99
Pengembangan Instrumen Monitoring dan Evaluasi Layanan Praktikum di Laboratorium Fisika FKIP Universitas Tadulako
Development of Instruments for Monitoring and Evaluation of Practicum Services at the Physics Laboratory of the Faculty of Teaching and Education
inTadulako University
Muhammad Jarnawi*, Syamsuriwal, Nurgan Tadeko
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan instrumen monitoring dan evaluasi layanan praktikum di laboratorium fisika. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE.
Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian angket dan observasi. Responden penelitian ini adalah dosen, PLP, dan mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanan praktikum di laboratorium fisika. Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa angket kepuasan terhadap pimpinan laboratorium, angket respon mahasiswa terhadap layanan petugas laboratorium, angket kepuasan mahasiswa terhadap layanan praktikum, angket respon mahasiswa terhadap sarana dan prasarana laboratorium, dan angket respon terhadap modul praktikum. Hasil uji coba menunjukkan bahwa instrumen layanan praktikum laboratorium fisika yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan sebagai instrumen monitoring dan evaluasi laboratorium.
Kata Kunci Instrumen, Monitoring dan Evaluasi, Praktikum, Laboratorium
Abstract The purpose of this study was to develop instruments for monitoring and evaluating practicum services in physics laboratories. This type of research is Research and Development (R&D) using the ADDIE model. Data collection was carried out through questionnaires and observation. Respondents in this study were lecturers, PLP, and students who were involved in carrying out practicums in physics laboratories. The instruments developed in this study were a satisfaction questionnaire for laboratory leaders, a student response questionnaire for laboratory staff services, a student satisfaction questionnaire for practicum services, a student response questionnaire for laboratory facilities and infrastructure, and a response questionnaire for practicum modules. The trial results show that the developed physics laboratory practicum service instrument has good quality and is suitable for use as a laboratory monitoring and evaluation instrument.
Keywords Instruments, Monitoring and Evaluation, Practicum, Laboratory
Corresponding Author*
E-mail: [email protected]
Received 12 August 2022; Accepted 15 September 2022; Available Online 30 September 2022
1. Pendahuluan
Laboratorium merupakan salah satu sarana yang penting dalam proses belajar mengajar, sebagai tempat belajar, atau sebagai sumber belajar. Laboratorium harus mempunyai sifat yang nyaman dan aman. Laboratorium yang bersifat nyaman artinya
100 menyediakan kebutuhan untuk melakukan kegiatan di tempat yang semestinya dan mudah diakses ketika digunakan. Sedangkan laboratorium yang bersifat aman artinya segala penyimpanan material berbahaya dan kegiatan berbahaya telah dipersiapkan keamanannya. Fungsi utama laboratorium adalah wadah untuk melakukan praktik atau penerapan teori, penelitian dan pengembangan keilmuan. Laboratorium menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Pengelolaan laboratorium yang baik ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Alat-alat laboratorium yang canggih dan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik jika tidak didukung layanan laboratorium yang baik. Oleh karena itu, layanan laboratorium merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Kegiatan yang ada dalam lingkup layanan laboratorium seperti praktikum, penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan laboratorium untuk penelitian.
Monitoring dan evaluasi mutu layanan laboratorium secara berkala dan terencana merupakan tuntutan untuk melaksanakan koreksi terhadap peran perguruan tinggi yang bersangkutan pada tridharma perguruan tinggi. Tuntutan evaluasi dan pengembangan mutu layanan laboratorium merupakan kebutuhan mutu luaran pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Atas dasar tersebut, tradisi melakukan evaluasi dan pengembangan mutu laboratorium adalah suatu bentuk tanggung jawab melakukan perbaikan secara berkelanjutan atas tugas dan kewajiban melaksanakan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Zein et al, 2015).
Mahasiswa adalah pengguna layanan akademik maupun non akademik. Salah satunya mahasiswa menggunakan layanan praktikum. Meskipun secara individual mahasiswa memiliki tingkat kepuasan masing-masing, namun perlu dilakukan pengukuran tingkat kepuasan secara umum. Pengukuran tingkat kepuasan secara umum kinerja layanan laboratorium dapat diperoleh gambaran tentang kebutuhan perbaikan kualitas layanan secara terus menerus.
Pemeliharaan kepuasan perlu dilakukan untuk mempertahankan sikap-sikap positif mahasiswa sebagai pengguna layanan sekaligus meminimalisir sikap-sikap negatif yang dapat ditimbulkan sebagai akibat layanan yang kurang memuaskan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada mahasiswa, asisten laboratorium, dan PLP laboratorium fisika di FKIP Universitas Tadulako bahwa selama ini belum pernah dilakukan monitoring dan evaluasi terkait kegiatan laboratorium. Berdasasarkan hasil wawancara dan studi literatur yang dilakukan maka perlu dilakukan pengembangan instrumen monitoring dan evaluasi layanan praktikum di laboratorium fisika. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen monitoring dan evaluasi layanan praktikum di laboratorium fisika.
