Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Camat Tamalanrea Kota Makassar terhadap pegawai di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Bupati Tamalanrea Kota Makassar telah terlaksana dengan cukup baik. Tahapan dalam setiap proses pelaksanaan pengawasan langsung dan tidak langsung dilakukan oleh Bupati Tamalanrea Kota Makassar.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengawasan Bupati terhadap Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pegawai di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar”. Puji syukur kami panjatkan atas izin Allah SWT dan bantuan berbagai pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Terima kasih kepada seluruh pegawai Departemen Ilmu Administrasi dan pegawai di lingkungan FISIP Unhas tanpa terkecuali. Terima kasih kepada Camat Tamalanrea Kota Makassar, Bapak Andi Salman Baso, Bapak Iqbal, Sekretaris Camat Tamalanrea Kota Makassar, Ibu Edita Risa, Kasubag Umum dan Kepegawaian. kecamatan, Tamalanrea, Kota Makassar , Ibu Nurlila Kasi. Pengembangan Sistem Manajemen Informasi Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dan Fahbiansyah, jajaran Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, serta staf seluruh jajaran di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar atas bantuan, informasi dan waktu yang diberikan diberikan untuk memungkinkan tesis ini dapat diselesaikan dengan sukses.
Latar Belakang
3 Dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, masih sering terjadi penyimpangan atau ketidakdisiplinan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dalam pelaksanaannya. Telah ditetapkan 4 rencana, dimana diperlukan fungsi pengendalian sebagai suatu proses untuk menjamin tercapainya tujuan organisasi dan manajemen (Handoko 2003:359). Secara umum pengendalian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi agar kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana sebelumnya.
Siagian mengatakan pengawasan adalah proses pengamatan terhadap seluruh aktivitas organisasi untuk memastikan seluruh pekerjaan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Kinerja pegawai mempengaruhi seberapa besar kontribusinya terhadap organisasi yang nantinya akan berdampak pada kemajuan organisasi. Dengan disiplin kerja pegawai yang tinggi maka akan mampu mencapai kinerja pegawai yang maksimal, baik itu disiplin waktu, peraturan maupun ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi.
7 aturan dan peraturan yang baik dalam suatu perusahaan atau instansi, dimana dengan aturan yang baik maka etos kerja, semangat kerja dan kinerja karyawan akan meningkat. Kinerja pegawai berkaitan dengan kemampuan setiap pegawai dalam menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan sesuai dengan hasil yang ditentukan. Dalam hal ini, otoritas publik terus mencari alternatif untuk mendukung aspirasinya, seperti perlunya pemantauan kinerja pegawai di instansi tersebut untuk mengoptimalkan administrasi publik.
Selain itu, kedisiplinan pegawai juga harus menjadi salah satu kunci tercapainya penyelenggaraan pemerintahan yang optimal, seperti halnya di Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, ada aturan kedisiplinan pegawainya. Penelitian yang dilakukan oleh Salwa (2021) dengan judul Peran Pengawasan dalam Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai di DPPKBPM Kota Banjarmasin menunjukkan hasil bahwa Pengawasan mempunyai peranan dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul. dan untuk mencegah hambatan dan kesulitan yang mungkin timbul dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Kemudian penelitian Rilfayanti berjudul Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso dengan beberapa indikator yaitu standar pengukuran kinerja, penilaian atau evaluasi, tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan.
Terbukti fungsi pengawasan dalam meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso belum terlaksana sebagaimana diharapkan. 10 sangat penting dalam mencapai kinerja pegawai yang optimal khususnya pada Kantor Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian fenomena yang melatarbelakangi permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengawasan Bupati Terhadap Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pegawai di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Konsep Fungsi Manajemen
- Planning
- Organizing
- Actuating
- Controlling
- Prinsip-Prinsip Pengawasan
- Tahapan Pengawasan
- Karakteristik Pengawasan
Menurut Noor (2015) dalam Azhar dan Karol (2020), pengawasan adalah proses pengamatan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pada dasarnya pemantauan diartikan sebagai mengamati dan mengukur suatu kegiatan serta hasil yang ingin dicapai dibandingkan dengan tujuan atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya (Brantas, 2009). Pengendalian atau pengawasan dapat dianggap sebagai suatu kegiatan untuk mendeteksi dan memperbaiki penyimpangan yang signifikan terhadap hasil yang dicapai dari kegiatan yang direncanakan. Pengawasan merupakan upaya menyeluruh untuk mengamati pelaksanaan kegiatan operasional untuk memastikan bahwa berbagai kegiatan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya (S.P. Siagian, 2012).
Fungsi pengawasan pada dasarnya merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang direncanakan berjalan sesuai rencana. Fungsi pengawasan diperlukan untuk menjamin apa yang direncanakan dan diselenggarakan berjalan sebagaimana mestinya atau tidak, apabila tidak berjalan sebagaimana mestinya maka fungsi pengawasan juga melakukan proses untuk memperbaiki kegiatan yang sedang berjalan agar apa yang direncanakan tetap dapat tercapai. . Mengetahui apakah penggunaan anggaran yang ditetapkan dalam rencana sudah tepat sasaran dan sesuai dengan rencana.
Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan program (tahap tingkat pelaksanaan) yang ditentukan dalam perencanaan atau belum. Sedangkan terkait dengan tujuan pengawasan, menurut Simbolon (2014:62), pengawasan bertujuan untuk menjamin tercapainya hasil pelaksanaan kerja secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Membandingkan Pelaksanaan Kegiatan dengan Standar dan Menganalisis Penyimpangan Membandingkan pelaksanaan aktual dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditentukan merupakan tahap yang paling mudah untuk diselesaikan, namun kompleksitas dapat timbul ketika menafsirkan penyimpangan, yang harus dianalisis untuk menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai.
Berfokus pada titik-titik pemantauan strategis, sistem pemantauan harus fokus pada wilayah-wilayah dimana penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau akan mengakibatkan kerusakan paling fatal. Secara ekonomi realistis, biaya penerapan sistem pemantauan harus lebih rendah, atau setidaknya sama dengan, manfaat yang diperoleh dari sistem tersebut. Dikoordinasikan dengan alur kerja organisasi. Informasi pengawasan harus dikoordinasikan dengan alur kerja organisasi karena (1) setiap tahapan proses kerja dapat mempengaruhi berhasil tidaknya keseluruhan operasi, dan (2) informasi pengawasan harus menjangkau seluruh personel yang memerlukannya.
Fleksibel : Pengawasan harus mempunyai keleluasaan untuk memberikan jawaban atau reaksi terhadap ancaman atau peluang dari lingkungan. Diterima oleh anggota organisasi, sistem pemantauan harus mampu memandu pelaksanaan kerja anggota organisasi dengan mendorong perasaan otonomi, tanggung jawab, dan berprestasi. Pengendalian internal yaitu pengawasan yang dilakukan oleh seorang manajer terhadap bawahannya, sejauh mana pengawasan tersebut.
Pengendalian informal yaitu penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Konsep Pegawai
Setiap manajer unit dalam organisasi mempunyai tugas pokok untuk membantu manajemen puncak dalam melaksanakan pengendalian fungsional sesuai dengan bidang tanggung jawabnya masing-masing. Pengendalian eksternal adalah pengendalian yang dilakukan oleh pejabat di luar organisasi itu sendiri, seperti pengendalian di bidang keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, jika mencakup seluruh aparatur negara dan direktorat. Soedaryono (2000:6) mengatakan bahwa “pegawai adalah seseorang yang mencari nafkah dengan bekerja pada suatu unit organisasi, baik pada satuan kerja pemerintah maupun swasta”.
Berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 pasal 1 ayat 2 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau dipercayakan kepadanya tugas-tugas negara lainnya dan dibayar berdasarkan peraturan perundang-undangan.undangan. Dalam Pasal 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, kedudukan pegawai negeri sipil adalah sebagai Aparatur Sipil Negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, bersih, dan adil dalam melaksanakan tugas pemerintahan. . Pentingnya peran PNS karena PNS merupakan unsur yang sangat penting sebagai aparatur negara dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan untuk mencapai tujuan negara.
Dalam konteks hukum publik, PNS mempunyai tugas membantu presiden sebagai kepala pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan peraturan perundang-undangan, dalam arti berusaha agar setiap peraturan perundang-undangan dapat ditegakkan oleh masyarakat. 26 Kewajiban Aparatur Sipil Negara di Republik Indonesia Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatur tentang kewajiban dan hak Aparatur Sipil Negara.
Pemerintahan Kecamatan
27 Pejabat Pemerintah kepada Pemerintah atau wakil Pemerintah di daerah, atau dapat menugaskannya kepada Pemerintah Daerah dan/atau Pemerintah Daerah Kabupaten. Daerah kabupaten/kota membentuk kecamatan untuk meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum, dan pemberdayaan masyarakat kota/kelurahan. Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang pembentukan Kecamatan yang telah mendapat persetujuan bersama bupati/walikota dan DPRD kabupaten/kota, sebelum diterima oleh bupati/walikota, diajukan oleh Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat kepada Menteri. Menteri. untuk persetujuan.
Pemerintah Kota Makassar mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Desain dan Susunan Perangkat Daerah Kota Makassar. Dalam Pasal 41 Peraturan Daerah Kota Makassar No. 8 Tahun 2016, kecamatan sebagaimana dimaksud mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah kecamatan dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan negara, pelayanan umum, dan pemberdayaan masyarakat. komunitas sub-kuartal. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tidak dilaksanakan oleh satuan kerja pemerintah daerah di kecamatan; Dan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 Pasal 21 tentang Kecamatan, pemerintah menugaskan camat sebagai kepala pemerintahan untuk memberikan pembinaan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Melaporkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa atau kepala desa di tingkat kecamatan kepada bupati atau walikota. Selain melaksanakan tugas umum, camat juga melaksanakan tugas wewenang yang diberikan oleh bupati dan diharapkan berperan aktif dalam membantu penyelenggaraan kegiatan desa.
Tugas camat diatur dalam Pasal 225 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang diatur sebagai berikut. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota, yang tidak dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten; Dan.