• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Produk Berkelanjutan dari Potensi Lahan Basah di Banjarbaru

N/A
N/A
Shirohige

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Produk Berkelanjutan dari Potensi Lahan Basah di Banjarbaru"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 2

Nama Anggota: Gigih Hardaguna (2110113210018) Helda Elyani (2110113320013) Indah Mauliya (2110113220005) Raudhatul Baiti (2110113120007) Syifa (2110113220015)

Mata Kuliah : Wetland Entrepreneurship

Dosen pengampu: Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbuysang, M.Pd

TEMA: Pengembangan Produk Berkelanjutan dari Potensi Lahan Basah

Judul Penelitian: "Pengembangan Produk Berkelanjutan dari Potensi Lahan Basah: Implementasi Budidaya Tumbuhan Pakcoy dengan Metode Akuaponik di Banjarbaru, Kalimantan Selatan"

Ide Brainstorming

LATAR BELAKANG

Lahan basah merupakan aset alam yang berharga dengan potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan.

Banjarbaru terkenal dengan keberadaan lahan basah yang luas, namun pemanfaatannya masih belum optimal. Lahan basah tersebut memiliki karakteristik yang unik, seperti ketersediaan air yang cukup dan keberagaman flora dan fauna, yang menjadikannya cocok untuk budidaya berbagai jenis tanaman. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi Kalimantan Selatan memiliki lebih dari 500.000 hektar lahan basah yang masih terjaga, menciptakan potensi besar untuk pengembangan pertanian berkelanjutan (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2020).

Namun, dalam mengembangkan pertanian di lahan basah, penting untuk memperhatikan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu pendekatan yang menarik adalah budidaya tumbuhan pakcoy menggunakan

(2)

metode akuaponik. Metode ini menggabungkan budidaya ikan dengan pertanian hidroponik, menciptakan sistem yang efisien dalam penggunaan air dan nutrisi tanaman. Dengan mengimplementasikan budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik di lahan basah, diharapkan dapat menciptakan produk pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia (Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2021).

RUMUSAN MASALAH Berikut adalah rumusan masalah pada penelitian ini:

1. Bagaimana mengimplementasikan budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik secara efektif di lahan basah di Banjarbaru, sehingga menghasilkan produk pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan?

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dihadapi dalam menggunakan metode budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik di lahan basah, dan bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

3. Bagaimana memastikan kualitas produk yang dihasilkan dari budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh konsumen lokal, serta bagaimana meningkatkan efisiensi produksi dan keberlanjutan lingkungan dalam proses tersebut?

TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengembangkan metode implementasi yang efektif dari budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik di lahan basah di Banjarbaru, dengan tujuan menghasilkan produk pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

(3)

2. Menganalisis kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik di lahan basah, serta merumuskan strategi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.

3. Memastikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan dari budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh konsumen lokal, sambil meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga keberlanjutan lingkungan dalam proses tersebut.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian: Menurut Creswell (2014) yaitu dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Desain Penelitian: Simple Random Sampling (SRS) yang merupakan metode pengambilan sampel secara acak.

Populasi: Menurut data BPS tahun 2023 ada sebanyak 216 orang petani di Banjarbaru.

Sampel: Peneliti akan menggunakan teori pengambilan sampel menurut Hair et al (2010) dengan minimal jumlah responden yang digunakan yaitu nx5 = jumlah indikator x 5 = 15 x 5 = 75 responden.

ANALISIS SWOT

Aspek-aspek dari analisis SWOT terkait dengan implementasi budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik di Banjarbaru, Kalimantan Selatan yaitu:

1. Kekuatan (Strengths):

- Sumber Daya Alam yang Kaya: Banjarbaru memiliki lahan basah yang melimpah dan ketersediaan air yang cukup, menciptakan lingkungan yang ideal untuk budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik.

(4)

- Teknologi yang Ramah Lingkungan: Metode akuaponik merupakan sistem yang efisien dalam penggunaan air dan nutrisi tanaman, serta menghasilkan sedikit limbah organik. Hal ini menjadikan teknologi ini sesuai dengan upaya untuk pengembangan produk berkelanjutan.

- Potensi Pasar yang Berkembang: Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya produk pertanian berkelanjutan dan organik, terdapat peluang yang baik untuk memasarkan produk tumbuhan pakcoy yang dihasilkan dari metode akuaponik ke pasar lokal dan regional.

2. Kelemahan (Weaknesses):

- Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampilan: Implementasi budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik mungkin memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang tidak dimiliki oleh semua petani lokal. Keterbatasan ini dapat menjadi hambatan dalam adopsi teknologi.

- Ketergantungan pada Pasokan Energi: Pengoperasian sistem akuaponik mungkin memerlukan pasokan energi listrik yang stabil. Ketergantungan ini dapat menjadi kelemahan jika terjadi gangguan pasokan listrik.

