• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DI PANTI ASUHAN BUDI UTOMO KOTA METRO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DI PANTI ASUHAN BUDI UTOMO KOTA METRO "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka pertanyaan penelitian adalah bagaimana pengelolaan zakat, infak, sedekah di Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro pada bulan Januari 2017. Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro.

Penelitian Relevan

Elis Suryani, NPM: 0524154 “Pengelolaan Dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) BMT Mentari Kotagajah dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Keuangan Masyarakat”. 6. 6 Elis Suryani, Pengelolaan Dana Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) Bmp Mentari Kotagajah dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Keuangan Rakyat, Disertasi Stain Jurai Siwo Metro, 2010.

LANDASAN TEORI

Pengertian Manajemen

Menurut Chester I. Barnard, manajemen adalah suatu “seni” sekaligus “ilmu”.11 Sedangkan menurut Amirullah Haris Budion, manajemen adalah sesuatu yang mengkoordinasikan dan menghubungkan kegiatan kerja agar dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh orang lain. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat kita pahami bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengelola sumber daya manusia dan sumber daya alam dengan cara merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja agar berjalan dengan lancar dan berhasil.

Fungsi-fungsi Manajemen

Menurut Amirullah Haris Budionos, pengarahan adalah suatu proses untuk membangkitkan semangat pegawai dan memimpin mereka bekerja sesuai rencana untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dipahami bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan, memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Sedekah

  • Pengertian Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Sedekah
  • Dasar Hukum Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Sedekah
  • Tujuan dan Hikmah Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Sedekah

Pengelolaan zakat dilakukan atas dasar beberapa asas, yaitu syariat Islam, amanah (pengelola zakat harus amanah), kemanfaatan (pengelolaan zakat dilakukan sedemikian rupa untuk menjamin manfaat yang sebesar-besarnya bagi mustahik. ), keadilan (manajemen zakat dalam pendistribusiannya dilakukan secara adil), legal security (terjaminnya kepastian hukum bagi mustahik dan muzzaks dalam pengelolaan zakat), terintegrasi (manajemen zakat dilaksanakan secara hirarkis dalam upaya peningkatan penghimpunan, pendistribusian dan penggunaan zakat) dan akuntabilitas (pengelolaan zakat dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diakses oleh masyarakat). pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian pengelolaan dan pendistribusian zakat, infaq dan sedekah. Artinya: “Zakat itu sesungguhnya hanya untuk orang-orang fakir, orang-orang fakir, para pemelihara zakat, orang-orang muallaf yang yakin hatinya untuk (membebaskan) para budak, orang-orang yang terlilit hutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang yang berada di jalan mereka, sebagai ketetapan yang mengikat Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS.

Setelah menjelaskan sikap orang-orang munafik yang menuduh Rasulullah tidak jujur ​​dalam tugasnya bersedekah, Allah Swt. Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, sucikanlah dan sucikanlah mereka dengan zakat ini, dan doakanlah untuk mereka. Muaz bin Jabal pernah diutus oleh Rasulullah untuk pergi ke Yaman, selain bertugas sebagai da'i (menjelaskan ajaran Islam secara umum), beliau juga mempunyai tugas khusus sebagai amil zakat.

Mengambil zakat dari para muzzaq (orang yang wajib berzakat) melalui amil zakat dan kemudian menyalurkannya kepada mustahiq menunjukkan bahwa kewajiban zakat bukan hanya sedekah. UU no. 23 Tahun 2011 Bab 2 Bagian Keempat Pengelolaan Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya Pasal 28 ayat 1, yaitu selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011 bab 2 bagian keempat lembaga amil zakat pasal 17 yaitu untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan penghimpunan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ.

Pendistribusian Zakat, Infaq, dan Sedekah

  • Pengertian Distribusi Zakat, Infaq, dan Sedekah
  • Mustahik (yang Berhak Menerima Distribusi Zakat, Infaq dan

Artinya: Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang yang membutuhkan, orang-orang fakir, para pengurus zakat, para mu'allaf, yang terbujuk hatinya, untuk (membebaskan) budak-budak, orang-orang yang terlilit hutang, karena Allah dan untuk mereka yang akan datang, sebagai ketentuan yang diwajibkan oleh Allah, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (At-Taubah Ada delapan kelompok penerima zakat (mustahiqq al-zakat). memiliki harta dan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari Masakin adalah bentuk jamak dari kata al-miskin Orang miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan tetapi penghasilannya tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Mu'allaf yang hendak ditundukkan dalam golongan ini termasuklah mereka yang lemah niat untuk masuk Islam. Menurut jumhur ulama, hamba-hamba Islamlah yang membuat perjanjian dengan tuannya (al-mukatabun) untuk dimerdekakan dan tidak mempunyai wang untuk membayar tebusan bagi dirinya, walaupun mereka bekerja keras dan tulang belulang. mati. ii f) Orang yang mempunyai hutang. Mereka adalah orang-orang yang berhutang, sama ada hutang itu untuk diri mereka sendiri atau tidak, sama ada hutang itu digunakan untuk kebaikan atau untuk melakukan kemaksiatan. g) Orang yang berjuang di jalan Allah (Fi Sabilillah).

