• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan keterampilan sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengembangan keterampilan sosial"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana mengembangkan kemampuan komunikasi melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan Bondowoso pada tahun ajaran. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang sudah ada sebelum lahirnya sistem pendidikan modern.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Menjelaskan bentuk pengembangan keterampilan komunikasi melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan Bondowoso Tahun Pelajaran 2017/2018. Mendeskripsikan format pengembangan kemampuan kolaboratif santri melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan Bondowoso Tahun Pelajaran 2017/2018.

Manfaat Penelitian

Sebagai bahan masukan atau referensi untuk mengarahkan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan pesantren khususnya mengenai pengembangan keterampilan sosial santri.

Definisi Istilah

Organisasi yang ada di Asrama Islam Darul Istiqomah merupakan organisasi kemahasiswaan yang ditugaskan oleh pimpinan asrama untuk siswi kelas 5 atau setara 2 MA selama setahun. Bentuk pengembangan keterampilan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi tiga keterampilan yaitu keterampilan komunikasi, keterampilan kerjasama dan keterampilan mengendalikan diri dan orang lain melalui kegiatan OSDI di Pondok Pesantren Darul Istiqomah.

Sistematika Pembahasan

Kedua, apa saja kendala yang dihadapi guru IPS dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa di SMP Negeri 4 Malang. 15 Nur Masyrifatul Maulidah, “Strategi Guru IPS dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa di SMP Negeri 4 Malang”, (Disertasi, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2016).

Kajian Teori

Keterampilan Sosial

Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial adalah kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain untuk membantu seseorang menjadi lebih kompeten secara sosial. Keterampilan sosial bukanlah kemampuan yang dimiliki individu sejak lahir, namun diperoleh melalui proses pembelajaran, baik pembelajaran dari orang tua sebagai figur terdekat anak maupun pembelajaran dari teman sebaya dan lingkungan masyarakat.24.

OSIS “Pondok Pesantren”

OSIS merupakan satu-satunya organisasi siswa yang sah di sekolah tersebut dan tidak mempunyai hubungan organisasi dengan OSIS di sekolah lain serta bukan merupakan bagian/instrumen organisasi lain di luar sekolah yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan kebijakan pendidikan khususnya di bidang pendidikan. pendidikan. perkembangan siswa. Salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam mengembangkan kegiatan pendidikan karakter adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yaitu melalui pengusiran.

Pondok Pesantren a. Pondok pesantren

Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan dan pengembangan agama Islam di tanah air (khususnya Pulau Jawa) yang dirintis dan diusung oleh Wali Songo. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pesantren yang pertama kali didirikan adalah pesantren yang didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maulana Maghribi. Kyai merupakan gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama atau tokoh agama Islam yang mengetuai sebuah pesantren.

Dengan demikian, maju dan mundurnya pesantren sebenarnya terletak pada kemampuan kyai dalam menyelenggarakan penyelenggaraan pendidikan di pesantren. Oleh karena itu pesantren merupakan lingkungan hidup dalam arti kata pengembangan sumber daya manusia dari segi mental.42.

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Selanjutnya wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan penyelidikan pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang perlu diselidiki, namun juga ketika peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang informan dan jumlah informan sedikit48. . Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan secara terbuka, menanyakan pendapat dan gagasan pihak yang diwawancarai. Bentuk pengembangan keterampilan komunikasi melalui kegiatan OSDI di Pondok Pesantren Darul Istiqomah antara lain keterampilan komunikasi lisan dan tulisan.

Bentuk pengembangan keterampilan kerjasama melalui kegiatan OSDI di Pondok Pesantren Darul Istiqomah meliputi keterampilan kerjasama yaitu saling menghargai dan saling membantu. Suatu bentuk pengembangan keterampilan mengendalikan diri dan orang lain melalui kegiatan OSDI di Pondok Pesantren Darul Istiqomah.

Observasi

Dokumentasi

Dengan data dokumentasi tersebut peneliti dapat mengetahui berbagai informasi tentang kegiatan OSDI yang dapat mengembangkan keterampilan sosial di Pondok Pesantren Darul Istiqomah.

Teknik Analisis Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang paling penting, memusatkan perhatian pada hal yang penting, mencari tema dan pola. Dengan cara ini, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, serta memudahkan pengumpulan dan pencarian data selanjutnya jika diperlukan. Melalui hal ini, peneliti akan lebih memahami apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan.

