GUNADARMA UNTUK INDONESIA 1 http://www.gunadarma.ac.id
UNIVERSITAS GUNADARMA
ALGORITMA
DEEP LEARNING
PERTEMUAN KE 1 – PENGENALAN MACHINE LEARNING
D A N J A R I N G A N S A R A F T I R U A N
UNIVERSITAS GUNADARMA
R P S
JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM ML
04
PENDEKATAN TRADISIONAL DAN MACHINE LEARNING
01
KONSEP MACHINE LEARNING
02
KONSEP
JARINGAN SARAF TIRUAN
0 3
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 3 http://www.gunadarma.ac.id
PENDEKATAN TRADISIONAL DAN MACHINE LEARNING
01
UNIVERSITAS GUNADARMA
Belajar dari Data
Dunia didorong oleh data.
• Pusat penelitian iklim Jerman menghasilkan 10 petabyte per tahun
• Google memproses 24 petabyte per hari
• Large Hadron Collider menghasilkan 60 gigabyte per menit (~ 12 DVD)
• Ada lebih dari 50 juta transaksi kartu kredit sehari di USA saja.
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 5 http://www.gunadarma.ac.id
Belajar dari Data
UNIVERSITAS GUNADARMA
Belajar dari Data
Data direkam dari beberapa fenomena dunia nyata.
Apa yang mungkin ingin kita lakukan dengan data itu?
• Ramalan
• Apa yang bisa kita prediksi tentang fenomena ini?
• Deskripsi
• Bagaimana kita bisa menggambarkan / memahami fenomena ini dengan cara baru?
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 7 http://www.gunadarma.ac.id
Belajar dari Data
Bagaimana cara mengekstrak pengetahuan dari data untuk membantu manusia mengambil keputusan?
Bagaimana kita bisa mengotomatisasi keputusan dari data?
Bagaimana kita dapat menyesuaikan sistem secara dinamis untuk memungkinkan pengalaman pengguna yang lebih baik?
Write code to explicitly do the
above tasks
Write code to make the computer learn how to do the tasks
UNIVERSITAS GUNADARMA
Dataset Problem
PROGRAM STUDI INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 9 http://www.gunadarma.ac.id
Anjing dan Kain Pel
PROGRAM STUDI INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA
Chiuahua dan Kue Muffin?
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
0
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 11 http://www.gunadarma.ac.id
Background
Manusia telah lama
• memimpikan mesin yang dapat "berfikir", bahkan sejak zaman Yunani kuno, seperti Talos dalam mitos Yunani kuno.
• Talos digambarkan sebagai automaton (semacam robot) yang terbuat dari perunggu yang diciptakan untuk melindungi Eropa.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Background
Keingintahuan manusia terus berlanjut sampai komputer pertama kali ditemukan, para
insinyur dan ilmuan bertanya- tanya apakah komputer suatu
hari mampu "berfikir".
Rasa ingin tahu tersebut telah melahirkan salah satu bidang
ilmu komputer yang disebut kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence).
Kecerdasan buatan adalah studi tentang teori dan pengembangan sistem komputer agar mampu melakukan tugas-tugasyang dahulu hanya dapat dilakukan oleh manusia.
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 13 http://www.gunadarma.ac.id
PENGANTAR MACHINE LEARNING
01
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pendekatan Tradisional
PENGANTAR MACHINE LEARNING
01
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pendekatan Machine Learning
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 15 http://www.gunadarma.ac.id
KONSEP
MACHINE LEARNING
02
UNIVERSITAS GUNADARMA
Definisi dan Konsep Dasar
UNIVERSITAS GUNADARMA
1 Definisi
Machine Learning adalah kemampuan sistem
komputer untuk belajar dan meningkatkan kinerjanya dari pengalaman tanpa diprogram secara eksplisit.
2 Konsep Dasar
Algoritma, data, dan model
adalah komponen kunci dalam
machine learning. Tujuannya
adalah mengidentifikasi pola
dan membuat prediksi yang
akurat.
