• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan media pembelajaran video animasi pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan media pembelajaran video animasi pada"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PADA MATERI TEKNIK ANGKASA BERBASIS KEarifan Lokal (MAKANAN KHAS JAWA TIMUR) UNTUK SISWA KELAS II. Diantika Widyahabsari Pengembangan media pembelajaran video animasi bahan bangunan berbasis kearifan lokal (makanan khas Jawa Timur) untuk siswa Kelas II SDN Gogorante, Skripsi, PGSD, FKIP UN PGRI Kediri, 2023. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti di SDN Gogorante Tepatnya pada kelas 2 terdapat kendala dalam proses pembelajaran pada bidang materi bangunan tata ruang.

Pada umumnya materi konstruksi ruang untuk siswa sekolah dasar masih menggunakan contoh gambar yang sangat umum. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa masih rendah atau dibawah KKM yaitu 77, dan siswa menjadi kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Rumusan Masalah (1) Bagaimana validitas media pembelajaran video animasi bahan bangunan berbasis kearifan lokal (makanan khas Jawa Timur) pada siswa kelas II. kelas SDN Gogorante.

Metode dan model yang digunakan peneliti bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran video animasi dengan tujuan menguji validitas, praktikalitas dan efektivitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media video animasi memenuhi tiga kriteria yaitu validitas, kepraktisan dan efektivitas. Hasilnya adalah sebagai berikut (1) Media video animasi memperoleh hasil validasi ahli media sebesar 92% dan hasil validasi ahli materi sebesar 84%.

Tesis yang berjudul “PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PADA MATERI KONSTRUKSI RUANG BERBASIS PENGETAHUAN LOKAL (MAKANAN KHAS JAWA TIMUR) BAGI SISWA KELAS II SDN GOGORANTE” ditulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. FKIP UN PGRI departemen Kediri.

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu, pendidikan dirancang untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Pendidikan terdiri dari berbagai jenis ilmu pengetahuan yang berguna di masa depan bagi siswa untuk digunakan dalam menghadapi kehidupannya di masa kini dan masa depan. Seorang guru harus mampu merancang dan menyajikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga menggugah minat siswa terhadap materi yang disampaikan.

Pembelajaran terpadu ini diperkenalkan sejak lama oleh John Dewey sebagai upaya untuk mengintegrasikan pertumbuhan dan perkembangan siswa ke dalam perolehan pengetahuan. Tujuan pembelajaran terpadu adalah mengintegrasikan pertumbuhan dan perkembangan siswa ke dalam perolehan pengetahuan. Kekurangan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran terpadu umumnya terdapat pada mata pelajaran matematika.

Tanpa proses pembelajaran yang mengarah pada penemuan, siswa tidak akan menyerap pembelajaran matematika secara utuh. Oleh karena itu dalam mata pelajaran matematika sangat diperlukan adanya media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi dengan baik. Media pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari guru kepada siswa.

Hal ini terjadi ketika media digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, informasi yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti SDN Gogorante dengan guru II. kelas, beberapa permasalahan siswa pada materi konstruksi tata ruang teridentifikasi. Permasalahannya adalah hasil akademik siswa masih rendah atau dibawah KKM yaitu dibawah 77.

Sehingga dalam aktivitas proses pembelajaran banyak siswa yang kurang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar. Peneliti memilih media pembelajaran video animasi karena tipikal siswa sekolah dasar masih tertarik dengan animasi. Dalam pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran akan disajikan materi yang menarik sehingga siswa akan lebih antusias dan mengikuti pembelajaran dengan baik serta lebih mudah memahami materi yang dipelajari.

Selain media pembelajaran video animasi, peneliti ingin mengembangkan media pembelajaran khusus untuk meningkatkan minat dan minat siswa. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada makanan khas Jawa Timur dengan contoh struktur tata ruang yang dijelaskan.

Identifikasi Masalah

Media yang digunakan tidak jauh dari lingkungan keseharian siswa yaitu media pembelajaran berbasis kearifan lokal. Menurut Marzali (dalam Rahmawati dkk., 2013) menyatakan bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang bersifat unik dan dimiliki oleh suatu masyarakat atau budaya tertentu yang berkembang dalam kurun waktu yang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal balik antara populasi dan lingkungan hidup. Kearifan lokal yang dikembangkan peneliti dalam media pembelajaran ini adalah makanan khas Jawa Timur.

Berdasarkan uraian di atas mengenai media pembelajaran video animasi, maka peneliti bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran matematika pada materi spasial melalui video animasi, serta menguji validitas, kegunaan dan efektivitas media pembelajaran matematika yang dikembangkan peneliti. Selain itu, guru juga lebih sedikit menggunakan media pembelajaran karena media yang tersedia di sekolah sangat terbatas.

Rumusan Masalah

Tujuan Pengembangan

Untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran video animasi bahan bangunan berbasis kearifan lokal (makanan khas Jawa Timur) bagi siswa II. kelas di SDN Gogorante. Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran video animasi bahan bangunan berbasis kearifan lokal (makanan khas Jawa Timur) bagi siswa II. kelas di SDN Gogorante.

Sistematika Penulisan

Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat menarik perhatian siswa. Sedangkan menurut Sanaky (2013:3), media pembelajaran adalah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Validasi ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum atau didasarkan pada landasan teori yang kuat.

Praktik dapat diukur dengan menggunakan kuesioner respon pengguna menurut indikator yang dikategorikan oleh para ahli sebagai indikator yang sesuai dan baik. Data efektivitas dapat diperoleh dari hasil soal tes evaluasi siswa setelah menggunakan media pembelajaran. Suharjana (2008: 5) mengemukakan pengertian suatu bangun ruang sebagai suatu bagian yang dibatasi oleh sekumpulan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut.

Bentuk geometris adalah bentuk tiga dimensi yang merupakan jenis benda spasial beraturan yang memiliki sisi, tepi, dan titik sudut. Menurut (Rahmayanti, 2018) menyatakan bahwa “Media video animasi berarti media audiovisual yang memadukan gambar animasi yang dapat bergerak diikuti dengan suara sesuai dengan penggunaan tokoh animasi tersebut. Media video animasi berarti media pembelajaran yang menggunakan unsur gambar bergerak disertai audio pelengkap, seperti video atau film.

Kearifan lokal yang diangkat peneliti dalam media pembelajaran ini adalah makanan khas Jawa Timur yang diimplementasikan pada contoh bangunan ruang. Pengembangan media video animasi berbasis Animaker untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi puisi Sekolah Dasar Kelas 3. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Video Animasi Materi Bangunan Kelas V SDN Gunung Sahari Utara 01:00.

Efektivitas Penggunaan Media Video Animasi dalam Pembelajaran Keterampilan Listening Bahasa Jerman Siswa Kelas X MIA di SMA Negeri 1 Sedayu Bantul. Pengembangan media pembelajaran Matematika materi bangunan luar angkasa melalui animasi Power Point untuk siswa Kelas V di Sdn Parung Panjang 06. Pengembangan video animasi "Hakan" Powtoon untuk mata pelajaran PPKn Materi hak dan kewajiban siswa Kelas II di SDN Lidah Kulon IV Surabaya.

Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada Bagas Godang di Desa Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Kota Kabupaten Mandailing Natal. Pengaruh penggunaan media video animasi terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Se-Gugus Sukodono Sidoarjo Laily Rahmayanti PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak.

Referensi

Dokumen terkait