PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Bagaimana validitas Lembar Kerja Siswa (WWS) berbasis Kreativitas Kolaboratif pada topik rangkaian DC? Bagaimana efektivitas pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa (WWSH) berbasis Kreativitas Kolaboratif pada topik rangkaian arus searah pada siswa di SMAN Pakusari.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Kreativitas Kolaboratif merupakan LKS yang terdiri dari langkah-langkah model pembelajaran CC dan instruksi kerja yang berkaitan dengan LKS tersebut adalah: 1. Pada Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dapat diketahui bagaimana pemahaman siswa setelah menggunakan LKS (LKS) yang telah dirancang. Dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini digunakan desain pengembangan Nievenn (2006) yang terdiri dari: 1) penelitian pendahuluan, 2) tahap prototyping, dan 3) tahap penilaian (fase sumatif).
Analisis data menunjukkan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan LKS berbasis Kreativitas Kolaboratif pada siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka lembar kerja siswa berbasis Kreativitas Kolaboratif pada topik rangkaian DC dikatakan efektif dan layak digunakan dalam pembelajaran fisika kelas XII IPA. Guru dapat mengembangkan dan menggunakan lembar kerja siswa berdasarkan kreativitas kolaboratif pada materi lain jika diperlukan.
Karya Siswa (LKS) Berbasis Kreativitas Kolaboratif Mata Pelajaran Rangkaian DC untuk Siswa SMAN Pakusari. INSTRUMEN VALIDASI AHLI LKS SISWA (LKS) BERBASIS PEMBAHASAN UTAMA KREATIVITAS KOLABORATIF PADA TINGKAT SINGLE STREAM DI UNIT SISWA SMAN PAKUSARI. Kesesuaian LKS Berbasis Kreativitas Kolaboratif dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Inti (KD).
Relevansi isi materi Lembar Kerja Kreativitas Kolaboratif (LKS) dengan tingkat perkembangan siswa. Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis kreativitas kolaboratif topik sirkuit satu arah untuk siswa SMA sangat diperlukan untuk menunjang tujuan pendidikan di Indonesia (UU No. 20 Tahun 2003). Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis kreativitas kolaboratif topik rangkaian arus searah sangat diperlukan bagi siswa SMA untuk melatih keterampilan kolaboratif sebagai keterampilan abad 21.
Lembar Kerja Siswa (WSW) berbasis Kreativitas Kolaboratif, mata pelajaran rangkaian arus searah untuk siswa sekolah menengah, merupakan sesuatu yang baru. INSTRUMEN PENILAIAN PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERDASARKAN PEMBUATAN KERJASAMA PEMBAHASAN TOTAL RANGKAIAN ARUS SEarah DI UNIT PENDIDIKAN SISWA SEKOLAH SMAN PAKUSARI. 1 Kesesuaian lembar kerja siswa berbasis kreativitas kolaboratif dengan kompetensi utama (KI) dan kompetensi inti (KD).
3 Kesesuaian isi materi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Kreativitas Kolaboratif dengan tingkat perkembangan siswa.
TINJAUAN PUSTAKA
Pembelajaran Fisika
Model Pembelajaran Collaborative Creativity (CC)
Model pembelajaran Kreativitas Kolaboratif dalam pelaksanaannya memberikan dampak terhadap proses belajar siswa, hasil belajar siswa, proses sosial dan aspek afektif kelompok. Evaluasi Proses dan Hasil Kreativitas Ilmiah dan Kolaborasi Ilmiah Afektif Mengevaluasi keseluruhan proses dengan memberikan feedback pada aspek afektif kolaborasi ilmiah dan indikator kreativitas ilmiah mahasiswa dan hasilnya akan dikuatkan dengan kriteria rubrik penilaian. kreativitas ilmiah dan afektif. kerjasama ilmiah. Model CC dikembangkan dengan tujuan untuk mengajarkan keterampilan sains kolaboratif afektif dan kreativitas ilmiah siswa, yang meliputi: kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Membiasakan siswa melakukan kerja kolaboratif ilmiah dengan aspek yang diamati meliputi: fokus pada tugas dan kerjasama, saling ketergantungan dan tanggung jawab, partisipasi aktif dalam diskusi kelompok, pertukaran informasi saat melakukan percobaan dan bekerja sama dalam kelompok. Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kreativitas ilmiah yang memenuhi indikator kreativitas ilmiah yang diukur berdasarkan 5 aspek antara lain: kelancaran, kemampuan beradaptasi dan orisinalitas, elaborasi dan redefinisi.