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 17 http://www.gunadarma.ac.id
Supervised Learning
Algoritma yang menggunakan data berlabel untuk belajar membuat prediksi, seperti
regresi dan klasifikasi.
Tujuannya adalah memberi label data baru dengan benar
01
UnSupervised Learning
Algoritma yang tidak membutuhkan data berlabel, seperti clustering dan pengurangan dimensi.
Tujuannya adalah untuk mengkategorikan pengamatan
02
Reinforcement Learning
Algoritma yang belajar melalui interaksi dengan
lingkungan dan pengambilan keputusan
yang mengoptimalkan penghargaan.
Tujuannya adalah untuk melakukan tindakan yang
lebih baik
03
Jenis Machine Learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
Supervised Learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 19 http://www.gunadarma.ac.id
Supervised Learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
1 Id entifikasi M asalah
Menetapkan tujuan dan memahami data yang tersedia.
2 Persiap an D ata
Membersihkan, mengekstraksi, dan memformat data untuk digunakan dalam model.
3 Pem b uatan M od el
Memilih algoritma yang sesuai dan melatih model
untuk membuat prediksi.
Supervised Learning Framework
UNIVERSITAS GUNADARMA
Alat Penggunaan Bahasa
Scikit-Learn Classification,
Regression, Clustering
Python Spark MLlib Classification,
Regression, Clustering
Scala, R, Java
Weka Classification,
Regression, Clustering
Java
Caffe Neural Networks C++, Python
TensorFlow Neural Networks Python
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 21 http://www.gunadarma.ac.id
Supervised Learning
Algoritma Machine Learning Data
Input
Data Ouput
Tersedia Tersedia
UNIVERSITAS GUNADARMA
Supervised Learning
• Tipe Tugas dari Supervised Learning adalah Klasifikasi
• Tugas khas lainnya adalah memprediksi nilai numerik target, seperti harga mobil, diberikan serangkaian fitur (jarak tempuh, usia, merek, dll.) Yang disebut prediktor. Tugas semacam ini disebut regresi. Untuk melatih sistem, Anda perlu memberikan banyak contoh mobil, termasuk prediktor dan labelnya (mis., Harga mereka).
PROGRAM STUDI INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 23 http://www.gunadarma.ac.id
Linear Regression
Decision Trees
Support Vector Machines
K-Nearest Neighbor
Neural Networks
01 02 03
04 05
UNIVERSITAS GUNADARMA
Algoritma Supervised Learning
Algoritma supervised machine learning
• 1. Clasification
1. Two Class Clasification
• Logistic Regression (Fast)
• Decision Tree (Fast)
• Decision jungle(Accurate)
• SVM (Accurate) (>100 features)
• Boosted Decision Tree (Fast - Large memory)
• Bayes point machine (Fast) 2. Multi Class Clasification
• Decision Tree (Fast)
• Logistic Regression (Fast)
• Random Forest (Accurate)
• Gradient Boosting Tree (Accurate)
• Naive Bayes (Big Data)
• Decision jungle(Accurate)
2. Regression
• Linear Regression (Fast)
• Decision Tree (Fast)
• Random Forest (Accurate)
• Gradient Boosting Tree (Accurate)
• Ordinal regression
• Bayesian linear regression
• Boosted Decision Tree (Fast - Large memory)
• SGD Regressor (<100K rows)
• Lasso/ ElasticNet (Few Features)
• RidgeRegression
• SVR(kernel=linear/ rbf)
• EnsembleRegressors 3. Anomaly Detection
• One Class SVM (support vector machine)
• PCA based Anomaly Detection
