• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PASAR TUGU JAYA DALAM MENINGKATKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PASAR TUGU JAYA DALAM MENINGKATKAN "

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Peneliti

Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

Bagaimana pengelolaan BUMDes Pasar Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah di Kota Muara Jaya.

Penelitian Relevan

Penelitian Herlina berjudul Kontribusi Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan Kehidupan Perekonomian Masyarakat Dari Sudut Pandang Ekonomi Islam, Di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2012.15 Persamaan dalam penelitian ini sama dengan membahas BUMDes. Bedanya penelitian ini adalah penelitian saya lebih fokus pada peningkatan PADes, sedangkan penelitian Herlina lebih fokus pada sosial ekonomi. 15 Herlina, “Kontribusi Badan Usaha Milik Desa Dalam Peningkatan Kehidupan Sosial Ekonomi Dalam Nuansa Ekonomi Islam, di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir”.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Manajemen
  • Fungsi Fungsi Manajemen
  • Unsur Unsur Manajemen
  • Prinsip Prinsip Manajemen
  • Badan Usaha Milik Desa
    • Pengertian BUMDes
    • Kepemilikan BUMDes
    • Jenis jenis BUMDes
    • Tujuan BUMDes
    • Landasan Hukum BUMDes
    • Manajemen BUMDes
    • Kepengurusan BUMDes
    • Prinsip prinsip Pengelolaan BUMDes
  • Pendapatan Asli Desa
    • Pengertian PADes
    • Sumber PADes

Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan langsung dari dana desa yang disisihkan untuk pengelolaan aset, jasa, dan usaha lainnya pada BUMDesa adalah badan usaha. (legal), teknis, dan ekonomi yang tujuannya mencari keuntungan atau keuntungan. Badan usaha sering sekali disamakan dengan perusahaan, namun sebenarnya mempunyai perbedaan yang sangat mendasar. Badan Usaha Milik Desa adalah lembaga kelurahan/desa yang dibentuk dengan peraturan desa yang bersifat kelembagaan. Dalam undang-undang no. 32 Tahun 2004 dan No. PP 72 Tahun 2005 mengatur bahwa pemerintah desa dapat membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa.

BUMDesa adalah badan usaha milik desa yang dibuktikan dengan penyertaan seluruh atau sebagian besar modal desa pada BUMDesa. Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Pendirian perusahaan desa sejak alinea pertama ditetapkan dengan peraturan desa berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Badan usaha milik desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1) adalah badan usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan dan pengurusan badan usaha milik desa diatur dengan peraturan daerah kabupaten/kota. Dengan terbitnya undang-undang no. 6 Tahun 2014 untuk desa, keberadaan badan usaha milik desa semakin diperkuat.

Oleh karena itu BUMDes merupakan suatu badan usaha yang bercirikan Desa yang melaksanakan kegiatan dan kegiatan, selain membantu pelaksanaan Pengelolaan Desa, juga untuk memenuhi kebutuhan hidup Masyarakat Desa, dan BUMDes juga dapat memberikan fungsi pelayanan, dan mengembangkan jenis perekonomian lainnya di Kota. C. BUMD dapat menyelenggarakan usaha di bidang perekonomian dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 12 Rahyunir Rauf, “Manajemen dan Pengembangan Badan Usaha Milik Kota” Jurnal Mata Uang Vol. 3) Pengendalian pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUMDes b. 13 Isis Ikhwansyah, Anita Afriana, Pupung Faisal, Purnama Trisnamansyah, Badan Usaha Milik Desa, (Bandung: Keni Media.

Jika beberapa unsur dan prinsip tersebut di atas diterapkan dalam pengelolaan BUMDes, maka hal yang dicita-citakan dalam pendirian Badan Usaha Milik Desa akan berkelanjutan dan berkelanjutan. Hasil usaha misalnya hasil BUMDes, kas Desa, sumber pendapatan lain yang dapat diusahakan Desa, berasal dari Badan Usaha Milik. 16 Amir Hasan, Gusnardi, Optimalisasi Pengelolaan Pendapatan Asli Desa dan Badan Usaha Milik Desa dalam Meningkatkan Pembangunan Ekonomi (Taman Karya, Pekanbaru.

METODE PENELITIAN

Sumber Data Penelitian

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan informasi data kepada pengumpul data 3 Artinya data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber primernya. Data primer diperoleh secara langsung dengan melakukan wawancara kepada pengelola BUMdes Pasar Tugu Jaya yaitu Ketua dan Sekretaris BUMdes Pasar Tugu Jaya, Pemerintah Desa, masing-masing kepala desa dan bendahara desa serta 6 orang warga desa sebagai pedagang dan konsumen di Muara Jaya. Desa, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.

Sumber data sekunder berasal dari buku-buku pengelolaan BUMDes karya Ibrahim, dokumen-dokumen seperti laporan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

BUMDes merupakan program yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan asli desa, begitu pula BUMDes Tugu Jaya yang berlokasi di desa Muara Jaya. 45 Indah, Sekretaris BUMDes Tugu Jaya, Pengurus BUMDes Pasar Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan asli desa, Wawancara 18 Mei 2022. 46 Indah Sekretaris BUMDes Tugu Jaya Pengurus BUMDes Pasar Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan pendapatan asli desa 18 Mei 2022.

