• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan - Bahan Ajar IPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan - Bahan Ajar IPS"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

Buku ini ditulis sebagai referensi alternatif yang diharapkan dapat mendukung pengembangan bahan ajar IPS yang lebih efektif dan efisien. Fungsi bahan ajar IPS bagi siswa adalah sebagai pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan inti kompetensi yang akan dipelajari.

Aspek-Aspek dan Unsur-Unsur Bahan Ajar dalam Menyusun Bahan Ajar IPS

Jenis-jenis bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS dijelaskan di bawah ini. Bahan ajar ini merupakan bahan ajar yang tidak memerlukan proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya.

Prosedur Pengembangan Bahan Ajar

Sehingga bahan ajar dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian KD yang akan dicapai siswa. Kriteria pemilihan bahan ajar yang akan dikembangkan dengan menggunakan sistem pengajaran dan mendasari penentuan strategi belajar mengajar adalah sebagai berikut.

Model – Model Pengembangan Bahan Ajar IPS

Model-Model Desain Pengembangan Pembelajaran Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model

Adanya variasi model yang ada sebenarnya juga dapat mendatangkan keuntungan, beberapa keunggulan tersebut antara lain memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang dihadapi di lapangan, selain itu juga mengembangkan dan membuat model turunan dari model yang sudah ada. sudah ada, atau kita juga bisa meneliti dan mengembangkan desain yang ada untuk mencoba dan menyempurnakannya.

Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model ASSURE

Setelah kita memilih strategi, teknologi dan media yang akan digunakan, barulah kita memutuskan bahan pembelajaran mana yang akan digunakan. Dengan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teknologi, media dan materi, alangkah baiknya jika ada sentuhan psikologis, karena akan sangat menentukan proses dan keberhasilan pembelajaran.

Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model ADDIE

Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh perancang kurikulum ketika melaksanakan langkah-langkah implementasi adalah sebagai berikut. Beberapa pertanyaan penting yang harus ditanyakan oleh perancang kurikulum pada diri mereka sendiri ketika menerapkan langkah-langkah evaluasi meliputi:

Penerapan model perancangan sistem pembelajaran ADDIE yang dilakukan secara sistematis dan sistematis diharapkan dapat membantu seorang perancang program, guru dan instruktur dalam menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. Model Kemp merupakan suatu pendekatan yang mengutamakan suatu jalur yang dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan program.

Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Dick And Carrey

Ketika menganalisis keterampilan yang akan dilatih dan tahapan prosedural yang harus diselesaikan, keterampilan awal yang sudah dimiliki siswa juga diperhitungkan. Pada fase ini, data hasil penilaian sumatif yang dilakukan pada fase sebelumnya dirangkum, dianalisis, dan diinterpretasikan untuk mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Hannafin dan Peck

Tahap pertama adalah analisis kebutuhan, yang dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan dalam pengembangan media pembelajaran, meliputi maksud dan tujuan media pembelajaran yang dibuat, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan kelompok sasaran, peralatan dan peralatan. persyaratan media pembelajaran. Tahap kedua adalah tahap perencanaan, informasi dari tahap analisis ditransfer ke dalam format dokumen yang akan digunakan untuk membuat media pembelajaran. Salah satu dokumen yang dibuat pada tahap ini adalah dokumen cerita yang mengikuti urutan kegiatan pembelajaran berdasarkan kebutuhan pembelajaran dan tujuan media pembelajaran yang diperoleh pada tahap analisis kebutuhan.

Dokumen storyboard akan digunakan sebagai dasar pembuatan flowchart yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran. Model Hannafindan Peck (1988) menyatakan bahwa proses evaluasi dan iterasi hendaknya mencakup proses pengujian dan evaluasi media pembelajaran yang mencakup ketiga fase tersebut secara terus menerus.

Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Gagne and Briggs

Di Indonesia, prosedur ini mencakup simposium dan pengembangan kurikulum yang dilakukan dari tingkat sekolah (KTSP).

Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Borg

  • Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model 4D Model pengembangan perangkat Four-D Model
    • Pengertian Handout
    • Kegunaan, Tujuan dan Fungsi Handout
    • Tahapan Pengembangan Handout

Seperti halnya seorang guru yang akan mengajar, maka guru juga harus mengenali ciri-ciri siswa yang akan menggunakan bahan ajar tersebut. Dalam rangka pengembangan materi pendidikan (buku atau modul), tahap pengembangan dilakukan dengan menguji isi dan keterbacaan modul atau buku teks dengan ahli yang terlibat pada saat validasi desain dan siswa yang akan menggunakan modul atau buku teks tersebut. Sehubungan dengan pengembangan bahan ajar, tahap diseminasi dilakukan dengan cara menyebarluaskan bahan ajar melalui pendistribusian dalam jumlah terbatas kepada guru dan siswa.

Handout diambil dari beberapa literatur yang berkaitan dengan materi yang diajarkan/kompetensi inti dan materi utama yang harus dikuasai siswa. Handout berisi materi (baik baru maupun internal) yang penting untuk diketahui dan dikuasai siswa.

