• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelola Pabrik Gula Takalar Kla

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengelola Pabrik Gula Takalar Kla"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Biaya Pada PT. Perkebunan Nusantara X–Pengelola Pabrik Gula Takalar

Klasifikasi biaya pada perusahaan sangatlah penting dilakukan sebelum melakukan analisis yang tepat dan akurat, klasifikasi biaya pada PT.

Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar adalah sebagai berikut :

1. Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang selama kurun waktu operasi selalu tetap jumlahnya atau tidak berubah walaupun volume kegiatan atau penjualan berubah. Pada PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar biaya tetapnya terdiri atas :

a. Biaya Administrasi dan Tata Usaha 1) Gaji DBS Karyawan Staf 2) Tunjangan Kesejahteraan 3) Tunjangan Sosial Karyawan 4) Pengeluaran Khusus

5) Tunjangan Pelaksanaan 6) Biaya Kantor Asuransi b. Biaya Diluar Kantor

1) Sumbangan

2) Biaya Hansip / Wanra 43

(2)

3) Biaya Keamanan 4) Jaminan Sosial c. Amortisasi

1) Hak Atas Tanah d. Biaya Overhead Tetap

1) Gedung dan Penataran 2) Mesin dan Instalansi 3) Jalan dan Jembatan 4) Alat Pengangkutan 5) Alat Pertanian

6) Inventaris Kantor dan Rumah 2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya volume kegiatan. Pada PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar, klasifikasi biaya variabelnya terdiri atas : a. Biaya Tenaga Kerja Langsung

b. Biaya Bahan Baku 1) Biaya Pembibitan

c. Biaya Administrasi dan Umum 1) Biaya Pabrik

2) Biaya Pengelolahan 3) Biaya Tebang dan Angkut 4) Biaya Penggilingan

(3)

d. Biaya Overhead Variabel 1) Biaya Eksploitasi Pertanian 2) Biaya Eksploitasi Pengangkutan

Tabel 5.1 Data Standar Biaya Tetap dan Biaya Variabel

PT. Perkebunan Nusantara X–Pengelola Pabrik Gula Takalar Tahun 2014

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 17,808,717,727 1 Gaji DBS Karyawan Staf Rp. 975,358,930.62 Biaya Bahan Baku

2 Tunjangan Kesejahteraan Rp. 7,526,305,511.10 1 Biaya Pembibitan Rp. 4,253,088,913 3 Tunjangan Sosial Karyawan Rp. 3,895,305,612.78 Biaya Administrasi dan Umum

4 Pengeluaran Khusus Rp. 48,000,000 1 Biaya Pabrik Rp. 11,747,334,753.90

5 Tunjangan Pelaksanaan Tugas Rp. 530,689,000 2 Biaya Pengelolahan Rp. 9,391,015,907.08 6 Biaya Kantor Rp. 400,064,380 3 Biaya Tebang dan Angkut Rp. 20,536,536,103.48

7 Asuransi Rp. 415,203,600 4 Biaya Penggilingan Rp. 34,882,620,278.45

8 Lain-Lain Rp. 797,172,765.80 5 Sumbangan Kematian Rp. -

Biaya Diluar Kantor Biaya Overhead Variabel

1 Sumbangan Rp. 137,220,000 1 Biaya Eksploitasi Pertanian Rp. 18,392,489,570.00 2 Biaya Hansip / Wanra Rp. - 2 Biaya eksploitasi Pengangkutan Rp. 5,687,555,466.52

3 Biaya Keamanan Rp. 324,850,000

4 Jaminan Sosial Pensiun Rp. 648,000,000

5 Lain-Lain Rp. 15,000,000

Amortisasi

1 Hak Atas Tanah Rp. -

Biaya Overhead Tetap

1 Gedung dan Penataran Rp. 244,764,178.64 2 M esin dan Instalasi Rp. 4,028,623,086.13 3 Jalan dan Jembatan Rp. 155,089,148.28 4 Alat Pengangkutan Rp. 71,505,190.52 5 Alat Pertanian Rp. 2,129,722,962.37 6 Inventaris Kantor dan Rumah Rp. 26,054,578.60

