1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS BLOG UNTUK MATERI SISTEM EKSKRESI DI SMAN 4 PADANG
Andre Saputra, RRP.Megahati, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat
Email: [email protected]
Abstract
This research was motivated by the difficulty of students to understand the material excretory system is one of the reasons for developing a blog-based learning media. Another factor is that there has been no effective learning media that is able to facilitate students in learning. The purpose of this study was to develop a valid media and practical learning on the excretion system materials for class XI. This type of research is the development (research and development).
Development model used is 4D (Four D Models). The model consists of four stages of development which include: Define (pendefenisian), Design (design), Develop (development) and Disseminate (deployment). This research was conducted through the Development stage (development), the validity and test the practicalities of the data was analyzed by using percentage and processed descriptively. The test results based learning media blog by validator shows that blogs are media-based learning at a very valid criteria ie with a percentage of 86.65%. The test results practicalities of blog-based learning media are in a very practical categories, namely 84.45%, so it is concluded that the blog-based learning media material excretory system is categorized as very valid and very practical.
Key words: instructional media, Blog, Excretory System.
PENDAHULUAN
Seiring dengan adanya globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis teknologi dapat membuat siswa beradaptasi dengan arus perkembangan di bidang IT. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 pasal 48 dan 59 juga mengisyaratkan dikembangkannya sistem informasi pendidikan yang berbasis teknologi dan informasi. Dari hasil wawancara dan observasi penulis pada tanggal 15 Agustus 2016, dengan kepala sekolah dan guru biologi di SMAN 4 Padang. Siswa sering terkendala dalam materi sistem ekskresi disebabkan karena kurangnnya pemahaman akan konsep-konsep yang ada dalam waktu belajar yang singkat. Pada waktu penyebaran angket respon siswa terhadap bahan ajar dan media belajar tanggal 3 November 2016, Hasil menunjukan bahwa 90% siswa menyukai pembelajaran biologi. 90% siswa senang saat belajar menggunakan internet.
80% siswa tidak memiliki bahan ajar atau buku panduan dalam pembelajaran biologi.
95% siswa mengalami kesulitan pada materi sistem ekskresi pada manusia dan hewan dan 100% siswa setuju jika bahan ajar disajikan dengan menggunakan media e-learning seperti web, blog dan animasi.
Materi Sistem ekskresi membahas mengenai pengertian ekskresi, sekresi dan defekasi, organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi, proses pembentukan urin, kelainan pada sistem ekskresi, dan sistem ekskresi pada beberapa hewan. Pada materi sistem ekskresi ini banyak memuat konsep-konsep.
Berdasarkan kurikulum 2013 (K13) untuk pembelajaran biologi SMA kelas XI, sistem ekskresi merupakan bagian dari standar kompetensi 3. Penelitian ini bertujuan untuk Menghasilkan media pembelajaran berbasis E-learning pada pokok bahasan Sistem Ekskresi menggunakan aplikasi blog untuk kelas XI SMA.
METODE PENELITIAN
Model pengembangan yang digunakan pada penelitian pengembangan adalah 4-D (Four D Models). Model ini dikembangkan oleh S.Thigarajan, Dorothy
2
S. Semmel dan Melvyn I. Semmel (1974).
Model pengembangan 4-D models terdiri atas 4 tahap utama yaitu : (1) Define (pendefenisian), (2) Design (perancangan), (3) Develop (pengembangan) dan Disseminate (penyebaran) (Trianto, 2013:
232).
Teknik analisis yang digunakan adalah data kualitatif dalam bentuk deskriptif yang mendeskripsikan validitas dan praktiklitas e-learning sistem ekskresi.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil
1. Tahap Pendefenisian (Define) a. Analisis Ujung Depan
Tujuan analisis ujung depan ini adalah untuk mengetahui masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran biologi di SMAN 4 Padang. Maka dilakukanlah wawancara kepada guru.
b. Analisis Siswa
Pada tahap ini penulis melakukan pemberian angket analisis karakteristik siswa meliputi motivasi siswa terhadap pembelajaran, warna kesukaan dan bahan ajar yang digunakan. Berdasarkan hasil angket telah diperoleh warna kesukaan siswa yaitu hitam, hijau dan putih.
c. Analisis Tugas
Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam suatu pembelajaran yang dimasukkan ke dalam Blog.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan bertujuan untuk merancang media pembelajaran berbasis blog. Berikut media pembelajaran berbasis blog yang dirancang. Penyusunan materi, penyusunan kerangka blog, mempersiapkan komponen-komponen website.
