• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA BANDUL MATEMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

N/A
N/A
fafafafe

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN ALAT PERAGA BANDUL MATEMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA BANDUL MATEMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNTUK MELATIH KETERAMPILAN

PROSES SAINS SISWA SMA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MUH. HIFDZIL FARASDAQ NIM 11150163000083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1441 H / 2020 M

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

(3)

ii

(4)

iii

SURAT KETERANGAN KARYA SENDIRI

(5)

iv ABSTRAK

MUH. HIFDZIL FARASDAQ (11150163000083), Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Mikrokontroler Arduino untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa SMA. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Pengembangan alat peraga bandul matematis berbasis mikrokontroler Arduino ini dilatarbelakangi oleh kurangnya penggunaan alat peraga bandul matematis untuk melatih keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini mengembangkan alat peraga bandul matematis berbasis Arduino pada konsep gerak harmonik sederhana untuk meningkatkan keterampilan proses sains. Pengembangan alat terletak pada penambahan komponen sensor dan layar untuk menampilkan jumlah getaran, periode, frekuensi, jarak simpangan, amplitudo, dan grafik getaran bandul. Tujuan penelitian adalah untuk menguji kelayakan, keefektifan, dan kepraktisan alat peraga bandul matematis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan oleh Jan Van den Akker yang terdiri dari tahap pendahuluan, prototipe, evaluasi sumatif, dan refleksi sistematis dan dokumentasi. Subjek penelitian sebanyak 57 siswa SMA yang terdiri dari siswa kelas X dan XII SMAN 4 Tangerang Selatan dan siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen tes yang terdiri dari soal pilihan ganda, dan non-tes yang berupa pedoman observasi dan angket penilaian. Keterampilan Proses Sains (KPS) yang digunakan berdasarkan aspek menurut Rustaman. Hasil penelitian menunjukkan alat peraga bandul matematis berbasis Arduino dinyatakan layak (96%), efektif (87,6%), dan praktis (90%).

Kata kunci: Pengembangan, Bandul Matematis, Arduino, Akker, Keterampilan Proses Sains.

(6)

v ABSTRACT

MUH. HIFDZIL FARASDAQ (11150163000083), Development of Arduino- Based Mathematical Pendulum Experimental Device to Train Students’ Science Process Skill. Undergraduate Thesis of Physics Education Program, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

The development of Arduino-based mathematical pendulum experimental device was conducted to overcome the lacks of using experimental device or props to train students’ science process skill. This study aimed to develop mathematical pendulum props based on Arduino Open-Source board on simple harmonic motion concept.

The development lied in the addition of sensors and display screens to display data’s number of oscillations, period, frequency, deviation, and the sine graphic of oscillation wave. The purpose of this study was to test the feasibility, effectiveness, and practicality of the props. The method used on this study is development research from Jan Van den Akker which consist of 4 stages: preliminary research stage, prototype stage, summative evaluation, and systematic reflection and documentation. Subjects of this study were 57 students consisted of X and XI grade students of SMAN 4 South Tangerang and X grade students of SMAN 6 South Tangerang. Instruments used on this study are test instrument which was multiple choice questions and non-test instruments which consisted of observation guide and questionnaire. Aspects of Science Process Skill (SPS) assessed on this study are aspects according to Rustaman. This study showed results that Arduino-based mathematical pendulum is feasible (96%), effective (87,6%), and practical (90%).

Keywords: Development, Mathematical Pendulum, Arduino, Akker, Science Process Skill.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

هتاكربو الله ةمحرو مكيلع ملاسلا

Puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat ridho, rahmat, nikmat, serta karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Mikrokontroler Arduino untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa SMA”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada kekasih Allah, suri tauladan umat Muslim, baginda Nabi Muhammad ﷺ beserta keluarga dan para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Aamiin.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dan dosen pembimbing skripsi yang sudah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama proses perkuliahan, penelitian, dan penyusunan skripsi.

3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam urusan akademik kampus.

4. Ibu Esti selaku guru fisika kelas X dan ibu Euis selaku guru fisika kelas XI SMAN 4 Tangerang selatan, serta ibu Yati selaku guru fisika kelasi X SMAN 6 Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

5. Keluarga tercinta, Ibunda Chadidjah, Ayahanda Jusmail, Kakak Rana Dewi, Adik Ghina Ataya, kakak Farid Chair, dan kakak Fauzan Chair. Terimakasih dikhususkan kepada Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan penuh dan menjadi motivasi agar cepat lulus dan mendapat gelar sarjana.

(8)

vii

6. Sahabat Maniac, Isra Nur, Abal Chair, Mahdiatul Fikrah, Nurhaliza Putri, Yani, dan Sabri yang telah membantu, mendoakan, menyemangati, dan memotivasi penulis selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.

7. Sahabat Insan Cendekia Indonesia, yang telah menjadi rumah bagi penulis untuk bernaung di tanah rantau, berbagi cerita, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat.

8. Sahabat 7 icons, Abdul Haris, Fatih Imtiyaz, Muhammad Eki Islami, Muhammad Sidiq, Mus’ad Al-Habib, dan Mustofa Sony Octafandi yang telah berbagi pengalaman dan ilmu, serta mendukung penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi.

9. Sahabat Nia, Farah Khoirunnisa, Silva Isfahani, Elisa Nur Arofah, dan Sulis Amanah yang telah meluangkan waktunya untuk bertukar pikiran dan membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian skripsi.

10. Keluarga pendidikan fisika 2015, yang senantiasa menjadi keluarga dan tempat untuk berbagi cerita dan pengalaman.

11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian dan penyelesaian skripsi.

Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran, dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan mendapat balasan yang terbaik dari Allah ﷻ. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat untuk dunia pendidikan, khususnya dalam lingkup penelitian pengembangan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dengan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi perbaikan pada penelitian selanjutnya.