TOTAL Rp. 22,368,928,944.84 TOTAL Rp. 122,699,358,719

BIAYA TETAP RKAP BIAYA VARIABEL RKAP

Biaya Administrasi dan Tata Usaha

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X-Pengelola Pabrik Gula Takalar (Data Diolah)

(4)

Tabel 5.1 diatas menunjukkan biaya tetap PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar yang terdiri atas biaya administrasi dan tata usaha (Gaji DBS karyawan staf, tunjangan kesejahteraan, tunjangan sosial karyawan, pengeluaran khusus, tunjangan pelaksanaan tugas, biaya kantor, asuransi, dan lain-lain). Biaya diluar kantor (Sumbangan, biaya hansip/wanra, biaya keamanan, jaminan sosial pensiun, dan laim-lain). Amortisasi (Hak atas tanah). Dan biaya overhead tetap (Gedung dan penantaran, mesin dan instalasi, jalan dan jembatan, alat pengankutan, alat pertanian, dan inventaris kantor dan rumah). Disini dapat dilihat bahwa jumlah biaya tetap pada PT.

Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 sebesar Rp. 22.368.928.944,84. Sedangkan biaya variabel PT. Perkebunan Nusantara X– Pengelola Pabrik Gula Takalar Tahun 2014 adalah sebesar Rp.

122.699.358.719.- dimana biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.

17.808.717.727,- biaya bahan baku sebesar Rp. 4.253.088.913,- biaya administrasi dan umum sebesar Rp. 76.557.507.042,91 dan biaya overhead variabel sebesar Rp. 24.080.045.037,-

(5)

Tabel 5.2 Data Realisasi dan Standar Biaya Tetap dan Biaya Variabel PT. Perkebunan Nusantara X–Pengelola Pabrik Gula Takalar Tahun 2014

BIAYA VARIABEL

Biay a Tenaga Kerja Langsung Rp . 17,808,717,727 Rp . 14,076,785,970 Biay a Bahan Baku

1 Biay a Pembibitan Rp . 4,253,088,913 Rp . 3,260,919,436 Biay a Administrasi dan Umum

1 Biay a Pabrik Rp . 11,747,334,753.90 Rp . 10,259,757,804 2 Biay a Pengelolahan Rp . 9,391,015,907.08 Rp . 6,098,398,894 3 Biay a Tebang dan Angkut Rp . 20,536,536,103.48 Rp . 12,860,012,458 4 Biay a Penggilingan Rp . 34,882,620,278.45 Rp . 31,365,094,774.81

5 Sumbangan Kematian Rp . - Rp . -

Biay a Overhead Variabel

1 Biay a Eksp loitasi Pertanian Rp . 18,392,489,570 Rp . 16,875,019,029.63 2 Biay a eksp loitasi Pengangkutan Rp . 5,687,555,466.52 Rp . 5,474,094,832 BIAYA TETAP

1 Gaji DBS Kary awan Staf Rp . 975,358,930.62 Rp . 241,713,185 2 Tunjangan Kesejahteraan Rp . 7,526,305,511.10 Rp . 3,242,018,977 3 Tunjangan Sosial Kary awan Rp . 3,895,305,612.78 Rp . 2,079,211,541

