• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ASSESSMENT IPA UNTUK MENGUKUR HOTS ( HIGH ORDER THINKING SKILL) PADA SISWA KELAS VII

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN ASSESSMENT IPA UNTUK MENGUKUR HOTS ( HIGH ORDER THINKING SKILL) PADA SISWA KELAS VII "

Copied!
133
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Guru hanya menggunakan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku teks siswa yang hanya bisa menilai pengetahuan siswa. Guru hanya menggunakan penilaian yang telah diberikan sekolah berupa hasil evaluasi proses pembelajaran.

Batasan Masalah

Mata pelajaran IPA terbatas pada VII. semester 2 bab 1 Sistem organisasi kehidupan dan bab 2 Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dengan kompetensi dasar sesuai kurikulum 2013 yaitu.

Perumusan Masalah

Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah penilaian saintifik untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa kelas VII SMA. Hasil tes produk asesmen IPA untuk mengukur HOTS siswa kelas VII SMA adalah.

Tujuan Pengembangan

Manfaat Pengembangan

TINJAUAN PUSTAKA

Assessment

Analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti menghasilkan Science Assessment untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa SMP kelas VII. Peneliti memberikan penjelasan tentang asesmen saintifik untuk mengukur HOTS siswa SMP kelas VII yang telah dikembangkan.

Tabel 2.1 Perbandingan taksonomi bloom dan revisinya ranah kognitif
Tabel 2.1 Perbandingan taksonomi bloom dan revisinya ranah kognitif

Hots (Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi)

Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Sains didefinisikan sebagai pengetahuan yang dikumpulkan secara sistematis dan dibagi menjadi urutan yang terorganisir, misalnya pengetahuan fisika, biologi, dan kimia. Pengetahuan yang benar berarti pengetahuan yang dibenarkan menurut standar kebenaran ilmu pengetahuan, yang rasional dan objektif. IPA berkaitan dengan cara belajar tentang alam secara sistematis, sehingga IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip, tetapi juga proses penemuan.

Misalnya pengertian IPA adalah ilmu yang mempelajari berbagai bentuk IPA yang sifatnya ilmiah dan harus dibuktikan kebenarannya, bahkan IPA mempelajari ilmu-ilmu yang dikemukakan oleh para ilmuwan ilmiah.

Kajian Penelitian Yang Relevan

Lisda Fitriana Masitoh dan Weni Gurita Aedi (2020) dengan judul penelitian “Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika (Hots) Pada Kelas VII Sekolah Menengah” Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian HOTS matematika kelas VII. siswa sekolah. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui kualitas instrumen penilaian HOTS ditinjau dari validitas kriteria, reliabilitas, indeks daya pembeda, dan indeks kesukaran. Hasil pengembangan akhir menunjukkan bahwa instrumen penilaian HOTS berupa 14 butir soal deskriptif layak untuk digunakan.

Instrumen penilaian HOTS dinyatakan valid berdasarkan penilaian ahli dengan rerata skor 36,5 dan kategori sangat baik.

Kerangka Pikir

Kegiatan penelitian pengembangan Tahap 1 adalah analisis kebutuhan untuk penilaian ilmiah untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa kelas VII Sekolah Menengah. Setelah dilakukan validasi terhadap ketiga uji ahli, saran untuk perbaikan penilaian saintifik untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa SMP kelas VII. Pengembangan Asesmen IPA untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa Kelas VII Sekolah Menengah bertujuan untuk menghasilkan produk yang dapat mendukung dan mengevaluasi proses pembelajaran.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menganalisis kebutuhan guru SMPN 2 Kota Bengkulu terhadap kebutuhan asesmen IPA untuk mengukur HOTS (Higher Order Thinking Skills) siswa SMP kelas VII.

Gambar 2.2. Bagan Alur Kerangka pikir Assessment IPA di SMP kelas VII
Gambar 2.2. Bagan Alur Kerangka pikir Assessment IPA di SMP kelas VII

METODE PENELITIAN

Tempat Dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Setelah produk jadi dilakukan proses evaluasi apakah produk yang dibuat layak atau tidak untuk digunakan dilihat dari beberapa aspek yaitu ahli evaluasi, ahli materi, ahli desain dan ahli bahasa yang ditentukan. . Uji validitas untuk mengetahui apakah penilaian IPA layak digunakan oleh guru dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Uji coba produk ini dapat menerima masukan atau umpan balik tentang produk yang telah dihasilkan berupa evaluasi IPA.

Dari semua langkah yang dilakukan dan revisi yang dilakukan, produk akhir yang dihasilkan adalah penilaian sains untuk mengukur HOTS siswa kelas VII. kelas sekolah menengah pertama.

Gambar 3.1 Langkah-langkah R & D Menurut Sugiyono Tahun (2008)  1.  Potensi dan Masalah
Gambar 3.1 Langkah-langkah R & D Menurut Sugiyono Tahun (2008) 1. Potensi dan Masalah

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan tahap uji coba produk dalam kelompok kecil, data hasil evaluasi selanjutnya akan dijadikan acuan untuk revisi produk.