Jakarta, 28 Desember 2019

Penulis

(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT KETERANGAN KARYA SENDIRI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Media Pembelajaran ... 7

2. Alat Peraga ... 10

3. Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Arduino ... 12

4. Arduino ... 14

5. Keterampilan Proses Sains ... 19

6. Materi Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Sederhana ... 22

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 25

C. Kerangka Berpikir ... 28

D. Pertanyaan Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Metode penelitian ... 31

B. Prosedur Pengembangan ... 31

C. Desain Uji Coba ... 40

D. Subjek Uji Coba ... 43

(10)

ix

E. Instrumen Penelitian ... 44

F. Uji Coba Produk ... 55

G. Teknik Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Hasil Penelitian Pengembangan ... 58

1. Hasil Penelitian Pendahuluan... 58

2. Hasil Tahap Prototipe ... 61

3. Evaluasi Sumatif ... 86

4. Hasil Refleksi Sistematis dan Dokumentasi ... 90

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN ... 108

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikator ... 20

Tabel 3.1 Keterangan Desain Alat Peraga ... 34

Tabel 3.2 Material alat peraga ... 35

Tabel 3.3 Desain Uji Coba Alat Peraga Bandul Matematis ... 41

Tabel 3.4 Subjek Penelitian Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis ... 43

Tabel 3.5 Subjek Penelitian Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis ... 44

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Media ... 45

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Materi ... 47

Tabel 3.8 Kisi-kisi Lembar Angket Evaluasi Satu-satu ... 50

Tabel 3.9 Kisi-kisi Lembar Angket Evaluasi Kelompok Kecil ... 51

Tabel 3.10 Kisi-kisi Lembar Angket Uji Lapangan ... 52

Tabel 3.11 Kisi-kisi Lembar Angket Uji Sumatif Siswa ... 53

Tabel 3.12 Kisi-kisi Lembar Angket Uji Sumatif Guru... 54

Tabel 4.1 Hasil Analisa Studi Literatur Berkaitan dengan Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Mikrokontroler Arduino ... 58

Tabel 4.2 Keterangan desain alat peraga ... 62

Tabel 4.3 Daftar Material Alat Peraga Bandul Matematis ... 64

Tabel 4.4 Keterangan Komponen Alat Peraga ... 71

Tabel 4.5 Daftar Komponen Hasil Pembuatan Alat Peraga Bandul Matematis ... 74

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Media Per Aspek ... 76

Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Media Per Indikator ... 77

Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Materi Per Aspek ... 79

Tabel 4.9 Hasil Validasi Ahli Materi Per Indikator ... 81

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Siswa per Aspek Evaluasi Satu-Satu ... 82

Tabel 4.11 Ukuran Hasil Pemusatan dan Penyebaran Data Pre-test dan Post-test Evaluasi Kelompok Kecil ... 83

Tabel 4.12 Hasil Observasi KPS Evaluasi Kelompok Kecil ... 83

Tabel 4.13 Hasil Penilaian Siswa per Aspek Evaluasi Kelompok Kecil ... 84

Tabel 4.14 Ukuran Hasil Pemusatan dan Penyebaran Data Pre-test dan Post-test Uji Lapangan ... 85

Tabel 4.15 Hasil Observasi KPS Uji Lapangan ... 85

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Siswa per Aspek Uji Lapangan ... 86

(12)

xi

Tabel 4.17 Ukuran Hasil Pemusatan dan Penyebaran Data Pre-test dan Post-test

Evaluasi Sumatif ... 87

Tabel 4.18 Hasil Observasi KPS Evaluasi Sumatif ... 87

Tabel 4.19 Hasil Angket Penilaian Siswa Evaluasi Sumatif ... 88

Tabel 4.20 Hasil Angket Guru Evaluasi Sumatif ... 89

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Mikrokontroler Arduino ... 12

Gambar 2.2 Statif Alat Peraga Bandul Matematis ... 13

Gambar 2.3 Tali Nilon ... 13

Gambar 2.4 Bandul ... 14

Gambar 2.5 Busur Derajat ... 14

Gambar 2.6 Mikrokontroler Arduino ... 16

Gambar 2.7 Sensor Time of Flight VL53L0X ... 17

Gambar 2.8 Sensor Inframerah FC-51 ... 18

Gambar 2.9 LCD 20x4 Karakter ... 18

Gambar 2.10 OLED 128x64 Pixel ... 19

Gambar 2.11 Contoh Gerak Harmonik Sederhana ... 23

Gambar 2.12 Kerangka Berpikir ... 29

Gambar 3.1 Bagan Tahap Pengembangan ... 32

Gambar 3.2 Desain alat peraga bandul matematis ... 34

Gambar 3.3 Prosedur pembuatan alat peraga bandul matematis ... 37

Gambar 3.4 Tahapan evaluasi formatif Martin Tessmer ... 38

Gambar 3.5 Garis Kategori Skala Bertingkat ... 56

Gambar 4.1 Desain Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Arduino ... 62

Gambar 4.2 Hasil Pengoptimalan Desain Alat Peraga Bandul Matematis ... 71

Gambar 4.3 Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Arduino Uno ... 73

Gambar 4.16 Kegiatan Evaluasi Satu-Satu ... 90

Gambar 4.17 Kegiatan Menggunakan Alat Peraga Evaluasi Kelompok Kecil ... 91

Gambar 4.18 Kegiatan Siswa Melakukan Percobaan pada Uji Lapangan ... 92

Gambar 4.19 Kegiatan Siswa Mengolah Data Hasil Percobaan pada Lembar Kerja .. 92

Gambar 4.20 Kegiatan Siswa Mengisi Post-Test Uji Lapangan ... 92

Gambar 4.21 Kegiatan Melakukan Percobaan Menggunakan Alat Peraga Evaluasi Sumatif ... 93

