CACP REVIEW COURSE
BATCH (53)
Ciawi, 19 November 2024
PENGAWASAN TERHADAP
INFORMASI KEUANGAN
I. Pendahuluan
II. Pengawasan Komite Audit atas Informasi Keuangan 1. Keterbukaan Informasi Keuangan
2. Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan 3. Tanggung Jawab KA atas Laporan Keuangan
4. Komponen Laporan Keuangan dan Unsur Laporan Keuangan 5. Proses Telaah Laporan Keuangan
AGENDA PEMBAHASAN:
4
POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Pasal 10:
“ Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab paling sedikit meliputi:
informasi keuangan
a. Melakukan penelaahan atas yang akan dikeluarkan
Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik
I. PENDAHULUAN
5
Tanggung Jawab Komite
Audit Informasi Keuangan
Audit Internal
Manajemen Risiko
Pengendalian Internal
Audit Eksternal
Tugas KA adalah untuk melakukan pengawasan atas informasi keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk dinilai kewajarannya (Kesesuaian antara LK dengan SAK)
FUNGSI PENGAWASAN UTAMA KOMITE AUDIT
Keterbukaan Informasi Keuangan 01
Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan 02
Tanggung Jawab Komite Audit atas Laporan Keuangan 03
Komponen Laporan Keuangan dan Unsur Lap Keu 04
Proses Telaah Laporan Keuangan
05
6 II. PENGAWASAN KOMITE AUDIT ATAS
INFORMASI KEUANGAN
01. 01. KETERBUKAAN INFORMASI KEUANGAN
II. PENGAWASAN KOMITE AUDIT ATAS INFORMASI KEUANGAN
7
8
Informasi keuangan mencakup data-data keuangan yang berkaitan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Contoh informasi keuangan antara lain:
• LK tahunan dan Interim, yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas LK (CALK)
• Laporan Tahunan (Annual Report)
• Press Release tentang kinerja Perusahaan
• Informasi sehubungan dengan penerbitan surat utang, akuisisi atau informasi sensitif terhadap harga saham lainnya.
Walaupun informasi keuangan yang disampaikan oleh
manajemen dapat bervariasi tergantung kebutuhan, namun
pada dasarnya titik berat informasi keuangan yang wajib ditelaah oleh KA adalah LAPORAN KEUANGAN
1.1 INFORMASI KEUANGAN
Perusahaan Pemangku Kepentingan
Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas
Tujuan LK:
• menyediakan informasi keuangan tentang perusahaan yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada perusahaan.
• LK menunjukkan hasil pewalikelolaan manajemen (management’s stewardship) atas penggunaan sumber daya ekonomik perusahaan
1.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
7
9
10
Perusahaan Terbuka/Emiten
mempunyai Kewajiban menyam paikan informasi keuangan
kepada regulator atau OJK dan publik, sbb:
Laporan Keuangan:
1. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit
2. Laporan keuangan triwulan (emiten) 3. Laporan keuangan bulanan (bank)
Laporan Tahunan:
1. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit
2. Ikhtisar Keuangan (5 tahun)
1.3 KEWAJIBAN PENYAMPAIAN
INFORMASI KEUANGAN
02. TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS LAPORAN KEUANGAN
II. PENGAWASAN KOMITE AUDIT ATAS INFORMASI KEUANGAN
11
12 2.1 TANGGUNG JAWAB MENYUSUN &
MENYAJIKAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen entitas bertanggung
jawab atas penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan
entitas dinyatakan dalam bentuk
Surat Pernyataan Direksi
13
1. Direksi bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
2. Laporan keuangan telah disusun dan disaji- kan berdasarkan SAK yang berlaku di Indo- nesia.
3. Semua informasi dalam LK telah disajikan secara lengkap dan benar dan tidak ada in- formasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau
fakta material.
