PENDAHULUAN
Definisi Operasional
Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola umum kegiatan siswa-guru dalam terwujudnya kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan9. Memilih dan menentukan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga guru dapat menggunakannya sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya. Menetapkan norma dan batasan minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan, sehingga guru dapat menggunakannya sebagai pedoman untuk mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.
Kecerdasan linguistik merupakan kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, umumnya kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan berbicara. Sefrina menyatakan bahwa kecerdasan linguistik adalah kecerdasan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dan kosa kata, baik tulisan maupun lisan14. Secara filosofis, program pembelajaran Bilingual ditujukan pada pembentukan aditif (pengayaan bahasa siswa pada bahasa yang dikuasainya) atau bilingualisme subtraktif (penggantian bahasa yang satu dengan bahasa yang lain).
Menurut Holmes dalam Margana, program pembelajaran bilingual bertujuan untuk mendorong kedwibahasaan dengan menggunakan bahasa pertama secara proporsional atau dengan menggunakan dua bahasa sebagai bahasa pengantar untuk mata pelajaran yang berbeda. Sedangkan menurut Anderson dan Boyer, kurikulum bilingual mengacu pada penggunaan dua bahasa sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran.
Rumusan Masalah
MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang terletak di desa Pandan Sari kecamatan Ajibarang Kulon.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi strategi guru terhadap pengembangan kecerdasan linguistik pada siswa kelas II Bilingual MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan linguistik pada siswa bilingual kelas II MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas. Kelas Bilingual sebagai salah satu kelas untuk mengembangkan kecerdasan linguistik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kecerdasan linguistik anak sehingga dapat berkomunikasi lebih optimal di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Memberikan informasi tentang perkembangan kecerdasan linguistik khususnya pada kelas II Bilingual di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas.
Kajian Pustaka
Dalam tesis diplomanya, peneliti mengkaji strategi yang digunakan guru dalam pengembangan kecerdasan linguistik, sedangkan jurnal mengkaji konsep pembentukan strategi dalam pengembangan kecerdasan verbal-linguistik. Kedua, jurnal Munawwarah yang berjudul Strategi Guru dalam Mengembangkan Kecerdasan Bahasa Anak Usia Dini di TK Kenanga Tinggiran Kabupaten Barito Kuala. Dalam tesisnya, peneliti membahas tentang strategi guru dalam pengembangan kecerdasan linguistik pada siswa bilingual II. kelas, sedangkan jurnal membahas tentang strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan berbahasa pada anak usia dini.
Persamaan jurnal Munawwarah dengan jurnal peneliti adalah sama-sama membahas tentang strategi guru dalam mengembangkan atau mengembangkan kecerdasan linguistik17. Ketiga tesis Fronika Angraini dengan judul “Implementasi Kecerdasan Linguistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Bahasa Indonesia di MI Miftahul Ulum Desa Muara Semah” (2020). Bedanya dengan tesis peneliti adalah tesis peneliti membahas tentang strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan linguistik pada siswa kelas II bilingual, sedangkan Fronika Angraini membahas tentang penerapan kecerdasan linguistik untuk meningkatkan hasil belajar.
17 Munawwarah, “Strategi Guru Mengembangkan Kecerdasan Bahasa pada Anak Usia Dini di TK Kenanga Tinggiran Darat Kabupaten Barito Kuala”, Vol. Kaitannya dengan tesis peneliti adalah ia menggunakan aspek yang sama, dimana sama-sama mempertimbangkan pengembangan kecerdasan linguistik di sekolah18.
Sistematika Pembahasan
LANDASAN TEORI
Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan seperti ini sering dimiliki oleh penulis lirik, pemain sinetron, orang yang peka terhadap nada, dapat menyanyikan lagu dengan benar, dapat mengikuti irama musik, dan orang yang mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu. Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan menguasai perhitungan numerik, pola, serta penalaran logis dan ilmiah. Kecerdasan linguistik bisa disebut juga dengan kecerdasan linguistik, yang mencakup kemampuan berpikir dengan kata-kata, seperti kemampuan memahami dan menyusun kata dan kalimat, baik lisan maupun tulisan.
Kecerdasan spasial adalah kemampuan mempersepsikan dunia spasial secara akurat, dalam arti kemampuan membayangkan suatu objek. Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya mempunyai rasa kasih sayang dan tanggung jawab sosial yang besar. Para pecinta alam merupakan contoh orang yang tergolong memiliki kecerdasan tersebut.
Orang yang mempunyai kecerdasan naturalistik biasanya mampu hidup di luar rumah, dapat berteman dan mempunyai hubungan yang baik dengan alam37. Dimana kecerdasan linguistik sangat diperlukan dalam pengajaran untuk melatih siswa agar mampu berkomunikasi dengan baik dan benar khususnya pada kelas II Bilingual. Armstrong menyatakan bahwa kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam menangani kata atau kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan38.
Orang yang mempunyai kecerdasan ini juga mempunyai keterampilan mendengarkan yang sangat berkembang, dan mereka belajar dengan mendengarkan. Menurut Sefrina, kecerdasan linguistik adalah kecerdasan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dan kosa kata, baik tulisan maupun lisan. Sujiono mengatakan pengembangan kecerdasan linguistik pada anak bertujuan untuk mengembangkan kemampuan lisan dan tulisan yang baik, mampu meyakinkan orang lain dengan kemampuan berbahasanya, mampu mengingat dan menghafal suatu informasi, mampu memberikan penjelasan, dan mampu memberikan penjelasan. mendiskusikan bahasa itu sendiri.