Gambar 4.22 Kegiatan mengisi soal post-test evaluasi sumatif ... 94

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Data Percobaan ... 108

Lampiran 3 Lembar Validasi Ahli Media ... 114

Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli Media ... 123

Lampiran 5 Lembar Validasi Ahli Materi ... 132

Lampiran 6 Hasil Validasi Ahli Materi ... 137

Lampiran 7 Evaluasi Satu-Satu ... 139

Lampiran 8 Evaluasi Kelompok Kecil ... 145

Lampiran 9 Uji Lapangan ... 156

Lampiran 10 Evaluasi Sumatif ... 170

Lampiran 11 Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 182

Lampiran 12 Instrumen Tes ... 212

Lampiran 13 Rubrik Penilaian Observasi Keterampilan Proses Sains ... 222

Lampiran 14 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ... 228

Lampiran 15 Buku Panduan ... 238

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ... 255

Lampiran 17 Hasil Uji Referensi ... 258

Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup ... 266

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat peraga merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk memperagakan materi pembelajaran. Segala sesuatu yang masih bersifat abstrak dikonkretkan dengan menggunakan alat peraga agar dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana dan dapat dilihat, dipandang, dan dirasakan.1 Alat peraga merupakan media yang penting digunakan dalam pembelajaran di sekolah khususnya pada pembelajaran fisika. Salah satu materi fisika yang memiliki konsep yang abstrak dan memerlukan alat peraga adalah materi gerak harmonik sederhana pada bandul.2 Adapun alat peraga yang digunakan pada materi tersebut adalah bandul sederhana atau bandul matematis. Alat peraga bandul matematis sendiri sudah melalui berbagai perkembangan dengan meningkatkan keakuratan dan efisiensi waktu penggunaannya. Alat peraga bandul matematis terakhir kali dikembangkan oleh Firdaus (2018) menggunakan mikrokontroler yang dapat menampilkan data yang lebih akurat daripada pengambilan data manual.3 Namun alat peraga yang dikembangkan masih memiliki kekurangan.

Alat peraga bandul matematis yang terakhir dikembangkan belum diperbaiki kekurangannya. Kekurangan yang dimiliki alat peraga bandul matematis tersebut yaitu belum bisa menampilkan besaran frekuensi, periode, dan belum bisa menampilkan gelombang ayunan bandul, serta belum diuji praktikalitasnya ke siswa SMA sebagai pengguna alat peraga bandul matematis.4 Hal tersebut menunjukkan bahwa alat peraga bandul matematis masih perlu dikembangkan.

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2014, h. 10

2 M. Firdaus, Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Mikrokontroler Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA, Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, vol 5 Edisi 1, h. 3

3 Ibid., h. 4

4 Ibid.

(16)

2

Pembelajaran fisika yang tidak menggunakan alat peraga dikhawatirkan tidak memenuhi standar pembelajaran fisika di Indonesia. Salah satu standar isi pendidikan mata pelajaran fisika di Indonesia pada tingkat SMA/MA adalah mengembangkan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa seperti merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mendesain dan melaksanakan eksperimen, melakukan pengukuran secara teliti, mencatat dan menyajikan hasil dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasilnya secara lisan maupun tulisan.5 Keterampilan tersebut dapat dikembangkan dengan melakukan pembelajaran melalui pengalaman langsung salah satunya dengan menggunakan alat peraga. Sehingga apabila tidak dilakukan, siswa cenderung akan mendapatkan pengalaman belajar bersifat indoktrinasi, hafalan, dan sejenisnya.6 Siswa akan kehilangan modal penting dalam menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari dan mengembangkan sains.7 Kurang terlatihnya KPS dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan laboratorium.8 Penurunan kualitas pemahaman sains di Indonesia akan terjadi jika tidak menggunakan KPS dalam mempelajari atau bahkan mengembangkan sains guna memperoleh pengetahuan baru.9 Adapun jika alat peraga bandul matematis tidak dikembangkan, dikhawatirkan akan berdampak pada kesulitan siswa dalam melakukan percobaan bandul matematis seperti hasil perhitungan nilai gravitasi yang berbeda jauh dari tetapan yang ada.10

Pengembangan alat peraga bandul matematis dapat menjadi solusi dari kekurangan alat peraga sebelumnya. Alat peraga bandul matematis memungkinkan

5 PERMENDIKBUD Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.145

6 Pinkan Amita Tri Prasasti, Efektivitas Scientific Approach with Guided Experiment pada Pembelajaran IPA untuk Memberdayakan Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar.

Jurnal Profesi Pendidikan Dasar vol 4 no 1, 2017. Hal. 21

7 Syafriyansyah, Eko Suyanto, dan I Dewa Putu Nyeneng, Pengaruh KPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing, Jurnal UNILA, 2013). h.434

8 Candra Indi Kumala, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing pada MateriPemanasan Global untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains di SMA Negeri 1 Kedungwaru, Seminar Nasional Pendidikan IPA VIII, h. 28

9 Syafriyansyah, Loc. Cit.

10 Yustiandi dan Duden Saepuzaman. Redesain Alat Peraga dan Lembar Kerja Percobaan Bandul Sederhana untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Bereksperimen, Prosiding Sminar Nasional Fisika, 2017, h. 1

(17)

3

siswa untuk memperoleh pengetahuan konkrit dari materi gerak harmonik sederhana yang abstrak dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa dengan melakukan percobaan melalui metode praktikum.11 Alat peraga bandul matematis yang dikembangkan dirancang untuk dapat digunakan sebagai alat peraga maupun alat praktikum yang dapat menghasilkan data. Penggunaan alat peraga bandul matematis juga telah dipermudah dengan menggunakan sensor dan mikrokontroler sehingga lebih akurat dalam melakukan pengukuran.12

Kelebihan pengembangan alat peraga ini dibandingkan dengan alat peraga sebelumnya yaitu alat peraga ini menggunakan mikrokontroler Arduino yang mempunyai keakuratan tinggi serta mudah untuk diprogram dan dimodifikasi.13 Kelebihan lain dari Arduino adalah sudah umum digunakan sebagai mikrokontroler dalam berbagai pengembangan alat peraga fisika.14 Alat peraga bandul matematis berbasis Arduino ini juga dapat menjadi solusi untuk melatih KPS siswa.15

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Mikrokontroler Arduino Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa SMA”.

