• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan soal hots polinomial matematika di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan soal hots polinomial matematika di"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Adaptasi atau kebiasaan mengerjakan soal HOTS (higher order thingking skills) jarang dilakukan atau kurang diberikan.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Soal-soal berbasis HOTS (High Order Thinking Skill). 1) Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS). Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran IPA siswa sekolah dasar melalui model pembelajaran Treffinger. Analisis kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa kelas V. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma).

Conklin dalam Arifin menyatakan bahwa ciri-ciri kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), yaitu ciri-ciri kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Jadi dengan adanya soal matematika diharapkan mampu membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, hendaknya siswa diajarkan mengerjakan soal-soal HOTS yang menuntut siswa berpikir lebih tinggi.

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pembelajaran Tematik Kelas V (Studi Kasus Pada Suatu Sekolah Dasar Di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta Tahun Skripsi Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma). Analisis kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa kelas V. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma).

Statistika Penulisan

LANDASAN TEORI

  • Pengembangan Soal HOTS (higher Order Thinking Skill)
  • Polinomial
  • Hasil Penelitian Relevan
  • Kerangka Berpikir

Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan siswa dalam mencari solusi dengan cara yang berbeda dan menggabungkan beberapa pemahaman yang dimiliki siswa13. Pengertian berpikir tingkat tinggi yang diungkapkan oleh Resnick adalah berpikir tingkat tinggi yang bersifat non-algoritmik. Dan juga pemikiran tingkat tinggi ini cenderung kompleks, artinya setiap pemecah masalah tidak melihat satu saja, melainkan melihat keseluruhannya, serta mempunyai banyak solusi sehingga diperlukan pertimbangan dan penafsiran yang matang.

Berpikir pada tingkat yang lebih tinggi pun sering kali mengandung ketidakpastian, sehingga memerlukan usaha dan kerja keras. Berpikir tingkat tinggi memerlukan kerja mental yang sangat besar yang terlibat dalam mengelaborasi dan membuat penilaian14. Menurut Martina, berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking adalah kemampuan memanipulasi informasi dengan menghubungkannya dengan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari yang sebelumnya jarang diterima, dengan tujuan untuk menjelaskan, menafsirkan dan menarik kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari siswa15.

14Fathul Zannah, “Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA pada Pembelajaran Konsep Protista Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing,” Jurnal Pendidikan, 8, no. Berpikir tingkat tinggi adalah cara berpikir yang tidak hanya mengingat secara verbal, tetapi juga menafsirkan hakikat suatu bahan dan apa yang dikandungnya, untuk menafsirkan makna diperlukan cara berpikir yang sistematis untuk menarik kesimpulan ke arah terciptanya gagasan yang kreatif dan produktif 18. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Gunawan yang menyatakan bahwa tingkatan yang lebih tinggi keterampilan berpikir adalah proses berpikir yang mengharuskan siswa memanipulasi informasi dan gagasan dengan cara tertentu sehingga memberikan pemahaman baru19.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi / HOTS (High Order Thinking Skill) adalah kemampuan siswa dalam memecahkan atau menemukan suatu masalah dengan cara menggabungkan atau menggunakan pengetahuan baru dan yang sudah ada. Seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) ditentukan berdasarkan beberapa indikator yang sesuai dengan ciri-ciri kemampuan berpikir tingkat tinggi. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pembelajaran Tematik Kelas III (Studi Kasus Pada Suatu Sekolah Dasar Swasta Di Yogyakarta. Disertasi, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma).

Adapun Gunawan, Utari mengatakan, indikator yang dijadikan ciri-ciri kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilihat pada aspek kognitif siswa berdasarkan taksonomi Bloom yaitu pada taraf analisis, sintesis, dan evaluasi. Oleh karena itu, guru dapat membuat atau mengembangkan instrumen yang memuat indikator berpikir kritis dan kreatif dengan ciri-ciri tersebut, yang bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa untuk pemecahan masalah. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik Kelas Pada (Studi Kasus Pada Sebuah Sekolah Dasar Di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta Tahun Studi Pascasarjana Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma) .. 19 . menggunakan dan memilih kontribusi biasa.

Pada abad ke-21, kebutuhan akan generasi yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi semakin meningkat, yang tidak terlepas dari pendidikan. Dengan adanya soal polinomial HOTS diharapkan siswa mampu meningkatkan keterampilan tingkat tinggi sehingga mampu bersaing di abad 21.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Prosedur Pengembangan
  • Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Dari teori-teori yang terkumpul akan dilakukan kegiatan untuk menentukan materi dan jenjang sekolah yang akan menjadi bahan pembuatan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill). Analisis ini membantu dalam mengidentifikasi materi utama yang akan dijadikan pedoman pengembangan soal HOTS, mengukur validitas soal yang dikembangkan oleh validator ahli yaitu ahli materi dan ahli bahasa.

Menganalisis data lembar jawaban siswa yang telah mengerjakan soal polinomial matematika HOTS yang dikembangkan. Permasalahan HOTS polinomial ini dapat dikatakan praktis jika persentase ideal minimal berada pada kategori praktis yaitu pada rentang 60% ≤ p ≤ 80%. Pada tahap awal dilakukan review sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan prototipe soal polinomial HOTS untuk SMA.