101 2. Metode Penelitian
Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji keefektifan sebuah produk agar dapat berfungsi di masyarakat luas (Sugiyono, 2010).
Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan dalam penelitian ini sesuai dengan desain pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE terdiri dari Analysis, Design, Development and Production, Implementation, Evaluation (Padmo, 2004). Adapun tahapan model pengembangan disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Pengembangan Model ADDIE Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Waktu penelitian dari bulan Maret-Agustus 2022.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh analisis studi pendahuluan, lembar validasi instrumen, dan angket respon mahasiswa terhadap instrumen.
102 Teknik Analisa Data
Analisis Data Uji Coba Terbatas Dan Ujicoba Luas
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif berupa saran dari validator yang digunakan untuk merevisi produk.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian validator dan respon mahasiswa terhadap bentuk instrumen. Data kualitatif dikonversi menjadi data kualitatif dengan skala empat. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkonversi data kuantitatif menjadi data kualitatif yaitu mentabulasi semua data yang diperoleh, menghitung skor rata-rata, kemudian skor rata-rata dikonversi menjadi data kualitatif skala empat. Konversi skor menjadi data kualitatif menggunakan acuan dari Depdiknas (2010) yang disajikan pada Tabel 1. 𝑋̅ merupakan skor rata-rata empiris yang diperoleh, 𝑀𝑖 adalah mean ideal, dan 𝑆𝐷𝑖 adalah standar deviasi ideal. Adapun produk dianggap layak digunakan jika nilai minimal yang diperoleh adalah C.
Tabel 1. Konversi Data Kualitatif Menjadi Kuantitatif dengan Skala 4
Interval Nilai Kriteria
𝑀𝑖 + 1,5 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋̅ ≤ 𝑀𝑖 + 3,0 𝑆𝐷𝑖 A Sangat Baik 𝑀𝑖 + 0 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋̅ ≤ 𝑀𝑖 + 1,5 𝑆𝐷𝑖 B Baik
𝑀𝑖 − 1,5 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋̅ ≤ 𝑀𝑖 + 0 𝑆𝐷𝑖 C Kurang Baik 𝑀𝑖 − 3,0 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋̅ ≤ 𝑀𝑖 − 3,0 𝑆𝐷𝑖 D Sangat Kurang Baik Analisis Validitas dan Reliabilitas
Analisis validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pemodelan RASCH. Tahapan yang dilalui adalah uji instrumen, tabulasi data, dan analisis (Sumintono, 2015).
3. Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengembangan instrumen monitoring dan evaluasi layanan praktikum berdasarkan tahap dari desain pengembangan ADDIE.
Tahap Analysis
Pada tahap analysis dilakukan analisis pendahuluan dan analisis kebutuhan terkait instrumen monitoring dan evaluasi. Hasil analisis pendahuluan diperoleh permasalahan yakni selama ini belum pernah dilakukan penyusunan instrumen monitoring dan evaluasi khusus untuk laboratorium sehingga pelaksanaan monitoring di laboratorium tidak pernah dilakukan. Monitoring hanya dilakukan di program studi, jurusan, unit-unit, dan
103 fakultas. Sedangkan hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa laboratorium fisika rutin melaksanakan layanan praktikum, memiliki SOP pelaksanaan praktikum, personalia laboratorium, serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Hanya saja tidak pernah ditemukan dokumen keluhan pengguna laboratorium dari mahasiswa dan dosen terkait layanan yang ada di laboratorium. Sehingga belum diketahui kesesuaian pelaksanaan SOP di laboratorium.
Tahap Design
Pada tahap design dilakukan membuat rancangan instrumen layanan praktikum laboratorium fisika. Adapun tahapan perancangan instrumen tersebut adalah penentuan aspek, penentuan jenis instrumen, penentuan format instrumen, dan penentuan butir pernyataan.
Penentuan aspek didasarkan pada hasil pada tahap analisis. Instrumen yang dikembangkan berupa instrumen respon terhadap pimpinan laboratorium, respon terhadap personalia laboratorium, respon terhadap layanan praktikum oleh asisten laboratorium, kepuasan terhadap sarana dan prasarana laboratorium, dan kepuasan terhadap modul laboratorium. Selanjutnya penentuan jenis instrumen yaitu berbentuk angket dengan menggunakan skala Likert. Penentuan format instrumen dikembangkan mengikuti format instrumen yang ada pada Unit Penjaminan Mutu (UPM) FKIP Universitas Tadulako. Kemudian penentuan butir pernyataan berdasarkan beberapa rujukan. Butir pernyataan merujuk pada 5 aspek yang dievaluasi di laboratorium.