11 Ibid. h. 191

12 Brian Huang, Open-source Hardware – Microcontrollers and Physics Education - Integrating DIY Sensors and Data Acquisition with Arduino, 122nd ASEE Annual Conference &

Exposition, 2015, h. 12

13 Ibid.

14 Ardhi Wicaksono dan Isnan Nur Rifai, Pembuatan Alat Peraga Pendidikan Fisika Sub Materi Gerak Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno,Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan”Pengembangan Teknologi Terapan yang Unggul, Bermartabat, dan Profesional”, 2013, h. 1

15 Iqlima Noor Akmala Dewi, Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Gerak Harmonik Sederhana di Kelas XI SMAN 3 Tuban, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 03, No. 02, 2014, h. 194

(18)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini:

1. Alat peraga bandul matematis yang sudah dikembangkan masih memiliki kekurangan.

2. Alat peraga bandul matematis yang sudah dikembangkan belum bisa menampilkan nilai frekuensi, periode, dan grafik gelombang bandul.

3. Alat peraga bandul matematis yang sudah dikembangkan belum diuji praktikalitas ke siswa SMA.

C. Batasan Masalah

Karena luasnya cakupan masalah yang muncul, maka dibuat batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian ini fokus untuk mengembangkan alat peraga bandul matematis berdasarkan empat saran dari penelitian M. Firdaus berjudul

“Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis Mikrokontroller sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA” pada Jurnal Online Mahasiswa 2018.

2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Development Research oleh Jan van den Akker.

3. Indikator KPS yang digunakan pada penelitian ini adalah 9 aspek KPS menurut Rustaman yang meliputi: keterampilan mengobservasi, memprediksi, mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan, melakukan percobaan, menggunakan alat & bahan, menerapkan konsep, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan.

4. Aspek KPS yang digunakan pada observasi pembelajaran dibatasi pada 7 aspek yaitu: mengobservasi, mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan, melakukan percobaan, menggunakan alat & bahan, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan.

5. Aspek KPS yang digunakan pada tes dibatasi pada 8 aspek yaitu:

mengobservasi, menerapkan konsep, memprediksi, mengajukan hipotesis,

(19)

5

merencanakan percobaan, menggunakan alat & bahan, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah disebutkan maka Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah alat peraga bandul matematis yang dikembangkan sudah dapat dikatakan layak?

2. Apakah alat peraga bandul matematis yang dikembangkan sudah dapat dikatakan efektif?

3. Apakah alat peraga bandul matematis yang dikembangkan sudah dapat dikatakan praktis?

E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan

Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah:

1. Secara konsep

a. Alat peraga bandul matematis memiliki nilai kelayakan, keefektifan dan kepraktisan dalam mengimplementasikannya.

b. Alat peraga bandul matematis dapat diterima dan mendapatkan respon positif dari pengguna.

2. Secara Teknis

a. Bandul matematis dapat menampilkan jumlah getaran, nilai frekuensi dan periode pada LCD 20x4.

b. Bandul matematis dapat membaca jarak simpangan bandul.

c. Bandul matematis dapat menampilkan grafik bandul berupa gelombang sinusoidal melalui OLED 128x64.

F. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kelayakan alat peraga bandul matematis yang dikembangkan.

2. Mengetahui keefektifan alat peraga bandul matematis yang dikembangkan.

3. Mengetahui kepraktisan alat peraga bandul matematis yang dikembangkan.

(20)

6

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain:

1. Bagi siswa, penelitian ini dapat menjadi cara yang mudah dan menarik dalam meningkatkan keterampilan proses sains pada materi gerak harmonik sederhana pada bandul.

2. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan KPS siswa melalui metode praktikum pada konsep gerak harmonik sederhana.

3. Bagi pembaca secara umum, penelitian ini bisa menjadi referensi untuk penelitian di bidang pendidikan, pengembangan alat peraga, keterampilan proses sains, dan lain-lain.

4. Bagi peneliti lain, penelitian ini bisa menjadi sumber utama untuk mengembangkan pembelajaran alat peraga atau alat praktikum bandul matematis berbasis mikrokontroler.

(21)

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian pengembangan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Alat peraga bandul matematis yang dikembangkan layak untuk digunakan.

dengan persentase kelayakan oleh ahli materi sebesar 100% dan ahli media sebesar 92%.

2. Alat peraga bandul matematis yang dikembangkan sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dengan persentase 87,6%.

Penilaian oleh guru pada evaluasi sumatif menyatakan bahwa alat peraga bandul matematis sangat efektif dengan persentase 94,5%. Penilaian keefektifan dari hasil belajar siswa menyatakan bahwa alat peraga efektif dengan persentase 80,7%.

3. Alat peraga bandul matematis praktis digunakan dengan persentase 90%.

Penilaian oleh guru pada evaluasi sumatif menyatakan bahwa alat peraga bandul matematis sangat efektif dengan persentase 94%. Penilaian oleh siswa pada evaluasi sumatif menyatakan bahwa alat peraga efektif dengan persentase 86%.

B. Saran

Saran dari hasil penelitian pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Alat peraga bandul matematis berbasis mikrokontroler Arduino dapat dikembangkan dengan menghubungkan data alat peraga ke smartphone sehingga siswa lebih leluasa melihat data dan grafik gelombang yang lebih besar dari layar OLED.

