• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh ukuran komite audit, profitabilitas, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh ukuran komite audit, profitabilitas, dan"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dan relevansi laporan keuangan adalah lamanya waktu penyelesaian audit. Ini disebut penundaan audit. Alvina Noor Arifa (2013) menguji perkembangan audit delay dengan audit pelaporan delay dan total delay, menemukan bahwa ukuran kantor akuntan publik, opini audit dan ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Identifikasi Masalah

Tingginya risiko yang terkait dengan industri jasa perbankan menimbulkan kebutuhan akan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu yang digunakan oleh masyarakat (terutama investor) dalam pengambilan keputusan dan oleh lembaga terkait seperti BAPEPAM, OJK dan Bank Indonesia. Dalam situasi dimana relevansi laporan keuangan sangat diperlukan, audit delay memegang peranan penting dalam industri perbankan sehingga menjadikan objek penelitian ini menarik untuk diteliti.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Kajian Pustaka

  • Bank
  • Laporan Keuangan
  • Audit
  • Audit Delay
  • Komite Audit
  • Profitabilitas
  • Ukuran Perusahaan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan hasil keuangan suatu perusahaan.” 11. Bank wajib menyampaikan laporan keterbukaan tahunan kepada Otoritas Pengawas Keuangan Denmark disertai surat manajemen mengenai revisi laporan tahunan bank.

Penelitian-Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasio hutang terhadap modal, laba atau rugi perusahaan, opini audit dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh positif terhadap Audit Delay, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap Audit Delay. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh konvergensi IFRS terhadap audit report delay; (2) Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report delay; (3) Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap audit report delay.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Konvergensi IFRS berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap audit Reporting Delay; (2) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit Reporting Delay; (3) profitabilitas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penundaan pelaporan audit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi bisnis, reputasi KAP dan komite audit terhadap audit delay. Dan pada saat yang sama, ukuran perusahaan (variabel kontrol), profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi, reputasi KAP dan komite audit berpengaruh terhadap audit delay.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

  • Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Audit Delay
  • Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay

Profitabilitas yang tinggi merupakan kabar baik, sehingga perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas tinggi cenderung memiliki audit lag yang rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Rai Gina Artaningrum, I Ketut Budiartha dan Made Gede Wirakusuma (2017) menunjukkan hasil yang sama bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Silvia Agruningrum dan Made Gede Wirakusuma menyatakan sebaliknya, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Ho2 : Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay Ha2 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Ramin Azkari dan Said Moradpour (2016), Rai Gina Artaningrum, I Ketut Budiartha dan Made Gede Wirakusuma (2017) dan Heru Setiawan (2013) juga menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian Lucyanda dan Nura'ni (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Variabel dan Operasional Variabel

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen

Penelitian ini menggunakan variabel ukuran komite audit, profitabilitas dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen yang dikembangkan dari teori dan penelitian sebelumnya. Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Komisaris khususnya sistem pengendalian akuntansi internal. Alasan keputusan tersebut karena sifat data total aset perusahaan jasa perbankan yang memiliki perbedaan besar antar entitas.

Bank Mandiri (BMRI) yang memiliki perusahaan terbesar memiliki total neraca sebesar Rp, sedangkan Bank Dinar Indonesia (DNAR) yang merupakan bank dengan ukuran perusahaan terkecil hanya memiliki total neraca sebesar Rp. Dengan saldo maksimum yang 632,8% lebih besar dari saldo minimum, maka gabungan aset akan menghasilkan nilai yang luar biasa. Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab atas bantuan.

Penentuan Populasi dan Sampel

Data yang diperlukan tersedia sepenuhnya dan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen, beserta opini audit dan tanggal audit yang dipublikasikan dan dapat diakses dari tahun 2014-2016.

Metode Pengumpulan Data

Teknik Pengujian

  • Penentuan Model Regresi Data Panel
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis

Dari hasil uji hipotesis 1 dengan t hitung sebesar 1,443 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,988, dan tingkat probabilitas sebesar 0,1522 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ukuran komite audit mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keterlambatan audit bank korporasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2014 hingga 2016. Namun penelitian menunjukkan sebaliknya, dengan hasil yang menunjukkan bahwa pengaruh ukuran komite audit terhadap audit delay tidak signifikan. Dari hasil uji hipotesis 3 dengan nilai t hitung sebesar 2,821 lebih besar dari t tabel sebesar 1,988 dan probabilitas sebesar 0,0059 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 ditemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada perbankan. perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2014-.

Jumlah komite audit yang diukur dari jumlah anggota menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2014–2016. Profitabilitas yang diukur dengan return on assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2014–2016. Ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2014–2016.

Tabel 4.2  Penentuan Sampel
Tabel 4.2 Penentuan Sampel

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian

  • Penentuan Model Regresi Data Panel
  • Statistik Deskriptif
  • Analisis Lamanya Audit Delay Menurut Regulasi
  • Pengujian Asumsi Klasik
  • Analisis Regresi Berganda

Rata-rata audit delay pada bank yang kami teliti adalah 56,63542 hari dengan standar deviasi 23,04007 hari. Jika Ln total aset perusahaan meningkat sebesar 1%, audit delay akan berkurang rata-rata 0,056 hari, dengan asumsi variabel lain konstan. Jika perusahaan menambah komite audit maka audit delay akan berkurang rata-rata 2,768997 hari.

