• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan permainan ular tangga untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan permainan ular tangga untuk"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Orang tua, guru dan masyarakat jarang membekali anak dengan fasilitas bermain seperti Alat Permainan Edukasi (APE) yang dapat membantu tumbuh kembang anak.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Permainan yang sering dimainkan anak-anak masih bersifat tidak terarah dan bebas sehingga tidak sejalan dengan tujuan Pendidikan Anak Usia Dini yang menstimulasi aspek perkembangannya. Dapatkah media permainan ular tangga meningkatkan karakter Islami anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Bakti Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko.

Tujuan dan Manfaat

KERANGKA TEORI

Pengertian Bermain Bagi Anak Usia Dini

Permainan penonton, terjadi pada anak mulai usia 2 tahun, anak mulai terlibat dan mulai bertanya-tanya mengenai permainan yang dimainkan. Cooperative Play, Terjadi pada anak mulai usia 5 tahun dengan permulaan kerjasama yang nyata dengan adanya pembagian tugas dan peran masing-masing.

Teori-Teori Bermain

Permainan paralel, anak bermain dengan alat yang sama tetapi hampir tidak melakukan aktivitas interaktif selama bermain. Bermain Asosiatif, Anak mulai melakukan komunikasi, namun pada dasarnya anak masih melakukan aktivitas secara individu. Teori surplus energi dan teori waktu luang, Teori surplus energi dimulai oleh Friedrich Schiller dan Herbert Spencer.

Menurut Spencer, bermain terjadi karena kelebihan energi, sedangkan teori rekreasi bertentangan dengan teori primordial energi yang mengatakan bermain bertujuan untuk memulihkan energi yang terkuras setelah bekerja. Sedangkan teori praktis dikemukakan oleh Karl Gros yang berpendapat bahwa bermain mempunyai fungsi dan manfaat untuk memperkuat naluri-naluri yang diperlukan untuk kehidupan di masa depan, sehingga tujuan bermain adalah sebagai sarana untuk melatih dan meningkatkan keterampilan yang diperlukan. ketika dia sudah dewasa. Teori psikoanalitik, Teori ini dikembangkan oleh tokoh bernama Sigmund Freud yang berpendapat bahwa bermain itu seperti fantasi atau lamunan, sehingga dapat menggambarkan harapan dan konflik pribadi yang dialaminya.

Bahwa ketika anak bermain, mereka tidak harus mempelajari sesuatu yang baru, tetapi harus memantapkan keterampilan yang baru dipelajarinya. Menurut Vygotsky, anak kecil belum mampu berpikir abstrak, karena bagi mereka, anak tidak bisa memikirkan kuda jika anak tidak melihat kuda sungguhan.

Permainan Ular Tangga

Ular Tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa banyak langkah yang harus diambil oleh sebuah bidak. 32 Nur Syifa Fitriana, Pengembangan Media Permainan Ular Tangga Terpadu Asmaul Husna dalam Pembelajaran Tematik (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018) h. Cara bermain ular tangga adalah dengan menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus diambil oleh bidak tersebut.

Hal inilah yang membuat permainan ular tangga digemari oleh anak-anak karena sederhana dan menarik. Dengan memodifikasinya diharapkan permainan ular tangga dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan karakter islami anak. Aturan permainan ular tangga islami sama dengan aturan permainan ular tangga pada umumnya.

Pada game Ular Tangga yang dikembangkan peneliti, peneliti melakukan perubahan yaitu memberikan emoji berupa wajah tersenyum dan wajah cemberut. Jika dadu yang dilempar menunjukkan angka 5, maka siswa harus berpindah 5 spasi pada permainan ular tangga.

Pengertian Karakter Islami

Langkah-langkah penggunaan media permainan Ular Tangga yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut.

Penelitian Terdahulu Yang Relavan

Kerangka berfikir

METODOLOGI PENELITIAN

Prosedur Penelitian

Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap berbagai jenis kebutuhan anak, mulai dari kurikulum, dan juga kompetensinya. Tahap Desain (Deisgn) Pada tahap ini model media dirancang dan dikembangkan, dimulai dari pemilihan bahan media, warna media, tampilan media dan lain-lain. Pada tahap pembuatan media, peneliti memilih latar belakang warna-warni yang sesuai dengan media yang dibuat sebelumnya. Proses pembuatan media meliputi pembuatan board game, pion, emoticon senyum dan cemberut, kemudian pengujian produk dan pengujian ahli.