2. Alat peraga bandul matematis berbasis mikrokontroler Arduino dapat dikembangkan dengan menambahkan materi pegas sehingga menjadi alat peraga gerak harmonik sederhana.

(22)

103

3. Alat peraga bandul matematis berbasis mikrokontroler Arduino dapat diproduksi dalam skala besar sehingga lebih efisien dalam kegiatan pembelajaran.

4. Alat peraga bandul matematis dapat dibuat lebih aman lagi dengan membuatkan satu kit kotak untuk penyimpanan alat peraga selain untuk menyimpan komponen bahan kegiatannya saja.

(23)

104

DAFTAR PUSTAKA

Ada. Adafruit Learning System: 1.5” & 2.1” Monochrome 128x64 OLED Display Module. Adafruit Industries. 2018

Akker, J., et al. Educational Design Research. New York: Routledge. 2006.

Anderson, Ronald H. “Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran”.

Jakarta: Rajawali. 1987.

Anonim. Arduino IR Infrared Obstacle Avoidance Sensor Module.

alldatasheet.com. 2016

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Depok: PT RajaGrafindo Persada. 2014 Chaeruman, Uwes A. Memahami Prinsip Dasar Penelitian Pengembangan &

Evaluasi Formatif dalam Bidang Teknologi Pendidikan. 2012

Chaeruman, Uwes A. Memahami Prinsip Dasar Penelitian Pengembangan dan Evaluasi Formatif dalam Bidang Teknologi Pendidikan.

http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2011/12/PENE LITIAN-PENGEMBANGAN-EVALUASI-FORMATIF.pdf. 08 November 2019

Dewi, Iqlima noor Akmala. Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa pada Materi Gerak Harmonik Sederhana di Kelas XI SMAN 3 Tuban, JIPF, Vol. 03, No. 02. 2014 Espindola, dkk. Impulse Measurement using an Arduíno. IOP Publishing. 2018 Firdaus, M. Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Berbasis

Mikrokontroler Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA. JOM FKIP, Vol 5, Edisi 1. 2018

Giorgio De Nunzio dan Giovanni Marsella. FC-51: IR Infrared Obstacle Detection Sensor Module 2- 30cm. alldatasheet.com. 2016

Hake, Richard R. Interactive-engagement versus traditional methods: A six- thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics. 1998

(24)

105

Hananingsih, Febrian Deuza Iva. dan Elok Sudibo. Implementasi Model Guided Discovery untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Cermin dan Lensa Kelas VIII-F di SMP Negeri 3 Sidoarjo. Seminar Nasional Pendidikan IPA VIII. 2017

Huang, Brian. Open-source Hardware – Microcontrollers and Physics Education - Integrating DIY Sensors and Data Acquisition with Arduino. 122nd ASEE Annual Conference & Exposition. 2015

Huriawati, Farida, dan Andista Candra Yusro. Pengembangan Odd "Osilator Digital Detector" sebagai Alat Peragapraktikum Gerak Harmonik Sederhana. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. Madiun. 2016

Kadir, Abdul. Pemrograman Arduino & Android Menggunakan App Inventor.

Jakarta: Elex Media Komputindo. 2017

Giancoli, Douglas C. Fisika: Prinsip dan Aplikas. Edisi Ketujuh. Jilid Satu. Jakarta:

Erlangga. 2014

Kharisma, Nur Azizah. Muslimin Ibrahim. dan Wahono Widodo. Alternatif Meningkatkan Keterampilan Proses dan Pemahaman Konsep Energi Listrik pada Siswa Kelas V SD. Seminar Nasional Pendidikan IPA VIII.

2017

Kumala, Candra Indi. dan Setyo Admoko. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Pemanasan Global untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains di SMA Negeri 1 Kedungwaru.

Seminar Nasional Pendidikan IPA VIII. 2017

Life.augmented. VL53L0X - World Smallest Time-of-Flight Ranging and Gesture Detection Sensor. Datasheet – Production Data. 2016

Conny Semiawan. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia. 1992 PERMENDIKBUD Nomor 21 Tahun 2016. Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016

Prasasti, Pinkan Amita Tri. Efektivitas Scientific Approach with Guided Experiment pada Pembelajaran IPA untuk Memberdayakan Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar. Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1. 2017 Putra, Angga Suhardi, dkk. Uji Praktikalitas Alat Peraga Bandul Matematis

Berbasis Mikrokontroller sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA. JOM FKIP Vol. 5. 2018

(25)

106

Rofi’ah, Ndzani Latifatur, dkk. Analisis Awal Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI di Kota Malang. Prosiding Seminar Nasional II. 2016 Rustaman, Nuryani. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press. 2005 Sadiman, Arief S. Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1996 Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:

Prenada Media Group. 2014

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana. 2013

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2019

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2012

Sumiati, dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. 2009 Sumiharso, Rudy. Media Pembelajaran. Mataram: CV Pustaka Abadi. 2017 Syafriyansyah, dkk. Pengaruh KPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Melalui Metode

Eksperimen dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. UNILA. 2013

Tessmer, Martin. Planning and Conducting Formative Evaluations. Abingdon:

Routledge. 1993

Vishay. LCD-020N004L: 20 x 4 Character LCD, Vishay Intertechnology Inc. 2019 ______. OLED 128O064D-BPP3N00000: 128 x 64 Graphic OLED. Vishay

Intertechnology Inc. 2019

Wicaksana, Adam. Pengembangan Alat Peraga Pada Materi Gerak Parabola Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa. Skripsi Sarjana Strata satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. 2017

Wicaksono, Ardhi dan Rifai, Isnan Nur. Pembuatan Alat Peraga Pendidikan Fisika Sub Materi Gerak Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan”Pengembangan Teknologi Terapan yang Unggul, Bermartabat, dan Profesional”. 2013

Wicaksono, Mochamad Fajar. dan Hidayat. Mudah Belajar Mikrokontroler Arduino. Bandung: Informatika Bandung. 2017

(26)

107

Wiwin, E, dan R. Kustijono. The use of physics practicum to train science process skills and its effect on scientific attitude of vocational high school students.