4. Direksi bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal.
POJK 75/POJK.04/2017
2.1 TANGGUNG JAWAB MENYUSUN &
MENYAJIKAN LAPORAN KEUANGAN
UU PT: Direksi bertanggung jawab Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan
14
UU PT: Direksi dan Komisaris bertanggung jawab atas Laporan Tahunan
Bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran laporan tahunan
Dalam Laporan Tahunan disajikan Laporan Keuangan
POJK 29/POJK.04/2016
2.2 TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN
TAHUNAN
15
UU PT: Direksi dan Komisaris bertanggung jawab atas Laporan Tahunan
Bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran laporan tahunan
Dalam Laporan Tahunan disajikan Laporan Keuangan
POJK 29/POJK.04/2016
2.2 TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN
TAHUNAN
16
03. TANGGUNG JAWAB KOMITE
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
II. PENGAWASAN KOMITE AUDIT ATAS
INFORMASI KEUANGAN
17
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan.
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksa- nakan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat
kepada Direksi
3. TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN
18 3. TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan terhadap kewajaran dan keandalan
laporan keuangan, baik Laporan Keuangan Interim
maupun Laporan Keuangan Tahunan, termasuk informasi
keuangan lainnya yang terdapat dalam Laporan Tahunan
yang akan disampaikan kepada regulator dan publik.
19
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit sebaiknya:
• melakukan telaah/evaluasi analitik atas laporan keuangan
• mengevaluasi proses dan prosedur perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangan .
• Melakukan diskusi dengan Manajemen dan Auditor Eksternal
3. TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN
20
Ketika mengevaluasi laporan keuangan atau informasi keuangan lainnya, Komite Audit harus menggunakan pengetahuan dan pengalamannya terkait:
• pengendalian internal,
• manajemen risiko,
• kepatuhan terhadap perundangan, dan
• informasi lainnya dari pembahasan-pembahasan dengan auditor eksternal maupun auditor internal.
Pengetahuan dan pengalaman ini merupakan unsur penting untuk meningkatkan pemahaman Komite Audit dalam memastikan bahwa informasi keuangan bebas dari salah saji material.
3. TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN
21
04. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
LENGKAP DAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
II. PENGAWASAN KOMITE AUDIT ATAS
INFORMASI KEUANGAN
4.1 KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN LENGKAP
22
1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Pada Akhir Periode
2. Laporan Laba Rugi & Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode
3. Laporan Perubahan Ekuitas selama periode 4. Laporan Arus Kas selama periode
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
Informasi Komparatif mengenai periode sebelumnya
Laporan Posisi Keuangan Awal Periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru yang disajikan secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos LK atau ketika mereklasifikasi pos-pos dalam LK
“Seluruh komponen laporan lengkap ini memiliki tingkat keutamaan yang sama”
4.2 KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN DAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
23
1. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN:
- PENGHASILAN (Pendapatan/revenue dan Keuntungan/gain) - BEBAN (Beban/expense dan Kerugian/loss)
- PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (Pendapatan, Beban, Keuntungan/gain dan Kerugian/loss yang tidak termasuk
dalam perhitungan laba bersih pada Laporan Laba Rugi) 3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
4. LAPORAN ARUS KAS:
- Arus Kas dari Kegiatan Operasi - Arus Kas dari Kegiatan Investasi - Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Aset
• Sumber daya ekonomik kini yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu. Sumber daya ekonomik adalah hak yang memiliki potensi menghasilkan manfaat ekonomik.
Liabilitas
• Kewajibanmengalihkan sumber daya ekonomik kini entitas untuk sebagai akibat peristiwa masa lalu.Ekuitas
• Kepentingan residual dalam aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitas.Sumber daya ekonomik
Klaim
24
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
Penghasilan (income)
• Peningkatan aset, atau penurunan liabilitas, yang menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari pemegang klaim ekuitas.
Beban (expenses)
• Penurunan aset, atau peningkatan liabilitas, yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi ke pemegang klaim ekuitas.
Lain-lain
• Kontribusi dari pemegang klaim ekuitas dan distribusi kepada mereka.