Analisis Data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dilakukan pada proses analisis dan respon guru dan siswa adalah sebagai berikut: Pertama peneliti membuat angket respon guru dan siswa yang berisi pertanyaan, kemudian. Tingkat kesukaran soal merupakan indikator yang dapat menunjukkan kualitas soal tersebut apakah sukar, sedang, atau mudah. on, yang berarti tingkat kesukaran butir tersebut termasuk dalam kategori sukar. Daya pembeda butir soal, yaitu butir soal dapat membedakan bentuk soal yang merupakan keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). sudah tingkat.

Artikel dapat dikatakan baik jika soal dapat memiliki tingkatan yang berbeda-beda mulai dari yang rendah sampai yang tinggi.

Tabel 3.3 Kriteria Respon
Tabel 3.3 Kriteria Respon

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kebutuhan Assessment Ipa

Pengumpulan Data

Desain Produk

1 Apakah guru IPA di SMP ini menggunakan penilaian berupa soal untuk mengukur HOTS siswa kelas VII? 2 Apakah guru IPA di SMP ini hanya menggunakan soal-soal dari buku paket atau LKS sebagai alat untuk mengukur HOTS siswa kelas VII. 3 Apakah guru IPA di SMP ini sudah memiliki penilaian berupa soal HOTS untuk siswa kelas VII?

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian pendahuluan atau observasi lapangan, spesifikasi produk yang akan dikembangkan adalah Asesmen IPA yang dapat membantu guru mengukur, melihat bahkan menilai HOTS pada siswa kelas VII dan melatih siswa untuk tampil pada tingkat berpikir yang lebih tinggi.

Tabel 3.1. Penilaian Validasi Assessment
Tabel 3.1. Penilaian Validasi Assessment

Validasi Desain

Revisi Desain

Berikut adalah rencana pengembangan Asesmen IPA untuk mengukur HOTS siswa SMP kelas VII. Jadi, berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh penilaian IPA untuk mengukur HOTS siswa kelas VII SMP dengan ahli bahasa berada pada kategori sangat tepat untuk diujicobakan di lapangan tanpa revisi dan persentasenya adalah 95%. Jadi, berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh bahwa penilaian IPA untuk mengukur HOTS siswa kelas VII SMP pada penilaian ahli termasuk dalam kategori layak untuk diujicobakan di lapangan dengan revisi dan persentasenya adalah 77,7%. .

Berdasarkan perhitungan persentase skor ideal di atas dan terdapat pada Tabel 4.7, dinyatakan bahwa 88,3% tanggapan guru terhadap penilaian IPA untuk mengukur HOTS siswa kelas VII SMP termasuk dalam kategori “layak”. . Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data untuk membuat penilaian ilmiah mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa Sekolah Menengah Kelas VII sesuai dengan persiapan. Setelah dilakukan serangkaian perbaikan, penilaian saintifik untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa SMP kelas VII sudah dapat dilaksanakan dalam uji coba skala kecil yang akan dilakukan di sekolah SMPN 2 Kota Bengkulu.

Dari hasil analisis angket guru dapat dihitung persentase skor ideal pada penilaian IPA untuk mengukur HOTS siswa kelas VII SMP sebesar 88,3% yang termasuk dalam kategori “layak”. Telah dilakukan penelitian pengembangan asesmen IPA untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa SMP kelas VII dengan materi sistem organisasi kehidupan.

Tabel 3.2 skor penilaian validasi ahli
Tabel 3.2 skor penilaian validasi ahli

Uji Coba Skala Kecil

Revisi Produk

Maka berdasarkan tabel di atas dapat dicapai bahwa penilaian IPA untuk mengukur HOTS siswa kelas VII SMP pada materi sistem organisasi kehidupan dan bentuk interaksi antar makhluk hidup termasuk dalam kategori memungkinkan untuk diujikan dalam lapangan dengan revisi dan persentasenya adalah 70%. Hasil akhir dari tahap ini adalah tercapainya penilaian IPA untuk mengukur HOTS siswa kelas VII yang layak digunakan oleh guru. Berdasarkan perhitungan persentase skor ideal di atas dan terdapat pada tabel di atas, dinyatakan bahwa tanggapan siswa dan guru terhadap penilaian IPA untuk mengukur HOTS siswa SMP kelas VII dengan persentase siswa sebesar 86,5% dan persentase guru sebesar 88,3% masuk dalam kategori “layak”.

Produk yang dimaksud adalah pengembangan Asesmen IPA untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa kelas VII SMP berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji kesukaran butir soal dan kuat beda soal secara berurutan. untuk membuat suatu penilaian menghasilkan produk yang layak untuk digunakan. Dari hasil analisis kebutuhan, peneliti dapat membuat Asesmen IPA untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa SMP kelas VII yang dapat membantu guru merumuskan soal-soal untuk mengukur HOTS siswa berdasarkan indikator HOTS ( High Order) Komponen yang digunakan sebagai bahan penilaian validator Penilaian IPA untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa kelas VII SMP ditinjau dari materi, bahasa dan persiapan penilaian.

