• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) MURNI MANDIRI JAYA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) MURNI MANDIRI JAYA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Salah satu koperasi yang memiliki unit usaha simpan pinjam adalah Koperasi Multi Usaha (KSU) Murni Mandiri Jaya. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti bagaimana sebenarnya pengendalian intern terhadap pinjaman pada Koperasi Serba Usaha (KSU) Murni Mandiri Jaya untuk menyalurkan kredit sehingga pemberian kredit yang diberikan oleh koperasi dikatakan efisien dapat dilakukan. Inilah penulis yang tertarik untuk menyusun disertasi yang berjudul: Pengendalian Intern Pemberian Kredit di Koperasi Serba Usaha (KSU) Murni Mandiri Jaya.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana pelaksanaan pengendalian intern atas pemberian kredit koperasi multi usaha (KSU) Murni Mandiri Jaya?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian internal yang diterapkan Koperasi Multi Usaha (KSU) Murni Mandiri Jaya terhadap penyaluran kredit tahun 2022. Koperasi Multi Usaha (KSU) adalah koperasi yang memiliki lebih dari satu cabang, menurut Rudianto. ”.

Koperasi multi usaha adalah koperasi yang kegiatan usahanya dalam berbagai aspek ekonomi seperti produksi, konsumsi, kredit dan jasa. Koperasi multi-usaha (MCU) menawarkan dan melayani penyaluran pinjaman kepada anggota dan orang yang membutuhkan. 2) Penyediaan dan pendistribusian sarana produksi dan kebutuhan sehari-hari. Selain bidang di atas, Multi Business Cooperative (MCU) juga menawarkan barang atau jasa yang diproduksi dan dikelola oleh Multi Business Cooperative (MCU) itu sendiri hingga tahap pemasaran kepada masyarakat.

Unsur-unsur Kredit

Kredit harus dilandasi dengan kepercayaan, artinya bank akan memberikan kredit kepada nasabah apabila yakin bahwa nasabah akan mengembalikan pinjaman yang diterima sesuai dengan syarat-syarat yang telah disepakati kedua belah pihak. Pembayaran; karena persetujuan kredit bank tertentu yang mengharapkan keuntungan tertentu. Manfaat pemberian kredit atau jasa inilah yang disebut bunga bagi bank-bank besar konvensional.

Kompensasi berupa bunga, provisi dan komisi, serta biaya administrasi pinjaman menjadi prioritas utama bank, sedangkan untuk bank berdasarkan prinsip syariah, remunerasi ditentukan dengan bagi hasil.

Jenis-jenis Kredit

Kredit ditinjau dari segi materi yang dialihkan haknya

Kredit ditinjau dari cara penguangannya (tunai atau non tunai) 4. Kredit menurut jangka waktunya

Kredit menurut cara penarikan dan pembayarannya kembali

Kredit menurut sector ekonominya

Kredit dilihat dari segi alat pembuktiannya

Kredit menurut organisasi pemberianya

Kredit dilihat dari segi alat pembuktuannya

Kredit menurut sumber dananya

Kredit menurut Negara pemberinya

Kredit menurut kualitas atau kolektibilitasnya

Kredit menurut status subyek hokum debiturnya

Kredit yang pemberinya melebihi satu bank

Kredit menurut ukuran besar kecilnya debitur”. 12

Dilihat dari segi tujuan kredit; kredit jenis ini dilihat dari tujuan pemakaian suatu kredit, apakah bertujuan untuk diusahakan

Dilihat dari segi jangka waktu; artinya lamanya masa pemberian kredit mulai dari pertama kali diberikan sampai masa

Dilihat dari segi jaminan; setiap pemberian suatu fasilitas kredit harus dilindungi dengansuatu baran atau surat-surat berharga

Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Saat memberikan kredit, perusahaan leasing harus yakin bahwa setiap kredit yang diberikan akan dilunasi. Keyakinan ini diperoleh dari hasil penilaian atau analisa kredit yang dilakukan oleh perusahaan leasing yang menggunakan berbagai prinsip untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabahnya. Jaminan yang diberikan nasabah kepada perusahaan leasing hanya untuk melindungi kemungkinan kredit bermasalah, dapat dikatakan jaminan berfungsi sebagai tindakan pencegahan sebagai implementasi dari prinsip kehati-hatian.

Ada beberapa prinsip pemeringkatan kredit yang sering diterapkan pada setiap bank yaitu dengan menggunakan prinsip 5c dan 7p. Keyakinan bahwa seseorang dapat benar-benar mempercayai tabiat atau watak orang yang diberi kredit. Hal ini tercermin dari latar belakang pelanggan, baik latar belakang pekerjaan maupun karakter pribadi, seperti lifestyle atau gaya hidup, hubungan keluarga, hobi dan status sosial.