4 Pengeluaran Khusus Rp . 48,000,000 Rp . 39,080,000

5 Tunjangan Pelaksanaan Tugas Rp . 530,689,000 Rp . 434,779,923

6 Biay a Kantor Rp . 400,064,380 Rp . 606,870,851

7 Asuransi Rp . 415,203,600 Rp . 432,623,108

8 Lain-Lain Rp . 797,172,765.80 Rp . 687,294,102.13

Biay a Diluar Kantor

1 Sumbangan Rp . 137,220,000 Rp . 38,235,876

2 Biay a Hansip / Wanra Rp . - Rp . 20,460,000

3 Biay a Keamanan Rp . 324,850,000 Rp . 98,262,209

4 Jaminan Sosial Pensiun Rp . 648,000,000 Rp . 442,391,873

5 Lain-Lain Rp . 15,000,000 Rp . 794,179,963

Amortisasi

1 Hak Atas Tanah Rp . - Rp . 6,083,333.37

Biay a Overhead Tetap

1 Gedung dan Penataran Rp . 244,764,178.64 Rp . 202,672,967.41 2 M esin dan Instalasi Rp . 4,028,623,086.13 Rp . 3,275,851,630.84 3 Jalan dan Jembatan Rp . 155,089,148.28 Rp . 113,831,262.29 4 Alat Pengangkutan Rp . 71,505,190.52 Rp . 32,530,302.32 5 Alat Pertanian Rp . 2,129,722,962.37 Rp . 1,721,738,499.30 6 Inventaris Kantor dan Rumah Rp . 26,054,578.60 Rp . 2,857,985.60 TOTAL Rp. 145,068,287,664 Rp. 114,782,770,788 NAMA PERKIRAAN / URAIAN

Biay a Administrasi dan Tata Usaha

RKAP REALIS AS I

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara X- Pengelola Pabrik Gula Takalar ( Data Diolah)

Tabel 5.2 diatas menunjukkan realisasi biaya tetap PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar yang terdiri atas biaya administrasi dan tata usaha (Gaji DBS karyawan staf, tunjangan kesejahteraan,

(6)

tunjangan sosial karyawan, pengeluaran khusus, tunjangan pelaksanaan tugas, biaya kantor, asuransi, dan lain-lain). Biaya diluar kantor (Sumbangan, biaya hansip/wanra, biaya keamanan, jaminan sosial pensiun, dan laim-lain).

Amortisasi (Hak atas tanah). Dan biaya overhead tetap (Gedung dan penantaran, mesin dan instalasi, jalan dan jembatan, alat pengankutan, alat pertanian, dan inventaris kantor dan rumah). Disini dapat dilihat bahwa jumlah standar biaya tetap pada PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 sebesar Rp. 22.368.928.944,84 sedangkan jumlah biaya tetap yang terealisasi sebesar Rp. 14.512.687.589,26.

Jumlah standar biaya variabel PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 122.699.358.719 sedangkan jumlah biaya variabel yang teralisasi sebesar Rp.

100.270.083.198,- dimana biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.

14.076.785.970,- biaya bahan baku sebesar Rp. 3.260.919.436,- biaya administrasi dan umum sebesar Rp.60.583.263.931 dan biaya overhead variabel sebesar Rp. 22.349.113.861.63,-

Setelah melakukan pengklasifikasian biaya, maka dibahas mengenai nilai sisa data biaya tetap dan biaya variabel pada PT. Perkebunan Nusantara X –Pengelola Pabrik Gula Takalar. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat nilai sisa dari biaya tetap dan biaya variabel PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar selama tahun 2014.

(7)

Tabel 5.3 Data Nilai Sisa Standar Biaya Overhead Pabrik (BOP) Tahun 2014 PT. Perkebunan Nusantara X–Pengelola Pabrik Gula

Takalar

BIAYA VARIABEL

Biay a Tenaga Kerja Langsung Rp . 17,808,717,727 Rp . 14,076,785,970 Rp . 3,731,931,757 Biay a Bahan Baku

1 Biay a Pembibitan Rp . 4,253,088,913 Rp . 3,260,919,436 Rp . 992,169,477 Biay a Administrasi dan Umum

1 Biay a Pabrik Rp . 11,747,334,753.90 Rp . 10,259,757,804 Rp . 1,487,576,950 2 Biay a Pengelolahan Rp . 9,391,015,907.08 Rp . 6,098,398,894 Rp . 3,292,617,013 3 Biay a Tebang dan Angkut Rp . 20,536,536,103.48 Rp . 12,860,012,458 Rp . 7,676,523,645 4 Biay a Penggilingan Rp . 34,882,620,278.45 Rp . 31,365,094,774.81 Rp . 3,517,525,504

5 Sumbangan Kematian Rp . - Rp . -

Biay a Overhead Variabel

1 Biay a Eksp loitasi Pertanian Rp . 18,392,489,570 Rp . 16,875,019,029.63 Rp . 1,517,470,540 2 Biay a eksp loitasi Pengangkutan Rp . 5,687,555,466.52 Rp . 5,474,094,832 Rp . 213,460,635 BIAYA TETAP

