• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Trend Fashion dan Pergaulan terhadap Gaya Hidup Konsuntif pada Mahasiswi

N/A
N/A
Rina Arina

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Trend Fashion dan Pergaulan terhadap Gaya Hidup Konsuntif pada Mahasiswi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Pengaruh Trend Fashion dan Pergaulan terhadap Gaya Hidup Konsumtif pada Mahasiswi

Disusun Oleh :

1. Muhammad Nizar Khariri 20200710016 2.

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

2022/2023 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Perilaku konsumtif merupakan perilaku yang berlebihan dalam membeli sesuatu dan tanpa pertimbangan yang matang. Perilaku konsumtif ini juga biasanya didasari oleh pemenuhan nafsu atas keinginannya saja. Perilaku konsumtif biasa kita kenal dengan impulsive buying. Perilaku konsumtif tidak bisa membedakan yang mana keinginan (want) atau kebutuhan (need).

Perilaku konsumtif marak terjadi apalagi pada generasi Z di era modern serba teknologi saat ini, terutama di kalangan masyarakat seperti mahasiswi. Tak jarang perilaku konsumtif didasari oleh gaya hidup hedonis. Penyebab perilaku konsumtif pun berbagai, seperti, (1) tuntutan zaman, (2) pengaruh pergaulan, (3) efek dari endorse yang dilakukan influencer di media sosial, maupun (4) diskon-diskon yang dilakukan oleh penjual.

Mudahnya masyarakat untuk memperoleh sesuatu yang dinginkan secara instan pun semakin mendorong perilaku konsumtif di masyarakat terutama mahasiswi. Seperti fenomena perilaku konsumtif terhadap fashion. Pakaian, tas, sepatu, dll bisa kita dapatkan dengan instan dan praktis saat ini

Gaya atau fashion sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Fashion sendiri dapat diartikan sebagai gaya berpakaian popular dalam suatu budaya. Fashion juga bisa menggambarkan karakter seseorang melalui gaya berpakaianya. Selain itu, fashion bisa berfungsi sebagai sarana seseorang untuk mengekspresikan dirinya.

Namun, pemenuhan gaya atau fashion kerap semata-mata hanya untuk pemenuhan nafsu keinginan untuk mengikuti tren fashion yang sedang popular.

Pada umumnya di dunia perkuliahan, Mahasiswi sudah tidak menggunakan seragam lagi, berbeda dengan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah yang memakai seragam sehingga mereka tidak repot untuk memikirkan bagaimana gaya berpakaian yang akan mereka pakai. Mahasiswi cenderung lebih banyak berpikir untuk menggunakan pakaian apa.

(3)

Berbagai macam trend fashion yang ditampilkan di media sosial menyebabkan tingginya budaya konsumsi pada kalangan mahasiswi sebagai bentuk alat untuk mengekspresikan diri dan menunjukan gaya hidup yang konsumtif. Gaya hidup konsumtif saat ini tidak lagi dipersoalkan pada kalangan tertentu saja, melainkan semua kalangan khususnya remaja, yang termasuk pelajar dan mahasiswa di dalamnya. (Maslatun Nisak, 2022)

Dari pemaparan diatas penulis ingin mengetahui pengaruh trend fashion dan pergaulan terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruhnya trend fashion terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi ?

2. Bagaimana pengaruhnya pergaulan terhadap terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi ?

3. Bagaimana pengaruhnya trend fashion dan pergaulan terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengaruhnya trend fashion terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi.

2. Untuk mengetahui pengaruhnya pergaulan terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi.

3. Untuk mengetahui pengaruhnya trend fashion dan pergaulan terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi.

D. MANFAAT

1. Agar dapat memahami lebih terkait trend fashion dan pergaulan terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi .

2. Agar dapat mengetahui bagaimana pengaruhnya trend fashion dan pergaulan terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswi .

(4)

BAB II PEMBAHASAN A. Dampak Dari Ghazwul Fikri

1. Perusakan Akhlak, diberbagai media massa, musuh-musuh islam melancarkan program-program yang bertujuan merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-anak, remaja, maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi, serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari islam.

Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang membuat generasi islam berkiblat kepada mereka.