Kesimpulan awal yang dibentangkan masih tentatif, dan akan berubah jika tiada bukti sokongan yang kukuh ditemui pada peringkat pengumpulan data seterusnya. Tetapi sekiranya kesimpulan yang dikemukakan pada peringkat awal dibuktikan dengan data yang valid dan konsisten apabila pengkaji kembali ke lapangan untuk mengumpul data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang boleh dipercayai.

Keabsahan Data

Triangulasi sumber data adalah mencari data yang sama pada sumber data yang berbeda. Untuk memverifikasi kredibilitas data digunakan triangulasi sumber, yaitu dengan memeriksa data yang telah diperoleh dari beberapa sumber. Teknik atau metode triangulasi dilakukan dengan cara mengecek data terhadap sumber data yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi hari, ketika sumbernya masih segar dan tidak banyak permasalahan, akan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel.55. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik/metode, yang dimaksudkan untuk memperoleh data yang benar tergantung pada fenomena yang terjadi di lapangan.

Tahap-tahap Penelitian

  • Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Darul Istiqomah
  • Profil Pondok Pesantren Darul Istiqomah a. Nama pesantren : Darul Istiqomah
  • Sarana dan prasarana Pondok Pesantren Darul Istiqomah
  • Data santriwati Pondok Pesantren Darul Istiqomah
  • Data ustadzah Pondok Pesantren Darul Istiqomah
  • Susunan Pengurus OSDI

Pondok Pesantren Darul Istiqomah merupakan pesantren modern yang didirikan pada tahun 1994 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur oleh KH Masruri Abdul Muhith, Lc, alumnus KMI dan IPD Pondok Modern Gontor dan Universitas Islam Madinah. Jenjang pendidikan di dalamnya adalah Tarbiyatul amu'allimin (TMI) yang telah mendapat Surat Keputusan Mujadi Tsanawiyah dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia dengan nomor 4902 dan Surat Keputusan Mujadi Aliyah yang berbatas. nomor disekitarnya Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan Bondowoso. 56Dokumentasi, sumber data Kalender Pondok Pesantren Darul Istiqomah, 20 Agustus 2017. . sunnah dan kedisiplinan pondok, serta melaksanakan dan menjalankan motto dan panca jiwa pondok.

Pondok Pesantren Darul Istiqomah diharapkan dapat menjadi tempat belajar dan beribadah untuk memohon ridho Allah dengan menjadikannya rujukan pergerakan umat Islam. Sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren Darul Istiqomah terdiri dari data-data untuk menunjang proses kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas serta meningkatkan prestasi akademik, sehingga diperlukan fasilitas untuk mencapai hal tersebut.

Tabel 4.2 Jumlah Santriwati
Tabel 4.2 Jumlah Santriwati

Penyajian Data dan Analisis Data

Bentuk Pengembangan Kecakapan Berkomunikasi melalui Kegiatan Organisasi Santriwati di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan

Beberapa pendapat di atas diperkuat dengan hasil observasi, ketika para siswi terlihat antusias ketika kegiatan berlangsung, yang ditunjukkan dengan siswi-siswi yang berteriak dengan kosa kata sebelum pemberangkatan yang dipimpin oleh pengurus.72. Kegiatan selanjutnya yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi lisan siswa adalah muhadatsah (percakapan) dalam bahasa Arab atau Inggris. Beberapa pendapat di atas diperkuat dengan hasil observasi yaitu siswi melakukan percakapan bahasa inggris pada saat kegiatan didampingi oleh pengurus jurusan bahasa yang dilaksanakan di depan kelas.76.

Kegiatan selanjutnya yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi lisan siswi adalah menonton film pendek dan mendengarkan audio berbahasa Arab dan Inggris. Dengan demikian, pengembangan kemampuan komunikasi lisan siswa dapat dilakukan melalui Muhadhoroh (ucapan), Muhadatsah (percakapan), Mufrodat (kosa kata), Watch (menonton) film pendek berbahasa Arab dan Inggris serta Listen (mendengarkan) audio dalam bahasa Arab dan Inggris. .