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah media permainan ular tangga sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Setelah dinyatakan layak untuk diuji, langkah selanjutnya adalah menguji coba media permainan ular tangga kepada pengguna yaitu guru dan anak dengan menggunakan angket, dalam penelitian ini angket akan diisi oleh guru. Pada tahap ini dilakukan uji coba produk media permainan ular tangga yang akan diujikan pada anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Bakti Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko.

Komentar, saran dan hasil pengisian kuisioner pengguna atau guru melalui komentar pengguna pada saat menggunakan media permainan Ular Tangga pada tahap ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk revisi produk atau tidak, sehingga produk menjadi lebih baik lagi. Tahapan ini merupakan proses untuk melihat apakah produk yang dibuat berhasil, sesuai ekspektasi awal atau tidak.

Tempat dan Waktu Penelitian

Validasi dan Uji Coba Produk

Sedangkan subjeknya adalah anak usia 4-6 tahun yang terdiri dari 9 orang siswa untuk melakukan dua tahap uji coba, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.

Data Penelitian

Pada tahap pengembangan dilakukan pengumpulan berupa data informasi perkembangan kemampuan karakter Islami anak, terkait kelayakan dan kepraktisan produk media Ular Tangga yang dikembangkan. Kejelasan dan ketepatan bahasa digunakan Kejelasan dalam memberikan informasi tentang media Ular Tangga. Daya Tarik Penyajian Media Ular Tangga Kejelasan petunjuk penggunaan media Kemudahan dalam memainkan aktivitas Aspek.

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa media permainan ular tangga. Berdasarkan hasil analisis tersebut, media pembelajaran berupa permainan ular tangga diharapkan mampu meningkatkan karakter Islami anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Bakti Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Mukomuko. Daerah. 88. pelaksanaan untuk mengevaluasi kepraktisan media dan meningkatkan karakter islami anak sebagaimana anak menggunakan media permainan ular tangga.

6 Anak mudah memahami materi hanya dengan melihatnya. gambar yang ada di media permainan ular tangga. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melihat bagaimana peningkatan karakter Islami anak setelah melakukan permainan ular tangga. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penggunaan media permainan ular tangga layak, praktis dan mampu meningkatkan karakter Islami anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Bakti.

Tujuan penyusunan modul ini adalah untuk menjadi acuan dan panduan dalam penggunaan media permainan ular tangga untuk meningkatkan karakter islami anak usia 4-6 tahun.

Tabel 3.6  Presentase Kevalidan
Tabel 3.6 Presentase Kevalidan

Pengertian Media Permainan Ular Tangga

Menurut Mels, ular tangga merupakan permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi menjadi kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkan kotak-kotak lainnya. Ratnaningsih berpendapat bahwa ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus diambil oleh sebuah bidak.77 Sedangkan menurut Alamsyah Said, ular tangga adalah salah satu jenis permainan papan yang digunakan oleh anak-anak yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. .

Permainan Ular Tangga terbuat dari kertas yang berisi barisan kotak-kotak kecil, dan beberapa kotak terdapat beberapa tangga atau ular yang ditarik untuk menghubungkannya dengan kotak lainnya. Menurut Randa Catono, permainan ular tangga merupakan permainan alat tradisional yang menggunakan dadu dalam permainannya.78 Pemahaman ini sejalan dengan pemahaman Rahman bahwa. Menurut para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa ular tangga merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh dua orang atau lebih dan terbuat dari kertas yang diisi dengan garis-garis persegi kecil, dan pada beberapa kotak digambar beberapa tangga atau ular untuk menghubungkannya dengan yang lain. kotak.

Ular tangga terdiri dari selembar karton atau kertas tebal bergambar 100 kotak, dengan kotak tertentu berisi gambar ular tangga. Sedangkan pengembangan alat permainan edukasi ular tangga untuk meningkatkan karakter islami anak ini dimodifikasi sehingga hanya berjumlah 35 kotak.

