• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI LINTAS DAERAH KABUPATEN / KOTA

N/A
N/A
F. Julian

Academic year: 2024

Membagikan "PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI LINTAS DAERAH KABUPATEN / KOTA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

.

PENGGUNA ANGGARAN : BUDHI DARMAWAN, ST., MT.

SATKER/SKPD : DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI LAMPUNG

NAMA PPK : RUSDIANTO, S.T., M.T.

NAMA KEGIATAN : PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI LINTAS DAERAH KABUPATEN / KOTA

NAMA SUB KEGIATAN : PEMBANGUNAN TANGGUL SUNGAI

NAMA PEKERJAAN : PENGAWASAN PEMBANGUNAN /

REHABILITASI INFRASTRUKTUR SUMBER

DAYA AIR (LOKASI 29)

(2)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

PEKERJAAN :

Pengawasan Pembangunan / Rehabilitasi Infrastruktur Sumber Daya Air (Lokasi 29)

1. LATAR BELAKANG : Sungai merupakan salah satu saluran drainase yang terbentuk secara alami yang memiliki fungsi sebagai saluran. Sebagian Daerah Aliran Sungai di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan ,pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan sekitar sungai.

Adapun pembangunan perkuatan tebing sungai bertujuan untuk melindungi badan jalan dari gerusan air sungai, mengurangi gerusan air sungai terhadap tebing agar tidak terjadi longsor, serta dapat menjadikan daerah tepian sungai tertata rapi dan indah.

Maka pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air melakukan kegiatan pengawasan pada pembangunan atau rehabilitasi Infrastruktur Sumber Daya Air.

Kurangnya pengawasan yang dilakukan saat pelaksanaan pembangunan merupakan salah satu yang menyebabkan kualitas pembangunan kurang optimal, untuk itu pemerintah mengalokasikan dana untuk pengawasan pelaksanaan kontruksi yang intensif sehingga mutu produk pembangunan untuk dapat menjadi optimal.

Oleh karena itu pada Tahun Anggaran 2023 ini, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung melakukan suatu pekerjaan Pengawasan Pembangunan / Rehabilitasi Infrastruktur Sumber Daya Air (Lokasi 29) .

2. DASAR HUKUM : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber

(3)

2.

3.

4.

Daya Air.

Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2021 Tentang Standar Harga Satuan Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2022.

Keputusan Mentri PUPR Nomor524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

3. MAKSUD DAN TUJUAN : a. Maksud.

Maksud kegiatan ini adalah melaksanakan pengawasan/supervisi pekerjaan konstruksi pada kegiatan pekerjaan Pengawasan Pembangunan / Rehabilitasi Infrastruktur Sumber Daya Air (Lokasi 29) di Provinsi Lampung agar pelaksanaanya dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi/dokumen kontrak. Konsep wewenang yang dimiliki konsultan adalah konsep perbantuan (assistance concept) yaitu konsultan akan mendampingi dan membantu direksi masing-masing pekerjaan konstruksi.

b. Tujuan

Tujuan pekerjaan ini adalah terwujudnya hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak sehingga target efisiensi dan efektifitas pembangunan tercapai.

4. TARGET/SASARAN : Target/Sasaran kegiatan ini adalah :

1. Tercapainya target pelaksanaan pembangunan.

2. Terciptanya pemanfaatan sumber daya yang optimal dalam pembangunan.

3. Terciptanya kesinambungan antara perencanaan dengan pelaksanaan Pengawasan Pembangunan / Rehabilitasi

(4)

Infrastruktur Sumber Daya Air (Lokasi 29).

4. Terkendalinya Pembangunan Tanggul Sungai atau sumber daya air lainnya melalui kontrol kualitas pekerjaan konstruksi dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan.

5. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSULTANSI

: Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan konsultansi:

a. K/L/D/I : Pemerintah Provinsi Lampung

b. SKPD : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Bidang Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air

c. PPK : RUSDIANTO, S.T., M.T.

6. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

: a.

b.

Sumber Dana :

APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2023.

Total perkiraan biaya yang diperlukan : Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah)

7. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG

: A. Lingkup Pekerjaan

Konsultan melakukan pengawasan/supervisi terhadap pekerjaan sekaligus melakukan perencanaan teknis bila terjadi perubahan desain sarana dan prasarana sumber daya air sesuai dengan nama pekerjaan tersebut diatas.