Bahan Ajar
Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Siwa (LKS)
Penyajian bahan ajar yang dapat memudahkan siswa dalam berinteraksi dengan materi yang diberikan guru. Penyajian tugas yang dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Dalam menyusun materi LKS perlu diketahui bahwa materi sangat bergantung pada keterampilan dasar yang ingin dicapai siswa.
Dalam penggunaannya siswa harus melakukannya dengan baik, benar dan konsisten, agar kompetensi yang terkandung dalam lembar siswa (LKS) dapat tercapai. Lembar kerja ini berisi hal-hal yang harus dilakukan siswa yang terdiri dari melakukan, mengamati, dan menganalisis.
Materi
Penelitian pengembangan ini merupakan suatu metode untuk menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa Berbasis Kreativitas Kolaboratif sebagai produk valid untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keefektifan LKS berbasis Kreativitas Kolaboratif yang dihasilkan dalam penelitian ini dicapai melalui pembelajaran di kelas dengan menggunakan LKS yang dikembangkan. Pada tahap ini akan dirancang rancangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Kreativitas Kolaboratif beserta instrumen pendukung berupa RPP, LKS dan Instrumen Penilaian Kualitas Produk.
Lembar Kerja Siswa (LCS) berbasis Kreativitas Kolaboratif berfungsi untuk melatih siswa dalam beraktivitas di setiap pertemuan, baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini akan dihasilkan produk pengembangan berupa Lembar Kerja Siswa (SWW) berbasis Kreativitas Kolaboratif dan alat pendukung lainnya seperti alat bantu dan soal validasi. Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui kekurangan dari LKS berbasis Kreativitas Kolaboratif yang dikembangkan peneliti.
Efisiensi digunakan untuk mengetahui keakuratan isi LKS berbasis Kreativitas Kolaboratif pada topik rangkaian arus searah.Pada penelitian ini, sebelum menggunakan Lembar Kerja Siswa (LCS) berbasis Kreativitas Kolaboratif, siswa terlebih dahulu diberikan pre-test. Siswa kemudian mengikuti pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa (SWCs) berbasis kreativitas kolaboratif. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan LKS ini, siswa diberikan post-test. Alat validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi Lembar Kerja Siswa (SWK) berbasis Kreativitas Kolaboratif dan setelah melaksanakan penilaian validator memberikan masukan atau saran untuk memperbaiki SW yang dikembangkan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data terkait validitas lembar kerja adalah dengan memberikan lembar validasi bersama dengan lembar kerja berbasis kreativitas kolaboratif untuk validator. Oleh karena itu, lembar kerja siswa berbasis Kreativitas Kolaboratif pada topik rangkaian DC termasuk kategori valid dan layak digunakan sebagai lembar kerja siswa dalam pembelajaran materi rangkaian DC untuk kelas XII IPA. LKS yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memperoleh skor N-gain sebesar 0,7189, berdasarkan kategori keefektifan N-gain LKS berbasis Kreativitas Kolaboratif mata pelajaran rangkaian arus searah termasuk dalam kategori tinggi.
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keabsahan Lembar Kerja Siswa Berbasis Kreativitas Kolaboratif berdasarkan komponen-komponen yang terlampir.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
- Jenis Penelitian
- Desain Penelitian
Tempat dan waktu Uji Pengembangan
Teknik ini dilakukan dalam dua tahap, yang pertama adalah penentuan sekolah dan yang kedua adalah penentuan kelas yang akan dijadikan penelitian. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di Jember, tempat penelitian ini dilakukan adalah SMAN Pakusari. Pada tahap ini terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas terhadap populasi berdasarkan nilai tes pada bab sebelumnya, jika populasi dinyatakan homogen maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari anggota yang dikumpulkan. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu XII IPA 1 XII IPA 2 dengan rata-rata siswa sebanyak 35 orang.