2. Melarutkan kepribadian islam, Akibat dari itu semua lahirlah generasi muslim yang tidak berkepribadian. Mereka menjadi tidak percaya diri untuk menampakkan identitas keislamanya. Nama-nama, model pakaian, bahasa, gaya hidup, pola pikir, semuanya mereka ganti dengan kebudayaan impor dari barat.

Bahkan sebagian mereka mengatakan apabila kita ingin maju maka kita harus menjiplak barat seutuhnya. "Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)..." (QS. An-Nisa [4] : 89)

3. Pemurtadan, ini adalah program utama dan yang paling jelas dari ghazwul fikri.

Setelah hilang semangat keislamanya dan dilanjutkan tumbuhnya kekaguman akan peradaban barat yang semu, maka tahapan selanjutnya adalah menggiring hati kaum muslimin untuk keluar dari agamanya. "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian hingga kalian murtad dari agama kalian jika mereka mampu." (QS. Al-Baqarah : 217)

B. Upaya Menangkal Ghazwul Fikri

1. Kenali musuh dan tingkatkan kemampuan diri 2. Kritis dalam menyaring informasi dari media 3. Taktik bertahan dan menyerang

(5)

C. Trend Fashion 1. Pengertian Trend

Trend adalah Segala sesuatu yang didengar, dilihat atau bahkan dikenakan oleh mayoritas masyarakat pada waktu tertentu. Dari definisi ini maka dapat kita uraikan terlihat seperti di bawah ini:

1. Trend adalah segala sesuatu, dalam hal ini trend tidak hanya terbatas pada objek atau benda tertentu. Jadi trend akan bisa terjadi pada semua hal.

Misalnya rambut akan terjadi trend rambut, misalnya fashion maka akan terjadi trend fashion, handphone maka akan terjadi trend handpone, dan lain- lain sebagainya.

2. Trend adalah hal yang sedang di bicarakan, disukai, dan bahkan digunakan, dalam hal ini segala sesuatu (objek atau benda) akan sering di bicarakan, disukai atau bahkan digunakan. Misalkan trend fashion, dalam hal ini akan mengarah pada baju yang banyak dikenakan oleh orang, produk handpone yang banyak disukai atau bahkan banyak digunakan oleh banyak orang.

3. Trend adalah sesuatu yang disukai oleh sebagian masyarakat. Dalam hal ini (objek atau benda) merupakan hal yang banyak dibicarakan disukai, atau bahkan digunakan oleh masyarakat. Jadi sesuatu menjadi trend akan bisa terdeteksi manakala kita melihat sesuatu tersebut yang sering kita dengar, kita melihat banyak disukai dan digunakan oleh orang. Misalkan handpone android, dimana kita akan sering mendengar kata android saat dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan kita melihat sebagian besar orang sedang membawa atau memiliki handpone android.

2. Pengertian Fashion

1. Pengertian Fashion Menurut Para Ahli

a) Thomas Karlyle Menurutnya “pakaian adalah perlambang jiwa”. Pakaian tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia”. Dengan kata lain fashion dapat diartikan sebagai kulit segi sosial yang mengandung pesan dan juga cara hidup individu maupun komunitas tertentu yang menjadi bagian dari kultur sosial. Disamping itu, fashion juga bisa menunjukan identitas dari pemakainya. Oleh karena itu, wajar jika banyak kalangan yang menjadi sangat peduli dengan mode yang mereka kenakan. Sebab hal ini dianggap bisa berdampak pada nilai diri

(6)

mereka dihadapan publik. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu alasan mengapa fashion sangat penting dalam perkembangan manusia

b) Malcolm Barnard Barnard menyatakan, bahwa dilihat dari sisi etimologi maka kata fashion ini berhubungan erat dengan sebuah kata dari bahasa latin, yaitu factio yang memiliki arti “membuat”. Oleh karena itu, maka fashion merupakan sebuah aktivitas yang sedang dilakaukan oleh seseorang. Namun saat ini, telah terjadi penyempitan pada makna. Karena hari ini fashion lebih mengarah pada satu mode yang dipakai oleh individu atau kelompok seperti busana dn perhiasan. Meskipun sebenarnya fashion memiliki definisi sebagai salah satu bentuk, jenis, tata cara atau tindakan.

