Tyas Puji Salma F: Pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal pada materi keberagaman budaya di kelas IV di SDN Canggu 2, Skripsi, PGSD, FKIP UN PGRI Kediri, 2023. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan 80% siswa kelas IV SDN Canggu 2 belum mengenal keberagaman budaya yang ada di daerahnya. Hal ini disebabkan karena bahan ajar yang digunakan kurang mendukung, karena bahan ajar yang digunakan berbasis nasional dan pendidik tidak memfasilitasinya dengan menggunakan sumber daya pendukung lain untuk materi keanekaragaman budaya lokal.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana validitas pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal pada materi keanekaragaman budaya kelas IV di SDN Canggu 2. 2) Bagaimana efektivitas pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal pada materi keanekaragaman budaya kelas IV di SDN Canggu 2. 2) Bagaimana efektivitas pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal budaya lokal pada materi keberagaman budaya kelas IV di SD Canggu 2. 3) Bagaimana praktik pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal pada materi keberagaman budaya di SDN Canggu 2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode R&D (Research dan Pengembangan) menggunakan model ADDIE yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu (1) Analisis (2) Desain (3) Pengembangan (4) Implementasi (5) Evaluasi. Subyek dalam penelitian ini adalah pendidik dan siswa kelas IV SDN Canggu 2 Kecamatan Badas Kabupaten Kediri.
Berdasarkan hasil penelitian, data yang diperoleh adalah: (1) Bahan ajar berbasis budaya lokal dapat dikatakan sangat valid dan layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran, dengan hasil validasi oleh validator ahli bahan ajar mencapai tingkat 84,6% , maka validator ahli materi memperoleh persentase sebesar 97,2%. Pada uji coba terbatas persentase skornya sebesar 90%, sedangkan pada uji komprehensif skornya 88%, artinya masing-masing hasil >80%. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis budaya lokal sangat bernilai, sangat efektif dan sangat praktis.
Segala puji bagi kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugasan penyusunan proposal penelitian ini.
Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan di sekolah dasar dalam proses perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Siswa hendaknya konsentrasi mendengarkan cerita guru karena apa yang disampaikan guru tidak termasuk dalam buku tematik yang digunakan. Siswa nampaknya mudah merasa bosan, lelah dan mengantuk, sehingga apa yang disampaikan guru belum tentu tersampaikan dengan baik kepada siswa.
Selain itu, siswa kesulitan memperoleh informasi untuk mengerjakan soal evaluasi pada buku teks tematik karena materi tidak disajikan dalam buku teks tematik. Mengenal siswa dengan budaya lokal sangatlah penting, salah satunya adalah pelestarian budaya lokal. Dengan mempelajari keanekaragaman budaya lokal sejak dini, siswa dapat mengembangkan kecintaan terhadap budaya daerahnya.
Siswa juga akan mengetahui perbedaan antara budaya lokal di daerahnya dengan budaya di daerah lain. Oleh karena itu, perlu adanya sumber daya pendukung lainnya untuk memudahkan pendidik dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar pada materi keanekaragaman budaya lokal. Namun buku tematik yang digunakan oleh pendidik dan siswa kurang memadai untuk materi keanekaragaman budaya lokal.
Dengan demikian permasalahan ditemukan karena topik buku membahas daerah yang jauh dari tempat tinggal siswa, hal ini berdampak pada ketidaktahuan siswa yaitu cenderung kurang mengenal budaya-budaya yang ada di daerahnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya bahan ajar pendukung berbasis budaya lokal yang memperhatikan karakteristik daerah peserta didik. Kemudian langkah selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas IV untuk menemukan permasalahan terkait keanekaragaman budaya lokal dan ditemukan bahwa 80% siswa kelas IV belum mengetahui tentang keanekaragaman budaya yang ada di daerah tempat tinggalnya.
Siswa hanya mengetahui tentang keberagaman budaya mengenai tradisi Ngaben dan makanan khas daerah lainnya yang tercantum dalam buku tematik siswa, namun siswa kurang paham dan memahami tentang keberagaman budaya yang ada di daerahnya sendiri. Menurut Meilana dan Aslam, bahan ajar merupakan salah satu alat penunjang dalam kegiatan pembelajaran ketika materi disampaikan untuk meningkatkan efektivitas siswa. Bahan ajar mempunyai banyak keunggulan yaitu dapat dipelajari siswa secara mandiri dan tidak perlu didampingi.
Bahan ajar ini nantinya akan digunakan sebagai sarana penunjang siswa ketika mempelajari materi keanekaragaman budaya lokal, yang bertujuan untuk mengenalkan dan menambah pengetahuan siswa tentang keanekaragaman budaya apa saja yang ada di daerahnya yaitu Kediri. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bahan ajar dapat menjadi alat penunjang untuk memberikan materi dalam proses pembelajaran dan memudahkan siswa khususnya kelas IV SDN Canggu 2 dalam memahami, mendeskripsikan dan menerapkan budaya lokal di daerahnya.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang ada yaitu “Apakah pendidik memerlukan bahan ajar penunjang yang berbasis budaya lokal untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang tradisi budaya apa saja yang ada di lingkungan sekitar siswa?”.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber acuan pengembangan bahan ajar dalam dunia pendidikan dan dapat dijadikan bahan kajian lanjutan untuk penelitian selanjutnya. Pengembangan materi pembelajaran berbasis budaya lokal diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, antara lain: membantu meningkatkan pengetahuan siswa tentang keanekaragaman budaya di daerah siswa; meningkatkan minat siswa terhadap materi keanekaragaman budaya; mampu menumbuhkan kecintaan siswa terhadap keanekaragaman budaya yang ada di daerahnya; meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat materi pembelajaran berbasis budaya bagi pendidik antara lain: membantu memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran melalui materi pembelajaran; meningkatkan kualitas pembelajaran;
Dengan adanya bahan ajar berbasis budaya lokal diharapkan dapat lebih berkontribusi dalam meningkatkan pembelajaran di sekolah; meningkatkan pengetahuan guru mengenai pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal. Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah peneliti dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, memberikan ilmu dan wawasan dalam bidang penelitian pengembangan, serta meningkatkan keterampilan peneliti dalam mengembangkan bahan ajar. Nilai-nilai Pancasila di Gunung Kelud menawarkan budaya sebagai harapan terciptanya pertanian Gemah Ripah Loh Jinawi di Kediri, Jawa Timur.
Pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal, Subtopik, Indahnya keanekaragaman budaya negaraku di sekolah dasar kelas IV. Upacara Adat 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo, Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Tahun 1976-2014. Tari Gambyongan Tayub di Desa Doko Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur Kajian Bentuk dan Fungsinya.