Sejarah Media Permainan Ular Tangga

Pesan moral yang ingin disampaikan dalam permainan Vaikuntapali adalah seseorang akan memperoleh keselamatan (moksa) melalui perbuatan baik. Kepopuleran permainan tradisional ini membuat penjajah Inggris di India tertarik untuk memperkenalkan Vaikuntapali kepada masyarakat negaranya pada akhir abad ke-19. Di Inggris, lakon Vaikuntapali dimodifikasi dengan menghilangkan aspek moral dan agama dari kepercayaan Hindu yang dikenal dengan The Ladder to Salvation.

Lambat laun, game The Ladder to Salvation semakin populer di kalangan masyarakat benua Eropa. Permainan tidak hanya memberikan rasa senang, namun juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan pembentukan karakter yang efektif. Papan permainan ini dibuat berbentuk meja belajar dengan ukuran 50x40cm berbentuk persegi yang dipadukan dengan warna berbeda pada setiap kotaknya, total ada 35 kotak.

Kotak-kotak yang ada di papan permainan berisi pengetahuan dasar tentang agama Islam yang dapat meningkatkan karakter Islami anak. Ketika seorang pemain mendapat sebuah kotak di atas kepala ular, ia turun ke tempat ujung ekor ular itu, dan sebaliknya, jika ia mendapat sebuah kotak yang ada tangga, ia naik sesuai perintah.

Komponen Pengembangan Media Permainan Ular Tangga

Setiap kotak mempunyai nomor dimana ketika petani berada pada nomor tersebut pemain harus mengikuti instruksi dan memahami isi kotak tersebut. Dadu dilempar oleh pemain, setelah pemain mendapat dadu, pemain dapat menggerakkan bidak sesuai dengan jumlah dadu yang diperoleh. Pada permainan ular tangga yang dikembangkan peneliti, peneliti melakukan perubahan yaitu memberikan emoticon berupa senyum dan cemberut.

Emoji senyuman akan diberikan kepada anak yang mampu mengikuti petunjuk dengan benar, dan sebaliknya anak akan mendapatkan emoji wajah cemberut jika tidak mampu mengikuti petunjuk dengan benar.

Peralatan dan Bahan Media Permainan Ular Tangga

Langkah selanjutnya adalah mencetak denah permainan ular tangga dengan bahan stiker yang nantinya akan ditempel di papan. Bersihkan dan cat papan berukuran 50x40 cm, tunggu hingga kering, lalu tempelkan stiker gambar ular tangga pada papan tersebut.

Cara Membuat Media Permainan Ular Tangga

Permainan ular tangga ini dimainkan oleh anak usia 4-6 tahun, dan didampingi oleh orang tua atau guru sebagai pemandu permainan. Bila pemain bermain dan pion berhenti di kotak yang berisi kepala ular, maka pemain turun menuju kotak yang terdapat ekor ular. Dan jika pemain berhenti di kotak yang berisi tangga, maka pemain berhak naik atau maju mengikuti arah tangga tersebut.

Setelah pemain pertama menyelesaikan masalahnya, pemain berikutnya mempunyai pilihan untuk mengikuti aturan, sama seperti pemain pertama.

Cara Memainkan Media Permainan Ular Tangga

Saran

Bagi guru dan orang tua diharapkan produk pengembangan media permainan ular dan pembelajaran ini dapat digunakan karena terbukti dapat meningkatkan karakter islami anak usia 4-6 tahun. Artikel diakses pada 21 Februari 2021 Https://Www.Solopos.Com/Tahukah Anda-Asal-Mula-Game-Ular-Tangga-Yang-Phenomenal-771237 Kementerian Agama RI. Pengembangan Permainan Engklek untuk Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini di Desa Tebat Kubu Manna Bengkulu Selatan” (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2019.

Pembentukan Nilai-Nilai Karakter Islami Siswa Melalui Metode Pembiasaan (Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyah Terpadu Ar-roudloh Cileunyi Bandung Jawa Barat)”.

GAMBAR PERMAINAN ULAR TANGGA
GAMBAR PERMAINAN ULAR TANGGA

Gambar

Tabel 3.6  Presentase Kevalidan
Tabel 3.7  Kriteria Kepraktisan
Gambar 4.1 Permainan Ular Tangga Sebelum  Dikembangkan
Gambar 4.2 Permainan Ular Tangga Setelah Dikembangkan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tampilan media ular tangga digital yang belum dikembangkan Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah dengan mengembangkan media permainan ular tangga digital tersebut agar dapat