3. Tahap Pengembangan (Develope)
a. Validasi Media Pembelajaran Berbasis Blog oleh Dosen
Tabel 3. Hasil Uji Validasi Media Pembelajaran Berbasis Blog oleh Dosen
No Aspek Penilaian Validator Nilai Validitas Kriteria
1 2
1. Materi dan Isi 38 33 88.75% Sangat valid
2. Kebahasaan 41 36 85.56% Sangat valid
3. Penyajian 26 28 82.86% Sangat valid
4. Kegrafikan 50 44 85.45% Sangat valid
Total 342.62
Rata-rata 86.65% Sangat valid
b. Praktikalitas Media Pembelajaran Berbasis Blog Oleh Guru Dan Siswa Tabel 5. Hasil Uji Praktikalitas Terhadap Guru dan siswa
No.
Aspek
Guru Siswa
Tot al Skor % Krite
ria
Skor % Krite
ria 1 Kemudahan Menggunakan
Menu
36 90.0 0
Sangat Praktis
405 81,00 Sangat Praktis
85,5 2 Kemudahan Panduan
Pengguna
34 85.0 0
Sangat Praktis
409 81,8 Sangat Praktis
83,4 3 Penggunaan Multimedia 18 90.0
0
Sangat Praktis
240 81,6 Sangat Praktis
85,8 4 Kemudahan dalam Menilai 40 80.0
0
Sangat Praktis
512 81,92 Sangat Praktis
80,9 2 5 Kelebihan Media
Pembelajaran Berbasis Blog
17 85.0 0
Sangat Praktis
210 84,0 Sangat Praktis
84,5 6 Peluang Penggunaan dalam
Pembelajaran
27 90.0 0
Sangat Praktis
312 83,2 Sangat Praktis
86,6
Total 520
86.6
Sangat Praktis
2088 82,2
Sangat Praktis 84,4 Rata-rata
3
a. Pembahasan
1. Validasi media pembelajaran berbasis blog
Hasil validitas media pembelajaran berbasis blog oleh dosen dan guru dari segi kelayakan materi dan isi adalah kriteria sangat valid dengan nilai 88%. Sudjana (2013:71) menyatakan bahwa hal yang harus diperhatikan dalam sebuah bahan ajar adalah tuntutan kurikulum. Artinya, secara minimal bahan ajar itu wajib diberikan sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Bahasa yang digunakan pada media pembelajaran berbasis blog juga telah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar serta menggunakan bahasa yang komunikatif. Hal ini terlihat dari hasil validasi kebahasaan yang dinyatakan valid oleh validator dengan persentase keseluruhan 82% (sangat valid). Kriteria aspek penyajian media pembelajaran berbasis blog dikategorikan sangat valid yaitu 85%.
Kriteria aspek kegrafisan media pembelajaran berbasis blog adalah sangat valid yaitu 85%. Menurut Sitepu (2012:139- 140) huruf serif dipergunakan untuk isi/uraian materi dalam naskah dan huruf serif lebih sesuai untuk kelas yang lebih tinggi (SMA/MA/SMK/MKA kelas 10-12) dengan ukuran 10pt-11pt.
Hasil analisis data secara keseluruhan menunjukan bahwa persentase media pembelajaran berbasis blog dan ketiga validator dikategorikan sangat valid dengan nilai 86.65%. Persentase keseluruhan validasi ini merupakan persentase dari keempat aspek yaitu materi/isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafisan.
2. Praktikalitas media pembelajaran berbasis blog
a) Praktikalitas media pembelajaran berbasis blog oleh Guru
Hasil praktikalitas blog yang didapatkan dari angket yang disebarkan kepada guru adalah kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 86.66%. Ditinjau dari segi proses penggunaan, blog yang dirancang memperoleh kriteria sangat praktis (100%). Menurut Darmansyah (2010:11) menyatakan bahwa kelebihan menggunakan E-learning adalah meningkatkan aktivitas belajar, mengembangkan keterampilan praktis,
belajar interaktif, kemudahan dan kecepatan mendapatkan informasi.
Dari segi kemudahan dalam penggunaan menu, media pembelajaran berbasis blog kriteria sangat praktis (90%).
Dari segi panduan penggunaan, media pembelajaran berbasis blog kriteria sangat praktis (85%).
Dari segi penggunaan multimedia, media pembelajaran berbasis blog memperoleh kriteria sangat praktis (90%).
Dari segi kemudahan dalam menilai, media pembelajaran berbasis blog memperoleh kriteria sangat praktis (80%).
Dari segi kelebihan media pembelajaran berbasis blog memperoleh kriteria sangat praktis (85%). Dari segi peluang penggunaan dalam pembelajaran, LKS berbasis Discovery memperoleh kriteria sangat praktis (90%). Prastowo (2011:24) menyatakan bahwa fungsi bahan ajar bagi pendidik adalah menghemat waktu pendidik dalam mengajar dan meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah. 2010. Pembelajaran Berbasis Web Teori Konsep Dan Aplikasi.
Padang: Unp Press.
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offest.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogyakarta: Diva Press