• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kerja peserta didik ipa berbasis

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kerja peserta didik ipa berbasis"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Batasan Masalah

LKPD IPA berbasis problem based learning materi pencemaran lingkungan untuk siswa SMP kelas VII, yang ditujukan untuk siswa SMP kelas VII.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi siswa, dengan menggunakan LKS siswa dapat belajar secara mandiri maupun tanpa guru sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajarnya serta menggunakan alat bantu pembelajaran yang berkualitas dan menarik. Bagi sekolah dapat dijadikan contoh perbaikan sekolah dengan menggunakan LKS yang berbasis problem based learning dan sesuai dalam proses pembelajaran.

Spesifikasi Produk

Asumsi Pengembangan

Kajian Teori

Lembar kerja siswa (LKPD) berbasis problem based learning tentang pencemaran lingkungan dirancang dan kemudian dicetak. Membuat lembar kerja pembelajaran berbasis masalah untuk siswa IPA pada materi pencemaran lingkungan untuk siswa VII.

Tabel 2.1 Syarat lembar kerja peserta didik
Tabel 2.1 Syarat lembar kerja peserta didik

Penelitian Relevan

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Proses penelitian yang akan peneliti gunakan adalah model pengembangan Sugiyon yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Definisi Borg dan Gallo (1983) tentang R&D adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Tahapan proses penelitian dan pengembangan biasanya membentuk siklus yang konsisten untuk menghasilkan produk tertentu sesuai dengan kebutuhan, melalui langkah awal desain produk, pengujian produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan, pengujian ulang, perbaikan, hingga akhirnya produk dianggap ideal. . ditemukan.

Dari sepuluh tahapan tersebut, peneliti akan mempersempitnya agar sesuai dengan kebutuhan penelitian dan pengembangan yang dilakukan. Menurut Sugiono, posisi dan jumlah pendataan sudah baik. Validasi produk dapat dilakukan dengan memperkenalkan beberapa ahli atau ahli yang berpengalaman untuk mengevaluasi produk yang baru dirancang. Validasi produk juga dapat dilakukan dengan memperkenalkan beberapa pakar dan pakar yang berpengalaman untuk mengevaluasi produk yang dirancang.

Validasi lembar kerja siswa dilakukan oleh ahli materi dan media, dengan menggunakan alat validasi ahli yang diadaptasi oleh peneliti. Validasi LKS adalah proses kegiatan meninjau LKS yang telah dibuat oleh peneliti, dalam hal ini LKS sudah valid atau layak menurut para ahli. Ahli yang melakukan validasi dan penilaian LKS terdiri dari tiga ahli yaitu guru IAIN Bengkulu, ahli bahasa, ahli materi dari guru IPA Tadris dan ahli media.

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Metode R&D yang sudah di sesuiakan  oleh peneliti. 8 metode
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Metode R&D yang sudah di sesuiakan oleh peneliti. 8 metode

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Produk akhir merupakan hasil pengembangan berdasarkan penilaian ahli media, ahli bahasa dan ahli materi. Untuk mencari data digunakan perancangan LKS pembelajaran IPA yang sesuai dengan permasalahan guru dan siswa serta perbaikan produk. Dasar peneliti hanya menggunakan validasi pada 3 bidang yaitu peneliti berkonsultasi dengan guru pembimbing sehingga muncul 3 validasi yaitu validasi media, validasi bahasa dan validasi materi.

Angket validasi ahli materi digunakan untuk memperoleh data berupa kelayakan produk sesuai dengan kebenaran konsep yang digunakan. Lembar Kerja Siswa (LKPD) yang dibuat merupakan upaya untuk memecahkan permasalahan peneliti dalam menyusun suatu masalah penelitian, namun tentunya peneliti yaitu guru dan siswa itu sendiri harus mengevaluasi kebermanfaatan bahan ajar LKPD yang dibuat. Angket kepraktisan berisi tanggapan siswa terhadap kemudahan penggunaan, efisiensi waktu pembelajaran, serta daya tarik dan kegunaan.

