• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan assessment untuk mengukur kemampuan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan assessment untuk mengukur kemampuan"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

4Aripin Ipin, “Pengembangan Soal Pilihan Ganda untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Sistem Aturan Manusia Tingkat SMA,” Mangifera Edu Journal, Vol. Namun, masih ada guru yang kesulitan merumuskan soal berpikir kritis. 8Ahmad Kamal S, dkk, “Pengembangan Asesmen Formatif Pada Materi Sistem Peredaran Darah Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Laboratorium UM,” Jurnal Pendidikan, Vol.18, no.3, 2018, h.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dikembangkan suatu asesmen yang dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, penelitian yang berjudul “Pengembangan asesmen untuk mengukur Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan lingkungan hidup di SMP se-Kota Bengkulu”.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

  • Assessment
  • Berpikir Kritis
  • Pembelajaran IPA

Produk yang dikembangkan merupakan tes berbasis pemikiran kritis tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan. Membuat sampul awal produk pengembangan penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan di SMP se-Kota Bengkulu. Penelitian dan pengembangan ini merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

Tabel 2.2 Kesimpulan Penelitian Relevan  Nama
Tabel 2.2 Kesimpulan Penelitian Relevan Nama

Kajian Penelitian yang Relevan

Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang ditemukan beberapa sekolah di Kota Bengkulu adalah sebagian besar kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah. Serta belum adanya asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya yang telah diuji validitas, reliabilitas kesukaran dan daya pembeda. Dengan adanya permasalahan tersebut, solusinya adalah dengan membuat produk berupa soal penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

Dengan dikembangkannya asesmen ini, diharapkan cocok digunakan oleh guru sehingga kemampuan berpikir kritis siswa berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan keterampilan abad 21. kebutuhan guru dan siswa untuk penilaian perkembangan).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Dimana untuk mengetahui segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Tahap validasi penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan dilakukan dengan melibatkan 3 orang tenaga pendidik ahli yang terdiri dari ahli penilaian, ahli materi dan ahli bahasa. Validasi dilakukan untuk memberikan penilaian kelayakan penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis pada materi makhluk hidup dengan lingkungan yang dikembangkan, meliputi kelayakan penilaian, kelayakan materi dan kelayakan linguistik.

Hasil validasi oleh validator memberikan informasi kepada peneliti tentang kelemahan pedoman penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan. Analisis person item card dilakukan untuk mengetahui tingkat berpikir kritis siswa kelas VII. 53 Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan penilaian dalam bentuk pertanyaan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.

Validasi bertujuan untuk memvalidasi konstruk asesmen yang dikembangkan sehingga dapat memperkuat keterampilan berpikir kritis. Produk evaluasi untuk mengukur kemampuan berpikir kritis pada KD 3.8 (Deskripsi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya), 4.8 (Presentasi hasil observasi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya) bertujuan untuk membantu pendidik menyusun soal-soal yang mampu memperkuat kemampuan berpikir kritis. kemampuan berpikir. Indikator penilaian memudahkan guru untuk mengetahui dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa c.

Asesmen yang dikembangkan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis pada KD 3.8 (Deskripsi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya), 4.8 (Penyajian hasil observasi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya) bertujuan agar pendidik dapat membantu menyusun soal-soal yang bersifat mampu memberdayakan keterampilan berpikir kritis. Penilaian berdasarkan keterampilan berpikir kritis sub materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan yang dikembangkan valid atau layak digunakan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di SMP Kota Bengkulu ke tahap selanjutnya yaitu mengukur peningkatan hasil belajar siswa.

Pengembangan instrumen penilaian berpikir kritis siswa kelas VII SMP tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan. Pengembangan Asesmen Formatif Materi Sistem Peredaran Darah Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Kelas XI SMA Laboratorium UM”.

Tabel 3.1 Tahapan Penelitian Pengembangan
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian Pengembangan

Model Pengembangan dan Prosedur Penelitian

Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan penilaian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari saran dan masukan perbaikan dari ahli penilaian, ahli materi, ahli bahasa, tanggapan guru dan siswa, yang nantinya akan dianalisis. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari eksperimen dengan produk awal soal dan produk utama soal berpikir kritis siswa yang dikembangkan.

Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

  • Angket Validasi Assessment Berpikir Kritis
  • Angket Kepraktisan Assessment Berpikir Kritis

Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penilaian berdasarkan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Kuesioner ini akan memuat tanggapan siswa tentang kemudahan serta daya tarik dan manfaat mengevaluasi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan berdasarkan pemikiran kritis. Berdasarkan hasil wawancara yang ditemukan pada masalah penelitian dan pengembangan ini, belum ada asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dalam interaksi makhluk hidup dengan lingkungan yang dapat melatih pola berpikir kritis siswa.

Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 terlihat bahwa soal-soal yang dikategorikan berpikir kritis pada ketiga sekolah di SMP Kota Bengkulu berbeda saat memperoleh hasil SMP. Pengumpulan informasi dapat berupa penelitian penilaian pendukung penelitian untuk mengukur keterampilan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dengan membaca jurnal penilaian keterampilan berpikir kritis dan buku pendukung lainnya. Pengembangan asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di SMP Kota Bengkulu divalidasi oleh pakar, selanjutnya tahap perbaikan produk berupa pedoman asesmen sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator.

Sebelum melakukan uji coba kelompok kecil, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba terbatas untuk mengetahui keterbacaan soal yang dikembangkan berdasarkan keterampilan berpikir kritis mereka. Penggolongan kriteria kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari nilai pisah yang dapat dilihat dari rangkuman statistik. Pola respon yang berbeda yaitu adanya penyimpangan jawaban responden menurut tingkat kemampuan berpikir kritis.