Dalam hal ini soal HOTS yang dikembangkan berbeda dengan soal HOTS lainnya, yaitu akar kata yang digunakan memiliki tingkatan yang sedikit lebih tinggi, dan soal yang diajukan juga dibuat dengan menggabungkan konsep-konsep lain. Setelah melalui proses diskusi, diambil 20 soal matematika HOTS pada materi polinomial yang telah dikembangkan kemudian dilakukan tahap validasi soal oleh validator. Selanjutnya setelah mendapat saran ditindaklanjuti hingga menghasilkan produk berupa soal HOTS polinomial dengan jumlah soal 20 soal.

Validator pertama prototype soal dilakukan oleh ahli materi 2 yaitu guru matematika IT IQRA kota Bengkulu. Validator pertama prototipe soal dilakukan oleh tiga orang ahli materi yaitu guru matematika SMA IT IQRA kota Bengkulu. Kesembilan siswa tersebut mengerjakan soal yang dikembangkan oleh peneliti dan divalidasi oleh validator ahli.

Produk penelitian ini akan menghasilkan 20 unsur matematika polinomial HOTS untuk kelas XI SMA semester genap sebagaimana terlampir. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengembangan soal Polinomial HOTS yang valid dan praktis untuk kelas XI SMA SMA melalui 3 tahap yaitu sebagai berikut; Dari hasil pengembangan soal HOTS polinomial SMA IT IQRA kota Bengkulu diperoleh validitas yaitu berdasarkan hasil validasi 4 orang validator diperoleh nilai sebesar 88,13.

Tabel 3.1 Karakteristik Yang Menjadi Fokus Prototipe
Tabel 3.1 Karakteristik Yang Menjadi Fokus Prototipe

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Penelitian

Jika terdapat 3 kotak kecil segar, 1 tumpukan kotak sedang, dan 2 tumpukan kotak besar, tentukan model matematika persamaan jika Apakah jumlah dari 3 tumpukan kotak kecil dan 2 tumpukan kotak besar? Jika terdapat 3 kotak kecil segar, 1 tumpukan kotak sedang, dan 2 tumpukan kotak besar, tentukan model matematika persamaan jika Apakah jumlah dari 3 tumpukan kotak kecil dan 2 tumpukan kotak besar? Jika kotak kecil mempunyai 3 tumpukan, kotak sedang mempunyai 1 tumpukan, dan kotak besar memiliki 2 tumpukan, maka tentukan model matematika persamaan jika Or.

Jika terdapat 3 tumpukan kotak kecil, 1 tumpukan kotak sedang, dan 2 tumpukan kotak besar, hitunglah sisa kurma jika terjual sebanyak 40.000 buah kurma? Jika terdapat 3 tumpukan kotak kecil, 1 tumpukan kotak sedang, dan 2 tumpukan kotak besar, hitunglah sisa kurma jika terjual sebanyak 40.000 buah kurma?

Tabel 4.3 Masukan Dari Validator Ahli Materi 1
Tabel 4.3 Masukan Dari Validator Ahli Materi 1

Pembahasan

Dari tabel diatas terlihat bahwa setiap item mempunyai nilai rata-rata dengan kategori cukup. Kelayakan soal tes HOTS yang dikembangkan dapat dilihat dari tabel kriteria kelayakan soal tes HOTS di atas. Soal tes HOTS dikatakan lulus jika skor kriteria kelayakannya melebihi 50%. Setelah selesai uji kelayakan, dilakukan uji praktik terhadap prototype yang telah dibuat dan diuji kelayakannya.

Uji coba langsung produk ini dilakukan secara online menggunakan Google From dengan peserta mahasiswa terpilih sebanyak 9 orang. Setelah diperoleh hasil pengisian angket dari peserta, selanjutnya dilakukan analisis terhadap nilai tanggapan angket siswa terhadap produk. Berdasarkan hasil angket respon siswa diperoleh nilai sebesar 71,21% yang berarti soal tes HOTS yang dikembangkan peneliti berada pada kriteria praktis.

Tabel 4.12 Kriteria Kelayakan
Tabel 4.12 Kriteria Kelayakan

Produk Penelitian

Untuk mengetahui lebih jauh apakah instrumen tes yang dikembangkan baik atau tidak untuk digunakan pada kelompok yang lebih besar, peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan tes pada subjek yang lebih luas. Pengembangan media pembelajaran foto-komik untuk meningkatkan motivasi siswa kelas XI program studi Akuntansi SMK Negeri 1 Godean. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dengan Gaya Belajar Tipe Inkuiri dalam Pemecahan Masalah Matematika Kelas VII di SMPN 10 Kota Jambi.

Mengembangkan Higher Order Thinking (HOT) melalui Metode Pembelajaran Mind Banking dalam Pendidikan Agama Islam. Pengaruh Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Terhadap Hasil Belajar Kimia Tingkat Respon Mata Pelajaran Mahasiswa Semester I Program Studi Kimia Fkip Unwira Kupang Tahun Ajaran 2016/2017. Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (hots) Mata Pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP Citra Samata Kab.

Pengembangan alat peraga menggunakan pendekatan belajar mengajar kontekstual DFP untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas XI.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Tabel  Judul  Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1 Karakteristik Yang Menjadi Fokus Prototipe
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penilaian oleh Ahli Bahasa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan pelatihan penyusunan soal HOTS bagi guru matematika SMA di MGMP kabupaten Jember diharapkan bermanfaat bagi peningkatan keterampilan guru-guru matematika SMA di