1 Gaji DBS Kary awan Staf Rp . 975,358,930.62 Rp . 241,713,185 Rp . 733,645,746 2 Tunjangan Kesejahteraan Rp . 7,526,305,511.10 Rp . 3,242,018,977 Rp . 4,284,286,534 3 Tunjangan Sosial Kary awan Rp . 3,895,305,612.78 Rp . 2,079,211,541 Rp . 1,816,094,072

4 Pengeluaran Khusus Rp . 48,000,000 Rp . 39,080,000 Rp . 8,920,000

5 Tunjangan Pelaksanaan Tugas Rp . 530,689,000 Rp . 434,779,923 Rp . 95,909,077

6 Biay a Kantor Rp . 400,064,380 Rp . 606,870,851 Rp . (206,806,471)

7 Asuransi Rp . 415,203,600 Rp . 432,623,108 Rp . (17,419,508)

8 Lain-Lain Rp . 797,172,765.80 Rp . 687,294,102.13 Rp . 109,878,664 Biay a Diluar Kantor

1 Sumbangan Rp . 137,220,000 Rp . 38,235,876 Rp . 98,984,124

2 Biay a Hansip / Wanra Rp . - Rp . 20,460,000 Rp . (20,460,000)

3 Biay a Keamanan Rp . 324,850,000 Rp . 98,262,209 Rp . 226,587,791

4 Jaminan Sosial Pensiun Rp . 648,000,000 Rp . 442,391,873 Rp . 205,608,127

5 Lain-Lain Rp . 15,000,000 Rp . 794,179,963 Rp . (779,179,963)

Amortisasi

1 Hak Atas Tanah Rp . - Rp . 6,083,333.37 Rp . (6,083,333)

Biay a Overhead Tetap

1 Gedung dan Penataran Rp . 244,764,178.64 Rp . 202,672,967.41 Rp . 42,091,211 2 M esin dan Instalasi Rp . 4,028,623,086.13 Rp . 3,275,851,630.84 Rp . 752,771,455 3 Jalan dan Jembatan Rp . 155,089,148.28 Rp . 113,831,262.29 Rp . 41,257,886 4 Alat Pengangkutan Rp . 71,505,190.52 Rp . 32,530,302.32 Rp . 38,974,888 5 Alat Pertanian Rp . 2,129,722,962.37 Rp . 1,721,738,499.30 Rp . 407,984,463 6 Inventaris Kantor dan Rumah Rp . 26,054,578.60 Rp . 2,857,985.60 Rp . 23,196,593 TOTAL Rp. 145,068,287,664 Rp. 114,782,770,788 Rp . 30,285,516,877 NAMA PERKIRAAN / URAIAN

Biay a Administrasi dan Tata Usaha

RKAP REALIS AS I NILAI S IS A

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara X- Pengelola Pabrik Gula Takalar ( Data Diolah)

Tabel 5.3 diatas menunjukkan nilai biaya standar biaya overhead pabrik (BOP) yang terdiri atas biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku (Biaya Pembibitan). Biaya administrasi dan umum (biaya pabrik, biaya

(8)

pengelolahan, biaya tebang dan angkut, biaya penggilingan, dan sumbangan kematian). Biaya overhead variabel (biaya eksploitasi pertanian dan biaya eksploitasi pengangkutan) biaya administrasi dan tata usaha (Gaji DBS karyawan staf, tunjangan kesejahteraan, tunjangan sosial karyawan, pengeluaran khusus, tunjangan pelaksanaan tugas, biaya kantor, asuransi, dan lain-lain). Biaya diluar kantor (Sumbangan, biaya hansip/wanra, biaya keamanan, jaminan sosial pensiun, dan laim-lain). Amortisasi (Hak atas tanah). Dan biaya overhead tetap (Gedung dan penantaran, mesin dan instalasi, jalan dan jembatan, alat pengankutan, alat pertanian, dan inventaris kantor dan rumah). Disini dapat dilihat bahwa jumlah biaya overhead pabrik pada PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 yang ter rkap sebesar Rp. 145.068.287.664. Sedangkan biaya overhead pabrik pad PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar Tahun 2014 yang terealisasi adalah sebesar Rp. 114.782.770,788,- sehingga PT. Perkebunan Nusantara X –Pengelola Pabrik Gula Takalar tahun 2014 memperoleh nilai sisa biaya overhead pabrik sebesar Rp.