- Biaya Awal yang Tinggi: Investasi awal dalam pembangunan sistem akuaponik dapat cukup tinggi, termasuk biaya untuk infrastruktur, peralatan, dan pelatihan. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi petani dengan modal terbatas.

3. Peluang (Opportunities):

- Dukungan dari Pemerintah dan Lembaga: Adanya dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam bentuk pelatihan, subsidi, atau bantuan teknis dapat menjadi peluang untuk meningkatkan adopsi teknologi akuaponik di kalangan petani.

- Kemitraan dengan Sektor Swasta: Kolaborasi dengan perusahaan- perusahaan atau lembaga swasta dalam pengembangan dan pemasaran produk tumbuhan pakcoy dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan akses pasar dan keberlanjutan bisnis.

- Edukasi dan Kesadaran Publik: Peningkatan kesadaran publik tentang manfaat produk pertanian berkelanjutan dan organik dapat menciptakan

(5)

permintaan yang lebih besar untuk produk tumbuhan pakcoy yang dihasilkan dari metode akuaponik.

4. Ancaman (Threats):

- Perubahan Iklim dan Musim: Ancaman terhadap stabilitas lingkungan, termasuk perubahan iklim dan cuaca ekstrem, dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik.

- Persaingan dari Produk Lain: Persaingan dari produk pertanian konvensional atau alternatif dapat menjadi ancaman bagi pemasaran produk tumbuhan pakcoy yang dihasilkan dari metode akuaponik.

- Perubahan Kebijakan atau Regulasi: Perubahan kebijakan atau regulasi pemerintah terkait pertanian, lingkungan, atau pasar dapat mempengaruhi operasional dan keberlanjutan bisnis budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik.

PERTANYAAN KUESIONER

A. Pengembangan Produk Berkelanjutan (Tumbuhan Pakcoy):

1. Seberapa penting menurut Anda pengembangan produk berkelanjutan dari budidaya tumbuhan pakcoy?

(1) Sangat Tidak Penting (2) Tidak Penting

(3) Netral (4) Penting

(5) Sangat Penting

2. Sejauh mana Anda yakin bahwa pengembangan produk berkelanjutan dari budidaya tumbuhan pakcoy dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal?

(1) Sangat Tidak Yakin (2) Tidak Yakin

(3) Netral

(6)

(4) Yakin (5) Sangat Yakin

3. Seberapa besar keinginan Anda untuk mendukung produk tumbuhan pakcoy yang dihasilkan secara berkelanjutan?

(1) Sangat Tidak Berminat (2) Tidak Berminat

(3) Netral (4) Berminat (5) Sangat Berminat

4. Seberapa percaya Anda bahwa pengembangan produk berkelanjutan dari budidaya tumbuhan Pakcoy dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan?

(1) Sangat Tidak Percaya (2) Tidak Percaya

(3) Netral (4) Percaya (5) Sangat Percaya

5. Seberapa optimis Anda bahwa pengembangan produk berkelanjutan dari budidaya tumbuhan Pakcoy dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal?

(1) Sangat Tidak Optimis (2) Tidak Optimis

(3) Netral (4) Optimis

(5) Sangat Optimis

B. Potensi Lahan Basah:

1. Seberapa besar Anda yakin bahwa potensi lahan basah di Banjarbaru dapat dioptimalkan untuk budidaya tumbuhan Pakcoy?

(7)

(1) Sangat Tidak Yakin (2) Tidak Yakin

(3) Netral (4) Yakin (5) Sangat Yakin

2. Sejauh mana Anda merasa bahwa lahan basah di Banjarbaru memiliki potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal?

(1) Sangat Tidak Dimanfaatkan (2) Tidak Dimanfaatkan

(3) Netral

(4) Dimanfaatkan (5) Sangat Dimanfaatkan

3. Seberapa penting menurut Anda pemanfaatan lahan basah untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Banjarbaru?

(1) Sangat Tidak Penting (2) Tidak Penting

(3) Netral (4) Penting (5) Sangat Penting

4. Seberapa siap menurut Anda pemerintah dan masyarakat untuk mendukung pengembangan lahan basah sebagai sumber daya pertanian?

(1) Sangat Tidak Siap (2) Tidak Siap

(3) Netral (4) Siap (5) Sangat Siap

5. Seberapa efektif menurut Anda pemanfaatan lahan basah untuk pengembangan produk pertanian lokal di Banjarbaru?

(1) Sangat Tidak Efektif (2) Tidak Efektif

(3) Netral

(8)

(4) Efektif (5) Sangat Efektif

C. Metode Akuaponik:

1. Seberapa familiar Anda dengan konsep dan manfaat metode akuaponik dalam budidaya tumbuhan pakcoy?

(1) Sangat Tidak Familiar (2) Tidak Familiar

(3) Netral (4) Familiar (5) Sangat Familiar

2. Sejauh mana Anda yakin bahwa metode akuaponik dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, seperti air dan pupuk?