• Time Series Anomaly Detection UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 25 http://www.gunadarma.ac.id
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tahapan
Pengolahan Data
Supervised Learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 27 http://www.gunadarma.ac.id
Data Acquisition
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pembersihan Data
Data Acquisition
Data Cleaning
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 29 http://www.gunadarma.ac.id
Pembagian Data
Data Acquisition
Data Cleaning
Test
Train
UNIVERSITAS GUNADARMA
Training Data
Data Acquisition
Data Cleaning
Test
Train Train
Model
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 31 http://www.gunadarma.ac.id
Data Acquisition
Data Cleaning
Test
Train Train
Model
Evaluate Model
UNIVERSITAS GUNADARMA
Adjust Model Parameters
Data Acquisition
Data Cleaning
Test
Train Train
Model
Evaluate Model
Adjust Model Parameters
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 33 http://www.gunadarma.ac.id
Baru
Data
Acquisition
Data Cleaning
Test
Train Train
Model
Evaluate Model
Adjust Model Parameters
Deploy Model
UNIVERSITAS GUNADARMA
UnSupervised Learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 35 http://www.gunadarma.ac.id
Unsupervised Learning
Algoritma Machine Learning Data
Input
Data Ouput
Tersedia Tidak Tersedia
35
UNIVERSITAS GUNADARMA
Unsupervised Learning
• Tipe unsupervised learning adalah C luster
• Contohnya implementasi fraud pada kartu kredit
• Dapat dikombinasikan dengan algortima supervised
PROGRAM STUDI INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 37 http://www.gunadarma.ac.id
Data
Acquisition
Data
Cleaning Train Train
Model
Evaluate Model
Adjust Model Parameters
Deploy Model
UNIVERSITAS GUNADARMA
Menyederhanakan data dengan
mempertahankan informasi penting untuk analisis dan visualisasi.
Pengurangan Dimensi
Menemukan hubungan tersembunyi dalam data untuk menemukan wawasan baru.
Asosiasi
Mengelompokkan data ke dalam kelompok berdasarkan kemiripan tanpa menggunakan label.
Clustering
Mengidentifikasi pola data yang menyimpang dari kebiasaan untuk mendeteksi anomali.
Anomali Deteksi
Unsupervised Learning
0 1
0
2 0 0 3
4
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 39 http://www.gunadarma.ac.id
Algoritma UNsupervised machine learning
• Clustering
1. K-means Clustering 2. K-modes (Categorical
variables)
3. DBScan (predict the number of clusters automatically) 4. OPTICS (predict the number
of clusters automatically)
• Asociation
1. Apriori
• Dimension Reduction
1. PCA
2. Singular value decomposition
• Recommendation
1. Matchbox Recommender
• Computer Vision
1. OpenCV Library
• Text Analytic
1. Named Entity Recognition 2. Sentimental Analysis
UNIVERSITAS GUNADARMA
Reinforcement Learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 41 http://www.gunadarma.ac.id
PENGANTAR MACHINE LEARNING
01
UNIVERSITAS GUNADARMA
Manfaat Machine Learning
03
mengonversi potongan suara menjadi teks (misalnya Siri, Cortana, dan Alexa)
Pengenalan Ucapan
04
memberi label pada gambar dengan kategori yang sesuai (misalnya Google Photos)
Klasifikasi Gambar 01
mengubah huruf tertulis menjadi huruf digital
Pengenalan Tulisan Tangan
02
menerjemahkan bahasa lisan dan atau tulisan (misalnya Google Translate)
Terjemahan Bahasa