Kegiatan jasa konsultan ini dilaksanakan sejak sebelum pelaksanaan kegiatan fisik pembangunan dilakukan hingga selesainya pekerjaan kontruksi diserahterimakan.

Sementara itu secara garis besar lingkup pekerjaan antara lain :

a) Jenis Jasa Konsultan

Jenis jasa konsultan yang dikerjakan merupakan layanan jasa pekerjaan pengawasan/supervisi pada dasarnya jasa ini membantu pekerjaan pada Kegiatan Pengawasan Pembangunan / Rehabilitasi Infrastruktur Sumber Daya Air (Lokasi 29). Dalam pengawasan ini

(5)

konsultan diberikan wewenang pengawasan dengan jenis tugas pembantu, yang artinya konsultan bertugas membantu direksi untuk melakukan pengawasan, dimana tugas pembantuannya harus atas persetujuan direksi.

b) Lingkup Pekerjaan Konsultan dan Teknik Pelaksanaan

Pengawasan Pembangunan / Rehabilitasi Infrastruktur Sumber Daya Air (Lokasi 29) dapat dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :

I. Terhadap progres kegiatan pelaksanaan konstruksi di lapangan.

a. Membantu PPK Konstruksi dalam pelaksanaan pengawasan mutu. Konsultan akan bertindak membantu secara teknis (Engineer’s Assistance) dan harus berkoordinasi dengan masing-masing kegiatan paket konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan/kegiatan dan menjamin semua hasil pekerjaan ini sesuai dan memenuhi syarat perencanaan teknis, spesifikasi teknis dan dokumen kontrak konstruksi. Uraian detail pekerjaan pengawasan sebagai berikut:

- Melaksanakan pengawasan harian terhadap pekerjaan/ kegiatan sehingga dapat menjamin kebenaran material yang dipakai dan prosedur pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak dan peraturan-peraturan Kementerian Pekerjaan Umum.

- Memberikan penjelasan secara tertulis atas pengetahuan direksi kepada kontraktor dengan sejelas-jelasnya terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dikehendaki sehingga dapat diperoleh hasil pelaksanaan / mutu yang baik.

- Memeriksa semua bahan / material yang akan

(6)

dipergunakan dan ditempatkan dilapangan / kegiatan sehingga betul-betul memenuhi persyaratan spesifikasi sesuai dengan testing material yang dilaksanakan secara benar.

- Memeriksa semua gambar-gambar (Soft Drawing, Working Drawing, Detail Drawing &

As Built Drawing) dengan teliti.

- Memeriksa dan memberikan rekomendasi secara tertulis atas persetujuan direksi kepada kontraktor untuk memperbaiki semua kerusakan-kerusakan / kekurangan pekerjaan, yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi.

- Ikut serta dalam inspeksi pemeriksaan akhir kegiatan sebelum pelaksanaan serah terima pekerjaan.

- Membimbing dan mengarahkan kontraktor agar melaksanakan pekerjaan mengikuti Rencana Mutu Kontrak yang sudah dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

b. Membantu dalam Review Design.

- Mengkoordinir pengambilan data lapangan secara akurat yang dilakukan oleh kontraktor guna Review Design untuk perubahan- perubahan yang direkomendasikan / diperlukan.

- Menyelenggarakan Review Design terhadap desain yang ada sesuai dengan perubahan- perubahan yang direkomendasikan / diperlukan dilapangan.

- Menyiapkan perkiraan biaya dan addendum serta perubahan tender dokumen sehubungan dengan Review Design tersebut.

- Melaksanakan Review Design dengan berkoordinasi dan atas persetujuan direksi pekerjaan konstruksi.

(7)

c. Memeriksa dengan baik bahwa pengukuran volume pekerjaan dilaksanakan dengan benar, teliti dan sempurna.

d. Menjamin bahwa semua laporan (report) yang diserahkan memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan. Laporan ini meliputi :

- Menyiapkan/menyerahkan laporan bulanan tepat pada waktunya, teliti dan menunjukan secara fisik serta finansial kemajuan kegiatan.

- Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap semua kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan kondisi kegiatan dalam waktu mendatang dan lain-lain yang diperkirakan menyulitkan / merugikan pelaksanaan pekerjaan laporan ini juga harus memuat usulan pemecahannya terhadap hal-hal yang dikuatirkan tersebut diatas.