Journal of Physics: Conference Series. IOP Publishing. 2018

Wulanningsih, Sri, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Kemampuan Akademik Siswa SMA Negeri 5 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.4. 2012 Yadaeni, Ahmad, dkk. Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa

Kelas XII Pada Materi Fluida Statis. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol. 3, No. 3. 2018

Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. Fisika Universitas edisi kesepuluh.

Jakarta: Erlangga. 2001

Yulkifli, dkk. Development of Gravity Acceleration Measurement using Simple Harmonic Motion Pendulum Method Based on Digital Technology and Photogate Sensor. Journal of Physics: Conference Series. IOP Publishing.

2018

Yustiandi, dan Duden Saepuzaman. Redesain Alat Peraga dan Lembar Kerja Percobaan Bandul Sederhana untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Bereksperimen. Prosiding Sminar Nasional Fisika. Jakarta. 2017

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009

(27)

108

LAMPIRAN

Lampiran 1

Analisis Data Percobaan

(28)

109

1. Percobaan 1: Pengaruh Perubahan Massa Beban terhadap Periode Bandul

a. Langkah 1 m = 50 gr L = 30 cm Ө = 15 o

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,09 s 10,00 10,02

2 1,09 s 10,00 10,02

3 1,09 s 10,00 10,02

4 1,09 s 10,00 10,02

5 1,09 s 10,00 10,02

6 1,09 s 10,00 10,02

7 1,09 s 10,00 10,02

8 1,09 s 10,00 10,02

9 1,09 s 10,00 10,02

10 1,09 s 10,00 10,02

rata-rata 1,09 s 10,00 10,02

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟏𝟎, 𝟎𝟐 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟐%

b. Langkah 2 m = 100 gr L = 30 cm Ө = 15 o

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,09 s 10,00 10,02

2 1,09 s 10,00 10,02

3 1,09 s 10,00 10,02

4 1,09 s 10,00 10,02

5 1,09 s 10,00 10,02

6 1,09 s 10,00 10,02

7 1,09 s 10,00 10,02

8 1,09 s 10,00 10,02

9 1,09 s 10,00 10,02

10 1,09 s 10,00 10,02

rata-rata 1,09 s 10,00 10,02

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

(29)

110

= |𝟏𝟎, 𝟎𝟐 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟐%

2. Percobaan 2: Pengaruh Perubahan Panjang Tali terhadap Periode Bandul

a. Langkah 1 L = 20 cm m = 50 gr Ө = 15 o

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 0,89 s 10,00 9,97

2 0,89 s 10,00 9,97

3 0,88 s 10,00 10,19

4 0,90 s 10,00 9,75

5 0,89 s 10,00 9,97

6 0,89 s 10,00 9,97

7 0,89 s 10,00 9,97

8 0,89 s 10,00 9,97

9 0,89 s 10,00 9,97

10 0,89 s 10,00 9,97

rata-rata 0,89 s 10,00 9,97

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟗, 𝟗𝟕 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟑%

b. Langkah 2 L = 30 cm m = 50 gr Ө = 15 o

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,09 s 10,00 10,02

2 1,09 s 10,00 10,02

3 1,09 s 10,00 10,02

4 1,09 s 10,00 10,02

5 1,09 s 10,00 10,02

6 1,09 s 10,00 10,02

7 1,09 s 10,00 10,02

8 1,09 s 10,00 10,02

9 1,09 s 10,00 10,02

10 1,09 s 10,00 10,02

(30)

111

rata-rata 1,09 s 10,00 10,02

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟏𝟎, 𝟎𝟐 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟐%

c. Langkah 3 L = 40 cm m = 50 gr Ө = 15o

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,25 s 10,00 10,10

2 1,25 s 10,00 10,10

3 1,25 s 10,00 10,10

4 1,26 s 10,00 9,94

5 1,25 s 10,00 10,10

6 1,26 s 10,00 9,94

7 1,26 s 10,00 9,94

8 1,26 s 10,00 9,94

9 1,25 s 10,00 10,10

10 1,26 s 10,00 9,94

rata-rata 1,255 s 10,00 10,02

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟏𝟎, 𝟎𝟐 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟑%

3. Percobaan 3: Pengaruh Perubahan Sudut Simpangan terhadap Periode Bandul

a. Langkah 1 Ө = 5o

L = 30 cm m = 50 gr

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,09 s 10,00 10,02

2 1,09 s 10,00 10,02

3 1,09 s 10,00 10,02

4 1,09 s 10,00 10,02

5 1,09 s 10,00 10,02

6 1,09 s 10,00 10,02

7 1,09 s 10,00 10,02

(31)

112

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

8 1,09 s 10,00 10,02

9 1,09 s 10,00 10,02

10 1,09 s 10,00 10,02

rata-rata 1,09 s 10,00 10,02

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟏𝟎, 𝟎𝟐 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟐%

b. Langkah 2 Ө = 10o

L = 30 cm m = 50 gr

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,09 s 10,00 10,02

2 1,09 s 10,00 10,02

3 1,09 s 10,00 10,02

4 1,09 s 10,00 10,02

5 1,09 s 10,00 10,02

6 1,09 s 10,00 10,02

7 1,09 s 10,00 10,02

8 1,09 s 10,00 10,02

9 1,09 s 10,00 10,02

10 1,09 s 10,00 10,02

rata-rata 1,09 s 10,00 10,02

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟏𝟎, 𝟎𝟐 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟐%

c. Langkah 3 Ө = 15o

L = 30 cm m = 50 gr

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,09 s 10,00 10,02

2 1,09 s 10,00 10,02

3 1,09 s 10,00 10,02

4 1,09 s 10,00 10,02

(32)