Manfaat angket praktik LKPD adalah sebagai dasar untuk mengkaji LKPD pembelajaran yang dikembangkan. Angket tanggapan guru diisi saat melakukan uji coba lapangan yang akan mengevaluasi kelayakan LKPD untuk bahan pembelajaran. Angket respon siswa diisi pada saat melakukan uji coba lapangan yang bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan implementasi dan pengembangan bahan ajar.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon  Guru
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Guru

Metode Analisis Data

Hasil penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKPD) berbasis problem based learning pada materi pencemaran lingkungan untuk siswa kelas VII SMA. Mengunggah bagian atau komponen LKS lengkap dengan nomor halamannya. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa lembar kerja siswa IPA Problem Based Learning (PBL) pada Pencemaran Lingkungan mendapatkan kategori layak dari ahli media dengan persentase 70,58%.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa LKS IPA Pembelajaran Berbasis Masalah (LKPD) mendapat kategori tepat dari ahli bahasa dengan persentase 80%. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa lembar kerja siswa (PSL) berbasis IPA pada materi PBL pada materi pencemaran lingkungan mendapat kategori sangat sesuai dari hasil respon guru dengan persentase 96,19%. Sebagai tindak lanjut dari permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan produk Lembar Kerja Siswa (LKS) Pembelajaran Berbasis Masalah Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Kota Bengkulu.

Bahan ajar yang dimaksud adalah Lembar Kerja Siswa Pembelajaran Berbasis Masalah (LKPD) tentang Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Sekolah Menengah Kelas VII. Lembar kerja pembelajaran berbasis masalah untuk siswa IPA diharapkan dapat digunakan di sekolah sebagai bahan ajar tambahan untuk mendukung proses pembelajaran. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk Matematika Kelas VII SMP/MTs.

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kelayakan
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kelayakan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Hasil

Setelah dicetak, dilakukan validasi dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan LKPD yang telah dirancang. Untuk validasi kesesuaian LKPD ada tiga validator yang merupakan dosen yang ahli di bidangnya, diantaranya Validasi Bahasa (Erla Anggun Juwita, M.Pd.), Validasi Materi (Munawaroh, M.Pd) dan Validasi Media (Erik Perdana Putra ), M.Pd). . Validator ahli materi dalam validasi pembelajaran berbasis masalah LKPD IPA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan oleh salah satu ahli materi yaitu Ibu Munawaroh, M.Pd.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Lembar Kerja Peserta (LKPD) IPA berbasis problem based learning (PBL) pada materi pencemaran lingkungan mendapatkan kategori ahli materi dengan persentase 80%. Validasi bahasa bertujuan untuk mengetahui ketepatan standar minimal bahasa yang digunakan dalam penulisan LKS. Saran dari validator yaitu lebih memperhatikan penggunaan preposisi dengan kata sambung (masih ada kesalahan ejaan), lebih memperhatikan penggunaan tanda baca dan huruf kapital, lebih mengenal tanda dan tanda hubung, sederhanakan lagi.

Dari tabel di atas terlihat bahwa Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based Learning (PBL) IPA Pencemaran Lingkungan mendapat kategori sangat setuju berdasarkan hasil respon siswa dengan persentase 88,83%. Namun terdapat beberapa hal yang disarankan oleh validator untuk perbaikan produk, mulai dari komentar dan saran yang diberikan oleh responden hingga menjadi acuan perbaikan produk agar produk yang dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan. Isi pembelajaran berbasis masalah dapat kita lihat pada gambar di bawah ini, gambar di bawah ini menunjukkan bagaimana pembelajaran berbasis PBL berlangsung setelah menjelaskan materi pencemaran kemudian masuk ke kegiatan 1 menjelaskan tujuan pembelajaran dan petunjuk kerja, setelah siswa membaca membimbing siswa akan diarahkan pada gambar-gambar berdasarkan masalah yang nantinya siswa akan menemukan sendiri solusi dari masalah pada gambar-gambar yang telah disajikan.