Definisi Operasional Variabel
Pengembangan produk mendukung pembelajaran terapan karena kurangnya pemanfaatan bahan pembelajaran berupa LKS sebagai sumber belajar. Menurut Gumanti dkk, sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih sebagai sumber data penelitian. Ada dua syarat yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel, yaitu profil sampel yang dipilih harus representatif dan jumlah sampel yang diambil mencukupi.
Universitas Jember dan subjek validasi untuk validasi pengguna dalam penelitian ini adalah 3 orang guru fisika SMA. Keefektifan LKS berbasis Kreativitas Kolaboratif dapat diukur dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif, yaitu hasil pre-test sebelum diberi perlakuan dan post-test setelah diberi perlakuan dengan LKS berbasis Kreativitas Kolaboratif.
Desain Penelitian Pengembangan
- Pleminary Research (Tahap Studi Pendahuluan)
- Prototyping Stage (Tahap Perancangan)
- Assessment Stage (Tahap Penilaian)
Pengujian dilakukan dengan menggunakan LKS berbasis kreativitas kolaboratif yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan produk pengembangan di lapangan. Sekolah dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada guru untuk mengembangkan dan menggunakan lembar kerja siswa berdasarkan kreativitas kolaboratif, materi lain secara kreatif dan inovatif sesuai kebutuhan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dalam melaksanakan LKS berbasis kreativitas kolaboratif hendaknya ada bimbingan atau arahan sebelum pembelajaran dimulai dan peneliti dapat mengembangkan materi lain agar LKS berbasis kreativitas kolaboratif dapat bervariasi. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing (GWBS) pada materi Rangkaian DC untuk Kelas XII SMA. Guru meminta siswa mengerjakan LKS 2. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 2 orang siswa untuk kelompok individu dan. kelompok individu ke kelompok kolaboratif.
Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan hipotesis. permasalahan yang ada sesuai arahan dalam LKS 2. Individu berbicara untuk mencari ide sebanyak-banyaknya untuk merumuskan masalah. percobaan sesuai petunjuk LKS 2. menyiapkan alat dan bahan sesuai petunjuk LKS 2 untuk kerja praktek. Siswa merakit peralatan percobaan sesuai petunjuk LKS 2. Mereka melakukan percobaan sesuai petunjuk LKS 2 dengan kelompok individu dan berdiskusi dengan kelompok kooperatif. Siswa mencatat hasil percobaannya pada tabel yang tersedia. menganalisis hasil percobaan pada LKS 2. Siswa mengerjakan soal-soal pada LKS 2. secara kolaboratif menarik kesimpulan dari seluruh rangkaian percobaan menurut LKS 2. Kesimpulan Guru meminta siswa mengumpulkan LKS 2. mengevaluasi hasil belajar pada LKS 2 .Guru bertanya. siswa mempelajari materi berikut tentang rangkaian paralel.
Guru meminta siswa mengerjakan LKS 3. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 2 siswa menjadi kelompok individu dan. kelompok individu ke kelompok kolaboratif. Guru membimbing siswa untuk merumuskan. permasalahan yang ada sesuai arahan dalam LKS 3. Individu berdiskusi untuk mencari ide sebanyak-banyaknya untuk merumuskan masalah. melakukan percobaan sesuai petunjuk pada LKS 3. menyiapkan alat dan bahan sesuai petunjuk pada LKS 3 tentang rangkaian paralel. Siswa merakit peralatan percobaan sesuai petunjuk pada LKS 3. Siswa melaksanakan percobaan sesuai petunjuk LKS 3 dengan kelompok individu kemudian mendiskusikannya dengan kelompok kooperatif.
Lembar Kerja Siswa (LCS) berbasis kreativitas kolaboratif dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan dasar (masalah) yang memandu siswa dalam menemukan konsep-konsep dasar. Lembar Kerja Siswa (LCS) berbasis kreativitas kolaboratif dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan dasar (masalah) yang memandu siswa dalam menemukan konsep-konsep dasar. 9.