• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan handout berbasis konstruktivisme pada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan handout berbasis konstruktivisme pada"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10

PADANG

Dewi Tirta Arfia*, Rina Febriana**, Anny Sovia**

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

One of the reasons to develop a handout constructivism-based is because the students get difficulties in understanding and tend to memorize the material set.

The purpose of this research is to develop a teaching materials in the form of constructivism-based handout that is valid and practical for material set of class VII students. The model of development used 4-D model. It consists of four stages of development, i.e. definition, design, development, and disseminations.

The research was conducted only on the development stage of validation and practicalities. The result of validation from the constructivism-based handout by the validator on valid criteria is in the average of 3.1. Meanwhile, the test result of practicalities by the teacher is in the category of very practical, i.e. 100%, and the test result of practicalities by the students also shows that constructivism-based handout is in the category of very practical, i.e. 96.29%. So, it can be concluded that the constructivism-based handout on material set is valid and very practical.

Key Words: Handout, Constructivism, Set

PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika bertujuan membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, dan kreatif. Namun, pada umumnya yang terjadi banyak siswa yang menginginkan proses pencapaian tujuan secara instan dan mengabaikan kerja keras, sehingga membuat siswa menghafal, dan tidak memperhatikan proses.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2014 di SMP Negeri 10 Padang, dalam pelaksanaan pembelajaran siswa sudah menggunakan bahan ajar yang wajib digunakan oleh siswa yaitu LKS dan buku paket. LKS yang digunakan hanya berupa uraian materi sehingga siswa tidak dapat mengkonstruksikan pengetahuannya,

(2)

begitu juga dengan buku teks yang ada.

Hasil wawancara dengan beberapa siswa, mereka masih mengalami kesulitan dalam memahami materi yang ada pada buku teks. Selain itu, para siswa juga banyak yang kurang memiliki rasa percaya diri untuk mengerjakan latihan, sehingga selalu bertanya dengan guru atau menunggu jawaban dari temannya. Selanjutnya, sebagian siswa memang malas dalam mencatat materi, walaupun guru sudah mengecek catatan selama pembelajaran berlangsun. Namun, dalam pemberian tugas jika diberikan lembar kerja untuk mengerjakannya, para siswa memberikan tanggapan positif, siswa lebih terfokus dalam mengerjakan latihan pada lembar kerjanya daripada mengerjakannya pada buku latihan.

Berdasarkan kondisi yang telah dijabarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, sumber belajar yang dapat dikembangkan adalah handout. Handout ini disusun berbasis konstruktivisme, karena dalam prinsip konstruktivisme siswa akan belajar jika ia aktif.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan handout berbasis konstruktivisme yang valid dan praktis pada materi himpunan untuk siswa kelas VII SMP Negeri 10 Padang.

Menurut Prastowo (2011: 82) handout sebagai salah satu bentuk bahan ajar memiliki struktur yang terdiri atas 2 unsur, yaitu judul dan informasi pendukung. Adapun kedua unsur tersebut yaitu:

a. Identitas handout

Unsur ini terdiri atas nama madrasah, kelas, nama mata pelajaran, pertemuan ke-, handout ke-, jumlah halaman, dan mulai berlakunya handout.

b. Materi pokok atau materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Menurut Andriani dalam Prastowo (2011: 83), bahwa handout dapat berisi penjelasan, pertanyaan dan kegiatan para peserta didik, dan pemberikan umpan balik ataupun langkah tindak lanjut, sehingga handout menjadi bahan ajar yang bisa diperkaya dengan berbagai fungsi, salah satunya sebagai alat evaluasi.

Menurut Prastowo (2011: 85) langkah-langkah menyusun handout sebagai berikut:

a. Melakukan analisis kurikulum.

(3)

b. Menentukan judul handout, sesuai dengan KD dan materi pokok yang akan dicapai.

c. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan.

d. Dalam menulis, usahakan agar kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang.

e. Evaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang. Bila perlu, mintalah orang lain membaca terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan.

f. Perbaiki handout sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang ditemukan.

g. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout, misalnya buku, majalah, internet, atau jurnal hasil penelitian.