30.285.516.877,- dan untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 5.1 tentang hasil biaya overhead pabrik (BOP) selama tahun 2014 :

(9)

Gambar 5.1Hasil Biaya Overhead Pabrik (BOP)

PT. Perkebunan Nusantara X–Pengelola Pabrik Gula Takalar Tahun 2014

Sumber:PT. Perkebunan Nusantara X- Pengelola Pabrik Gula Takalar (Data Diolah)

Gambar 5.1 diatas menunjukkan hasil biaya overhead pabrik (BOP) pada PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar tahun 2014 bahwa jumlah biaya variabel yang ter rkap sebesar Rp. 122.699.358,71 sedangkan biaya variabel yang terealisasi hanya sebesar Rp. 100.270.083,19 sehingga sisa biaya variabelnyaadalah sebesar Rp. 22.429.275.521,- dan jumlah biaya tetapnya yang ter rkap sebesar Rp. 22.368.928.944,- sedangkan biaya variabel yang terealisasi hanya sebesar Rp. 14.512.687.589,- sehingga sisa biaya tetapnya adalah sebesar Rp. 7.856.241.355,- jadi total nilai sisa biaya overhead pabrik (BOP) pada PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 30.285.516.876,-

- 50,000,000,000.00 100,000,000,000.00 150,000,000,000.00

RKAP REALISASI NILAI SISA

JUMLAH 30,285,516,876.

Biaya Variabel 122,699,358,719 100,270,083,198 22,429,275,521 Biaya Tetap 22,368,928,944. 14,512,687,589 7,856,241,355.8

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X - PENGELOLA PABRIK GULA TAKALAR TAHUN 2014

(10)

B. Analisis Pengendalian Biaya Overhead Pabrik (BOP)

PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan gula pasir yang bahan baku juga dikabupaten gowa, sehingga tidak mengalami kesulitan mengatasi permintaan konsumen, sebab biasanya lebih besar permintaan konsumen dibandingkan dengan produksi.

Perusahaan pabrik gula takalar yang ingin mencapai lebih besar.

Prestasi bagi perusahaan adalah dalam bentuk tingkat keuntungan atau laba yang dapat dicapai. Namun keberhasilan yang di inginkan sangat bergantung pada kemampuan eksekutif dalam mengendalikan perusahaan. Dalam kaitannya dengan uraian tersebut, akan disajikan pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP) perusahaan, sebagai berikut:

Tabel 5.4 Standar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP) (Kapasitas Jam Kerja 2880 Jam)

No. Jenis Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik

Jumlah Biaya

Tetap Variabel

1. By. Gedung dan Penataran 244.764.178,64 - 244.764.178,64 2. By. Mesin dan Instalasi 4.028.623.086,13 - 4.028.623.086,13

3. By. Jalan dan Jembatan 155.089.148,28 - 155.089.148,28

4. By. Alat Pengangkutan 71.505.190,52 - 71.505.190,52

5. By. Alat Pertanian 2.129.722.962,37 - 2.129.722.962,37

6. By. Inventaris Kantor dan

Rumah 26.054.578,60 - 26.054.578,60

7. By. Eksploitasi Pertanian - 18.392.489.570 18.392.489.570 8. By. Eksploitasi

Pengangkutan - 5.687.555.466,52 5.687.555.466,52

JUMLAH 6.655.759.144,54 24.080.045.036,52 30.735.804.181,06 Sumber:PT.Perkebunan Nusantara X-Pengelola Pabrik Gula Takalar (Data diolah)

(11)

Sebagaimana terlihat diatas, menunjukkan diatas bahwa biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp. 6.655.759.144,54,- dengan kapasitas jam kerja 8 jam per hari, jadi selama setahun kapasitas jam kerja sebanyak 2880 jam maka standar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP) tetap dapat ditentukan, yaitu :

. 6.655.759.144,54

2880 = . 2.311.027,48

Kemudian standar pembebanan biaya overhead Pabrik Variabel sebagai berikut :

. 24.080.045.036,52

2880 = . 8.361.126,75

Sehingga besarnya standar biaya overhead pabrik dalam perusahaan adalah sebesar Rp. 10.672.154,2 (Rp. 2.311.027,48 + Rp.8.361.126,75).