Penilaian kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan indikator Facione 2015 yang terdiri dari 4 indikator dengan nilai validitas dan reliabilitas minimal cukup, dengan kategori sangat baik. Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah panduan penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis pada interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di sekolah menengah se-Kota Bengkulu yang memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai penilaian dalam pembelajaran. Pengembangan instrumen asesmen kemampuan berpikir kritis fisika siswa sekolah menengah menggunakan model creative problem solving.

Pengembangan soal pilihan ganda untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep sistem aturan manusia untuk pendidikan menengah atas.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Ahli Assessment
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Ahli Assessment

Teknik Analisa Data

  • Teknik Analisis Validasi Assessment
  • Teknik Analisis Respon Guru dan Peserta Didik
  • Instrumen Tes Berpikir Kritis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian dan Pengembangan

  • Karakteristik Assessment untuk Mengukur Berpikir Kritis
  • Hasil Kelayakan Assessment untuk Mengukur Berpikir Kritis

Pembahasan Hasil dan Pengembangan

  • Karakteristik Assessment Keterampilan Berpikir Kritis
  • Kelayakan Assessment Keterampilan Berpikir Kritis

Temuan Lapangan

Hasil di lapangan menunjukkan bahwa soal-soal yang dikembangkan dalam bentuk soal esai dengan materi tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut. 57Muhammad Erfan dkk, “Analisis kualitas kemampuan membedakan deret dan deret paralel melalui teori tes klasik dan model Rasch”, Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Indonesia, Vol. Hanya satu materi yang digunakan dalam penilaian ini, yaitu interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan.

Inisiatif untuk mencari referensi ide desain untuk Pedoman Penilaian Berpikir Kritis yang dibutuhkan tidaklah mudah karena sifatnya yang otodidak. Membutuhkan kesabaran dan keahlian dari guru untuk menerapkannya pada siswa yang belum terbiasa berpikir kritis. Hasil pengembangan ini berupa penilaian berbasis kemampuan berpikir kritis pada submateri interaksi makhluk hidup dengan lingkungan, dilakukan dengan mengadaptasi metode research and development (R&D) menurut Borg and Gall yang telah telah dimodifikasi oleh Sugiyono melalui tahapan yaitu Potensi Masalah, Pengumpulan Informasi, Desain Produk, Validasi Desain, Review Desain, Uji Coba Produk, Review Produk, Produk Jadi.

Bagi peneliti lain, sebaiknya penelitian asesmen perkembangan ini juga dilakukan dalam konteks yang lebih luas, seperti asesmen pengembangan berpikir kritis tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di SMP se-provinsi Bengkulu. Pengembangan instrumen penilaian berpikir kritis dalam pembelajaran tematik IV. kelas SD di Kecamatan Tumijajar". Pengembangan Asesmen Biologi Berbasis Keterampilan Berpikir Kreatif pada Materi Animalia Kelas X di SMA Negeri I Pangkalan Lampam Oki".

Pengembangan modul pembelajaran IPA materi berbasis etnosains tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya untuk menumbuhkan jiwa konservasi pada siswa VII.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil uji coba skala kecil pada aspek minat sebesar 91,5% dengan kategori sangat dapat dicapai, aspek materi sebesar 89,6% dan aspek bahasa sebesar 94%. Hasil uji kelayakan uji coba berupa tes butir telah divalidasi melalui validasi empiris dengan menggunakan MS. Hasil analisis validitas ditinjau dari nilai MNSQ dan ZSTD menunjukkan 9 soal valid dan 1 soal dinyatakan valid untuk SMP A, 8 soal dinyatakan valid dan 2 soal dinyatakan valid untuk SMP B dan SMP C dengan perbedaan nomor artikel.

Hasil analisis reliabilitas ketiga sekolah di Kota Bengkulu didapatkan hasil reliabilitas person, reliabilitas butir dan alpha cronbach dalam kategori baik, dikatakan produk asesmen yang dikembangkan berada pada kategori baik. Secara umum kesukaran butir untuk ketiga sekolah di Kota Bengkulu ditemukan yang paling sulit pada butir P1, P2, P3, P4, P5 dan P7, sedangkan butir P10 dinilai sangat mudah.

Saran

Pengembangan Alat Penilaian Self-Efficacy Siswa SMA Berbentuk Butir Tes Dalam Pembelajaran IPA”. Pengembangan Alat Penilaian Higher Order Thinking Skill (HOTS) Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII Semester 1 Matematika Sekolah Menengah. untuk membedakan deret dan deret paralel menggunakan teori klasik dan model Rasch.

Pengembangan Instrumen Penilaian Tembakan (Higher Order Thinking Skill) Pada Mata Pelajaran IPS Nilai Pengembangan Karakter Terpadu Kelas V SD/MI Bandar Lampung. Tesis Doktor, UIN Raden Intan Lampung). Perbandingan kesulitan, daya pembeda item, dan keandalan bentuk pilihan ganda dan pilihan ganda reguler dari Economic Subject Association. Analisis kualitatif kemampuan membedakan deret dan deret paralel menggunakan teori tes klasik dan model Rasch.

Pengaruh validitas dan reliabilitas butir soal tes akhir semester pembelajaran kimia terhadap pencapaian kompetensi. Mengembangkan asesmen autentik berbasis proyek dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan berpikir ilmiah siswa.” Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol.

Gambar

Tabel 3.1 Tahapan Penelitian Pengembangan
Gambar 3.1 Buku Pedoman Asssessment yang Dikembangkan
Tabel 3.2 Instrumen Pengambilan Data
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Ahli Assessment
+7

Referensi

Dokumen terkait

Studying nuclear matter under extreme conditions in neutron stars can be used to constrain the properties of the nuclear matter produced heavy-ion collisions in facilities like