Aplikasi Machine Learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
05
memungkinkan mobil untuk melaju
Mengemudi Otonom
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 43 http://www.gunadarma.ac.id
• Untuk klasifikasi gambar, piksel adalah fitur
• Untuk pengenalan suara, nada dan volume sampel suara adalah fitur
• Untuk mobil otonom, data dari kamera, sensor jangkauan, dan GPS adalah fitur
• Waktu dalam sehari adalah fitur yang tidak relevan saat mengklasifikasikan gambar
• Waktu dalam sehari penting dalam mengklasifikasikan email karena SPAM sering terjadi pada malam hari
• Piksel (data RGB)
• Data kedalaman (sonar, laser rangefinder)
• Pergerakan (nilai encoder)
• Orientasi atau Akselerasi (Giroskop, Akselerometer, Kompas)
Fitur adalah pengamatan yang digunakan untuk membentuk prediksi
Mengekstraksi fitur yang relevan penting untuk membangun model
Jenis Fitur Umum dalam Robotika
01 02 03
Fitur pada Machine learning
UNIVERSITAS GUNADARMA
Diidentifika si dengan benar sebagai relevan
True Positive
Diidentifika si dengan benar sebagai tidak relevan
True Negative
Salah diberi label
sebagai relevan
False Positive
Salah diberi label
sebagai tidak relevan
False Negative
MENGUKUR KEBERHASILAN KLASIFIKASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 45 http://www.gunadarma.ac.id
UNIVERSITAS GUNADARMA
CONTOH: IDENTIFIKASI KUCING
Ramalan:
Gambar:
BENAR Positif
BENAR
Negatif PALSU Negatif
PALSU Positif
Precision, Recall, Dan Accuracy
Precision
Persentase label positif yang benar
Presisi = (# positif benar) / (# positif benar +
# positif salah)
Recall
Persentase contoh positif yang diberi label dengan benar
Recall = (# positif benar) / (# positif benar + # negatif salah)
Accuracy
Persentase label yang benar
Akurasi = (# positif benar + # negatif benar) / (# sampel)
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 47 http://www.gunadarma.ac.id
Data Latih
data yang digunakan untuk mempelajari model
Data Uji
data yang digunakan untuk menilai keakuratan model
Overfitting
Model bekerja dengan baik pada data pelatihan tetapi buruk pada data pengujian
01 02 03
Data Latih dan Uji
UNIVERSITAS GUNADARMA
BIAS DAN VARIANS
perbedaan yang diharapkan antara prediksi model dan kebenaran
Skenario model BIAS
• Bias tinggi: model membuat prediksi yang tidak akurat pada data pelatihan
• Varians tinggi: model tidak dapat digeneralisasi ke kumpulan data baru
• Bias rendah: model membuat
prediksi akurat pada data pelatihan
• Varians rendah: model digeneralisasi
ke kumpulan data baru
seberapa besar perbedaan model di antara set pelatihanVarians:
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 49 http://www.gunadarma.ac.id
KONSEP
JARINGAN SARAF TIRUAN (JST)
03
UNIVERSITAS GUNADARMA
Inspirasi Biologis
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 51 http://www.gunadarma.ac.id
Artificial neural network (Neural Network) adalah sebuah sistem untuk pemrosesan informasi dengan “meniru” cara kerja sistem saraf biologis
JARINGAN SARAF (NEURAL NETWORK)
UNIVERSITAS GUNADARMA
MENIRUKAN MODEL OTAK MANUSIA
UNIVERSITAS GUNADARMA
Otak Manusia JST
Soma Node
Dendrites Input/Masukan
Axon Output/Keluaran
Synapsis Weight/ Bobot
Milyaran Neuron Ratusan Neuron
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 53 http://www.gunadarma.ac.id