Modul

  • Pengertian Modul
  • Karakteristik Modul
  • Sistematika Modul
  • Prosedur Penulisan
  • Kriteria Penilaian Modul

Menurut Direktorat Pembinaan SMK, modul yang akan dikembangkan hendaknya memperhatikan lima ciri modul, yaitu mandiri, mandiri, mandiri, fleksibel dan mudah digunakan. Modul yang berdiri sendiri dan dikembangkan tidak bergantung pada materi pembelajaran lain atau perlu digunakan bersama-sama dengan materi pembelajaran lainnya. Pengenalan modul merupakan awal pembelajaran modul, yang berisi: a) uraian singkat isi modul; b) indikator yang ingin dicapai;

Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan analisis kompetensi untuk menentukan jumlah dan judul modul yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu. Hasil akhir dari tahap ini adalah menghasilkan rancangan modul yang paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut: judul modul, kompetensi atau subkompetensi yang ingin dicapai, tujuan mahasiswa mempelajari modul, materi, prosedur, soal, evaluasi atau penilaian, dan latihan menjawab pertanyaan kunci.

Buku Ajar

  • Definisi Buku Ajar
  • Fungsi Buku ajar
  • Prinsip-Prinsip Penulisan
  • Proses Penyusunan Buku Ajar
  • Teknik Penulisan Buku Ajar
  • Anatomi Buku Ajar
  • Kaidah Penulisan Buku Ajar
  • Metode Analisis Buku Ajar

Buku teks adalah suatu karya tulis berbentuk buku yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar (Lubis, 2004). Aturan penulisan buku teks merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh penulis buku teks. Penulis buku teks harus mencantumkan sumber tertulis yang dikutip sesuai dengan kaidah penulisan artikel ilmiah.

Pengembangan materi pembelajaran dalam buku teks harus relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam suatu kurikulum. Buku teks harus mampu menyampaikan buku teks dengan bahasa yang baik dan benar (Departemen Pendidikan Nasional, 2003).

Lembar Kerja Siswa (LKS)

  • Pengertian Lembar Kerja Siswa
  • Ciri-ciri Lembar Kerja Siswa
  • Fungsi Lembar Kerja Siswa
  • Penulisan dalam LKS
  • Macam-Macam LKS

Berdasarkan fungsi LKS di atas, maka guru sebagai pemimpin proses pembelajaran tidak dapat digantikan oleh LKS. Sebab dengan adanya LKS tersebut hanya membantu dalam memperlancar dan memperlancar kegiatan pada saat proses belajar mengajar serta interaksi antara guru dan siswa. Lembar siswa tidak terstruktur merupakan lembaran yang memuat alat-alat bahan pembelajaran sebagai alat bantu aktivitas siswa yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran.

LKS merupakan alat peraga yang dapat digunakan untuk mempercepat belajar, memberikan dorongan belajar kepada setiap individu, memuat beberapa petunjuk, baik tertulis maupun lisan untuk mengarahkan pekerjaan kepada siswa. LKS dapat digunakan sebagai pembelajaran mandiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan mampu mengambil keputusan.

Model (Maket)

Pengertian Maket

Sedangkan pendapat Atmohoetomo (dalam Rohani) bahan ajar tiruan termasuk dalam bahan ajar visual yang tidak diproyeksikan. Menurut Sadiman, maket suatu bangunan merupakan model bangunan nyata, namun bukan simulasi, karena tidak dimaksudkan untuk menggambarkan prosesnya. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa Maket dalam hal ini diartikan sebagai bahan pembelajaran tiga dimensi yang berbentuk benda nyata yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan kepada siswa. agar lebih nyata atau konkrit dan menarik.

Sofyan (2010: 1) mengatakan bahwa dengan melihat model maka siswa akan lebih mudah memahami bentuk keseluruhan (dalam suatu model bentuk keseluruhan disebut sistem), komponen-komponen penyusun sistem tersebut (misalnya pintu, jendela). ), susunan komponen, dan hubungan antar komponen. Menurut Sadiman, model bangunan merupakan model bangunan nyata, namun bukan simulasi karena tidak menggambarkan prosesnya. Menurut Sofyan (2010:1), dengan melihat model maka kita akan lebih mudah memahami bentuk keseluruhan (dalam model bentuk keseluruhan disebut sistem), komponen-komponen penyusun sistem (misalnya pintu, windows), susunan komponen, dan hubungan antar komponen.

Menurut Moedjiono (menurut Daryant, model tiga dimensi yang mudah dibuat relatif mudah digunakan dan digunakan, karena tanpa keahlian khusus, model tiga dimensi dapat dibuat sendiri oleh guru, bahan mudah didapat. Tiga Dimensi Model mempunyai keunggulan sebagai berikut: memberikan pengalaman langsung, menyajikan secara konkrit dan menghindari verbalisme, dapat memperlihatkan objek secara keseluruhan, baik konstruksi maupun pengoperasiannya, dapat menunjukkan dengan jelas struktur organisasi, dapat menunjukkan dengan jelas jalannya proses. .