Sedangkan realisasi pembebanan biaya overhead pabrik sebagai berikut:

(12)

Tabel 5.5

Realisasi Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP) ( Jam Kerja 2880 Jam)

No. Jenis Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik

Jumlah Biaya

Tetap Variabel

1. By. Gedung dan Penetaran 202.672.967,41 - 202.672.967,41 2. By. Mesin dan Instalasi 3.275.851.630,84 - 3.275.851.630,84

3. By. Jalan dan Jembatan 113.831.262,29 - 113.831.262,29

4. By. Alat Pengangkutan 32.530.302,32 - 32.530.302,32

5. By. Alat Pertanian 1.721.738.499,30 - 1.721.738.499,30

6. By. Inventaris Kantor dan

Rumah 2.857.985,60 - 2.857.985,60

7. By. Eksploitasi Pertanian - 16.875.019.029,63 16.875.019.029,63 8. By. Eksploitasi

Pengangkutan - 5.474.094.832 5.474.094.832

JUMLAH 5.349.482.647,76 22.349.113.861,63 27.698.596.509 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X - Pengelola Pabrik Gula Takalar

Sebagaimana terlihat diatas, menunjukkan diatas bahwa biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp. 5.349.482.647,76,- dengan kapasitas jam kerja 8 jam per hari, jadi selama setahun kapasitas jam kerja sebanyak 2880 jam maka standar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP) tetap dapat ditentukan, yaitu :

. 5.349.482.647,76

2880 = . 1.857.459,25

Kemudian standar pembebanan biaya overhead Pabrik Variabel sebagai berikut :

. 22.349.113.861,63

2880 = . 7.760.108,98

(13)

Sehingga besarnya standar biaya overhead pabrik dalam perusahaan adalah sebesar Rp. 9.617.568,23 (Rp. 1.857.459,25 + Rp.7.760.108,98).

C. Alokasi Biaya Departemen Pembantu

salah satu sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal dari aktivitas usaha. Untuk menunjang terwujudnya sasaran dari perusahaan perlu ditunjang dengan adanya penggunaan biaya produksi.

Biaya produksi adalah biaya yang dialokasikan untuk mengelolah bahan baku menjadi produk jadi yang meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Selanjutnya, yang menjadi titik pokok dalam uraian skripsi adalah biaya overhead pabrik, biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk menunjang dalam penggunaan biaya overhead pabrik yang lebih efisien maka perlu ditunjang dengan adanya pembebanan biaya overhead pabrik.

PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pabrik gula pasir yaitu produksi dan penjualan gula. Dalam menjalankan industri pabrik gula, maka perlunya perusahaan menerapkan besarnya biaya overhead pabrik yang akan dibebankan, terlebih dahulu akan disajikan anggaran biaya overhead pabrik per departemen, sebagai berikut :

(14)

Selanjutnya diperoleh data tambahan dari PT. Perkebunan Nusantara X - Pengelola Pabrik Gula Takalar, Yaitu hasil penelitian pada tahun 2014 yang dapat dilihat melalui tabel dibawah ini :

Tabel 5.6

Potensi Perusahaan Periode Tahun 2014 NO. DEPARTEMEN

LUAS LANTAI

(M²)

JUMLAH KARYAWAN

JAM TENAGA KERJA

JAM MESIN 1. Departemen Produksi

- Bagian Pengolahan - Bagian Pengemasan

18.245 8.276

209 138

3.060 2.000

1.820 1.740 2. Departemen Pembantu

- Bagian Packing - Bagian Quality CTL

10.120 5.449

109 64

2.440 4.450

1.735 1.925

Jumlah 42.090 540 9.950 7.220

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara XPengelolah Pabrik Gula Takalar

