswa dengan hasil yang dicapai oleh siswa. Faktor-faktor internal tersebut diantaranya adalah faktor intelektif yaitu Tingkat Intelegensi (IQ) siswa dan faktor non intelektif yaitu perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru pada mata pelajaran ekonomi, khususnya pada kelas XI IPS di SMA N 5 Padang.
Kecerdasan/kemampuan intelektual atau yang biasa disebut intelegensi (IQ) merupakan kemampuan berpikir seseorang yang kemudian menentukan cara berpikir seseorang tersebut. Intelegensi memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan belajar dan prestasi belajar siswa. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Namun siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal itu disebabkan karena hasil belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sementara intelegensi merupakan salah satu bagian dari faktor tersebut (Slameto, 2010:56).
Adapun penggolongan IQ pada umumnya menurut (Suryabrata 2005:157) yang memiliki kategori IQ nya luar biasa memiliki kemampuan diatas 140. Sedangkan kategori cerdas sekali kemmapuan
yang dimilikinya berkisar antara 120 sampai 139, kategori cerdas berkisar antara 110 sampai 119, kategori sedang berkisar antara 90 sampai 109, kategori bodoh berkisar antara 80 sampai 89, kategori anak pada batas berkisar antara 70 sampai 79, kategori debil berkisar antara 50 sampai 69, kategori ambisil embicile berkisar antara 30 sampai 49 dan untuk kategori yang paling rendah yaitu idiot kemampuannya berada dibawah 30.
Untuk mengetahui tingkat intelegensi atau kemampuan intelektual siswa, sekolah mengadakan tes yang dinamakan dengan tes Intellegence Quotient (IQ). Tes IQ ini biasanya dilakukan pada satuan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), karena untuk mengetahui kemampuan intelektual siswa juga sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan jurusan pada tingkat SMA. Hasil tes IQ tersebut dinyatakan dalam angka yang menunjukkan tentang nilai kecerdasan serta panduan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan.
Mengenai faktor eksternal (luar diri), lingkungan yang pertama adalah lingkungan keluarga. Faktor keluarga disini dapat berupa perhatian orang tua atau orang tua siswa. Menurut Slameto (2010:105), perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Peranan perhatian orang tua secara umum dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua turut mendukung siswa
dalam pengadaan sarana dan prasarana belajar, yang akan memudahkan siswa untuk peningkatan proses belajar mengajar.
Terkait dengan perhatian orang tua secara umum dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar.
Alasan peneliti mengambil variabel tentang perhatian orang tua adalah karena saat peneliti melakukan observasi pendahuluan disekolah tersebut, peneliti memperoleh keterangan dari para guru bahwa masih banyak orang tua yang kurang peduli dengan pendidikan anaknya. Banyak orang tua yang merasa keberatan apabila siswa diharuskan untuk membeli buku penunjang kegiatan belajar.
Selain itu, orang tua juga tidak begitu peduli apabila ada undangan dari pihak sekolah atau pembagian raport yang seharusnya dihadiri oleh orang tua, tetapi sebagian dari mereka tidak datang atau hanya diwakilkan para anggota keluarganya yang lain.
Selain dari perhatian orang tua, gaya mengajar guru juga sangat berperan penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Salah satu yang menjadi upaya guru dalam proses belajar mengajar adalah gaya mengajar guru. Menurut Winkel (1996:202) “kunci keberhasilan guru terletak dalam menguasai keterampilan didaktis sebanyak mungkin, tetapi lebih dalam
kemampuan menggunakan
keterampilan yang dimiliki, sesuai dengan situasi dan kondisi kelas serta gaya mengajar guru itu sendiri sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik”. Gaya mengajar
merupakan keseluruhan tingkah laku yang khas pada dirinya dan agak bersifat menetap pada setiap kali mengajar. Setiap guru memiliki pola mengajar berbeda-beda dalam proses pembelajaran, hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas XI IPS SMA N 5 Padang ditemukan indikasi gaya mengajar guru ekonomi kurang bervariasi dalam mengelola proses belajar mengajar dan guru terlalu cepat menyampaikan materi pelajaran. Saat melakukan wawancara terhadap siswa, tanggapan siswa ada negatif dan positif tentang gaya mengajar guru di dalam kelas. Ada yang berpendapat guru tersebut terlalu serius dalam mengajar, sehingga menimbulkan kebosanan dalam proses belajar mengajar dan ada siswa yang berpendapat bahwa guru tersebut menyenangkan dan menimbulkan ketertarikan dalam proses belajar mengajar.