c) Polhemus dan Procter Menurut Polhemus dan Procter, kalangan masyarakat di dunia barat menyebutkan fashion sebagai istilah untuk menunjukan gaya, busana serta dandanan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila kemudian pada perkembangannya makna fashion hanya dianggap sebagai suatu trend busana dan gaya. Yang mana lebih berfokus terhadap penampilan fisik seseorang dan juga kecantikan.20 Sedangkan fashion secara umum merupakan sebuah gaya yang merujuk pada cara berpakaian yang sedang trend atau populer dalam masyarakat pada suatu budaya tertentu.

3. Pengertian Trend Fashion

Trend fashion dapat di artikan fashion yang cendrung dipilih, diterima, digemari dan digunakan sehingga akan sering dilihat dan didengar oleh mayoritas masyarakat yang bisa memberi kenyamanan dan membuat lebih baik pada satu waktu tertentu. Kini busana lebih luas disebut fashion.

Fashion menurut kamus bahasa inggris adalah mode. Dan fahion adalah cara atau bentuk yang terbaru pada suatu waktu tertentu yang mengenai hal pakaian, hiasan dan lain sebagainya. Sudah merupakan bagian dari sebuah gaya hidup yang mengarah pada lifestyle, karena trend fashion terkini seseorang bisa menunjukan kualitas gaya hidupnya. Pamor seseorang pun bisa ikut terdongkrak ketika menggunakan produk fashion yang sedang trend (fashinable). Istilah untuk orang yang menyukai fashion sebagai gaya hidup biasa di sebut dengan fashionester atau fashionista. Trend fashion menyusup kedalam ideologi konsumen, menanamkan cara pandang untuk melihat fashion sebagai gaya hidup

(7)

dan merk adalah salahsatu bagian dari fashion, maka merk dianggap sebagai gaya hidup masa kini.

D. Pergaulan

4. Pengertian pergaulan menurut para ahli

a) Aristoteles Manusia merupakan mahluk yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sosial, artinya manusia merupakan mahluk yang saling berhubungan dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

b) Ghozally Pergaulan merupakan suatu hubungan yang dijalin antar individu yang meliputi perasaan, tingkah laku, serta jati diri yang ada didalamnya.

c) Basrowi Pergaulan tidak dapat dilepaskan dari interaksi yaitu hubungan yang dinamis antar individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok serta kelompok dengan kelompok lainnya.

5. Pengertian Pergaulan secara umum

Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka yang relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin.Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu yang relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara langsung.

E. Gaya hidup

6. Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup (lifestyle) didefinisiskann sebagaimana seseorang hidup, termasuk bagaimana seseorang menggunakan uangnya, bagaimana ia mengalokasikan waktunya dan sebagainya. Dalam penelitian lain, gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya, dalam arti bahwa secara umum gaya hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin yang mereka lakukan, apa yang mereka pikirkan terhadap segala hal yang disekitarnya dan seberapa jauh dia peduli

(8)

dengan hal itu dan juga apa yang dia pikirkan tentang dirinya sendiri dan juga dunia luar.

Gaya hidup menurut Setiadi adalah sebagai cara hidup diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktifitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyatrakat yang lainnya. Bahkan, dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.

7. Pengertian Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif adalah perilaku atau gaya kebiasaan yang identik menghamur-hamburkan uang untuk membeli barang-barang yang kurang bermanfaat. Kebanyakan orang yang berprilaku konsumtif dikarenakan :

a. Mereka telah terpengaruh penampilan produk atau kemasan produk juga iklan yang bermunculan di elektronik maupun cetak.

b. Mereka telah terhegemoni akan Hypermarket maupun supermarket yang ada di lingkungan mereka.

c. Keinginan mengikuti trend dan mode yang ada di masyarakat, khususnya di usia mereka atau di sebut dengan lifestyle (gaya hidup).

d. Mendapatkan penghargaan sosial terhadap kehormatan mereka.