• Pertukaran aset atau liabilitas yang tidak menghasilkan peningkatan atau penurunan ekuitas.
Berasal dari kinerja
keuangan
25
4.2 KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN DAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
26
5. STRUKTUR CALK:
• Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan
• Mengungkapkan informasi yang tidak disajikan pada bagian manapun dalam laporan keuangan; dan
• Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan;
❑ Entitas sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis.
❑ Entitas membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk informasi yang berhubungan dengan CALK.
27
• KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG MATERIAL
Informasi kebijakan akuntansi adalah material jika, ketika dipertimbangkan bersama dengan informasi lain yang tercakup dalam laporan keuangan entitas, informasi tersebut diperkirakan cukup dapat memengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan keuangan bertujuan umum atas dasar laporan keuangan tersebut.
• SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber utama lain dari ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan dan mengakibatkan penyesuaian material terhadap sejumlah aset dan liabilitas tercatat dalam periode pelaporan berikutnya.
• TRANSAKSI PIHAK BERELASI
4.3 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
28
Fundamental
Relevansi Materialitas
Representasi tepat
Lengkap
Netral
Bebas dari kesalahan
Peningkat
Keterbandingan Keterverifikasian
Ketepatwaktuan Keterpahaman
4.4 KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI
KEUANGAN YANG BERGUNA
29 4.5 ASUMSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Kelangsungan Usaha (Going Concern)
• Penyajian LK harus disusun berdasar asumsi Kelangsungan Usaha, kecuali manajemen memiliki intensi untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak memiliki alternatif lain yang realistis selain melakukannya.
• Jika terdapat ketidakpastian akan kelangsungan usaha, maka
perusahaan harus mengungkapkan hal tersebut, dasar penyajian
laporan keuangan, dan alasannya.
DASAR AKRUAL
ENTITAS MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN DENGAN DASAR AKRUALKECUALI LAPORAN ARUS KAS
Pada dasar akrual, entitas mengakui pos sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban
ketika pos tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan dalam
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
30 4.6 DASAR PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN
31
05. PROSES TELAAH LAPORAN KEUANGAN
PENGAWASAN KOMITE AUDIT ATAS
INFORMASI KEUANGAN
32
5. PROSES TELAAH ATAS LAPORAN KEUANGAN
Standar Akuntansi yang Digunakan
Kebijakan, Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi
Transaksi Pihak Berelasi Kelengkapan dan
Transparansi Laporan Keuangan Penyesuaian
Laporan Keuangan Analisa Laporan
Keuangan dan Kualitas Laba
Evaluasi Laporan Keuangan
33
• Komite Audit sebaiknya mengikuti perkembangan SAK karena SAK dapat berubah mengikuti perkembangan bisnis
• Apabila terdapat standar akuntansi baru yang harus diterapkan oleh Perusahaan, Komite Audit perlu mengevaluasi dampak standar baru tersebut atas laporan keuangan tahun berjalan, laporan keuangan periode selanjutnya, serta laporan keuangan tahun sebelumnya, jika ada.
5.1 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)
5.1 STANDAR AKUNTANSI
34
✓ Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
✓ Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
✓ Sampai saat ini berlaku PSAK 1 – 74 dan ISAK 9 sd 36
✓ Yang berdampak signifikan dan berlaku tahun 2020: PSAK 71, 72 dan 73
✓ PSAK merupakan adopsi dari IFRS sejak tahun 2012 dan bersifat dinamis
✓ Setiap tahun terdapat perubahan PSAK:
✓ Revisi = perubahan yang berdampak signifikan ke pengakuan dan pengukuran
✓ Amandemen = umumnya tidak berdampak signifikan ke pengakuan dan pengukuran
✓ Penyesuaian Tahunan = bersifat koreksi atau penyesuaian minor
KERANGKA STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INDONESIA (KSPKI)
Disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 12 Desember 2022.