Ciri-ciri menonjol yang menunjukkan seorang anak memiliki kecerdasan linguistik yang baik akan terlihat pada kemampuan anak dalam membaca dan menulis, bercerita, mengeja kata dengan benar, dan memiliki kosa kata yang lebih banyak dibandingkan anak seusianya. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik pada umumnya mampu membaca dan memahami apa yang dibacanya, mampu mendengarkan dengan baik dan merespon dalam komunikasi verbal, mampu menulis dan berbicara secara efektif, serta mempunyai perbendaharaan kata yang luas seperti puisi atau permainan kata. Tujuan pengembangan kecerdasan linguistik antara lain anak mampu berkomunikasi dengan baik, baik lisan maupun tulisan;
Kelas Bilingual
Pendekatan pembelajaran bilingual adalah suatu metode atau jalur yang digunakan guru untuk menciptakan suasana dimana siswa dapat belajar dengan menggunakan media bilingual42. Pembelajaran bilingual sangat aplikatif dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar yang sangat mendukung kurikulum dan fasilitasnya. Yang dimaksud dengan kelas bilingual adalah pembelajaran dimana materi pelajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian (matematika dan sains) diajarkan dalam bahasa Inggris.
Dalam arti lain, kelas bilingual mempelajari matematika dan sains dalam proses belajar mengajar dan penilaiannya menggunakan dua sistem bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Menurut Chodijah (2000), seorang konsultan pendidikan khusus pembelajaran bahasa Inggris, menyatakan bahwa kelas bilingual adalah kelas yang mampu membangun komunitas berbahasa Inggris secara alami di kelas dan lingkungan sekolah. Direktorat PLP menyatakan ada dua alasan mengapa pembelajaran matematika dan sains disampaikan dengan menggunakan bahasa Inggris, yaitu: pertama, untuk meningkatkan daya saing (siswa unggul) dengan menguasai teknologi dan ilmu-ilmu yang mendasarinya yaitu matematika dan sains.
Kedua, karena sebagian besar teknologi (komunikasi, manufaktur, konstruksi, transportasi, bio dan energi) serta matematika dan ilmu pengetahuan alam (matematika, fisika, biologi, kimia) disampaikan dalam bahasa Inggris. 42 Gusti Ayu Dewi Setiawati & Anak Agung Putu Arsana, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Gender Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas Bilingual di Sekolah Menengah Pertama (SLUB) Saraswati 1 Denpasar: Prosiding Konferensi Pendidikan Biologi”, Vol. Dengan demikian akan mudah mengakses dan memperoleh informasi dan pengetahuan (matematika dan ilmu pengetahuan alam) mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
Agar proses belajar mengajar MIPA yang menggunakan dua media yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dapat berjalan efektif dan efisien sehingga tujuan dan harapan yang telah ditetapkan tercapai (Depdiknas, 2004)43. 43 Bambang Sugianto, “Optimalisasi Penerapan Kelas Bilingual Untuk Pembelajaran Efektif di SMP Negeri 1 Dukun Gresik”, Vol.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
Objek Penelitian
MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas merupakan lembaga pendidikan formal tingkat sekolah dasar yang berada di bawah naungan Departemen Agama. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah strategi guru dalam pengembangan kecerdasan linguistik pada siswa kelas II Bilingual MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas.
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Respondennya adalah guru Bilingual Kelas II Ibu Dina dan guru Bilingual Kelas II Ibu. Observasi diartikan sebagai pencatatan dan pengamatan secara teratur dan sistematis terhadap kondisi yang terjadi pada suatu objek penelitian. Pencatatan dan pengamatan dilakukan terhadap obyek-obyek yang ada di tempat kejadian atau tempat terjadinya suatu peristiwa sehingga pengamatan itu sama dengan obyek yang diteliti dan disebut pengamatan langsung.Penelitian ini dapat dilakukan dengan cara bertanya dan menjawab pertanyaan, mengambil foto, dan lain-lain. .51.
Sedangkan yang disebut observasi tidak langsung adalah observasi yang tidak dilakukan pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang ingin dipelajari52. Dalam penerapan teknik observasi ini, peneliti menggunakan teknik observasi non partisipan yang dapat dilakukan peneliti secara langsung di tempat penelitian untuk mencari informasi yang nyata dan menyeluruh serta cara mengamati kondisi dan situasi serta kegiatan atau peristiwa di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti mendatangi langsung MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon yang beralamat di Jln.
Teknik pengumpulan data dokumenter yang akan peneliti kumpulkan antara lain informasi tentang keadaan kelas bilingual, foto atau gambar terkait, dan gambaran umum sekolah tersebut.
Teknik Analisis Data
82 Hasil Observasi Kegiatan Pengembangan Kecerdasan Bahasa Bilingual Kelas II MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas Tanggal 10 Agustus 2021. 85 Hasil Observasi Kegiatan Pengembangan Kecerdasan Bahasa Bilingual Kelas II MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas Tanggal 10 Agustus 2020 Observasi 86 Observasi 8 Hasil . Kegiatan Linguistik Kelas II Bilingual di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas pada tanggal 23 Agustus 2021.
Hasil Observasi Kegiatan Perkembangan Kecerdasan Bilingual Kelas II Di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas Pada Tanggal 16 Agustus 2021.89. 91 Hasil observasi kegiatan pengembangan kecerdasan bilingual kelas II di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas pada tanggal 23 Agustus 2021. 98 Hasil observasi kegiatan pengembangan kecerdasan bilingual kelas II di MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas pada 23 Agustus 2022.
105 Hasil Observasi Kegiatan Pengembangan Kecerdasan Bahasa Bilingual Kelas II MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas pada tanggal 23 Agustus 2021. 110 Hasil Observasi Kegiatan Pengembangan Kecerdasan Bahasa Bilingual Kelas II MI Muhammadiyah Ajibarang Kulon Banyumas pada tanggal 23 Agustus 202.