KAJIAN PUSTAKA Teori Prestasi Belajar
Menurut Arikonto
(2010:276) mengemukakkan
“prestasi belajar adalah nilai yang mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauhmana telah mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi. Menurut Bloom, Krathwohl dan Simpson dalam Mudjiono (2006:26) membagi prestasi belajar kepada 3 ranah yaitu:
1. Ranah kognitif (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi).
2. Ranah afektif (penerimaan, partisivasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup).
3. Ranah psikomotor (persepsi, sesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, garakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreatifitas)
Teori Tingkat Intelegensi (IQ) Ratna dan Dany (2011:210) mengatakan bahwa dengan kecerdasan manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Intelegensi adalah faktor bawaan atau keturunan dan faktor lingkungan.
Teori Perhatian Orang Tua
Menurut Slameto (2010:105), perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Menurut Nashori (2005:51), menjelaskan yang termasuk kedalam bentuk perhatian orang tua dalam mendidik anaknya adalah sebagai berikut :
1. Menemani atau mendampingi anak saat belajar
2. Memberi pengarahan, peringatan dan melakukan control aktivitas anak
3. Memberi dukungan kepada anak 4. Memberikan penghargaan
terhadap anak
5. Menjadi teladan bagi anak-anak 6. Memberi perlakuan yang adil
terhadap anak laki-laki dan perempuan.
Teori Persepsi siswa
Menurut Slameto (2010:102)
“persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia.
Menurut Ali (2010:45) “persepsi adalah berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan”.
Teori Gaya Mengajar Guru
menurut Winkel (1996:204) gaya mengajar adalah keseluruhan tingkah laku guru yang khas pada dirinya dan agak bersifat menetap pada setiap kali mengajar. Gaya mengajar dapat dibedakan kedalam 4 macam menurut Ali (2010:59) yaitu:
1. Gaya mengajar klasik 2. Gaya mengajar teknologis 3. Gaya mengajar personalisasi 4. Guru mengajar interaksional Hipotesis
1. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tingkat intelegensi (IQ) siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN 5 Padang.
2. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN 5 Padang.
3. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN 5 Padang.
4. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat intelegensi (IQ), perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang
gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN 5 Padang
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.
Menurut Sugyono (2013:10), Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel lainnya.
Penelitian dilakukan di SMAN 5 Padang yang beralokasi di jalan Raya Balai Baru kelurahan Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Dengan menggunakan data primer merupakan data yang didapat dari individu atau responden berupa jawaban angket siswa dan data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari guru mata pelajaran ekonomi, guru BK dan tata usaha sekolah.
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
siswa kelas XI IPS di SMAN 5 Padang tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 119 orang. Dari 119 orang yang menjadi sampel sebanyak 91 dengan teknik pengambilan sampel yaitu proposional random sampling dengan menggunakan rumus slovin dengan menggunakan nilai kritis 5%.
Skala pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5.
Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dilakukan untuk menguji apakah setiap butir pernyataan benar-benar dapat mengungkapkan variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Pernyataan dikatakan valid jika corrected item-total correlation >0,361. Menurut Arikunto (2006:188) reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa instrument dapat dipercaya.
Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach menggunakan bantuan SPSS.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
X2 19 4
X3 16 4
Tabel 3. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
Jumlah Item Pernyataan
Cronbach’s alpha
Nilai
Kritis Kesimpulan Perhatian orang
tua (X2) 23 0,884 0,70 Reliabel
Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru
(X3)
20 0,917 0,70 Reliabel
Sumber: Olahan Data SPSS (Peneliti), April 2016 HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X
Berdasarkan tingkat capaian responden (TCR) dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel perhatian orang tua 3,43 dengan tingkat capaian responden (TCR) 68,68 yang tergolong pada kategori cukup, untuk rata-rata variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru 3,28 dengan tingkat capaian responden (TCR) 65,58 yang tergolong pada kategori cukup.
Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan ditemukan ringkasan hasil koefisien determinasi (R2).
Hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R square sebesar 0,774 atau 77,4% yang artinya sumbangan dari variabel tingkat intelegensi (IQ), perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa sedangkan sisanya sebesar 22,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t
Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah:
1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat intelegensi (X1) terhadap prestasi belajar (Y).
Untuk variabel tingkat intelegensi dengan nilai koefisien 0,152 diperoleh thitung sebesar 2,804 > ttabel 1,987 dengan nilai signifikan 0,006 < 0,05 berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat inteegensi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa SMA Negeri 5 Padang.
2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y).
Untuk variabel perhatian orang tua dengan nilai koefisien 0,500 diperoleh thitung sebesar 8,131 >
ttabel 1,987 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi siswa SMA Negeri 5 Padang.
3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X3) terhadap prestasi belajar siswa (Y).
Untuk variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dengan nilai koefisien 0,190 diperoleh thitung sebesar 3,107 >
ttabel 1,987 dengan nilai
signifikan 0,003 < 0,05 berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa SMA Negeri 5 Padang.
Hasil Uji F
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0, dapat dilihat pada Tabel 29 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 99,129 > Ftabel 2,32 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, tingkat intelegensi, perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa, artinya semakin tinggi tingkat intelegensi, perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, maka prestasi belajar siswa akan semakin baik pula.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
Kesimpulan :
1. Variabel tingkat intelegensi (IQ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,152 dengan nilai uji thitung sebesar 2,804 > ttabel 1,987 dengan nilai signifikan 0,006 <
0,05 berarti Ha ditolak dan Ho
diterima. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi tingkat intelegensi yang dimiliki siswa maka semakin tinggi prestasi belajar yang akan dimilikinya, tentunya harus diimbangi dengan faktor-faktor pendukung lainnya.
2. Variabel perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,500 dengan nilai uji
thitung sebesar 8,131 > ttabel1,987 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi perhatian yang diberikan oeh orang tua kepada anaknya maka semakin tinggi pula prestasi yang akan dicapainya, karena anak akan merasa termotivasi dengan diberikan perhatian yang lebih.
3. Variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswamata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang.
Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,190 dengan nilai uji thitung sebesar 3,107 >
ttabel1,987 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin bagus persepsi yang diberikan siswa terhadap gaya mengajar guru maka akan semakin tinggi prestasi yang akan dimiliki siswa, karena siswa merasa senang daa belajarnya.
4. Variabel tingkat intelegensi (IQ), perhatian orang tua dan persepsi siswa tentang gaya mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang. Hal ini terlihat pada nilai uji Fhitung
99,129 > Ftabel 2,32 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang:
1. Perhatian orang tua agar ditingkatkan lagi, karena secara keseluruhan indikator memiliki nilai yang cukup, terutama dalam hal memberi perlakuan yang adil
pada anak yang memiliki nilai frekuensi yang sangat rendah.
Diharapkan kepada orang tua agar tidak membeda-bedakan anak, hendaklah berlaku adil terhadap anak sehingga anak tidak merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya sehingga tidak berdampak terhadap belajarnya.
Selain itu orang tua hendaklah menemani dan mendampingi anak saat belajar, agar anak merasa senang dan semangat dalam belajar karena orang tuanya memberikan perhatian yang lebih saat mereka belajar sehingga meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru agar ditingkatkan lagi, karena secara keseluruhan indikator memiliki nilai yang cukup, terutama pada kegiatan gaya mengajar klasik yang memiliki nilai frekuensi yang sangat rendah. Diharapkan kepada guru agar dapat mengimplikasikan gaya mengajar siswa tentang gaya mengajar guru dan membuat siswa merasa senang saat belajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2010. Guru dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta
Dalyono M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nashori, Faud. 2005. Profil orang tua anak-anak berprestasi.
Insania Cita Press.
Yogyakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT.
Greasindo.
Yudhawati, Ratna dan Dany Hryanto. 2011. Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Prestasi Pusta