Dalam KSPKI dijelaskan antara lain mengenai:
• definisi standar akuntansi keuangan (SAK);
• pilar SAK apa saja yang berlaku di Indonesia serta definisinya;
• kriteria entitas yang dapat menggunakan SAK di masing-masing pilar; dan
• syarat perpindahan antar pilar SAK.
KSPKI berlaku efektif sejak 1 Januari 2024.
35
SAK
PILAR 2 SAK Indonesia**
PILAR 3
SAK Indonesia untuk Entitas Privat (EP)***
KERANGKA KONSEPTUAL
PILAR 4
SAK Indonesia untuk EMKM
PSAK dan ISAK Syariah
(Untuk entitas yang memiliki transaksi Syariah)
PILAR 1
SAK Internasional*
* Disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 12 Des 2022 dan berlaku efektif per 1 Januari 2024
** Sekarang disebut sebagai SAK (Umum)
***Akan berlaku efektif per 1 Januari 2025, dan menggantikan SAK ETAP yang saat ini berlaku
KSPKI – PILAR SAK
36
NOMENKLATUR SAK INDONESIA
Berubah dari penomoran sebelumnya di SAK
Mengacu pada nomor IFRS/IAS/IFRIC/SIC dari IFRS Accounting Standards (untuk PSAK/ISAK konvergen IFRS Accounting Standards)
Mengganti nomor untuk PSAK/ISAK lokal dan PSAK/ISAK Syariah
Berlaku 1 Januari 2024
Tidak mengubah isi persyaratan dalam PSAK/ISAK
Keterangan Contoh
▪
Nomor 3 digit
▪
Digit pertama penomoran
➢
PSAK mengacu referensi IFRS (1), IAS (2),
➢
ISAK dari IFRIC (1) dan SIC (2),
➢standar lokal (3), serta
➢
syariah (4)
▪
Angka kedua dan ketiga adalah nomor IFRS, IAS, IFRIC, SIC, PSAK/ISAK lokal dan PSAK/ISAK syariah
➢ IFRS 3 – PSAK 103
➢ IAS 20 – PSAK 220
➢ IFRIC 14 – ISAK 114
➢ SIC 32 – ISAK 232
➢ PSAK 70 – PSAK 370
➢ PSAK 101 – PSAK 401
Berita penomoran SAK Indonesia https://web.iaiglobal.or.id/Berita- Kategori/SAK%20Update#gsc.tab=0
37
PERUBAHAN NOMENKLATUR SAK INDONESIA
Sebelum Menjadi Judul
PSAK 64 PSAK 106 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral PSAK 65 PSAK 110 Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 66 PSAK 111 Pengaturan Bersama
PSAK 67 PSAK 112 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68 PSAK 113 Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 69 PSAK 241 Agrikultur
PSAK 70 PSAK 370 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak PSAK 71 PSAK 109 Instrumen Keuangan
PSAK 72 PSAK 115 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan PSAK 73 PSAK 116 Sewa
ISAK 9 ISAK 101 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 11 ISAK 117 Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
ISAK 13 ISAK 116 Lindung Nilai Investasi Nero dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 14 ISAK 232 Aset Takberwujud – Biaya Situs Web
ISAK 15 ISAK 114 PSAK 219 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya
ISAK 16 ISAK 112 Perjanjian Konsesi Jasa
38
39 5.2 KEBIJAKAN, PERTIMBANGAN & ESTIMASI AKUNTANSI
Komite Audit perlu untuk mengevaluasi kebijakan akuntansi
Perusahaan. Evaluasi dilakukan untuk memperoleh
pemahaman atas kesesuaian kebijakan akuntansi dengan
standar akuntansi yang berlaku dan pertimbangan yang
digunakan jika ada perubahan kebijakan akuntansi.
40 5.2 KEBIJAKAN, PERTIMBANGAN & ESTIMASI AKUNTANSI
Komite audit harus mencermati estimasi yang digunakan
oleh manajemen untuk menentukan kecukupan/ketepatan
pertimbangan dan estimasi yang diterapkan oleh
manajemen.