Bentuk Pengembangan Kecakapan Bekerjasama melalui Kegiatan Organisasi Santriwati di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan setiap sore ini mampu membiasakan siswi untuk saling membantu. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Ustadzah Faila, “Anak-anak dapat mengembangkan kemampuan kerjasama yang mana santriwati dapat saling membantu satu sama lain ya melalui mogok harian dapat dilakukan mogok bersama. Pernyataan di atas juga diperkuat dengan pandangan Senja sebagai seorang perempuan. mahasiswi, yang melakukan mogok kerja bahwa “Melalui pengabdian kepada masyarakat, para siswi dapat saling membantu sesama saudara, pengabdian kepada masyarakat pada saat mogok harian atau bahkan mogok bersama setiap hari jumat.”90.

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan setiap pagi dan sore hari pada saat demonstrasi harian ini dapat menjadikan siswi terbiasa saling membantu untuk menciptakan lingkungan yang asri dan asri. Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mampu membiasakan para siswi untuk saling membantu dalam menciptakan karya, dan karyanya mendapat apresiasi dari pihak pengelola melalui pameran yang diadakan sehingga para siswi dan manajemen akan saling menghargai.

Bentuk Pengembangan Keterampilan Mengontrol diri dan Orang lain melalui Kegiatan Organisasi Santriwati di Pondok Pesantren

Jika kegiatan dapat mengembangkan kemampuan siswi dalam mengendalikan diri dan orang lain, maka bisa melalui salat berjamaah.” 103. Hal ini diperkuat oleh Vivin Fitriyanti, selaku kepala bagian pengajaran yang menyatakan bahwa: “Bagian pengajaran mengatur kedisiplinan siswa, mengontrol tingkah lakunya bila mendapat hukuman, dengan kedisiplinan shalat berjamaah, siswa berbuat. Pastikan mereka memeriksa dirinya sendiri dan admin juga memeriksa anggotanya.” 104. Pendapat di atas juga diperkuat dengan pengamatan bahwa salat berjamaah merupakan kegiatan yang dapat melatih kedisiplinan siswi agar belajar salat berjamaah serta menguasai sikap dan diri.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa pengembangan keterampilan pengendalian diri dan orang lain melalui shalat berjamaah dilakukan pada saat shalat wajib lima waktu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan diri agar terbiasa disiplin diri, dan pihak pengelola juga melakukan pengawasan terhadap siswi.

Pembahasan Temuan

Kemudian pengembangan kemampuan komunikasi tertulis di Pondok Pesantren Darul Istiqomah dilakukan melalui kegiatan wall journal yang mampu menciptakan minat santri dalam membaca karya sendiri maupun karya orang lain serta mampu menciptakan minat santri dalam menulis opini yang. kemudian diungkapkan secara tertulis. Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan keterampilan kooperatif mahasiswi melalui kegiatan OSDI dilakukan melalui kegiatan alam terbuka (berkebun), pengabdian masyarakat, klub kaligrafi atau kertas, dan klub melukis. Bentuk pengembangan keterampilan kerjasama siswa untuk saling membantu dilakukan melalui kelompok basati (berkebun) dan pengabdian kepada masyarakat, melalui kegiatan tersebut dapat tercipta hubungan baik dan menumbuhkan sikap gotong royong dan rasa peduli satu sama lain. yang lain.

Bentuk pengembangan keterampilan pengendalian diri dan orang lain melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan di pondok pesantren lainnya melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan Bondowoso Tahun Pelajaran 2017/2018. Bentuk pengembangan keterampilan mengendalikan diri dan orang lain melalui kegiatan OSDI dilakukan dalam kegiatan shalat berjamaah.

Kesimpulan

Saran

Peranan Organisasi Pondok Pesantren (OSTI) Tamirul Islam dalam mengatasi perilaku menyimpang Santri Kelas II dan III Pondok Pesantren Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah Ta’mirul Islam Surakart, 2008.” Dengan ini saya nyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Keterampilan Sosial Melalui Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Maesan Bondowoso Tahun Pelajaran merupakan hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian yang disebutkan sumbernya. . Apa saja bentuk pengembangan kemampuan komunikasi melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Tahun Pelajaran 2017/2018.

Bagaimana bentuk pengembangan keterampilan kolaboratif dengan kegiatan organisasi kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Tahun Pelajaran 2017/2018. Apa saja bentuk pengembangan keterampilan mengendalikan diri dan orang lain melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Tahun Pelajaran 2017/2018.

Pedoman Observasi

Pedoman Dokumentasi

Ustadzah 3. Pengurus OSDI

Referensi

Dokumen terkait