- Melaporkan secara lengkap dan tertulis serta saran pemecahannya terhadap hal- hal yang akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan.

- Selalu memuat catatan harian tentang pekerjaan yang telah selesai, bahan-bahan / material yang telah dipakai tenaga kerja dilapangan, keterlambatan peralatan, keadaan cuaca dan peristiwa-peristiwa lainnya.

- Membuat file yang baik sehubungan dengan korespondensi/surat-menyurat dengan pihak kontraktor dan instansi terkait lainnya.

(8)

- Membuat catatan-catatan dan mendokumentasikannya secara baik terhadap hasil pekerjaan, sertifikasi pembayaran (Payment Certificates), pengukuran volume pekerjaan dilapangan, back-up perhitungan dan back-up as built- drawing.

- Melaksanakan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan membuat laporan tentang kekurangan-kekurangan / kerusakan hasil pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dalam suatu daftar.

- Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan yang memuat masalah yang dihadapi selama pekerjaan dan menyelesaikan serta lampiran- lampirannya yang meliputi: File change- order, File as-built drawing dan File test result.

- Membuat dokumentasi atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan kontraktor ataupun atas pelaksanaan kegiatan konsultan itu sendiri.

- Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan kontraktor dilapangan sesuai dengan pengawasan mutu sesuai dengan RMK Kontraktor.

e. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Badan Usaha Pelaksana Jasa Konsultasi wajib menyediakan fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan antara lain ruang P3K dan peralatan P3K

(9)

dan/atau tempat pemeriksaan kesehatan di lokasi terdekat. Selain itu, Badan Usaha Pelaksana Jasa Konsultansi Konstruksi wajib menyediakan pengendalian resiko keselamatan konstruksi, antara lain, untuk protokol kesehatan pencegahan COVID-19, serta APD bagi personel lapangan, meliputi helm, rompi keselamatan, dan sepatu keselamatan.

f. Bekerja sama dengan staf kegiatan Konstruksi masing masing paket pekerjaan kontruksi dalam hal-hal yang menyangkut masalah- masalah teknis.

g. Membuat laporan fisik bulanan, mingguan, dan harian yang dibubuhi dengan tanda tangan PPK/PPTK/Asisten Teknis/koodinator teknis /pengawas kegiatan konstruksi.

h. Selama berlangsungnya pekerjaan, seperti kemajuan pekerjaan yang sesuai dengan lingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Konstruksi. Hasil akhir yang dituangkan dalam laporan akhir Pengawasan Konstruksi harus mencakup seluruh bagian bangunan air atau jaringan irigasi yang tercantum dalam kerangka acuan kerja lengkap dengan gambar- gambarnya. Kewajiban tersebut diatas harus berhubungan dengan wewenang Direksi Pekerjaan dan Direksi Lapangan berdasarkan kontrak.

II. Terhadap Laporan progres kegiatan jasa konsultansi pengawasan

(10)

a. Konsultan Pengawas melakukan koordinasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan jasa konsultansi pengawasan terkait progres pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi pengawasan seperti yang tertuang dalam kontrak pengawasan .

b. Konsultan pengawas melakukan koordinasi tentang pelaporan pengawasan serta keseluruhan produk pengawasan yang tertuang dalam kontrak sesuai dengan format yang di persyaratkan. Pelaporan ini meliputi :

- Kordinasi tentang laporan bulanan tepat pada waktunya, teliti dan menunjukan secara fisik serta finansial kemajuan pekerjaan konsultansi pengawasan.

- Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap semua kesulitan- kesulitan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan kondisi kegiatan dalam waktu mendatang dan lain-lain yang diperkirakan menyulitkan / merugikan pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini juga harus memuat usulan pemecahannya terhadap hal-hal yang dikuatirkan tersebut diatas.

- Membuat catatan-catatan dan mendokumentasikannya secara baik terhadap pembayaran pekerjaan konsultansi pengawasan.

- Membuat laporan dokumentasi atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan.

- Membuat laporan fisik bulanan, mingguan, dan harian yang dibubuhi dengan tanda tangan PPK/PPTK/Tim Teknis kegiatan konsultansi Pengawasan.