Pada tabel 5.6 diatas jumlah luas lantai departemen produksi bagian pengolahan adalah 18.245 m² sedangkan departemen produksi bagian pengemasan luas lantainya 8.276 m². Dan untuk departemen pembantu bagian packing memiliki luas lantai 10.120 m² sedangkan departemen pembantu bagian quality CTL memiliki luas lantai 5.449 m² dengan biaya depresiasi gedung dan penataran adalah sebesar Rp. 244.764.178,64

Alokasi biaya depresiasi gedung untuk setiap departemen sebagai berikut :

(15)

Departemen Produksi

- Bagian Pengolahan = (18.245/42.090) x Rp. 244.764.178,64

= Rp. 106.099.369,-

- Bagian Pengemasan = (8.276/42.090) x Rp. 244.764.178,64

= Rp. 48.127.069,2 Departemen Pembantu

- Bagian Packing = (10.120/42.090) x Rp. 244.764.178,64

= Rp. 58.850.403,6

- Bagian Quality CTL= (5.449/42.090) x Rp. 244.764.178,64

= Rp. 31.687.336,9

Sedangkan harga pokok produksi sebelum alokasi pada bagian pengolahan dan pengemasan adalah sebagai berikut:

Bagian Pengolahan :

- Bahan Pembantu Pengelola Gula = Rp. 1.840.442.365,- - Bahan dan Alat Pemeriksa = Rp. 220.874.610,- - Pemeliharaan Jembatan Timbang = Rp. 124.400.000,- - Pengelolaan Limbah = Rp. 77.930.000,- Harga Pokok Produksi Rp. 2.263.646.975,- Bagian Pengemasan :

- Pengemasan Gula = Rp. 836.971.702,- - Menimbun dan Angkut Gula = Rp. 5.625.000,- Harga Pokok Produksi Rp. 842.596.702,-

(16)

dasar alokasi Biaya Departemen Pembantu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.7

Biaya Overhead Pabrik Sebelum Alokasi

KETERANGAN

DEPARTEMEN PRODUKSI DEPARTEMEN PEMBANTU PENGOLAHAN PENGEMASAN PACKING QUALITY

CTL BOP Sebelum

Alokasi By. Departemen

Pembantu

2.263.646.975 842.596.702

1.840.442.365 836.971.702 Dasar Alokasi :

Jumlah Karyawan Jam Kerja

209 3.060

138 2.000

109 2.440

64 4.450 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X–Pengelola Pabrik Gula Takalar

Berdasarkan data pada tabel 5.7 diatas bahwa nilai BOP sebelum alokasi pada departemen produksi bagian pengolahan sebesar Rp.

2.263.646.975,- dengan jumlah karyawan 209 orang dengan masa jam kerja 3.060 jam. Nilai BOP sebelum alokasi Untuk bagian pengemasan sebesar Rp.

842.596.702,- dengan jumlah karyawan 138 orang dengan masa jam kerja 2.000 jam . Sedangkan biaya departemen pembantu bagian packing sebesar Rp. 1.840.442.365,- dengan jumlah karywan 109 orang dengan masa kerja 2.440 jam dan biaya departemen bagian quality ctl sebesar Rp. 836.971.702,- dengan jumlah karyawan 64 orang dengan masa jam kerja 4.450 jam.

(17)

D. Mengalokasikan Biaya Departemen Pembantu pada Departemen Produksi

Mengalokasikan biaya departemen pembantu pada departemen produksi dengan dasar alokasi jumlah karyawan dan jam kerja adalah sebagai berikut :

1. Departemen Pembantu (Packing) :

a. (209/347) x Rp. 1.840.442.365 = Rp. 1.108.508.514 b. (138/347) x Rp. 1.840.442.365 = Rp. 731.933.851 2. Departemen Pembantu (Quality CTL) :

a. (3060/5060) x Rp. 836.971.702 = Rp. 506.152.847 b. (2000/5060) x Rp. 836.971.702 = Rp. 330.818.855

Jadi, Biaya Overhead Pabrik Setelah Alokasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.8 Biaya Overhead Pabrik Setelah Alokasi KETERANGAN DEPARTEMEN PRODUKSI DEPARTEMEN PEMBANTU

