Bagaimana penerapan manajemen kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI SMK Muhammadiyah Mataram tahun ajaran 2011/2012. Ingin mengetahui penerapan manajemen kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah Mataram tahun pelajaran 2011/2012.
Telaah Pustaka
4Nahzahwati, “Pengelolaan Kelas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Ilmu Fiqih MTs NW Dasan Tapen Gerung”, (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2004), h. 6Mohamad Haris Arrauf, “Pengelolaan Kelas Sebagai Motivasi Belajar Siswa SLTPN 4 Aikmual Praya Lombok Tengah”, (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2003), p.62.
Kerangka Teoritik 1. Pengelolaan Kelas
Prestasi Belajar Siswa
Jadi dapat kita pahami bahwa hasil/outcome belajar tertentu adalah hasil belajar yang dicapai siswa apabila dapat menguasai dan memahami semua materi yang diajarkan. Jadi dapat kita pahami bahwa hasil belajar yang baik atau minimal tercapai jika materi yang diajarkan oleh guru dikuasai diatas 60% atau dibawah 75%. siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga dapat kita pahami bahwa hasil belajar yang kurang dapat diketahui dari hasil penguasaan materi yang diajarkan oleh guru, dimana materi/materi pelajaran yang dikuasai siswa kurang dari 60%.
Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi/hasil belajar siswa memiliki tingkat/tingkat penguasaan mata pelajaran yang berbeda-beda seperti predikat/istimewa, sangat baik, baik dan kurang. Keberhasilan akademik yang dicapai siswa tentunya berbeda-beda, karena tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama, tetapi mereka (siswa) berbeda satu sama lain. C. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik.. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.. merupakan faktor yang ada dalam diri individu siswa yang sedang menuntut ilmu. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, siswa harus memperhatikan materi sebagai pokok bahasan yang dipelajari. e) Minat Minat adalah kecenderungan yang terus-menerus untuk memperhatikan dan mengingat kegiatan tertentu yang disertai dengan kesenangan.
Pendidikan Agama Islam di SMK
Marimba, “Pendidikan agama Islam adalah pembinaan jasmani, rohani berdasarkan syariat agama Islam menuju pembentukan kepribadian utama menurut standar Islam”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa para ahli pendidikan Islam berbeda pendapat tentang rumusan Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian pengertian Pendidikan Agama Islam jika dikaitkan dengan lembaga pendidikan adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk menanamkan ilmu dan nilai kepada peserta didik secara sadar dan terencana untuk meningkatkan pemahaman, membentuk sikap dan akhlak, serta pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. hidup .hari.
26 Bukhari Umar, Pendidikan Islam (Jakarta: Sinar Grafia Offset 2010), hal. 28Strawaji, “Pengertian pendidikan agama Islam menurut berbagai ahli” dalam http://starawaji.wordpress.com Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT; hubungan manusia antar manusia; hubungan manusia dengan diri sendiri; dan hubungan manusia dengan. 34 Strawaji, “Pengertian pendidikan agama Islam menurut berbagai ahli” dalam http://starawaji.wordpress.com
Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber data
- Prosedur Pengumpulan Data a. Metode Observasi
- Analisis Data
- Validitas Data
Tujuan utama kehadiran peneliti di tempat dilakukannya proses penelitian adalah untuk melakukan upaya mencari dan mempelajari data terkait pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi siswa bidang Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas XI SMK Muhammadiyah di Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan pandangan di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini akan menjadi bahan kajian dalam analisis penelitian, untuk itu penelitian merumuskan berbagai sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini. Menurut Cholid Nurbuko, observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.