1. Bagaimana Seorang anak mengenali bis sekolah vs bis kota?
2. Bagaimana otak kita bekerja memahami hal tersebut tanpa harus mengingat dan belajar setiap hari (secara otomatis)?
➢Tubuh kita terdiri dari jaringan syaraf biologi yang saling terkoneksi
➢Dalam jaringan syaraf ini terdiri dari milyaran neuron yang saling terhubung
➢Neuron menunjukkan struktur graph ILUSTRASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Teori graph dengan JST
▪ Graph terdiri dari sejumlah nodes dan koneksi / edge saling koneksi
▪ Setiap koneksi membawa signal dari satu nore ke node lainnya dengan ada level bobot / weight
▪ Bobot mengidentifikasikan
perpanjangan sinyal kuat atau tidak
▪ Sinyal ini ada yang + dan –
▪ Sinyal cukup penting untuk hasil akhir, misal: untuk klasifikasi pengenalan
objek
▪ Koneksi bobot ini yg akan dimanipulasi menggunakan algoritma
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 55 http://www.gunadarma.ac.id
PENGGUNAAN NEURAL NETWORK
• Pemrosesan Sinyal
• Sistem kendali
• Pengenalan Pola
• Kedokteran
• Sintesa dan
Pengenalan suara
• Bisnis
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pemrosesan sinyal
• Menghapus
gangguan suara
• Menghapus gema suara
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 57 http://www.gunadarma.ac.id
Sistem kendali
Kendali robot
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pengenalan Pola
Pengenalan Huruf Pengenalan gambar
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 59 http://www.gunadarma.ac.id
Kedokteran
• Diagnosa Penyakit
UNIVERSITAS GUNADARMA
Sintesa dan Pengenalan suara
• Sintesa suara
• Pengenalan suara
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 61 http://www.gunadarma.ac.id
Bisnis
• Prediksi
harga saham
• Prediksi kegagalan bisnis
UNIVERSITAS GUNADARMA
ARSITEKTUR JARINGAN SARAF
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 63 http://www.gunadarma.ac.id
FUNGSI AKTIVASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
– Fungsi Aktivasi diterapkan pada input di setiap neuron
– Fungsi aktivasi yang umum adalah Sigmoid
Instance
direpresentasikan dalam pasangan attribute-value yang banyak
Target output bisa bernilai diskrit, real, atau vector
(diskrit/real)
Penggunaan
representasi simbolik, misalnya decision tree
Data training bisa mengandung error
Tidak ada batasan waktu pelatihan
Dibutuhkannya evaluasi yang cepat terhadap proses pembelajaran
Karakteristik Problem Jaringan Saraf
Neural network bisa menyelesaikan problem yang mempunyai karakteristik :
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tidak mementingkan kemampuan manusia untuk mengerti
proses pembelajaran
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 65 http://www.gunadarma.ac.id
INFERENSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
0.5
0.9
-0.3
H1
H2
H3
O1
O2
H1 Weights = (1.0, -2.0, 2.0)
H2 Weights = (2.0, 1.0, -4.0)
H3 Weights = (1.0, -1.0, 0.0)
O1 Weights = (-3.0, 1.0, -3.0)
O2 Weights = (0.0, 1.0, 2.0)
INFERENSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
0.5
0.9
-0.3
.13
.96
.40
O1
O2
H1 Weights = (1.0, -2.0, 2.0) H2 Weights = (2.0, 1.0, -4.0) H3 Weights = (1.0, -1.0, 0.0) O1 Weights = (-3.0, 1.0, -3.0) O2 Weights = (0.0, 1.0, 2.0)
H1 = S(0.5 * 1.0 + 0.9 * -2.0 + -0.3 * 2.0) = S(-1.9) = .13
H2 = S(0.5 * 2.0 + 0.9 * 1.0 + -0.3 * -4.0) = S(3.1) = .96
H3 = S(0.5 * 1.0 + 0.9 * -1.0 + -0.3 * 0.0) = S(-0.4) = .40
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 67 http://www.gunadarma.ac.id
INFERENSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
H1 Weights = (1.0, -2.0, 2.0) H2 Weights = (2.0, 1.0, -4.0) H3 Weights = (1.0, -1.0, 0.0) O1 Weights = (-3.0, 1.0, -3.0) O2 Weights = (0.0, 1.0, 2.0)
O1 = S(.13 * -3.0 + .96 * 1.0 + .40 * -3.0) = S(-.63) = .35 O1 = S(.13 * 0.0 + .96 * 1.0 + .40 * 2.0) = S(1.76) = .85 0.5
0.9
-0.3
.13
.96
.40
.35
.85
FORMULASI MATRIX
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 69 http://www.gunadarma.ac.id
PELATIHAN JARINGAN SARAF
• Melakukan inferensi pada set pelatihan
• Hitung kesalahan antara prediksi dan label aktual dari set pelatihan
• Tentukan kontribusi setiap Neuron terhadap kesalahan
• Ubah bobot Jaringan Saraf untuk meminimalkan kesalahan
Prosedur Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan UNIVERSITAS GUNADARMA
Kontribusi kesalahan dihitung menggunakan Backpropagation Minimalisasi kesalahan dicapai dengan Gradient Descent
Backpropagation
– Masalah: Bobot mana yang harus diperbarui dan berapa banyak?