Dari hasil uji t pada tabel di atas, variabel aset bank mempunyai probabilitas sebesar 0,0059 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 dan mempunyai nilai t hitung sebesar 2,821 lebih besar dari t tabel. 1,988 yang berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan bahwa aset bank berpengaruh signifikan terhadap audit delay yang termasuk pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2014–2016. Variabel komite audit mempunyai tingkat probabilitas sebesar 0,1522 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan mempunyai t hitung sebesar 1,443 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,988 yang berarti Ho diterima sehingga kesimpulannya komite audit tidak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap audit delay yang termasuk pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Variabel profitabilitas mempunyai tingkat probabilitas sebesar 0,0809 lebih tinggi dari tingkat signifikansi 0,05 dan mempunyai t hitung sebesar 1,764 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,988 yang berarti Ho diterima sehingga kesimpulannya profitabilitas tidak berpengaruh signifikan audit delay yang termasuk pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

Tabel 4.4  Uji Chow
Tabel 4.4 Uji Chow

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengaruh Jumlah Komite Audit terhadap Audit Delay
  • Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay

Pada tahun 2014 SDRA mempunyai komite audit sebanyak 3 orang, dan audit lag selama 85 hari, kemudian pada tahun 2015 jumlah komite audit bertambah menjadi 5 orang, diikuti penurunan audit lag menjadi 55 hari, dan pada tahun 2016 jumlah komite audit. anggota tetap 5 anggota dan penundaan audit sedikit berubah menjadi 54 hari. Pada hipotesis alternatif diasumsikan bahwa dengan jumlah anggota komite audit yang lebih banyak maka kualitas pengendalian internal perusahaan akan meningkat, dan jumlah auditor yang lebih banyak berarti semakin banyak anggota yang terlibat dalam proses audit, sehingga meningkatkan efektivitas komite audit. audit. laporan keuangan dan mengurangi penundaan audit. Dapat disimpulkan dari hasil uji hipotesis 2 dengan t hitung sebesar 1,764 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,988, dan tingkat probabilitas sebesar 0,0809 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada bank. . perusahaan yang terdaftar di BEI menurut tahunnya negatif namun tidak signifikan.

BABP mempunyai profitabilitas sebesar -0,00620 pada tahun 2014 dan audit delay selama 75 hari, kemudian pada tahun 2015 rasio profitabilitas meningkat menjadi 0,00076, diikuti dengan penurunan audit delay menjadi 70 hari, dan pada tahun 2016 profitabilitas meningkat lagi menjadi 0,00419 dan audit delay juga berkurang menjadi 61 hari. Hubungan ini muncul karena perusahaan yang relatif besar cenderung lebih diawasi secara ketat oleh investor dan regulator dibandingkan perusahaan kecil. Oleh karena itu, perusahaan besar umumnya mempunyai sistem akuntansi dan audit yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang relatif lebih kecil untuk meminimalisir kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan yang mungkin terjadi dalam perusahaan, dan dengan kesalahan yang lebih sedikit maka proses audit laporan keuangan dapat menjadi lebih singkat.

Implikasi Manajerial

Variabel jumlah komite audit terbukti mempengaruhi audit delay secara positif dan tidak signifikan, positif dalam arti semakin banyak anggota komite audit yang dipekerjakan pada perusahaan maka semakin lama audit delaynya. Dan yang terakhir, variabel profitabilitas terbukti berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap audit lag perusahaan, negatif artinya semakin besar persentase profitabilitas perusahaan maka audit lag perusahaan akan semakin pendek. Tidak signifikannya pengaruh profitabilitas terhadap audit delay diyakini disebabkan oleh ketatnya regulasi dan pengawasan perusahaan perbankan, khususnya bank yang telah terdaftar di BEI dan go public.

Karena penelitian membuktikan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, maka perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun ke tahun tidak perlu mempertimbangkan profitabilitas sebagai faktor yang mempengaruhi audit delay. . Penelitian ini telah menjelaskan 16,6% variance audit delay, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi dan menguji faktor-faktor selain yang diuji sebelumnya (ukuran perusahaan, komite audit dan profitabilitas), seperti kualitas pengendalian internal, KAP. karakteristik (ukuran, reputasi dan pengalaman), kompetensi dan ukuran dewan komisaris, umur perusahaan, serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi lamanya audit delay suatu perusahaan, baik melalui pengaruhnya terhadap audit. proses, mengenai keputusan manajemen yang dapat mempercepat atau memperlambat proses audit, atau alasan lain yang belum diketahui. Dengan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini, diharapkan dapat menjelaskan sisa 83,4% variance audit delay yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang diteliti dalam makalah ini, sehingga kita memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. pemahaman tentang sifat penundaan audit dan berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hal ini diduga terjadi karena semakin besarnya ukuran komite audit, maka koordinasi dan komunikasi semakin sulit dilakukan di dalam komite audit. Hal ini diduga terjadi karena ketatnya regulasi dan pengawasan terhadap perusahaan perbankan, khususnya bank yang sudah go public dan terdaftar di BEI. Kondisi tersebut memberikan tekanan kepada seluruh bank untuk mematuhi peraturan dan menerbitkan laporan audit beserta laporan keuangan dalam batas waktu yang ditentukan, sehingga mengabaikan hasil profitabilitasnya.

Saran

Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Perubahan Manajemen terhadap Audit Report Delay pada Perusahaan Perbankan. Karakteristik dan dampaknya terhadap laporan audit perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Teheran. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 6/POJK.03/2015 tentang transparansi dan publikasi laporan Bank Otoritas Jasa Keuangan.

Referensi

Dokumen terkait