Bersamaan dengan proses pengumpulan data dan juga setelah peneliti meninggalkan lapangan, setelah data terkumpul dengan cara di atas, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diperoleh. Dalam prakteknya, hal ini dilakukan dengan mengamati apa yang dipelajari secara terus menerus atau intensif sehingga data yang diperoleh benar-benar ada sesuai dengan keadaan yang ada. Triangulasi adalah teknik pengendalian data yang menggunakan sesuatu di luar data untuk tujuan pengendalian atau sebagai pembanding data.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah Mataram
Idrus, sesuai amanat Undang-Undang Pendidikan No. 20 Tahun 1999 dan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Dasar, STM Muhammadiyah Mataram, berubah nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Mataram. Secara geografis, SMK Muhammadiyah Mataram berada di tempat yang strategis karena berada di tengah kota Mataram dan memiliki luas 8.434 meter persegi. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sekolah Marifat - Sebelah Timur : berbatasan dengan rumah warga - Sebelah Utara : berbatasan dengan Masjid Agung - Sebelah Selatan : berbatasan dengan kantor Dikpora48 2.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi guru di SMK Muhammadiyah Mataram cukup memadai karena guru di SMK Muhammadiyah Mataram dilihat dari latar belakang pendidikannya rata-rata berpendidikan S1 khususnya pada kelas PAI di SMK Muhammadiyah Mataram. Sekolah. 3 orang untuk informasi lebih lanjut tentang . Paedullah, S.Pd Direktur Sekolah Teknik Sipil 2 Anwar Muhaimin, ST Wakasek Teknik Mesin Kurikulum 3 Arifin, S.T Kabag Kemahasiswaan Teknik Sipil 4 Moh. Keberadaan seorang guru dalam suatu lembaga atau lembaga pendidikan tentunya merupakan kebutuhan yang mendasar. Kualitas pendidikan dan kompetensi guru sangat menentukan. Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru di SMK Muhammadiyah Mataram sebagian besar telah menyelesaikan pelatihan S-1, atau telah memenuhi standar kualifikasi pendidikan minimum yang ditetapkan pemerintah.49.
Keadaan Siswa di SMK Muhammadiyah Mataram
Keadaan Sarana dan Prasarana di SMK Muhammadiyah Mataram
- Ruang Kelas 15 72 08
- Ruang Ibadah 1 8 8 D Penunjang
- Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah Mataram
- Keberadaan Institusi Pasangan/Mitra
- Penerapan Pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa XI di SMK Muhammadiyah Mataram
- Hambatan yang dihadapi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK
- Solusi yang ditempuh terhadap hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pengelolaan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada
Multimedia dalam kondisi baik, hanya ruang kelas SMK Muhammadiyah Mataram yang rusak sedang, total 2 ruang kelas. Berkaitan dengan pentingnya arti struktur organisasi, maka menjadi suatu keharusan bagi peneliti untuk memaparkan struktur organisasi SMK Muhammadiyah Mataram. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Huraini, seorang guru pendidikan agama Islam51 kelas XI menjelaskan kepada SMK Muhammadiyah Mataram bahwa guru merupakan figur sentral dalam dunia pendidikan.
K Humas SMK Muhammadiyah Mataram mengatakan guru yang mengajar di kelas XI SMK Muhammadiyah Mataram, khususnya guru Agama Islam, memiliki pola atau gaya mengajar yang berbeda. TINJAUAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER IV KELAS XI TAV SMK MUHAMMADIYAH MATARAM TAHUN. Dalam hal ini, Huraini guru Pendidikan Agama Islam menambahkan bahwa kendala guru PAI dalam mengembangkan manajemen kelas di SMK Muhammadiyah Mataram adalah kurangnya pemahaman yang baik antara guru dan siswa.
PEMBAHASAN
Penerapan pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah
Tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal apabila dapat menciptakan dan memelihara kondisi yang menguntungkan bagi peserta didik, upaya guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan efektif diketahui, pertama faktor-faktor yang dapat mendukung timbulnya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. kedua, mereka diakui sebagai masalah yang perlu dan biasanya muncul dan dapat merusak iklim belajar mengajar. Namun, harus dipahami secara mendasar bahwa perbedaan karakter masing-masing guru (guru dan pengajar) dan masing-masing siswa (siswa dan siswa) akan menimbulkan perbedaan model atau gaya mengajar atau bahkan perbedaan tingkat penyerapan materi oleh siswa. Namun, perbedaan model atau gaya mengajar atau bahkan perbedaan tingkat penyerapan materi siswa bukanlah alasan yang memadai bagi setiap orang untuk menilai bahwa guru tidak bisa mengajar atau siswa tidak bisa belajar (bodoh).