41
Beberapa angka dalam Laporan Keuangan merupakan hasil estimasi yang didasarkan pada kebijakan dan pertimbangan manajemen.
Umur Aset Tetap
Cadangan Piutang Tak Tertagi
h/
ECL
Impairment Aset
Utang Imbalan
Kerja
Goodwill
Lain-lain, misal nya estimasi nilai wajar.
5.2 KEBIJAKAN, PERTIMBANGAN & ESTIMASI
AKUNTANSI
5.3 TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Komite audit perlu mereview apakah laporan keuangan telah mengungkapkan transaksi pihak-pihak berelasi agar dapat mengidentifikasi komitmen dengan pihak berelasi dan pengungkapan yang diperlukan.
42
Pihak Berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangan
1. Orang atau anggota keluarga dekat yang memiliki pengendalian atau pengaruh
signifikan dan merupakan personil manajemen kunci atas entitas pelapor 2. Merupakan anggota kelompok usaha
yang sama 3. Dst.
Laporan Keuangan telah
menyajikan & mengungkapkan transaksi pihak berelasi:
✓ nilai transaksi,
✓ saldo nilai transaksi,
✓ Komitmen, dan
✓ syarat ketentuan lainnya.
Pengguna Laporan Keuangan terinformasi bahwa Posisi Keuangan dan Laba Rugi telah dipengaruhi oleh transaksi
pihak berelasi secara signifikan.
5.3 TRANSAKSI PIHAK BERELASI
43
Perusahaan harus menyajikan/mengungkapkan semua informasi tentang peristiwa yang yang berdampak material terhadap posisi atau hasil keuangan perusahaan yang dapat memengaruhi pemahaman pembaca laporan keuangan
Prinsip Materialitas:
Informasi adalah material → jika penghilangan, salah saji atau pengaburan informasi tersebut diperkirakan cukup dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna utama laporan keuangan bertujuan umum atas dasar laporan tersebut, yang memberikan infor- masi keuangan tentang entitas pelapor tertentu.
5.4 KELENGKAPAN DAN TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN
44
1. Jurnal Penyesuaian rutin
2. Jurnal Penyesuaian hasil audit oleh KAP
1. Apakah jurnal penyesuaian tersebut mengindikasikan adanya kelemahan pengendalian internal, yang dapat
menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan
2. Agregasi dari seluruh penyesuaian yang tidak dicatat karena dianggap tidak
material oleh manajemen; dan
3. Dampak dari penyesuaian yang tidak
dicatat terhadap laporan keuangan untuk tahun-tahun berikutnya.
Jurnal penyesuaian rutin
adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk me- nyesuaikan saldo-saldo akun agar menun- jukkan keadaan sebenarnya pada saat tanggal laporan keuangan.
Jurnal penyesuaian ada yang bersifat rutin dan dilakukan oleh manajemen, namun ada pula jurnal penyesuaian yang dilakukan oleh Auditor Eksternal (KAP) terkait jurnal koreksi atas LK.
5.5 PENYESUAIAN LAPORAN KEUANGAN
45
5.6 PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN ( SUBSEQUENT EVENT )
46
• Subsequent event adalah peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.
• Tujuan diungkapkannya subsequent event ada-
lah agar pembaca LK mendapatkan informasi
yang utuh atas LK terkait dengan dampaknya di
masa depan, sehingga tidak menyesatkan
pembacanya.