Capacity

Capital

Collateral

Condition

Prosedur Pemberian Kredit

Sebelum debitur memperoleh kredit, debitur terlebih dahulu harus memenuhi beberapa prosedur yang telah dibuat atau ditetapkan. Prosedur kredit meliputi syarat dan ketentuan atau yang harus dilakukan sejak nasabah mengajukan permohonan kredit sampai dengan kredit dilunasi oleh nasabah. Tujuan utama prosedur pemberian kredit menurut Veithzal Rivai, et al. a) “Memberikan ketegasan atau tugas bagi seorang sccount.. officer sehingga akan lebih memperjelas wewenang dan tanggung jawab dari accounting officer;.

Prosedur ini terpakai kepada pemohon kredit baharu, lanjutan atau tambahan yang biasanya digunakan untuk sebarang jenis kredit, kedua-dua modal kerja dan kredit pelaburan. Semua permohonan kredit mesti diserahkan kepada bank secara bertulis, tanpa mengira jumlah kredit yang diminta. Ini terpakai kepada permohonan baharu, permohonan untuk kredit tambahan, permohonan lanjutan tempoh sah kredit, serta untuk

Pengajuan kredit merupakan syarat penting untuk pemberian kredit dan harus dipertimbangkan secara matang oleh petugas akuntansi. Untuk mempercepat dan mempermudah peninjauan permintaan nasabah, sebaiknya dicantumkan informasi yang lengkap dalam surat permohonan kredit, seperti informasi mengenai keuangan, agunan, jumlah kredit yang dibutuhkan, tujuan, jangka waktu dan lain sebagainya. Penolakan harus segera dan dengan bijaksana dikomunikasikan kepada pelanggan secara tertulis dan masalah aplikasi ini akan dianggap selesai.

Pengajuan proposal Untuk mendapatkan fasilitas kredit dari bank, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemohon kredit adalah mengajukan permohonan kredit secara tertulis dalam proposal. Apakah untuk menambah pendapatan penjualan atau menambah kapasitas produksi atau untuk mendirikan pabrik baru (ekspansi) dan keperluan lainnya. Begitu juga yang perlu diperhatikan adalah penggunaan kredit, baik untuk modal kerja maupun investasi.

Cara pelunasan kredit oleh pemohon berarti perlu dijelaskan secara rinci cara nasabah melunasi kreditnya, baik dari hasil penjualan maupun melalui cara lain. Penilaian jaminan kredit harus teliti agar tidak menimbulkan sengketa, pemalsuan, dan sebagainya, biasanya setiap jaminan dikaitkan dengan suatu asuransi tertentu.

Akta Pendirian Perusahaan

Bukti diri (KTP)para pengurus dan pemohon kredit 3) TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir

Fotokopi sertifikat yang dijadikan jaminan 7) Daftar penghasilan bagi perseorangan

Kartu Keluarga (KK) bagi perseorangan

Penyelidikan berkas pinjaman; tujuannya adalah mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan

Penilaian kelayakan kredit, dapat dilakukan dengan menggunakan 5c atau 7p, namun untuk kredit yang lebih besar jumlahnya perlu

Akta notaris

KTP (Kartu Tanda Penduduk) 3. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

IMB (Izin Mensdrikan Bangunan) 6. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Sertifikat-setifikat yang dimiliki baik sertifikat tanah atau surat-surat berharga

Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) 9. Dan lain-lain

Wawancara pertama; tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan cara berhadapan langsugn dengan calon

Peninjau ke lokasi; tujuan adalah untuk mendapatkan keyaknan apakah berkas-berkas tersebut dan lengkap seperti yang bank

Keputusan kredit; menentukan apakah kredit layak untuk diberikan atau ditolak, jika layak, maka dipersiapkan

Teori Pengendalian Intern

  • Pengertian Pengendalian Intern
  • Tujuan Pengendalian Intern

Pengendalian internal adalah serangkaian tindakan yang meresap dan menjadi bagian integral, bukan hanya tambahan, infrastruktur entitas. Pengendalian intern tidak hanya berupa pedoman dan bentuk-bentuk kebijakan, tetapi dilakukan oleh orang-orang dari setiap tingkatan organisasi yang meliputi dewan komisaris, manajemen dan personel lainnya. Pengendalian internal dapat diharapkan untuk memberikan jaminan yang wajar, bukan jaminan mutlak, kepada manajemen dan dewan direksi entitas.

