• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ZIS TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM MENYALURKAN DANA ZIS (STUDI KASUS BAZNAS KABUPATEN CILACAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ZIS TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM MENYALURKAN DANA ZIS (STUDI KASUS BAZNAS KABUPATEN CILACAP"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah transparansi dan akuntabilitas mempengaruhi minat masyarakat dalam menyalurkan dana HIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap?

Tujuan Penelitian

Artinya, semakin efektif transparansi dan akuntabilitas pengelolaan ZIS, maka semakin kuat minat masyarakat untuk menyalurkan dana ZIS melalui Bazna Kabupaten Cilacap. Sebaliknya, semakin meningkat tingkat efektivitas akuntabilitas maka semakin besar pula tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Sebaliknya, semakin besar efektivitas transparansi maka semakin besar pula minat masyarakat untuk menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap.

Sebaliknya, semakin besar efektivitas akuntabilitas maka semakin besar pula tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel transparansi dan akuntabilitas tata kelola ZIS terhadap minat masyarakat dalam penyaluran dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap.

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Kerangka Teoritis

  • Teory Legitimasi
  • Zakat, Infak, dan Sedekah
  • Transparansi
  • Akuntabilitas
  • Minat Masyarakat

Untuk mengelola zakat, infak, dan sedekah dengan lebih baik, masyarakat dan pemerintah bekerja sama secara bertanggung jawab dan kompeten. Badan Amil Zakat merupakan organisasi kemasyarakatan yang mengutamakan pemberian kembali kepada pihak yang membutuhkan (Rahmad Hakim, hal. 62). Fakta dan tindakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan zakat, termasuk informasi yang relevan, harus tersedia bagi mereka yang mempunyai kebutuhan sah untuk mengetahuinya.

Langkah pertama ialah memberi kuasa kepada mereka yang berhak, seperti mereka yang ditugaskan untuk melindungi hak asasi manusia. Kedua ialah mengambil tindakan terhadap mereka yang akan merampas dan merampas hak tersebut, supaya hak tersebut dapat dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak dan keadilan dapat dipertahankan di antara pihak yang bertikai.

Hipotesis Penelitian

Hal ini mendukung gagasan bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan seseorang. Menurut Tanjung, akuntabilitas adalah kewajiban entitas pelapor untuk mengelola sumber daya yang dialokasikan dan melaksanakan tindakan yang disepakati untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara rutin. Bentuk umum akuntabilitas di media membantu mendefinisikan akuntabilitas sebagai tanggung jawab untuk menjelaskan mengapa suatu lembaga telah atau belum mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Karena kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah untuk bersikap terbuka dan jujur ​​penting bagi legitimasi pemerintah sebagai sebuah institusi. Salah satu definisi akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kemajuan organisasi terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui sistem checks and balances yang dikelola secara berkala.

Kerangka Pemikiran Teoritis

METODOLOGI PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
  • Subyek dan Obyek Penelitian
    • Subyek Penelitian
    • Obyek Penelitian
  • Variabel dan Indikator Penelitian
    • Variabel Penelitian
    • Indikator Penelitian
  • Sumber Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Tekhnik Pengambilan Data
    • Wawancara
    • Observasi
    • Dokumentasi
    • Kuisioner (Angket)
  • Uji Validitas dan Reliabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
    • Analisis Data Penelitian

Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara transparansi pengelolaan ZIS (X1) dengan minat masyarakat (Y) dalam menyalurkan dana ZIS melalui BAZNAS Kabupaten Cilacap. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tanggung jawab (X2) dengan kepentingan masyarakat (Y) dalam menyalurkan dana ZIS melalui BAZNAS Kabupaten Cilacap. Koefisien korelasi sebesar 0,793 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara transparansi dan akuntabilitas sekaligus terhadap minat masyarakat dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap.

Selain itu, tabel pseudo-R-squared di atas menjelaskan tentang variasi tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan sumber daya HIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap yang dapat dijelaskan oleh variansi variabel independen yaitu variabel transparansi. Selain itu, tabel pseudo-R-squared di atas menjelaskan mengenai variasi tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan sumber daya HIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap yang dapat dijelaskan oleh variansi variabel independen yaitu variabel akuntabilitas. Sedangkan akuntabilitas setuju dibandingkan dengan akuntabilitas sangat setuju tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk menyalurkan dana ZJS melalui Baznas Kabupaten Cilacap (sig. = 0,384).