Berdasarkan faktor-faktor yang membentuk perilaku konsumtif tersebut, akhirnya berbelanja juga dianggap sebagai sebuah pekerjaan, sebuah aktivitas sosial dan suatu saat akan menjadi kompetisi untuk diri sendiri (memutuskan membeli atau tidak) juga terlebih untuk kompetisi pada teman dan anggota masyarakat yang lain (sebagai simbol status, gengsi, dan image manusia modren dan tidak ketinggalan zaman).

F. Pengaruh Trend Fashion terhadap Gaya Hidup Konsuntif pada Mahasiswi Trend Fashion pada era gloalisasi ini merupakan hal yang sangat penting bagi para anak milenial. Dengan mengikuti trend fashion zaman sekarang maka mereka merasa tidak ketinggalan zaman. Namun trend fashion sekarang banyak yang

(9)

berdampak negatif, dikarenakan banyak trend fashion sekarang yang meniru gaya budaya barat yang terkesan berbanding terbalik dengan budaya agama islam. Selain itu trend fashion sekarang sangat berpengaruh dengan status sosial seseorang, yang mana jika mereka memakai produk yang branded maka status sosial mereka maka akan terpandang.

Contoh negatif dari trend fashion adalah banyak mereka yang berlombalomba membeli produk fashion yang mahal agar di pandang kaya, banyak yang berbelanja produk fashion padahal mereka sudah memilikinya di rumah, banyak yang melakukan dengan cara apapun itu untuk memeli produk trend fashion sekarang walaupun mendapatkannya dengan cara apapun itu terkadang menghalalkan berbagai cara untuk berpenampilan menarik agar mendapat perhatian. Dari contoh di atas maka Trend Fashion mempengaruhi Gaya Hidup Konsumtif.

G. Pengaruh Pergaulan Terhadap Gaya Hidup Pada Mahasiswi

Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan teman untuk hidup, namun banyak kadang pergaulan mempengaruhi kehidupan orang itu sendiri. Ada yang mempunyai teman sepergaulan yang positif, ada juga yang tejebak ke dalam pergaulan yang negatif. Pergaulan yang benar atau pergaulan yang positif adalah pergaulan yang senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, tidak suka melakukan kegiatan yang merugikan.

Namun terkadang ada juga yang terpengaruh dengan pergaulan yang negatif, sebagai contoh pergaulan dengan teman yang sukannya hura-hura, suka menghambur- hamburkan uang, melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat, sebagai contohnya banyak mahasiswa yang melakukan gaya hidup konsumtif. Yang hobi nya jalan-jalan ke mall, makan di cafe, belanja dengan sesuai keinginan di banding kebutuhan. Oleh karena itu diduga Pergaulan mempunyai pengaruh terhadap Gaya Hidup Konsumtif.

H. Pengaruh Trend Fashion dan Pergaulan Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Trend Fashion dan Pergaulan memiliki pengaruh terhadap gaya hidup konsumtif. Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan, minat, opini dari seseorang. Dimana ketika maraknya trend fashion yang identik dengan gaya mahasiswi saat ini yang harus selalu update tentang outfit untuk ke kampus. Yang mana selain sebagai gaya hidup trend fashion kini sudah banyak yang menjadikan fashion sebagai tingkatan status sosial. Selain itu pergaulan juga sangat berperan penting dalam pengaruh gaya hidup konsumtif pada mahasiswi, dimana banyak yang

(10)

terpengaruh dengan gaya hidup konsumtif karena ikut-ikutan kelompok teman sepergaulan.

Dimana mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk shoping, atau nongkrong ke cafe, menghabiskan waktu luang dengan berkaraoke, jalan-jalan, yang mana kegiatan tersebut sangat kurang bermanfaat bagi mahasiswi yang bersangkutan tersebut. Oleh karena itu Trend Fashion dan Pergaulan secara bersama-sama diduga mempunyai pengaruh terhadap Gaya Hidup Konsumtif pada Mahasiswi.

(11)

BAB II PENUTUP A. Kesimpulan

Trend Fashion dan Pergaulan memiliki pengaruh terhadap gaya hidup konsumtif. Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan, minat, opini dari seseorang. Dimana ketika maraknya trend fashion yang identik dengan gaya mahasiswi saat ini yang harus selalu update tentang outfit untuk ke kampus. Yang mana selain sebagai gaya hidup trend fashion kini sudah banyak yang menjadikan fashion sebagai tingkatan status sosial. Selain itu pergaulan juga sangat berperan penting dalam pengaruh gaya hidup konsumtif pada mahasiswi, dimana banyak yang terpengaruh dengan gaya hidup konsumtif karena ikut-ikutan kelompok teman sepergaulan.