(1) Sangat Tidak Yakin (2) Tidak Yakin

(3) Netral (4) Yakin (5) Sangat Yakin

3. Seberapa besar Anda percaya bahwa metode akuaponik merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan dalam budidaya tumbuhan di lahan basah?

(1) Sangat Tidak Percaya (2) Tidak Percaya

(3) Netral (4) Percaya

(5) Sangat Percaya\

4. Seberapa besar keinginan Anda untuk mencoba atau menggunakan metode akuaponik dalam budidaya tumbuhan di lahan basah?

(1) Sangat Tidak Berminat (2) Tidak Berminat

(3) Netral

(9)

(4) Berminat (5) Sangat Berminat

5. Seberapa optimis Anda bahwa implementasi metode akuaponik dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pertanian berkelanjutan di Banjarbaru?

(1) Sangat Tidak Optimis (2) Tidak Optimis

(3) Netral (4) Optimis (5) Sangat Optimis

LINK KUESIONER https://forms.gle/7pDPdnaZ3bn58s5R6

LANGKAH-LANGKAH PROYEK PENELITIAN Berikut adalah langkah-langkah proyek untuk penelitian ini:

1. Pengidentifikasian Potensi Lahan Basah:

- Meninjau kondisi dan potensi lahan basah di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk mengevaluasi kelayakan pengembangan pertanian berkelanjutan.

- Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki potensi untuk implementasi budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik.

2. Analisis Pasar dan Kebutuhan Konsumen:

- Melakukan survei pasar untuk memahami permintaan dan preferensi konsumen terhadap produk tumbuhan pakcoy.

- Mengidentifikasi kebutuhan pasar lokal dan regional terkait produk sayuran berkelanjutan, khususnya yang dihasilkan dari metode akuaponik.

3. Perancangan Produk atau Layanan:

(10)

- Merancang sistem budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik yang sesuai dengan karakteristik lahan basah di Banjarbaru.

- Mempertimbangkan aspek kualitas produk, kemasan, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan pasar dan keberlanjutan lingkungan.

4. Pengembangan Rencana Bisnis:

- Menghitung biaya dan estimasi pendapatan dari implementasi budidaya tumbuhan pakcoy dengan metode akuaponik.

- Merancang strategi pemasaran dan distribusi, serta rencana operasional untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan.

5. Presentasi dan Implementasi:

- Mempresentasikan rencana bisnis kepada petani lokal, dosen serta sesama mahasiswa saat pameran berlangsung.

- Implementasikan rencana bisnis dengan memulai budidaya tumbuhan pakcoy menggunakan metode akuaponik sesuai dengan perancangan yang telah disusun.

Output yang Diharapkan:

- Peningkatan produksi dan ketersediaan tumbuhan pakcoy yang dihasilkan secara berkelanjutan dari lahan basah di Banjarbaru.

- Penyediaan produk sayuran berkualitas tinggi dan ramah lingkungan untuk pasar lokal dan regional.

- Kontribusi terhadap pengembangan ekonomi lokal dan diversifikasi pertanian di wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

(11)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, bukan kebetulan Unlam memilih lingkungan lahan-basah sebagai arena ilmiah utama untuk penelitian dan pengembangan atau center of excellence Unlam yang

Kelas Pesisir Lepasan (Unconsolidated Shore) mencakup semua habitat lahan-basah yang memiliki tiga ciri: (1) substrat lepasan dengan tutupan bebatuan, boulders, or

Dengan demikian, bukan kebetulan Unlam memilih lingkungan lahan-basah sebagai arena ilmiah utama untuk penelitian dan pengembangan atau center of excellence Unlam yang

Kota Banjarbaru sebagai salah satu Kota di Kalimantan Selatan yang banyak memiliki potensi kepariwisataan seperti pendulangan intan tradisional di Kecamatan Cempaka,

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi hidrologi, potensi penggunaan lahan serta kondisi keanekaragaman hayati kawasan Lahan Basah dan merumuskan

Dengan demikian, bukan kebetulan Unlam memilih lingkungan lahan-basah sebagai arena ilmiah utama untuk penelitian dan pengembangan atau center of excellence Unlam yang

Dokumen ini membahas potensi dan model agroforestry untuk rehabilitasi lahan terdegradasi di Kabupaten Berau, Paser, dan Kutai Timur, Kalimantan

Dokumen ini membahas tentang tantangan kolaborasi riset geologi nuklir sebagai basis pengembangan industri pertambangan