Wawasan: Gunakan turunan kesalahan sehubungan dengan bobot untuk menetapkan “kesalahan”
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 71 http://www.gunadarma.ac.id
Contoh Backpropagation
UNIVERSITAS GUNADARMA
Gradient Descent
– Gradient Descent meminimalkan kesalahan jaringan saraf
Pada setiap langkah waktu kesalahan jaringan dihitung pada data pelatihan Kemudian bobot dimodifikasi untuk mengurangi kesalahan
–Gradient Descent berakhir ketika Kesalahannya cukup kecil
Jumlah langkah waktu maksimum telah terlampaui
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 73 http://www.gunadarma.ac.id
JARINGAN SARAF KONVOLUSIONAL
UNIVERSITAS GUNADARMA
JARINGAN SARAF KONVOLUSIONAL
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 75 http://www.gunadarma.ac.id
MAX POOLING
UNIVERSITAS GUNADARMA
1 0 2 2
1 3 0 1
3 1 4 1
2 0 2 1
3 2
3 4
2x2 Max
Pooling
JARINGAN SARAF DALAM MACHINE LEARNING
04
UNIVERSITAS GUNADARMA
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 77 http://www.gunadarma.ac.id Jaringan saraf
dapat beradaptasi dan belajar dari data,
memungkinkan penyelesaian masalah yang kompleks.
Kemampuan Adatif
Jaringan saraf dapat mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan pola dalam data, berguna untuk tugas-tugas seperti pengenalan gambar.
Pengenalan Pola
Jaringan saraf dapat membuat prediksi dan pemodelan dengan akurasi yang tinggi, berguna untuk beragam aplikasi seperti peramalan
Prediksi dan Pemodelan
PENTINGNYA JARINGAN SARAF DALAM ML
UNIVERSITAS GUNADARMA
CARA KERJA JARINGAN SARAF DALAM ML
UNIVERSITAS GUNADARMA
Input 1
Data input dimasukkan ke dalam jaringan saraf.
2 Pemrosesan
Data tersebut diproses
melalui berbagai lapisan jaringan yang terdiri dari neuron-neuron.
Pembelajaran 3
Jaringan saraf belajar dari data dengan menyesuaikan bobot
koneksi antar neuron.
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 79 http://www.gunadarma.ac.id
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF DALAM ML
UNIVERSITAS GUNADARMA
1 Akurasi yang Tinggi
Jaringan saraf dapat mencapai tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam berbagai tugas pembelajaran mesin.
2 Kemampuan
Generalisasi
Jaringan saraf dapat belajar dan mengenali pola-pola dari data baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
3 Efisiensi Komputasi
Dengan kemajuan teknologi, jaringan saraf dapat
diimplementasikan secara efisien pada perangkat keras modern.
4 Fleksibilitas
Jaringan saraf dapat diterapkan pada berbagai jenis masalah pembelajaran mesin, dari klasifikasi hingga prediksi.
• Carilah beberapa referensi terkait tentang penerapan ML dan JST sesuai tren saat ini
• Presentasikan hasil diskusi dengan kelompok pada pertemuan ke 2
Tugas kelompok
1 kelompk 5 mahasiswa/i
GUNADARMA UNTUK INDONESIA 81 http://www.gunadarma.ac.id
TERIMA KASIH
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tim Penyusun:
1. Dr. Winda Widya Ariestya 2. Dr. Reza Chandra
3. Wisnu Sukma Maulana