Macam-macam Maket

Bahan Ajar Audio

  • Pengertian Bahan Ajar Audio
  • Manfaat Bahan ajar Audio
  • Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Bahan Ajar Audio
  • Keuntungan dan Keterbatasan Penggunaan Bahan Ajar Audio dalam Pembelajaran
  • Penyajian Program Bahan ajar Audio

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh jika pendidik menggunakan bahan pembelajaran audio atau radio sebagai bahan pembelajaran. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar Arsyad) menyatakan bahwa fungsi materi pembelajaran audio adalah untuk melatih seluruh kegiatan pengembangan keterampilan, terutama yang berkaitan dengan aspek keterampilan mendengarkan. Ada beberapa langkah (secara umum) yang perlu diperhatikan dalam penggunaan materi pembelajaran audio untuk kegiatan pembelajaran.

Mempersiapkan mental siswa agar dapat berpartisipasi aktif, sehingga paling lambat sehari sebelumnya rencana kegiatan pembelajaran yang menggunakan bahan ajar audio sebaiknya diberitahukan kepada siswa. Di bawah ini terdapat beberapa alternatif pilihan yang dapat diambil oleh guru yang ingin mengembangkan dan memproduksi bahan ajar audio sebagai bahan ajar pembelajaran.

Bahan Ajar Video

  • Hakikat Bahan Ajar Video
  • Tujuan Penggunaan Bahan Ajar Video
  • Manfaat Penggunaan Bahan Ajar Video dalam Pembelajaran
  • Macam-macam dan Karakteristik Bahan Ajar Video (Audio Visual)
  • Kelebihan dan Kelemahan Bahan ajarAudio Visual Setiap jenis bahan ajaryang digunakan dalam proses
  • Langkah-langkah Menggunakan Bahan Ajar Video (Audio Visual)

Asyhar mendefinisikan bahan ajar audiovisual adalah jenis bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang secara bersamaan melibatkan pendengaran dan penglihatan dalam satu proses atau kegiatan. Contoh bahan ajar audiovisual antara lain film, video, acara TV, slide audio, dan lain-lain. Bahan ajar menurut ciri pembangkit rangsangan indrawi dapat berupa audio (suara), visual (gambar), atau audiovisual (video).

Bahan ajar pembelajaran apa yang tepat digunakan untuk mendampinginya dalam proses pembelajaran. Kegiatan lanjutan ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan melalui bahan ajar audiovisual.

Bahan Ajar Interaktif

Hakikat Bahan Ajar Interaktif

Bahan pembelajaran interaktif merupakan paket pembelajaran mandiri yang mencakup berbagai pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Bahan ajar dalam desain pembelajaran merupakan satu-satunya yang berwujud dari seluruh komponen dasar desain pembelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dijelaskan bahwa bahan pembelajaran interaktif merupakan gabungan dari beberapa bahan pembelajaran yang penggunaannya dimanipulasi oleh pengguna baik berupa perintah maupun tingkah laku.

Jika bahan ajar interaktif digunakan dalam suatu pembelajaran, maka bahan ajar interaktif tersebut merupakan bahan ajar yang menghubungkan guru, siswa dan media yang digunakan serta saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang dilengkapi dengan pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang diinginkannya untuk mata kuliah berikutnya.

Manfaat dan Tujuan Bahan Ajar Interaktif

Bahan ajar interaktif dapat diartikan sebagai kumpulan materi dengan menggunakan video, film, animasi, gambar dan suara dengan bantuan bantuan komputer yang juga direspon secara aktif oleh siswa sehingga terjadi interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Salah satu bahan ajar interaktif yang dapat menunjang pembelajaran interaktif adalah media interaktif yang merupakan gabungan dua atau lebih media (suara, teks, grafik, gambar, animasi dan video) yang memanipulasi penggunanya untuk mengikuti perintah atau perilaku alami suatu kontrol. presentasi. Penggunaan bahan ajar interaktif dengan teknologi multimedia dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan efisiensi, motivasi dan memfasilitasi pembelajaran aktif, pembelajaran eksperimental, serta konsisten dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk pembelajaran yang lebih baik.

Menurut Prastowo, penggunaan bahan ajar interaktif dalam proses pembelajaran melibatkan tiga tujuan, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Penggunaan bahan ajar interaktif berbasis komputer berbasis kognitif, psikomotorik dan afektif dapat disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.

Karakteristik Bahan Ajar Interaktif

Mampu memberikan peluang partisipasi pengguna dalam bentuk tanggapan, baik berupa jawaban, pilihan, keputusan, uji coba dan lain sebagainya. Berdasarkan ciri-ciri dan fungsi bahan ajar interaktif di atas dapat dijelaskan bahwa bahan ajar interaktif yang baik adalah bahan ajar yang menciptakan interaktivitas yang memungkinkan siswa memberikan respon terhadap materi yang disampaikan. Respon yang diharapkan adalah respon aktif untuk ikut serta memberikan jawaban, keputusan, pilihan atau percobaan pada bahan ajar.

Bahan pembelajaran interaktif juga boleh digunakan secara individu oleh pengguna tanpa bimbingan daripada orang lain.

BIODATA PENULIS

Referensi

Dokumen terkait