113

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

5 1,09 s 10,00 10,02

6 1,09 s 10,00 10,02

7 1,09 s 10,00 10,02

8 1,09 s 10,00 10,02

9 1,09 s 10,00 10,02

10 1,09 s 10,00 10,02

rata-rata 1,09 s 10,00 10,02

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟏𝟎, 𝟎𝟐 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟎, 𝟐%

d. Langkah 4 Ө = 20o

L = 30 cm m = 50 gr

Pengulangan ke- T g pengamatan g perhitungan

1 1,10 s 10,00 9,85

2 1,10 s 10,00 9,85

3 1,10 s 10,00 9,85

4 1,10 s 10,00 9,85

5 1,10 s 10,00 9,85

6 1,10 s 10,00 9,85

7 1,10 s 10,00 9,85

8 1,10 s 10,00 9,85

9 1,10 s 10,00 9,85

10 1,10 s 10,00 9,85

rata-rata 1,10 s 10,00 9,85

%error

= |𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ − 𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%|

= |𝟗, 𝟖𝟓 − 𝟏𝟎, 𝟎𝟎

𝟏𝟎, 𝟎𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%| = 𝟏, 𝟓%

(33)

114

Lampiran 2

Lembar Validasi Ahli Media

(34)

115

(35)

116

(36)

117

(37)

118

(38)

119

(39)

120

(40)

121

(41)

122

(42)

123

Lampiran 3

Hasil Validasi Ahli Media

(43)

124

1. Hasil per aspek

No Aspek Penilaian Nilai Nilai

Maks. Persentase Kategori 1 Kesesuaian dengan

bahan ajar 75 75 100% Sangat Layak

2 Ketahanan alat 63 75 84% Layak

3 Keakuratan 91 100 91% Sangat Layak

4 Efisiensi Alat 65 75 87% Layak

5 Keamanan bagi siswa 72 75 96% Sangat Layak

6 Estetika 70 75 93% Sangat Layak

7 Kelengkapan alat 72 75 96% Sangat Layak

8 Penyimpanan alat

peraga 42 50 84% Layak

Jumlah 550 600 92% Sangat Layak

2. Garis bilangan keseluruhan aspek

Angka 550 berada dalam interval kategori ‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati

‘sangat baik’

3. Garis bilangan per aspek Garis Bilangan Aspek Kesesuaian dengan

Bahan Ajar

Angka 75 berada dalam kategori ‘sangat baik’

Garis Bilangan Aspek Ketahanan Alat

Angka 63 berada dalam interval kategori

‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati ‘baik’

STB TB CB B SB

0 19 38 57 75

STB TB CB B SB

0 19 38 57 63 75

STB TB C B SB

0 150 300 450 550 600

(44)

125

Garis Bilangan Aspek Keakuratan

Angka 91 berada dalam interval kategori

‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati ‘sangat baik’

Garis Bilangan Aspek Efisiensi Alat

Angka 65 berada dalam interval kategori

‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati ‘baik’

Garis Bilangan Aspek Keamanan bagi Siswa

Angka 72 berada dalam interval kategori

‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati ‘sangat baik’

Garis Bilangan Aspek Estetika

Angka 70 berada dalam interval kategori

‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati ‘sangat baik’

Garis Bilangan Aspek Kelengkapan Alat

Angka 72 berada dalam interval kategori

‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati ‘sangat baik’

Garis Bilangan Aspek Penyimpanan Alat Peraga

Angka 42 berada dalam interval kategori

‘baik’ dan ‘sangat baik’, tetapi lebih mendekati ‘baik’

4. Hasil per indikator

Aspek Penilaian

No Pertanyaan

Validator

Jumlah Kategori Iwan

Permana Suwarna,

M.Pd

Abdul Hadi,

S.Si M.T.I

Anugrah Azhar,

M.Si

Ryan Rizaldy,

M.Si

Nizar Septian,

M.Si

Kesesuaian dengan bahan ajar

1 5 5 5 5 5 25 Sangat

Baik

2 5 5 5 5 5 25 Sangat

Baik

3 5 5 5 5 5 25 Sangat

Baik

STB TB CB B SB

0 25 50 75 100

91

STB TB CB B SB

0 19 38 57 65 75

STB TB CB B SB

0 19 38 57 72 75

STB TB CB B SB

0 19 38 57 70 75

STB TB CB B SB

0 19 38 57 72 75

STB TB CB B SB

0 13 25 38 42 50

(45)

126

Aspek Penilaian

No Pertanyaan

Validator

Jumlah Kategori Iwan

Permana Suwarna,

M.Pd

Abdul Hadi,

S.Si M.T.I

Anugrah Azhar,

M.Si

Ryan Rizaldy,

M.Si

Nizar Septian,

M.Si Ketahanan

alat

4 5 4 5 3 2 19 Baik

5 5 5 5 4 3 22 Baik

6 5 5 5 3 4 22 Baik

Keakuratan

7 5 5 4 4 3 21 Baik

8 5 5 4 4 4 22 Baik

9 5 5 4 4 5 23 Sangat

Baik

10 5 5 5 5 5 25 Sangat

Baik Efisiensi

Alat

11 5 5 5 3 2 20 Baik

12 5 5 5 4 5 24 Sangat

Baik

13 5 4 5 3 4 21 Baik

Keamanan bagi siswa

14 5 5 5 5 5 25 Sangat

Baik

15 5 5 4 5 4 23 Sangat

Baik

16 5 5 4 5 5 24 Sangat

Baik

Estetika

17 5 5 5 3 5 23 Sangat

Baik

18 5 5 5 4 5 24 Sangat

Baik

19 5 5 5 4 4 23 Sangat

Baik

Kelengkapan alat

20 5 5 5 4 5 24 Sangat

Baik

21 5 5 5 4 5 24 Sangat

Baik

22 4 5 5 5 5 24 Sangat

Baik Penyimpanan

alat peraga

23 4 4 4 5 3 20 Baik

24 4 4 4 5 5 22 Baik

Nilai maksimum semua indikator: 25

(46)