Lebih lanjut tabel pseudo-R-squared di atas menjelaskan variasi tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap yang dapat dijelaskan oleh adanya varian variabel independen yaitu transparansi (X1) dan akuntabilitas (X2 ) variabel. Perhitungan antara variabel transparansi (X1) dan minat masyarakat (Y) dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, dapat disimpulkan terdapat hubungan antara transparansi (X1) dengan minat masyarakat (Y) dalam menyalurkan dana ZIS melalui Bazna Kabupaten Cilacap.

Perhitungan antara variabel akuntabilitas (X2) dan minat masyarakat (Y) dalam menyalurkan dana HIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara akuntabilitas (X2) dan kepentingan umum (Y) dalam menyalurkan sumber daya HIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa variabel transparansi (X1) dan akuntabilitas (X2) secara simultan mempengaruhi minat masyarakat (Y) dalam menyalurkan dana HIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap.

PEMBAHASAN

Visi dan Misi Baznas Kabupaten Cilacap

Struktur Kepengurusan dan Job Description Baznas

Program Baznas Kabupaten Cilacap

Cilacap takwa merupakan program bantuan yang diberikan kepada masyarakat untuk menunjang berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan keislaman. Cilacap Sejahtera merupakan program bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dukungan untuk membangun usahanya. Cilacap Sehat merupakan program bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan bagi masyarakat miskin.

Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah di Baznas

“Dengan begitu, muzakki dan munfiq bisa mengetahui bahwa pengelolaan HIS di Baznas Cilacap sudah baik dan sesuai dengan regulasi dan program yang ada, maka bisa terlihat hasilnya.” Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, Baznas Kabupaten Cilacap memastikan transparansi dalam bentuk pamflet buletin yang nantinya akan didistribusikan oleh pengurus UPZ. Hal inilah yang menjadi kendala yang dialami Baznas Kabupaten Cilacap dalam menerapkan prinsip transparansi.

Lalu ada standardisasi terkait akuntansi syariah PSAK 109 yang khusus mengatur tentang zakat, infak, dan sedekah. Ketiganya diteruskan ke Bupati Provinsi, tembusan ke Baznas RI dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cilacap. Dalam pengawasan/pengawasan Baznas Kabupaten Cilacap terdapat lembaga khusus yang membawahi atau mengawasi seluruh kegiatan dan operasional secara keseluruhan di Baznas Kabupaten Cilacap berdasarkan hasil wawancara dengan bagian keuangan dan bagian SDM.

Pengelolaan yang dilakukan sesuai dengan syariah yang ada atau tidak, sehingga diaudit sebanyak dua kali (audit keuangan dan audit syariah). Pengawasan/pengendalian di Baznas Kabupaten Cilacap dilakukan bersama-sama dengan SAI (Satuan Pengawasan Intern) yang biasanya dilakukan hanya dengan beberapa petugas saja sebelum dilakukan audit eksternal oleh KAP dan Irjen Kementerian. Agama.

Karakteristik Responden

  • Karakteristik Responden Berdassarkan Usia
  • Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Makna yang dapat diambil berdasarkan titik awal dengan nilai taksiran yaitu pada kolom awal dengan nilai taksiran -1,136 dan -0,599 adalah dengan semakin rendahnya efektivitas transparansi maka minat masyarakat untuk menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Bupati Cilacap mengalami penurunan. Makna yang dapat diambil berdasarkan titik awal dengan nilai taksiran yaitu pada kolom awal dengan nilai taksiran -0,821 dan -0,453 adalah dengan semakin rendahnya efisiensi akuntabilitas maka semakin sedikit masyarakat yang minat menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Bupati Cilacap. Makna yang dapat diambil dari titik awal dengan nilai perkiraan -1,165 dan -0,581 adalah dengan semakin rendahnya efisiensi transparansi maka semakin rendah pula tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap.

Makna yang dapat diambil berdasarkan nilai baseline sebesar -0,864 dan -0,418 adalah semakin rendah tingkat efektivitas akuntabilitas maka semakin rendah pula tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Makna yang dapat diambil berdasarkan baseline dengan nilai estimasi, maka pada kolom baseline dengan nilai estimasi -1,136 dan -0,599, adalah semakin rendah efektivitas transparansi maka semakin rendah pula tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan ZIS - dana oleh Baznas Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar efektivitas transparansi maka semakin besar pula minat masyarakat untuk menyalurkan dana ZIS melalui Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Makna yang dapat diambil dari baseline dengan nilai estimasi yaitu pada kolom baseline dengan nilai estimasi -0,821 dan -0,453 adalah semakin rendah efektivitas akuntabilitas maka semakin rendah pula tingkat minat masyarakat dalam menyalurkan sumber daya HIS. . melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin rendah tingkat akuntabilitas maka semakin rendah pula minat masyarakat untuk menyalurkan dana HIS melalui Baznas. Karena nilai Asymp.Sig. ≤ 0,05 maka keputusan pengujiannya adalah menolak H0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara transparansi dan akuntabilitas pengelolaan HIS dengan minat masyarakat dalam menyalurkan dana ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap.