Pendekatan konstruktivisme menyediakan pengalaman untuk menumbuhkan pengalaman dapat bahwa guru perlu membiarkan siswa untuk bisa menemukan cara yang menyenangkan dalam memecahkan masalah.

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran konstruktivisme menurut Driver dan Oldham dalam Paul (1997: 69) yaitu:

1. Orientasi

Murid diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu topik. Murid diberi kesempatan untuk mengadakan observasi terhadap topik yang hendk dipelajari.

2. Elicitasi

Murid dibantu untuk mengungkapkan idenya secara jelas dengan berdiskusi, menulis, membuat poster, dan lain-lain.

3. Restrukturisasi

Dalam hal ini ada tiga hal, yaitu:

a) Klarifikasi ide yang dikontraskan dengan ide-ide orang lain atau teman lewat diskusi maupun lewat pengumpulan ide.

b) Membangun ide yang baru.

c) Mengevaluasi ide barunya dengan eksperimen.

4. Penggunaan ide dalam banyak situasi

Ide atau pengetahuan yang telah dibentuk oleh siswa perlu diaplikasikan pada bermacam- macam situasi yang dihadapi. Ini akan membuat pengetahuan lebih lengkap dan bahkan lebih rinci.

5. Review

Seseorang perlu merevisi gagasannya entah dengan menambah suatu keterangan ataupun mungkin dengan mengubahnya menjadi lebih lengkap.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Peni Agustin (2012) telah mengembangkan handout berbasis konstruktivisme pada materi bangun datar untuk siswa kelas VII. Handout yang dihasilkan peneliti tersebut mendapatkan respon baik dari siswa dan guru dengan kriteria valid, praktis dan efektif.

(4)

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D).

Prosedur pengembangan ini

menggunakan 4-D yang

dikemukakan oleh Triagajaran dkk dalam Trianto (2011: 93). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu: tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Pada penelitian ini tahap penelitian terbatas sampai tahap develop saja yaitu sampai tahap praktikalitas.

Tahap define bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap design bertujuan untuk merancang handout berbasis konstruktivisme untuk pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran.

Tahap develop tindakan yang dilakukan adalah memvalidasi dan mempraktikalitas handout. Validasi dilakukan oleh 3 orang, yaitu satu orang Dosen Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, satu orang Guru Matematika SMP Negeri 10 Padang, dan satu orang guru Bahasa

Indonesia SMP Negeri 10 Padang.

Bentuk akhir handout diujicoba di kelas dengan enam orang siswa yang telah mempelajari materi himpunan.

Handout diujicobakan untuk mengetahui praktikalitas handout.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket, pedoman wawancara. Lembar validasi diisi oleh para validator. Angket praktikalitas dan lembar wawancara diberikan kepada Guru Matematika SMP Negeri 10 Padang dan enam orang siswa. Selanjutnya, data yang diperoleh dari berbagai instrumen dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil validasi didapat dengan mencari rata-rata dari masing-masing validator merujuk pada Walpole (1993 :24) dan hasil praktikalitas didapat dengan mencari hasil persentase dari enam orang siswa dan satu orang guru merujuk pada Riduwan (2012: 89)

HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap pendefinisian (define). Pada tahap ini diawali dengan analisis ujung depan, berdasarkan observasi masalah dasar

(5)

yang dihadapi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Padang adalah buku teks dan LKS belum mampu membantu siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuannya. Pada analisis karakteristik siswa menunjukkan rata-rata siswa kelas VII memiliki usia rata-rata 13-14 tahun, selanjutnya pada analisis tugas, didapat isi dalam satuan pembelajaran.

Berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan pada tahap pendefinisian (design), maka dirancanglah handout berbasis konstruktivisme pada materi himpunan. Handout yang dirancang terdiri dari lima pertemuan. Handout diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dan mengkonstruksikan konsep dengan tepat, selain itu handout ini juga menuntut keaktifan siswa.