(11)

- Membuat laporan kegiatan pengawasan masing-masing tenaga ahli mengenai tugas dan wewenang, schedule kerja serta langkah-langkah yang telah diambil.

c) Persyaratan Teknis

1. Persyaratan Umum Layanan Jasa Konsultan Konsultan pengawasan harus mempersiapkan Tim Supervisi yang akan melaksanakan supervisi/pengawasan pekerjaan konstruksi, pemantauan atau kemajuan pekerjaan dan kualitas teknis dari pelaksanaan pekerjaan, review semua usulan pekerjaan desain dan perubahan kontrak.

Koordinasi kegiatan tim pengawas teknis akan dilaksanakan bersama-sama dengan masing- masing Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Konstruksi untuk progres pelaksanaan konstruksi.

Supervisi dari pekerjaan konstruksi akan dilaksanakan oleh konsultan yang membantu direksi teknis pekerjaan konstruksi.

2. Tata Usaha dari Layanan Keahlian

Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan pengawasan akan bertanggung jawab atas koordinasi pelaksana tugas layanan jasa konsultan untuk progres jasa konsultansi untuk progres jasa konsultansi pengawasan.

3. Koordinasi dan asistensi

Koordinasi dan asistensi hasil pekerjaan harus dilaksanakan secara intensif dan hasil akhir kegiatan harus dibahas dalam forum diskusi internal satuan kerja terkait.

B. Lokasi pengadaan pekerjaan/pengadaan konsultansi

(12)

Lokasi kegiatan tersebar di wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung

A. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PA/KPA/PPK:

1. Untuk mendukung kelancaran dalam melakukan pekerjaan, maka pihak pemberi pekerjaan dapat menyediakan referensi daya untuk dipinjamkan kepada penyedia jasa yang berupa gambar, laporan pendukung, dan surat-surat pendukkung kegiatan.

2. Pihak pengguna jasa akan menunjuk direksi pekerjaan sebagai tempat melakukan klarifikasi dan persetujuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Untuk pekerjaan konstruksi akan berkoordinasi dengan direksi konstruksi, sedangkan untuk pekerjaan jasa konsultansi akan berkoordinasi dengan direksi pengawasan.

3. Direksi pekerjaan akan mendampingi konsultan dalam melakukan kegiatan identifikasi permasalahan dan hasilnya dapat diasistensikan.

8. PRODUK YANG DIHASILKAN

: Untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh pihak Konsultan, maka Konsultan diwajibkan menyerahkan laporan kemajuan pekerjaan kepada PPK/PPTK Pengawasan secara bertahap :

1. Laporan Bulanan 5 buku

Laporan harus memuat keterangan mengenai mobilisasi dan demobilisasi staff/karyawan, kemajuan pelaksanaan pekerjaan, menggunakan Man-Month, rencana kerja bulan selanjutnya, masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan serta langkah yang akan diambil dalam penanganan masalah tersebut.

2. Laporan Pendahuluan

Laporan ini berisi tentang mobilisasi staff / karyawan, peralatan, program kerja / langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan, peta titik pengamatan serta jadwal kerja personil, formulir-formulir yang akan digunakan dalam

(13)

pelaksanaan kegiatan dan data-data yang tersedia (bila ada) serta hasil peninjauan awal pada lokasi kegiatan dan program selanjutnya. Laporan sejumlah 5 (lima) buku.

Laporan pendahuluan disertakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah menerima SPMK.

3. Laporan Akhir

Laporan akhir ini diserahkan pada saat berakhirnya layanan konsultan pada masing-masing paket kontrak, sebelum dilaksanakan Hand Over (HO). Laporan ini berisi ringkasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi untuk pemeliharaan yang akan datang, segala permasalahan teknis yang muncul selama pelaksanaan, persoalan yang mungkin akan timbul (bila ada) dan berbagai perbaikan yang diperlukan dimasa datang bagi pekerjaan-pekerjaan sejenis. Selain itu pada laporan akhir ini juga harus diserahkan laporan dari masing-masing tenaga ahli terhadap program kerja yang bersangkutan.

4. Laporan Evaluasi Kinerja Penerapan SMKK

Laporan Evaluasi Kinerja Penerapan SMKK berisi tentang rincian jenis pekerjaan disertai sistem keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi. Laporan ini memuat Prosedur dan/ atau instruksi kerja pengawasan, formulir izin kerja yang telah ditandatangani, laporan penerapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) pelaksanaan pekerjaan konstruksi Laporan ini dibuat dalam 5 (lima) buku. Laporan Evaluasi Kinerja Penerapan SMKK berisi :

- Laporan hasil inspeksi

- Laporan, evaluasi dan rekomendasi peningkatan kinerja mingguan

- Laporan, evaluasi dan rekomendasi peningkatan kinerja bulanan

- Laporan, evaluasi dan rekomendasi serah terima pekerjaan final

5. Laporan Teknis (Laporan Pendukung) 5 (lima) buku yang

(14)

berisi :

- Laporan Teknis

Laporan Teknis berisi Laporan back up perhitungan Volume pekerjaan lapangan.