Pada tahap validasi Asesmen IPA untuk mengukur HOTS (High Order Thinking Skill) siswa kelas VII SMP mendapat saran perbaikan dari validator yaitu penyusunan asesmen, cakupan asesmen, perbaikan soal, perbaikan tulisan, perbaikan kata kerja operatif dalam kotak pertanyaan. Setelah menyelesaikan 7 tahapan tersebut maka diperoleh hasil akhir yaitu penilaian saintifik untuk mengukur HOTS siswa kelas VII yang layak digunakan oleh guru.

Hasil Akhir Produk

Uji Kelayakan

  • Uji Validitas
  • Uji Realibelitas
  • Uji Daya Pembeda Soal
  • Uji Kesukaran Soal
  • Hasil Angket Guru Dan Siswa

Tingkat kesulitan diperoleh berdasarkan data dari percobaan kelompok kecil yang dilakukan siswa dalam merumuskan penilaian. Anda dapat menguji tingkat kesulitan pengujian menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statics versi 26 dengan langkah-langkah berikut. Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa soal nomor 3 dan 21 kategori memiliki tingkat kesukaran mudah, artinya banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar.

Karena soal numerik memiliki kategori tingkat kesukaran sukar, artinya hanya sedikit siswa yang mampu menjawab soal tersebut sebaiknya dibuang.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas

Pembahasan

Perancangan dilakukan dengan titik awal pembuatan cover untuk penilaian IPA, yang kemudian dilakukan oleh peneliti yaitu menggabungkan masing-masing komponen seperti cover, kata pengantar, daftar isi, bab 1 pendahuluan dalam bentuk penilaian. materi, pengembangan produk bab II berupa indikator HOTS dan kata kerja operasional HOTS. , kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban dan rubrik penilaian, sehingga dihasilkan produk penilaian sains. Tujuan dari percobaan terbatas ini adalah untuk mengetahui apakah penilaian IPA ini dapat mengukur kemampuan berpikir siswa secara keseluruhan. Setelah mengerjakan soal, siswa kemudian diberi angket penilaian tentang penilaian IPA yang dikembangkan oleh peneliti.

Asesmen IPA menghasilkan 25 dari 30 soal karena berdasarkan hasil uji validitas terdapat 5 soal yang tidak valid dan harus dibuang. Dari hasil penelitian yang dilakukan, reliabilitas dapat dianalisis dengan menggunakan software SPSS, reliabilitas penilaian IPA sebesar 0,76 dengan interpretasi kepercayaan tinggi. Berdasarkan kriteria kualitas penilaian IPA dikatakan baik jika penilaian IPA mengalami kesulitan dalam memperoleh yang tidak ada.

Pembahasan Penelitian Dan Pengembangan

  • Pembahasan Analisis Kebutuhan Assessment Ipa
  • Pembahasan Pengumpulan Data
  • Pembahasan Desain Produk
  • Pembahasan Validasi Desain
  • Pembahasan Revisi Desain
  • Pembahasan Uji Coba Skala Kecil
  • Pembahasan Revisi Produk
  • Pembahasan Hasil Akhir Produk

Pembahasan Uji Kelayakan Assessment Ipa

  • Pembahasan Uji Validitas
  • Pembahasan Uji Realibelitas
  • Pembahasan Uji Daya Pembeda Soal

Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran 0,00 (P = 0,00), berarti soal tersebut termasuk dalam kategori soal yang terlalu sukar, karena tidak ada siswa yang dapat menjawab soal tersebut dengan benar. Sebaliknya, jika suatu butir soal memiliki skor indeks kesukaran butir 1,00 (P = 1,00), berarti butir soal tersebut termasuk dalam kategori butir terlalu mudah, karena semua siswa dapat menjawab butir soal tersebut dengan benar. Oleh karena itu, soal yang tidak dapat dijawab dengan benar oleh semua siswa (karena terlalu sulit) dapat dinyatakan sebagai soal yang buruk.

Hasil pengembangan akhir menunjukkan bahwa instrumen penilaian HOTS berupa 14 butir soal deskriptif layak untuk digunakan.

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingan taksonomi bloom dan revisinya ranah kognitif
Tabel 2. 3 Kata Kerja Operasional C1-C6 Kurikulum 2013 Revisi 2017
Gambar 2.2. Bagan Alur Kerangka pikir Assessment IPA di SMP kelas VII
Gambar 3.1 Langkah-langkah R & D Menurut Sugiyono Tahun (2008)  1.  Potensi dan Masalah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dari data tersebut “Pengembangan model permainan gather ball dapat digunakan dalam proses pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas VII sekolah menengah pertama dan