Tabel 4.1 Hasil validasi ahli materi
Tabel 4.1 Hasil validasi ahli materi

Pembahasan dan Hasil Penelitian

Guru hanya menggunakan bahan ajar konvensional dan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang tidak memenuhi semua komponen SWC, sehingga Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan guru tidak efektif dalam menumbuhkan rasa kemandirian dan berpikir kritis siswa. Dengan adanya LKPD berbasis problem based learning akan mengubah cara berpikir siswa karena LKPD berbasis problem based learning ini merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, model problem based learning ini juga secara perlahan menekankan siswa untuk belajar mandiri, dengan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa secara berkelompok siswa, akan berinteraksi dengan sesama kelompoknya untuk mencari jawaban dan penyelesaian dari pertanyaan yang dibuat oleh siswa itu sendiri, maka dari model pembelajaran berbasis problem based learning ini pasti akan merangsang pemikiran dan pemikiran siswa. penalaran menjadi lebih tinggi dengan bimbingan guru pendidikan. Investigasi awal peneliti menemukan bahwa bahan ajar berbasis problem based learning (PBL) masih kurang.

Tahapan pengembangan LKPD IPA menggunakan pendekatan problem based learning (PBL) pada materi pencemaran lingkungan untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah. Peneliti melakukan validasi bahasa, validasi materi, dan validasi media/desain untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VII SMA dengan menggunakan rumus skala likert. Dengan demikian, berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan oleh peneliti praktis untuk digunakan oleh siswa SMA angkatan VII.

Sedangkan dari angket respon yang diisi oleh siswa diperoleh rata-rata skor kegunaan sebesar 88,3% dengan kategori sangat praktis. Menurut Prastowo, manfaat Lembar Kerja Siswa (LKPD) adalah mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, membantu siswa mengembangkan konsep, melatih siswa menemukan dan mengembangkan keterampilan proses, sebagai pedoman bagi guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran, membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran. Membantu siswa menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar yang sistematis 46.

Keterbatasan Penelitian

Pemikiran siswa juga memiliki keterbatasan karena siswa secara bergantian mengikuti pembelajaran di sekolah. Hasil penilaian ahli materi menunjukkan bahwa LKS berbasis PBL layak untuk dicoba oleh siswa di lapangan dengan perolehan skor 80%. Sedangkan hasil penilaian ahli media menyatakan layak untuk dilakukan uji lapangan dengan perolehan skor 70,58% dan hasil ahli bahasa dengan perolehan skor 80% dikategorikan layak.

Berdasarkan hasil evaluasi produk dengan menggunakan angket respon guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa LKS IPA berbasis PBL materi pencemaran lingkungan yang dikembangkan sangat layak dengan perolehan skor 96,16%, sedangkan angket respon hasil siswa penilaian sangat layak dengan perolehan skor 88,83%. Diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut media pembelajaran LKPD pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran IPA dengan tema yang berbeda. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Berbasis Problem Based Learning (PBL) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 1 Payakumbuh.

Penggunaan Media Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMAN 15 Pekanbaru. Nurliyaanti, “Skripsi Pengembangan LKPD Tema Ekosistem Melalui Model Pembelajaran Proyek (Project Based Learning) Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”, (Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2017), h. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKPD) berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas X SMA pada materi jamur.

PENUTUP

Saran

Karena produk hasil penelitian dan pengembangan dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran, disarankan kepada guru untuk mengembangkan produk ini dengan cakupan yang lebih luas atau pada materi lain, bahkan di masa yang akan datang. Pelatihan dan pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 untuk Guru di Kelompok V Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten.

Gambar

Tabel 2.1 Syarat lembar kerja peserta didik
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Metode R&D
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Metode R&D yang sudah di sesuiakan  oleh peneliti. 8 metode
Gambar 3.3 Cover LKPD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis open ended problem berorientasi pada literasi numerasi