- Laporan Review Design dan Usulan Perintah Perubahan

Untuk setiap perubahan design yang benar. Team Supervisi berkewajiban untuk menyiapkan laporan detail Review Design sebagai berikut :

 Data asli sesuai dengan waktu lelang

 Catatan lengkap dan temuan data design yang dipakai untuk Review Design

 Catatan As-built yang menunjukan lokasi dan ukuran detail dari semua pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.

 Copy dari semua change order dan adendum yang telah disahkan sebelumnya.

 Copy penawaran kontraktor, termasuk harga satuan lelang dan detail analisa harga satuan

 Gambar-gambar yang jelas yang menunjukan desain asli dan desain perbaikan yang diusulkan

 Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga sehubungan dengan revisi desain yang diusulkan

 Gambar-gambar yang menunjukan lokasi yang pasti dari usulan perubahan desain.

 Laporan ini dibuat untuk masing-masing paket pekerjaan

6. As built drawing 5 buku 7. Laporan Invoice

8. Photo Dokumentasi

9. Soft Copy Laporan (Flashdisk)

Seluruh laporan disajikan dalam Bahasa Indonesia menggunakan kaidah EYD, karya tulis ilmiah serta mengacu

(15)

pada standar / kriteria perencanaan (SNI) yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan dicetak dalam kertas ukuran A 4.

9. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN

: Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi konstruksi Pengawasan Pembangunan / Rehabilitasi Infrastruktur Sumber Daya Air (Lokasi 29) adalah selama 60 (Enam Puluh) hari kalender.

No. Personel

Bulan I Bulan II Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Site Engineer

(Merangkap Ahli K3) 2 Inspektor

3 Tenaga Administrasi 4 Pelaporan

Laporan Pendahuluan Laporan Bulanan Laporan Akhir

Laporan Evaluasi SMKK As Built Drawing Dokumentasi Laporan Teknis

Laporan Invoice Soft Copy Laporan (Flashdisk)

10. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

: Untuk menunjang pencapaian sasaran dan target yang diinginkan maka Tim Pelaksana harus terdiri dari Tenaga Ahli yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut :

1. Site Engineer

Site Engineer dengan latar belakang pendidikan minimal seorang lulusan Sarjana (S.1) dalam bidang teknik sipil dan berpengalaman profesional dalam bidang pengembangan sumber daya air minimal 2 (dua) tahun, dan harus memiliki Surat Keterangan Keahlian (SKA) Muda Sumber Daya Air terutama dalam perencanaan, desain dan pengawasan kontruksi dari kegiatan sumber daya air dan struktur

(16)

hidrolik dan juga berpengalaman dalam manajerial yang cukup dalam pengendalian tugas-tugas sejenis mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaan orang lain, tergantung pada besarnya dan kerumitan kegiatan. Site Engineer dapat merangkap sebagai Ahli K3 jika diperlukan, namun hal ini disesuaikan dengan personil yang dimunculkan dalam RAB/HPS.

Tenaga Pendukung untuk membantu kelancaran tugas tenaga ahli yang terdiri dari :

a. Inspektor

Seorang lulusan D3 Teknik Sipil. Bertugas membantu Site Engineer pada pekerjaan pengawasan di lapangan

b. Tenaga Administrasi

Seorang lulusan SMK administrasi bertugas dalam pekerjaan administrasi kantor.

Selain tugas utama yang telah dijelaskan, tenaga pendukung juga bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan/ tugas yang di berikan pimpinan.

11. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

: Metode yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan harus berpedoman pada NSPM (Norma, Standar, Pedoman, dan Manual) yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum.

(17)

Bandar Lampung, Maret 2023 Mengetahui:

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung

BUDHI DARMAWAN, S.T, M.T.

NIP. 19720827 199902 1 001

Ditetapkan oleh:

Pejabat Pembuat Komitmen

RUSDIANTO, S.T., M.T.

NIP. 19710625 199703 1 004

Referensi

Dokumen terkait