Pengantar Ilmu Kedokteran Olahraga
dr. Ringgo Alfarisi, M.Kes
Prodi. Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Ilmu Kedokteran Olahraga
• Ilmu kedokteran olahraga merupakan salah
satu cabang ilmu kedokteran yang
mengkhususkan pembahasan pada
penggunaan olahraga sebagai media atau
sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal melalui upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Sejarah IKO
• Yunani, abad ke 17 SM.
• Pada masa Yunani, Herodicus (guru Hipockrates) telah mengembangkan pengaruh diet serta manfaat latihan untuk rehabilitas fisik (physical rehabilitation).
• Herophilus dan Eristraktus yang mengajar di Sekolah
Kedokteran di Alexandria juga mengembangkan ilmu yg sama.
• Philostraktus mengenai penggunaan diet pada latihan yang berat, tidur di atas kulit hewan yang direntangkan di atas lantai, serta mandi air dingin dari gunung.
(mempelajari pengaruh yang membahayakan dari suhu
serta kejenuhan uap air).
Lanjutan...
• Pada masa periode Romawi, Gallen dari Pergamos adalah ahli kedokteran yang dapat menguraikan konsep tubuh manusia. Ia mengetahui bahwa prinsip kinerja otot adalah kontraksi.
• Abad ke-10, Tokoh dokter yang termashur
(Avicenna (Ibnu Sina)), mengembangkan
penggunaan hidroterapi dan juga menganjurkan
latihan sebagai pemulihan sesudah tindakan
operasi.
Lanjutan...
• Pada awal abad ke-19 Marsilius Cagnatus mengemukakan tentang supervisi dokter dalam olahraga.
• Fabricus menggunakan pengetahuan fisika
dan mekanika untuk mempelajari kinerja otot.
• Holland dan Stahl menganggap pentingnya
latihan dalam pencegahan penyakit.
Lanjutan
• Bersamaan dengan banyaknya penemuan
yang berhubungan dengan kesehatan seperti
anesthesia, penemuan kuman penyakit oleh
Pasteur, dan antiseptik oleh Lister,
mengakibatkan perhatian dari dokter-dokter
terhadap pengunaan latihan jasmani untuk
penyembuhan berkurang.
Lanjutan...
• Awal abad ke 19, terdapat satu negara yang mempraktekkan ilmu ini secara luas.
• Negara itu ialah Jerman Timur, sebuah negara yang tidak besar, dan penduduknya hanya 17 juta orang (muncul istilah Sport Medicine).
• Dalam tahun 1976 Jerman Timur memenangkan 90 medali dengan perincian 40 medali emas.
• Mereka mendapat medali emas lebih banyak dari pada
Amerika Serikat dan sedikit di bawah Uni soviet. Salah
satu sebab ialah karena aspek kedokteran olahraga di
negara tersebut telah berkembang pesat.
Penerapan IKO pada Atlet
Lanjutan...
• Abad ke 20 muncul fenomena penyakit
kronik tidak menular (obsitas, DM tipe 2, PJK, Hipertensi, Hiperkolesterolnemia, Hipokinesia Syndrome, dll)
• Para ahli kedokteran kembali fokus pada inti
kinerja tubuh manusia (Kedokteran Olahraga)
Ilmu Kedokteran Olahraga vs Orthopedi
• Ilmu kedokteran olahraga tidak bisa disamakan dengan ilmu bedah ortopedi.
• Persamaan keduanya = pengobatan di bidang muskuloskeletal.
• Perbedaan: Ilmu kedokteran olahraga berfokus pada pengobatan tanpa pembedahan. Sementara itu, ilmu bedah ortopedi memiliki kekhususan dalam penanganan operasi, tetapi tidak terbatas pada cedera yang berhubungan dengan olahraga.
• Ilmu kedokteran olahraga menyajikan pemberian
perawatan dan pengobatan tanpa bedah yang luas
serta panduan terapi yang sesuai.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga
• Di Indonesia masih sangat jarang (12 orang tahun 2015)
• Dokter SpKO, bersertifikat di bidang pengobatan pertolongan pertama, penyakit dalam, kedokteran keluarga, kesehatan anak atau dalam
kedokteran fisik dan rehabilitasi.
• Selain gelar kedokteran, SpKO mendapatkan pelatihan tambahan sebagai kedokteran olahraga melalui sub-spesialisasi terakreditasi di Program Kedokteran Olahraga.
• Program pendidikan di bidang kedokteran olahraga meliputi pelatihan yang menyeluruh dalam penilaian, diagnosis, evaluasi dan rehabilitasi cedera terkait olahraga.
• SpKO juga mendapatkan praktik dalam melakukan pemeriksaan fisik dan interpretasi MRI atau hasil sinar-X.