Orang-orang yang berperang di jalan Allah (fi sabilillah) yang termasuk golongan ini adalah para pejuang yang berperang di jalan Allah yang tidak dibayar oleh markasnya karena hanya berperang. h) Orang-orang yang bergerak. Orang yang bepergian adalah orang yang bepergian (musafir) untuk berbuat kebaikan (tha'ah) tidak termasuk maksiat. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa delapan asnaf (yang menerima zakat) adalah fakir (al-faqara'), fakir (al-masakin), komisi zakat (al-'amil), mu' allaf yang memberikan hatinya harus menaklukkan, budak, orang yang berhutang, orang yang berperang di jalan Allah (fi sabilillah), dan orang yang sedang dalam perjalanan.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Untuk anak panti asuhan, peneliti mengambil sampel sebanyak lima orang responden yang paling lama tinggal di Panti Asuhan Budi Utomo. Analisis data mengacu pada manajemen, zakat, infak, sedekah di Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro. 80 Bapak Muzakir, Direktur Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro, Wawancara, Jumat, 3 Desember 2017 pukul 09.05.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar HIS dapat mengakibatkan kurangnya dana HIS untuk memenuhi kebutuhan anak asuh di panti asuhan Budi Utomo. Minimnya dana yang menghambat pelaksanaan menjadi salah satu kendala di Panti Asuhan Budi Utomo untuk memenuhi kebutuhan anak asuh. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka kesimpulan mengenai Pengelolaan HIS di Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro yaitu;

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

81 Bapak Muzakir Kepala Panti Asuhan Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro, Wawancara, Jum'at 3 Desember 2017 Pukul 09.05.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro

Visi dan Misi Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro

Struktur Organisasi Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro

Dimana dana HIS yang diberikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap individu di Panti Asuhan. 105 Bapak Muzakir, Ketua Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro, wawancara, Jumat, 3 Desember 2017 Pukul 10.30 WIB. Mengingat panti asuhan Budi Utomo masih meminta bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan mustahik yang belum terpenuhi.

Data Anak Asuh Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro

Hasil Penelitian

Panti Asuhan Budi Utomo merupakan lembaga pengelola ZIS yang diberikan kepada mustahiq yaitu orang yang menerima dana ZIS. Visi utama didirikannya Panti Asuhan Budi Utomo adalah berakhlak mulia, bertakwa, cerdas, berkualitas dan mandiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa dana ZIS di Panti Asuhan Budi Utomo menerima mustahiq sekali hingga dua kali dalam seminggu.

98 Wawancara dengan Mustahik dari Panti Asuhan Budi Utomo, Nanda Rifka Nirvana, 3 Desember 2017 pukul 14.00. 99 Wawancara dengan Panti Asuhan Mustahik Budi Utomo, Riski Riska Sari, 3 Desember 2017 pukul 14:20. 100 Wawancara Mustahik dari Panti Asuhan Budi Utomo, Nata Eli Laila, 3 Desember 2017 Pukul 14.30 WIB.

Kemarin kami menerima sembako dari Panti Asuhan Budi Utomo berupa beras, mie, telur dan bumbu-bumbu. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Panti Asuhan Budi Utomo dalam menyalurkan dana ZIS tidak hanya untuk panti asuhan, tetapi panti asuhan tersebut juga memiliki keluarga asuh. Adapun pengelolaan ZIS di panti asuhan diawasi sendiri oleh ketua panti asuhan.

Pembahasan

Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro sebagai lembaga pengelola ZIS memiliki sistem pengawasan formal yaitu Dewan Dinas Sosial PCM Metro Barat. Analisis proses pengelolaan dana ZIS di panti asuhan dalam hal perencanaan dana ZIS yang terpenting adalah menentukan kebutuhan anak asuh. Sisa dana ZIS digunakan untuk memenuhi kebutuhan panti, seperti membayar gaji pegawai, melengkapi fasilitas kantor panti, merawat sawah dan menginvestasikannya.

Minimnya kesadaran masyarakat sekitar panti asuhan untuk memberikan dana ZIS di panti asuhan menjadi salah satu kendala yang menyebabkan minimnya dana ZIS di Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro. Berdasarkan analisis di atas, peneliti memahami bahwa semua fungsi manajemen terkait dengan pengelolaan dana ZIS di Panti Asuhan Budi Utomo Kota Metro sudah berjalan dengan baik, namun masih terdapat kendala yang menghambat sistem penyaluran dana ZIS. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan ZIS di panti asuhan Budi Utomo tergolong tidak berjalan sebagaimana mestinya karena dalam sistem pengelolaan dana ZIS yaitu perencanaan dan pelaksanaan.

Sehingga pada kenyataannya Panti Asuhan Budi Utomo belum berhasil melaksanakan kegiatan yang direncanakan dengan menggunakan anggaran ZIS. Cara yang digunakan wali panti asuhan Budi Utomo dalam proses pengelolaan dana ZIS adalah melalui penyuluhan yang dilakukan oleh amil setiap ada kesempatan untuk mensosialisasikan kegiatan pengelolaan dana ZIS. Kepala Panti Asuhan harus memikirkan secara matang dalam merencanakan program yang akan dilaksanakan, agar dana ZIS digunakan sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut.

PENUTUP

Saran

Untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka pimpinan panti harus meramalkan kegiatan yang akan berlangsung terkait dengan anggaran ZIS sehingga dari segi manajemen waktu dan anggaran sesuai dengan rencana. yang harus dicapai. Tafsir Ibnu Katsier, diterjemahkan oleh Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, dari judul aslinya Muntasir Tafsir Ibnu Katsier.

Referensi

Dokumen terkait

According to Aminudin (2012 “jika dilihat dari fungsi penampilan, karakter dalam sebuah cerita dalam sebuah novel terbagi menjadi dua bagian.” It means