Pengelolaan kelas merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan dan memelihara kondisi pembelajaran yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Hambatan yang dihadapi guru dalam pengelolaan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Agama Islam.
Hambatan yang dihadapi guru dalam pengelolaan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi Agama Islam di
Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri Ketika di dalam kelas, kurang perhatian ketika guru menjelaskan materi setelah proses belajar mengajar. 2. Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan sekitar siswa, faktor eksternal ini terdiri dari dua macam yaitu faktor lingkungan sosial sekolah seperti guru, tenaga administrasi dan teman sekelas. Sedangkan faktor lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang dihabiskan siswa.
Dari faktor eksternal kendala di kelas XI SMK Muhammadiyah Mataram ditinjau dari lingkungan non sosial adalah pengaruh pergaulan siswa dengan teman sebayanya yang tidak bersekolah. Disadari atau tidak, kebiasaan buruk di rumah terkadang terbawa ke lingkungan sekolah sehingga membuat siswa sulit mengikuti proses belajar mengajar secara optimal. Solusi yang diambil untuk kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan kinerja pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK.
Solusi yang ditempuh terhadap hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMK
Dengan menelaah konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan kelas dan mengujinya dalam situasi yang berbeda kemudian menganalisisnya, diharapkan hasilnya secara sistematis sehingga setiap guru mampu mengelola proses belajar mengajar dengan lebih baik. Kondisi ruang kelas yang kondusif ini merupakan prasyarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu, banyak upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Susunan cahaya di dalam bilik darjah di mana proses pengajaran dan pembelajaran berlangsung agak baik kerana tidak gelap dan tidak terlalu terang akibat lebihan cahaya yang membutakan mata, bilik darjah yang kurang cahaya atau sebaliknya, lebihan cahaya. cahaya boleh mengganggu penglihatan semasa proses pengajaran dan pembelajaran. Susunan pengudaraan sebagai laluan keluar masuk udara hendaklah diatur sedemikian, kerana sekiranya bilik darjah tempat proses pembelajaran dan pengajaran berlaku sesak akibat pertukaran udara yang terganggu atau tiupan udara yang terlalu banyak, ia boleh mengganggu kelancaran. daripada proses pembelajaran dan pengajaran. Begitu juga dengan susunan warna, baik warna dinding, kabinet, papan hitam mahupun warna meja dan kerusi tidak menggunakan warna yang terlalu terang dan terang kerana boleh menganggu pandangan baik pelajar mahupun guru, sehingga boleh mengganggu kelancaran proses pengajaran dan pembelajaran.
PENUTUP
KESIMPULAN
2 Perbedaan karakter setiap siswa yang dihadapi oleh para guru di SMK Muhammadiyah Mataram antara lain: Proses belajar mengajar akan berjalan lancar dan efektif harus didukung dari semua komponen belajar mengajar baik oleh guru, siswa, tempat dan sarana prasarana , media. dan pembelajaran. 3 Solusi yang Diadopsi untuk Pengelolaan Kelas di SMK Muhammadiyah Permasalahannya adalah meningkatkan kesadaran diri sebagai guru, mengatur tempat duduk siswa, mengatur alat pengajaran, mengatur cahaya, ventilasi dan warna, membuat daftar siswa absensi dan catatan nilai guru Mengingat pentingnya pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, maka guru dan kepala sekolah harus mengetahui pengelolaan kelas. Dengan pengetahuan manajemen kelas, setiap guru diharapkan mengetahui bagaimana mengelola proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga memotivasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran seoptimal mungkin, karena kelas yang dikelola dengan baik akan mendukung interaksi yang baik, kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan belajar.
SARAN-SARAN