• Dalam praktiknya, SpKO memimpin tim dokter khusus dan ahli bedah termasuk dokter ortopedi, ahli gizi dan ahli diet, serta terapis fisik dan pelatih atletik untuk membantu para atlet dan orang-orang atletik.
Penerapan Ilmu Kedokteran Olahraga antara lain:
• Pemeriksaan fisik komprehensif (status gizi, kondisi fisik, peningkatan performa) dan pencegahan cedera serta penanganannya hingga
memastikan kondisi Atlet seratus persen fit menjelang kejuaraan.
• Penilaian dan penanganan cedera secara tepat.
• Perawatan khusus untuk kelompok khusus termasuk penyandang cacat, geriatri, wanita, penyakit kronik, dll
• Psikologi olahraga dan penggunaan obat-obatan (dopping).
• Memenuhi kebutuhan medis umum yang terkait dengan olahraga.
• Pemahaman yang tepat pada cedera dan pencegahan penyakit
• Koordinasi perawatan dengan tim kedokteran olahraga (dokter spesialisasi lainnya, perawat, ahli gizi, psikiater, dll)
• Komunikasi yang tepat dengan pembimbing atlet, trainer, bahkan dengan keluarga mereka.
Ilmu Kedokteran Olahraga Berperan Meningkatkan Derajat Kesehatan Melalui Upaya-upaya:
1.Promotif
• Bukti yang menunjukkan bahwa latihan fisik seecara teratur dapat meningkatkan derajat kesehatan.
• Bukti tersebut perlu disosialisasikan kepada
masyarakat.
2. Preventif
• Upaya preventif merupakan serangkaian kegiatan untuk mencegah timbulnya penyakit.
• Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan olahraga secara teratur sejak dini.
• Oahraga aerobik dapat memperlambat atau
menahan pertumbuhan penyakit gangguan
metabolisme seperti hiperkolesterolnemia
atau diabetes mellitus tipe II.
Preventif
3. Kuratif
• Peran ilmu kedokteran olahraga dalam melakukan upaya kuratif merupakan hal yang membedakan ilmu kedokteran olahraga dengan ilmu kesehatan olahraga.
• Pada ilmu kedokteran olahraga, latihan fisik dianggap sebagai bagian dari bentuk penatalaksanaan penyakit yang diderita seseorang.
• Latihan fisik pada pengobatan diabetes atau pada pengendalian kadar gula darah merupakan tatalaksanan non farmakologi bagi penyakit tersebut. Pengendalian kadar gula darah pada penderita diabetes merupakan kunci utama dalam mengurangi Morbiditas yang ditimbulkan akibat penyakit tersebut.
Kuratif
4. Rehabilitatif
• Pengembalian kondisi seseorang pada keadaan sebelum sakit (dilakukan pada orang yang baru saja mengidap penyakit).
• Penurunan kondisi fisik akibat proses penyakit itu sendiri, dapat dipulihkan dengan serangkaian
regimen latihan fisik.
• Pengembalian kondisi ini diperlukan agar pasien
dapat kembali beraktifitas seperti biasa.
Rehabilitatif
Kaitan IKO dengan Disiplin Ilmu Lainnya
Exercise Clinic
Exercise Clinic
• Exercise Clinic (Klinik Latihan Jasmani) adalah perwujudan pelayanan kedokteran olahraga dengan mengedepankan konsep pelayanan kedokteran spesialistik yang berbasis bukti (evidence based medicine).
• Konsep “exercise is medicine” merupakan dasar dari Exercise Clinic.
• Pelayanan kedokteran olahraga di Exercise Clinic
bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran bagi atlet serta masyarakat umum.
Exercise Clinic
• Exercise Clinic memiliki keistimewaan dalam memberikan pelayanannya yaitu semua pelayanan dilakukan oleh dokter yg berspesialisasi di bidang kedokteran olahraga, serta pembuatan program latihan jasmani yang sesuai kondisi kesehatan klien/pasiennya (tailor made).
• Program latihan jasmani tersebut dibuat setelah memeriksa status kesehatan dan kebugaran seseorang.
• Secara umum, manfaat yang diharapkan dari keberadaan Exercise Clinic adalah menjadikan latihan jasmani sebagai bagian penting dari gaya hidup aktif untuk memperbaiki status kesehatan dan kebugaran yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas, kinerja dan kualitas hidup pasien.
Pelayanan Exercise Clinic antara lain:
• Konseling/penyuluhan latihan jasmani individu (anak dan dewasa) serta kelompok
• Penilaian status kesehatan dan kebugaran, serta pencegahan dan penanganan kelainan posture.
• Pembuatan program latihan jasmani pada individu sehat
• Pembuatan program latihan jasmani untuk kasus penyakit tidak menular antara lain obesitas, hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung koroner, gangguan profil lipid darah, osteoporosis, osteoarthritis, dan lain-lain.
• Penanganan dampak latihan jasmani