5.5 PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN ( SUBSEQUENT EVENT )
47
Dapat dibagi menjadi dua jenis:
1. Recognized subsequent event: Peristiwa yang memberikan bukti atas suatu kondisi
yang telah terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa setelah akhir periode pelaporan
yang memerlukan penyesuaian). Apabila
subsequent event memerlukan penyesuaian,perusahaan harus membuat penyesuaian jumlah yang diakui dalam LK, termasuk pengungkapannya. Misal: pailitnya salah satu konsumen menyebabkan entitas harus me-
nyesuaikan angka penyisihan piutang tak tertagih/kerugian kredit ekspektasian (ECL) di tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
2. Non recognized subsequent event:
Peristiwa dimana kondisinya tidak timbul (exist) pada tanggal LK atau timbulnya suatu kondisi setelah akhir periode pelaporan (peristiwa setelah akhir periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian). Kalau material
maka diperlukan pengungkapan dalam laporan keuangan. Misal: kerugian aktiva tetap/
persediaan karena kebakaran sesudah tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
Analisis Laporan Keuangan
(disusun Manajemen) Analisa
Tren
Analisa Common
Size dan Analisa
Ratio
Mengevaluasi apakah fluktuasi dalam Laporan Keuangan adalah realistis
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
48
Kinerja Keuangan dapat dianalisis dengan menggunakan:
1) Analisa Horizontal
2) Analisa Vertikal (Common Size) 3) Analisa Ratio:
- Likuiditas - Aktivitas
- Solvabilitas - Profitabilitas
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
49
Analisa Horizontal:
Digunakan untuk mengevaluasi trend akun Laporan Keuangan dalam beberapa periode akuntansi.
Cara Menganalisis:
• Dilakukan dengan melihat perubahan dari satu periode dengan periode sebelumnya.
• Perubahan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal (mata uang pelaporan) atau dalam persentase (%).
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
50
Analisa Vertikal:
Analisis vertikal yaitu membandingkan satu angka komponen LK dengan angka dasar.
- Angka dasar untuk Lap Posisi Keuangan: Total Aset - Angka dasar untuk Lap Laba Rugi: Penjualan Neto Cara Menganalisis:
•
• Dilakukan dengan membandingkan %-ase komponen di dalam Laporan Keuangan antara satu periode dengan periode
sebelumnya.
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
51
Analisa Rasio:
Analisis yang dilakukan dengan membandingkan satu angka/pos dengan angka/pos lain dalam LK dengan
Analisa Ratio: Likuiditas, Aktivitas, Solvabilitas, Profitabilitas Cara Menganalisis:
• Dilakukan dengan membandingkan rasio antara satu periode dengan periode sebelumnya.
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
52
Analisa Rasio - Likuiditas:
- Tujuan:
Untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi liabilitas/
utang jangka pendeknya
- Rasio:
- Modal Kerja (Working Capital) - Rasio Lancar (Current Ratio) - Rasio Cepat (Quick Ratio)
- Rasio Kas (Cash Ratio)
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
53
Analisa Rasio - Aktivitas:
- Tujuan:
Untuk mengukur seberapa efisien perusahaan melakukan kegiatan sehari-hari, seperti penagihan piutang dan pengelolaan persediaan dan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan - Rasio:
- Rasio Perputaran Piutang dan Jumlah Hari Penagihan
- Rasio Rasio Perputaran Persediaan dan jumlah hari dalam inv.
- Rasio Perputaran Aset
- Rasio Perputaran Aset Tetap
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
54
Analisa Rasio Solvabilitas:
- Tujuan:
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewaji- ban/utang jangka panjangnya, baik pokok maupun bunga
- Rasio:
- Debt Ratio:
o Debt to Total Asset o Debt to Equity Ratio - Interest Coverage
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
55
Analisa Rasio Profitabiltas:
- Tujuan
• Untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari investasi yang telah ditanamkan oleh pemilik perusahaan
• Untuk menilai kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara efisien dan efektif
- Rasio:
- Operating Profit Margin - Net Profit Margin
- Return on Equity - Return on Aset
5.6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
56
Laporan Keuangan
Audit Internal
Manajemen Risiko
Pengendali an Intern Audit
Eksternal
KETERKAITAN INFORMASI KEUANGAN DAN PENGAWASAN KOMITE AUDIT LAINNYA
57
TERIMA KASIH