Variabel transparansi (X1) berpengaruh positif terhadap kepentingan masyarakat (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,255 atau dapat dikatakan terdapat korelasi yang tinggi (validitas tinggi) antara transparansi dengan kepentingan positif masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat masyarakat membayar ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap. Baznas Kabupaten Cilacap harus menjaga dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas guna meningkatkan minat masyarakat (Muzakki/Munfiq) untuk membayar ZIS melalui Baznas Kabupaten Cilacap.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah (45,9%)  atau  39  responden  memiliki  ijazah  SMA/Sederajat,  (10,6%)  atau  9  responden  memiliki  ijazah  Diploma,  sementara  hampir  (32,9%)  atau 28 responden memiliki gelar Sarjana, dan hampir (9,4%)
Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah (45,9%) atau 39 responden memiliki ijazah SMA/Sederajat, (10,6%) atau 9 responden memiliki ijazah Diploma, sementara hampir (32,9%) atau 28 responden memiliki gelar Sarjana, dan hampir (9,4%)

Uji Validitas dan Reliabilitas

Analisis Data Penelitian

  • Hasil Uji Korelasi Rank Spearman
  • Hasil Uji Koefisien Konkordansi Kendall’s W
  • Hasil Uji Regresi Ordinal
  • Hasil Penelitian

PENUTUP

Saran

Populasi dan sampel penelitian sebaiknya diperluas lagi tidak hanya pada kategori muzakki/munfiq saja namun juga pada mustahik itu sendiri. Selain itu, penelitian selanjutnya juga dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi minat masyarakat membayar ZIS. Populasi dan besar sampel hanya mencakup kategori Muzakki/Munfiq sehingga diperlukan ruang lingkup penelitian ini.

Selain itu, transparansi mempengaruhi minat masyarakat, selain itu terdapat berbagai faktor lain yang dapat mempengaruhi minat masyarakat dalam membayar HIS. Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas LAPORAN KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MUZAKKI PADA Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdatul Ulama Provinsi Lampung”. Pengaruh transparansi, akuntabilitas dan kualitas pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh terhadap minat masyarakat untuk berinfak kepada lembaga Amil Zakat nasional Baitul Maal Hidayatulloh Tulungagung.

Penerapan Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Jurnal Ekonomi, 2014. Pengaruh Kepuasan Muzakki, Transparansi dan Akuntabilitas pada Lembaga Amil Zakat Terhadap Loyalitas Muzakki, Jurnal Ekonomi Islam Volume 7 No. Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan untuk mendukung tesis saya yang berjudul “Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan ZIS Terhadap Kepentingan Masyarakat (Studi Kasus Khusus Baznas Kabupaten Cilacap)”, yang disusun sebagai salah satu syarat kelulusan program sarjana pada Universitas Cilacap. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Prof. Saifuddin Zuhri Purwokerto, dengan ini saya melihat.

1 Informasi yang disajikan BAZNAS Cilacap cukup dan jelas mengenai pengelolaan mulai dari penghimpunan dana ZIS hingga penyalurannya. 5 Selain informasi keuangan, BAZNAS Cilacap juga mempublikasikan informasi non keuangan seperti profil lembaga, struktur kepengurusan, kebijakan lembaga dan program BAZNAS Cilacap. 6 Muzakki/Munfiq mengetahui program ini dari BAZNAS Cilacap melalui iklan, brosur, Instagram, Facebook, dan website.

7 BAZNAS Cilacap memberikan layanan kepada muzakki/munfiq mengenai mekanisme pembayaran ZIS melalui BAZNAS. 8 BAZNAS Cilacap menyalurkan dana ZIS berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip kesetaraan, keadilan dan kedaerahan.

TABEL TABULASI KUISIONER
TABEL TABULASI KUISIONER

Gambar

Gambar 2.1     Kerangka Pemikiran ................................................................
Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu  No  Nama dan Judul
Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran  Transparansi
Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah (45,9%)  atau  39  responden  memiliki  ijazah  SMA/Sederajat,  (10,6%)  atau  9  responden  memiliki  ijazah  Diploma,  sementara  hampir  (32,9%)  atau 28 responden memiliki gelar Sarjana, dan hampir (9,4%)
+7

Referensi

Dokumen terkait