TOTAL PENGOLAHAN PENGEMASAN PACKING QUALITY

CTL BOP Sebelum

Alokasi By. Departemen

Pembantu

2.263.646.975 842.596.702

1.840.442.365 836.971.702

3.106.243.677

2.677.414.067 Alokasi

Dep.Pembantu:

- Packing - Quality CTL

1.108.508.514 506.152.847

731.933.851 330.818.855

(1.840.442.365)

(836.971.702) BOP Setelah

Alokasi 3.878.308.336 1.905.349.408 0 0 5.783.657.744 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X-Pengelola Pabrik Gula Takalar (Data Diolah)

(18)

Berdasarkan data tabel 5.8 diatas bahwa nilai BOP setelah alokasi pada departemen produksi bagian pengolahan adalah Rp. 3.878.308.336,- sedangkan bagian pengemasan nilai BOP setelah alokasi adalah Rp.

1.905.349.408,- dengan total BOP setelah alokasi sebesar Rp. 5.783.657.744,-

E. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Berdasarkan data mengenai biaya overhead pabrik sebelum alokasi dan biaya overhead pabrik setelah alokasi, selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk departemen produksi dapat ditentukan, sebagai berikut :

Tabel 5.9

Selisih Biaya Overhead Pabrik Sebelum dan Setelah Alokasi

NO. DEPARTEMEN PRODUKSI

BOP SEBELUM ALOKASI

BOP SESUDAH

ALOKASI SELISIH

1. Pengolahan 2.263.646.975 3.878.308.336 1.614.661.361 2. Pengemasan 842.596.702 1.905.349.408 1.062.752.706

Sumber : ( Data Diolah)

Berdasarkan hasil analisa mengenai selisih biaya overhead pabrik khususnya pada PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar, tampak bahwa adanya selisih biaya overhead pabrik menurut Departemen produksi untuk pengolahan belum efisien sebesar Rp.

1.614.661.361,- dan bagian pengemasan sebesar Rp. 1.062.752.706,- dengan demikian dapat diketahui bahwa pembebanan biaya overhead pabrik belum efektif karena adanya pembebanan biaya overhead pabrik yang belum efisien.

(19)

F. Penentuan Tarif BOP Departemen

Menghitung tarif BOP, departemen produksi dengan cara membagi BOP departemen setelah alokasi dengan dasar pembebanan setiap departemen, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.10 Menghitung Tarif BOP

KETERANGAN DEPARTEMEN PRODUKSI DEPARTEMEN PEMBANTU

TOTAL PENGOLAHAN PENGEMASAN PACKING QUALITY

CTL BOP Sebelum

Alokasi By. Departemen

Pembantu

2.263.646.975 842.596.702

1.840.442.365 836.971.702

3.106.243.677

2.677.414.067

Alokasi Dep.Pembantu:

- Packing - Quality CTL

1.108.508.514 506.152.847

731.933.851 330.818.855

(1.840.442.365)

(836.971.702)

BOP Setelah

Alokasi 3.878.308.336 1.905.349.408 0 0 (5.783.657.744)

Dasar

Pembebanan 1.820 JM 3.060 JKL

Tarif 2.130.938,65 622.663,205 0 0 0

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X-Pengelola Pabrik Gula Takalar (Data diolah)

Berdasarkan pada tabel 5.10 diatas bahwa tarif BOP pada departemen produksi bagian pengolahan adalah sebesar Rp. 2.130.938,65 sedangkan departemen produksi bagian pengemasan tarif BOP nya sebesar

(20)

Rp. 622.663,205. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pembebanan biaya overhead pabrik belum efektif karena adanya pembebanan biaya overhead pabrik yang belum efisien.

Referensi

Dokumen terkait

Metode varibel costing tidak hanya memperhitungkan unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik varibel melainkan biaya-biaya

Untuk menentukan biaya per unit dari produk yang di hasilkan dapat dihitung dari tiga jenis biaya, yaitu : 1 Biaya bahan baku 2 Biaya tenaga kerja langsung 3 biaya overhead pabrik