127

5. Garis bilangan per indikator

Aspek Kesesuaian dengan Bahan Ajar Indikator 1

Angka 25 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

25

25× 100% = 100%

Indikator 2

Angka 25 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

25

25× 100% = 100%

Indikator 3

Angka 25 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

25

25× 100% = 100%

Aspek Ketahanan Alat Indikator 4

Angka 19 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase 19

25× 100% = 76%

Indikator 5

Angka 22 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase 22

25× 100% = 88%

Indikator 6

Angka 22 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase

STB TB CB B SB

0 7 13 19 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 22 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 22 25

(47)

128

22

25× 100% = 88%

Aspek Keakuratan Indikator 7

Angka 21 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase 21

25× 100% = 84%

Indikator 8

Angka 22 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

22

25× 100% = 88%

Indikator 9

Angka 23 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

23

25× 100% = 92%

Indikator 10

Angka 25 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

25

25× 100% = 100%

Aspek Efisiensi Alat Indikator 11

Angka 20 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase 20

25× 100% = 80%

Indikator 12

Angka 24 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

24

25× 100% = 96%

Indikator 13

STB TB CB B SB

0 7 13 19 21 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 22 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 23 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 20 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 24 25

(48)

129

Angka 21 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase 21

25× 100% = 84%

Aspek Keamanan bagi Siswa Indikator 14

Angka 25 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

25

25× 100% = 100%

Indikator 15

Angka 23 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

23

25× 100% = 92%

Indikator 16

Angka 24 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

24

25× 100% = 96%

Aspek Estetika Indikator 17

Angka 23 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

23

25× 100% = 92%

Indikator 18

Angka 24 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

24

25× 100% = 96%

STB TB CB B SB

0 7 13 19 21 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 23 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 24 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 23 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 24 25

(49)

130

Indikator 19

Angka 23 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

23

25× 100% = 92%

Aspek Kelengkapan Alat Indikator 20

Angka 24 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

24

25× 100% = 96%

Indikator 21

Angka 24 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

24

25× 100% = 96%

Indikator 22

Angka 24 termasuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan persentase

24

25× 100% = 96%

Aspek Penyimpanan Alat Peraga Indikator 23

Angka 20 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase

Indikator 24

Angka 22 termasuk dalam kategori ‘baik’

dengan persentase

STB TB CB B SB

0 7 13 19 23 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 24 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 24 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 24 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 20 25

STB TB CB B SB

0 7 13 19 22 25

(50)

131

20

25× 100% = 80% 22

25× 100% = 88%

(51)

132

Lampiran 4

Lembar Validasi Ahli Materi

(52)

133

(53)

134

(54)

135

(55)

136

(56)

137

Lampiran 5

Hasil Validasi Ahli Materi

(57)

138

1. Hasil per aspek

No Aspek Penilaian Nilai Nilai

Maks. Persentase Kategori

1 Kesesuaian isi 15 15 100% Sangat Layak

2 Ketahanan konsep 25 25 100% Sangat Layak

Jumlah 40 40 100% Sangat Layak

2. Hasil per indikator

Aspek Penilaian

No Pertanyaan

Validator Jumlah

Iwan Permana Suwarna,

M.Pd

Abdul Hadi,

S.Si M.T.I

Anugrah Azhar,

M.Si

Ryan Rizaldy,

M.Si

Nizar Septian,

M.Si Kesesuaian

dengan bahan ajar

1 1 1 1 1 1 5

2 1 1 1 1 1 5

3 1 1 1 1 1 5

Ketahanan alat

4 1 1 1 1 1 5

5 1 1 1 1 1 5

6 1 1 1 1 1 5

7 1 1 1 1 1 5

8 1 1 1 1 1 5

Jumlah 8 8 8 8 8 40

(58)

139

Lampiran 6

Evaluasi Satu-Satu

(59)

140 1. Angket Respon Siswa

Gambar

Gambar 13 Rangkaian Percobaan  GHS pada Bandul Sederhana
Grafik  (gambar)
Grafik  (gambar)
Grafik  (gambar)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan maka peneliti mendapatkan hasil utama dari penelitian dan pengembangan alat peraga termoskop dan kipas angin sederhana sebagai

Kelebihan alat peraga secara eksternal yaitu: (1) produk hasil pengembangan dapat digunakan sebagai penuntun belajar bagi siswa secara mandiri atau kelompok, baik

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan ialah : 1) Hasil uji kevalidan alat peraga

rata-rata yang diperoleh pada peserta didik yang diajar dengan menggunakan media alat peraga pesawat Atwood dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan media

Hasil penilaian pakar materi menunjukkan bahwa alat peraga pemisahan campuran masuk dalam kriteria sangat layak dengan presentase kelayakan sebesar 96,25% dan

Berdasarkan uraian di atas, maka direncanakan “Pengembangan Alat Peraga Fisika SMA Materi Hukum Newton dan Aplikasinya” yang dapat memvisualisasikan sifat kelembaman berdasarkan hukum

Begitu juga penelitian Permatasai yang berjudul “Pengembangan Lampu Sensor Berbasis Arduno Uno Sebagai Alat Peraga Fisika” mendapatkan hasil uji coba lapangan dengan 54 peserta didik

Hasil penelitian menunjukkan 1 validitas alat peraga termasuk dalam kategori valid 2 kepraktisan alat peraga dilihat dari respon siswa menunjukkan kategori sangat praktis 3 efektivitas