47Muhammad hidayattulah Pengurus Badan Usaha Milik Desa Pasar Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan asli desa, Wawancara 12 November 2021. 48 Indah Sekretaris Badan Badan Usaha Milik Desa Pasar Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan asli desa, wawancara 19 Mei 50 hari2. Kepemilikan Pengelolaan Usaha Desa Pasar Tugu Jaya terhadap peningkatan pendapatan asli desa.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat digambarkan bahwa seluruh komponen yang terlibat dalam pengelolaan BUMDes Tugu Jaya telah mampu bekerja sama dengan cukup baik. 51 Wawancara dengan Muhammad Hidayatullah Pengurus Usaha Desa Pasar Tugu Jaya tentang peningkatan pendapatan asli desa. Dalam pengelolaan BUMDes Tugu Jaya, para pengelola tidak melakukan diskriminasi dalam bentuk apapun.

Manajemen BUMDes Pasar Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan asli desa, wawancara 17 Mei 2022. 53Muhammad Hidayatullah Kepala BUMDes Tugu Jaya Manajemen BUMDes Pasar Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan asli desa. Dalam pembangunan berkelanjutan dirasa tidak efisien karena di BUMDes Tugu Jaya terdapat 3 unit usaha yaitu pasar Tugu Jaya.

57Muhammad Hidayatullah Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Pasar Tugu Jaya untuk meningkatkan pendapatan adat desa. Hal ini untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang masih kurang karena masih ada 2 unit usaha yang harusnya bisa meningkatkan PADE lebih banyak, di pasar Tugu Jaya hanya menyumbang 30%. Berikut ini gambaran pendapatan BUMDe Tugu Jaya dan pendapatan asli desa serta kontribusi BUMDe terhadap pendapatan asli desa (PADes).

61Muhammad Hidayatullah, Kepala BUMDes Tugu Jaya, 2022, Pengelolaan BUMDes Pasar Tugyu Tugu Jaya dalam meningkatkan pendapatan asli desa. Dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADEs) BUMDes Tugu Jaya mencoba mengambil peran dengan menyediakan wadah berupa pasar bagi warga Desa Muara Jaya untuk berdagang. BUMDes Tugu Jaya menjadi fasilitator antara pedagang dan pembeli sehingga keduanya bisa saling mengambil manfaat.

Untuk meningkatkan pendapatan desa, BUMDes Pasar Tugu Jaya sudah mampu berkontribusi meski hanya 1 unit usaha.

Foto wawancara aparatur Desa
Foto wawancara aparatur Desa

LANDASAN TEORI

Sejarah Singkat Desa Muara Jaya

Kondisi Geografis Desa Muara Jaya

Kondisi Demografis Desa Muara Jaya

Keadaan Penduduk

Gambaran Umum BUMDes Tugu Jaya

  • Profil Dan Perkembangan BUMDes Tugu Jaya
  • Tujuan Pembentukan BUMDes Tugu Jaya
  • Struktur Kepengurusan BUMDes Tugu Jaya
  • Modal BUMDes Tugu Jaya
  • Unit Usaha BUMDes Tugu Jaya

Pasar ini merupakan unit usaha pertama yang dikelola oleh pengurus BUMDes Tugu Jaya. Di pasar ini terdapat sekitar 100 toko dengan berbagai jenis yaitu tipe A, B, dan C. Terjadilah pembentukan BUMDes Tugu Jaya pada tahun 2017 sesuai keputusan kepala desa, namun tidak menggunakan peraturan dan pedoman dalam pendirian dan pengelolaan BUMDes Tugu Jaya. 46. ​​​​Masyarakat, dalam pengelolaan BUMDe Pasar Tugu Jaya masih kekurangan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya.

BUMDE Tugu Jaya masih kurang transparan dalam pengelolaan anggaran karena belum menerapkan pembukuan dan pelaporan keuangan secara sistematis dan teratur. Hal ini dapat digambarkan dari transparansi BUMDE Tugu Jaya yang sangat minim karena mereka sebagai pengelola tidak melakukan pembukuan dan pelaporan keuangan. Dapat dijelaskan bahwa BUMDes Tugu Jaya tidak pernah membeda-bedakan asalnya, pada dasarnya di mata pimpinan BUMDes semuanya sama.

Untuk pendirian dan pengelolaan BUMDes Tugu Jaya sebesar Rp. Dari penafsiran tabel diatas, BUMDes Tugu Jaya memberikan kontribusi paling besar dalam meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) Dari penjelasan diatas bahwa BUMDes Tugu Jaya merupakan yang terbesar dan satu-satunya dalam meningkatkan pendapatan asli desa. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan hasil wawancara dengan beberapa narasumber yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat menilai bahwa kinerja BUMD Tugu Jaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) di Desa Muara Jaya dinilai sudah cukup baik. sudah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes), namun belum baik dan belum optimal.

Para pengelola dan pengurus BUMDes Tugu Jaya harus lebih giat lagi dalam mengelola unit-unit usaha yang ada di lingkungan BUMDes agar berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Kota lebih optimal lagi.

Pengelolaan Badan Usaha milik Desa Pasar Tugu Jaya Dalam

  • Pengelolaan BUMDes Pasar Tugu Jaya

Gambar

Table 1.1 Pendapatan Asli Desa  Pendapatan BUMDes
Foto wawancara bendahara Desa
Foto wawancara aparatur Desa
Foto APBDes Tahun 2019
+4

Referensi

Dokumen terkait

About a week before the start of the online course, registered participants were provided with a reading article about the tools of cultural heritage science Gates, 2014 to familiarize