Pada tahap pengembangan (develop), dihasilkan handout berbasis konstruktivisme pada materi himpunan yang valid dan praktis.

Adapun uraian handout berbasis konstruktivisme yang dirancang:

1. Cover handout merupakan visualisasi dari isi handout, pada

cover terdapat gambar dua buah himpunan yang akan sering ditemukan di dalam handout.

2. Handout memuat kata pengantar.

3. Daftar isi, 4. Kompetensi Inti,

5. Kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang ada pada setiap pertemuan,

6. Petunjuk penggunaan,

7. Uraian materi, uraian materi disajikan dengan pernyataan dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

memandu siswa dalam

mengkonstruksikan

pengetahuannya. Selain itu, dalam menyampaikan materi pada handout ini terdapat unsur-unsur konstrutivisme.

8. Contoh soal, dan 9. Latihan soal.

Setelah handout dinyatakan valid, maka handout dapat diujicobakan. Hasil penilaian validator terhadap semua aspek penilaian pada handout.

Tabel 1. Hasil penelitian validator

NO Aspek Validasi Rerata Kesimpulan

1 Materi handout 3,06 valid

2 Penyajian handout 3,21 valid 3 Bahasa dan

keterbacaan handou t

3,24 valid

Jumlah 9,51

Rata-rata 3,17

(6)

Hasil validasi handout secara keseluruhan adalah 3,17. Maka kesimpulan dari penilaian terhadap handout dapat dikategorikan valid.

Tabel 2. Hasil angket praktikalitas guru.

No Item

Guru Jumlah P(%) Kategori

1 4 4 100 Sangat praktis

2 4 4 100 Sangat praktis

3 4 4 100 Sangat praktis

4 4 4 100 Sangat praktis

5 4 4 100 Sangat praktis

6 4 4 100 Sangat praktis

7 4 4 100 Sangat praktis

8 4 4 100 Sangat praktis

9 4 4 100 Sangat praktis

Jumlah 900

Rata-Rata 100

Berdasarkan uji coba, diperoleh data bahwa hasil praktikalitas handout oleh guru adalah 100% dan handout dikategorikan sangat valid.

Tabel 3. Hasil angket praktikalitas dengan siswa.

Diperoleh data bahwa rata- rata hasil praktikalitas handout oleh siswa adalah 96,29%, sehingga handout dikategorikan sangat praktis.

Setelah menyebar angket peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa handout berbasis kostruktivisme ini sudah tergolong praktis dan dapat digunakan dalam pembelajaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Handout berbasis konstruktivisme pada materi himpunan memiliki validitas yang valid.

2. Handout berbasis konstruktivisme pada materi himpunan memiliki kepraktisan yang sangat praktis.

DAFTAR RUJUKAN

Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inofatif. Jakarta: Diva Pres.

Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisus

Trianto. (2012).Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

No Ite

m

Siswa Jml P(%) Kategori

1 2 3 4 5 6

1 4 4 4 4 4 4 24 100 Sangat praktis

2 4 4 4 4 4 3 23 95,83 Sangat praktis

3 4 4 4 4 4 3 23 95,83 Sangat praktis

4 3 4 4 4 4 4 23 95,83 Sangat praktis

5 3 4 4 3 4 3 21 87,5 Sangat praktis

6 4 4 4 4 4 4 24 100 Sangat praktis

7 4 4 4 4 4 3 23 95,83 Sangat praktis

8 4 4 4 4 4 4 24 100 Sangat praktis

9 4 4 4 4 4 3 23 95,83 Sangat praktis

Jumlah 866,65

Rata-rata 96,29

Referensi

Dokumen terkait

Faktor Interaksi Antara Bangsa dan Interaksi Terhadap CR Analisis statistik faktor interaksi menunjukkan bahwa tidak ada interaksi dari masing-masing bangsa dan masing-masing