Tahap Development and Production
Tahap development and production merupakan tahap penilaian instrumen yang telah dikembangkan. Penilaian dilakukan oleh dua ahli dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan instumen yang dikembangkan.
Tahap Implementation
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh dari dua validator, selanjutnya dilakukan implementation berupa uji coba terbatas pada mahasiswa dan dosen untuk memperoleh data tentang penilaian terhadap kualitas instrumen monitoring dan evaluasi layanan praktikum. Pada tahap ini, mahasiswa yang dilibatkan sebanyak 50 orang, yakni mahasiswa semester 5 dan semester 7 yang telah melewati beberapa kali kegiatan praktikum. Dosen sejawat yang dilibatkan sebanyak 3 orang yang pernah terlibat sebagai pengawas kegiatan praktikum di laboratorium.
Tahap Evaluation
Tahap evaluation bertujuan untuk merevisi instrumen yang dikembangkan mulai dari tahap analysis sampai dengan tahap implementation. Revisi instrumen yang
104 dilakukan berdasarkan penilaian ahli yaitu pada aspek kebahasaan yang terdapat di beberapa butir pernyataan yang dianggap kurang tepat.
Pembahasan
Instrumen monitoring dan evaluasi layanan praktikum yang telah dikembangkan adalah instrumen respon terhadap pimpinan laboratorium, respon terhadap personalia laboratorium, respon terhadap layanan praktikum oleh asisten laboratorium, kepuasan terhadap sarana dan prasarana laboratorium, dan kepuasan terhadap modul laboratorium.
Instrumen tersebut dikembangkan dengan menggunakan desain pengembangan ADDIE.
Kualitas dan kelayakan instrumen monitoring dan evaluasi layanan praktikum di laboratorium fisika diukur dan dilihat melalui penilaian validator dan responden. Analisis data hasil pengembangan instrumen didasarkan atas validasi dan uji coba. Validasi dilakukan untuk mengukur kelayakan dari instrumen. Validasi dilakukan oleh dua orang dosen yang memiliki kapasitas dalam bidang penjaminan mutu. Aspek yang dinilai dari instrumen yang dihasilkan meliputi aspek format, tampilan, isi, dan bahasa. Persentase rata-rata penilaian keseluruhan aspek oleh ahli adalah 83% yang dikategorikan sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen yang dihasilkan layak untuk diujicobakan dengan beberapa revisi sesuai saran para ahli.
Selanjutnya uji coba dilakukan pada mahasiswa dan dosen Pendidikan Fisika. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui respon tanggapan terhadap instrumen yang dihasilkan serta mengukur kualitas instrumen tersebut. Persentase hasil respon penilaian oleh mahasiswa dan dosen sebesar 88,25% yang dikategorikan sangat baik.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengembangan instrumen monitoring dan evaluasi layanan laboratorium secara keseluruhan memiliki kualitas yang sangat baik dan layak digunakan dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan praktikum di laboratorium.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan dapat disimpulkan bahwa instrumen layanan praktikum laboratorium fisika yang dikembangkan meliputi instrumen layanan pimpinan laboratorium, layanan petugas laboratorium, layanan asisten praktikum, sarana dan prasarana laboratorium, serta modul praktikum memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan sebagai instrumen monitoring dan evaluasi laboratorium.
Adapun saran penelitian selanjutnya atau pihak pengelola laboratorium yaitu instrumen ini dapat dikembangkan berkaitan dengan sistem informasi laboratorium. Oleh karena itu, perlu pengembangan sistem informasi laboratorium terlebih dahulu.
105 DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, Y.H. (2008). Kegiatan Praktikum dalam Pendidikan Sains. Bandung: UPI.
Anderson, S. B., & Ball, S. (1978). The Profession and Practice of Program Evaluation.
San Francisco. California: JosseyBass.
Conor. (1974). Monitoring Pekerjaan. Yogyakarta.
Decaprio, R. (2013). Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Depdiknas. (2006). Lampiran Peraturan Menteri Ppendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Dunn, W. N. (1981). Public Policy Analysis and Introduction. USA: Prentice.
Harsono. (2005). Pembelajaran di Laboratorium. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Munandar, K. (2016). Pengenalan Laboratorium IPA-Biologi Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama.
Nasution. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara,
Nuryani, R. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Padmo, D. (2004). Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar melalui Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.
Rustaman, & Nuryani. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI.
Subiantoro, A. W. (2012). Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20PRAKTIK UM.pdf.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutara, T, & Sahromi, M. (1999). Pengelolaan Laboratorium II (BMP 11) Buku Materi Pokok Pengelolaan Pengajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zein, Rahmiana, & Jaswandi. (2015). Pedoman Manajemen dan Evaluasi Mutu Laboratorium/Bengkel/Studio. Padang: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Andalas.