Dimana mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk shoping, atau nongkrong ke cafe, menghabiskan waktu luang dengan berkaraoke, jalan-jalan, yang mana kegiatan tersebut sangat kurang bermanfaat bagi mahasiswi yang bersangkutan tersebut. Oleh karena itu Trend Fashion dan Pergaulan secara bersama-sama diduga mempunyai pengaruh terhadap Gaya Hidup Konsumtif pada Mahasiswi.

B. Saran

1. Mencari pergaulan yang baik, agar diri kita pun terbawa baik.

2. Memanage keuangan, karena sebagai mahasiswi kita harus pintar dalam mengatur keuangan untuk kepentingan kita, apalagi bagi anak kuliah yang merantau.

3. Mengubah pola pikir bahwa kita tidak selalu harus untuk megikuti perkembangan tren-tren.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Dola Asmita, E. E. (2019). Perilaku Konsumtif dalam Mengikuti Trend Fashion Masa kini. Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan.

http://perspektif.ppj.unp.ac.id/index.php/perspektif/article/download/73/29

Maslatun Nisak, T. S. (2022). Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswi Dalam Trend Fashion.

Jurnal Sosial Humaniora Terapan.

https://remajanew.blogspot.com/2015/01/Definisi-Pengertian-Trend.html?m=1 (Di akses pada tanggal 01 2005)

Malcom Barnard, Fashion Sebagai Komunikasi : Cara Mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas Dan Gender, (Yogyakarta : Jalasutra, 2011), Hlm 20 https://jagad.id/pengertian-fashion-stylist-secara-umum-dan-menurut-para -ahli (Di akses pada tahun 2015)

https://goklatenjualango.blogspot.com/2015/03/definisi-tren-fashion-secara-umum.

(Diakses pada tanggal 03/2015)

Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989 ), Hlm 589

Hadijah, idah, ”Upaya Peningkatan Exsport Price Industri Fashion Di Era Gloalisasi”,Teknologi Dan Kejuruan, Volume 37, Nomor , (2014)

https://buc.kim/d/1VrwYV21czr4?pub=link (Di akses 13 Desember 2015)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pergaulan&sa=U&ved=2ahUKEwikqfiurqTjAhXDIOY KHUeEDTQQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw25UvdSJP5ewbvEfUtmxCoh (Di

akses 11 April 2010)

Kotler,Philip.Manjemen Pemasaran;edisi Milenium,jilid 1,Jakarta :Prentihallindo, 2002(dalam jurnal Johan 2011) hlm 75 Susanto,

Angga, Sandy, ”Membuat Segmentasi Berdasarkan Lifestyle (Gaya Hidup)”.jurnal JIBEKA, Volume 7,No 2, Agustus 2013 , Hlm 1-6.

Setiady,Nugroho J,Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama(2008) Hlm 26

(13)

Johan,”Analisis Segmentasi Gaya Hidup Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Universitas Riau”.Jurnal Segmentasi Gaya Hidup(2011). Hlm 63 SL. Triyaningsih,”Dampak Online Marketing Melalui Facebook Terhadap Perilaku

Konsumtif Masyarakat”,Jurnal ekonomi dan Kewirausahaan,Volume 11,Nomer 2,Oktober 2011,hlm 174.

Sumartono, Terperangakap Dalam Iklan(Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi)

(Bandung: Pustaka setia,dikutip dari Endang dwi astuti,e-jurnal Psikologi,Volume 1,Nomer 2(2013). Hlm 45

Suyasa,Tommy Y.S,dan Fransisca,”Perbandingan Perilaku Konsumtif Berdasarkan Metode Pembayaran,Jurnal Phronesis,2005,hlm 177-178

Luthfatul Amaliya dan Khasan Setiaji, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Intagram, Pergaulan Teman Sebaya Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Semarang)”, Ekonomic Education, 2017, Hlm 86

Referensi

Dokumen terkait