Keterbatasan yang melekat pada semua sistem pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam mencapai tujuan pengendalian internal tidak dapat memberikan jaminan mutlak.

Menjaga asset organisasi

Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen 21

Unsur-unsur Pengendalian Intern Menurut Mulyadi

Setiap aktivitas dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsional yang memiliki wewenang untuk melakukan aktivitas tersebut. Sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang memadai atas aset, kewajiban, pendapatan, dan beban. Di dalam organisasi, setiap transaksi hanya ada pada otoritas pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui transaksi tersebut.

Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat suatu sistem yang mengatur pembagian kewenangan atas pelaksanaan setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin bahwa data yang tercatat dalam formulir catatan akuntansi memiliki tingkat akurasi dan keandalan yang tinggi. Oleh karena itu, sistem otorisasi akan menjamin produksi dokumen akuntansi yang andal, sehingga menjadi input yang andal untuk proses akuntansi.

Selain itu, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan tentang aset, kewajiban, pendapatan, dan pengeluaran organisasi.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi

Karyawan yang mutu sesuai dengan tanggung jawabnya

Komponen Pengendalian Intern

Pengendalian Intern Pemberian Kredit

  • Pengertian Pengendalian Intern Pemberian Kredit
  • Tujuan Pengendalian Intern Pemberian Kredit

Kredit macet bagi koperasi merupakan masalah yang harus dihindari karena terjadinya kredit macet berarti akan menjadi masalah kerugian bagi koperasi. Salah satu cara untuk menghindari kredit macet adalah dengan melakukan pemeriksaan internal terhadap peminjaman kepada koperasi. Menurut Malayu S.P.Hasibuan, “Pengendalian kredit secara internal adalah upaya agar kredit macet, kredit yang diberikan tetap lancar, produktif dan tidak macet.”

Mengevaluasi apakah prosedur peyaluran kredit yang dilakukan telah baik masih perlu disempurnakan

Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analisis kredit dan mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang kembali

Mengetahui posisi persentase collectability credit yang disalurkan bank

Meningkatkan moral dan tanggung jawab karyawan analisis kredit bank”. 25

Pengendalian Internal Pemberian Kredit yang Efektif

Apabila proses persetujuan kredit terpenuhi maka pelaksanaan pengendalian intern atas pemberian kredit di koperasi sangat baik. Pengendalian intern yang efektif tidak dimaksudkan untuk menghilangkan semua kemungkinan risiko dan kredit macet yang dapat terjadi dalam kredit, tetapi pengendalian intern yang efektif akan dapat mengurangi atau meminimalkan risiko dan mencegah terjadinya kredit macet lebih awal, yang dapat diatasi segera setelah aplikasi kredit dilaksanakan. Dalam ketentuan prosedur perkreditan yang efektif, beberapa hal penting yang harus diperhatikan, sesuai dengan Standard Operating Procedure kerjasama terkait dengan prosedur perkreditan, yaitu:

Anggota

Lakukan analisis kredit pada data ekonomi anggota dan masukkan hasilnya ke dalam formulir nota kredit. Dapatkan hasil analisis hukum dan jaminan dari staf hukum dan pajak, gabungkan hasil analisis ini ke dalam formulir memo proposal pinjaman. Nota proposal pinjaman merupakan proposal analisis pinjaman yang lengkap, karena merangkum semua aspek evaluasi pinjaman dari aspek ekonomi, hukum dan jaminan.

Staf Hukum dan Dokumentasi

Staf Taksasi Jaminan

Komite pinjaman

Staf Hukum dan Dokumentasi

  • Objek Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data Penelitian
  • Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Pengendalian internal atas pemberian kredit harus benar-benar dilaksanakan untuk mencegah risiko kredit yang timbul pada nasabah. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan perkreditan yang baik yaitu berupa peraturan tata cara perkreditan yang mengandung unsur atau komponen pengendalian intern atas pemberian kredit, agar dana tersedia dari debitur dan dapat ditagih pada waktunya sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak debitur. kooperatif. Tujuan dari penelitian ini adalah Pengendalian Internal Pemberian Kredit pada Koperasi Murni Mandiri Jaya yang beralamat di Jalan Besar Delitua Gg Nagio I Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Data kualitatif adalah data yang terdiri dari bukan angka atau deskriptor berupa kata atau kalimat. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya (tidak melalui perantara). Menurut Husein Umar : “Data primer adalah data yang dapat diperoleh dari sumber pertama baik dari perseorangan atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasanya dilakukan dengan penelitian”. 27. Data yang diperoleh. dari hasil wawancara terkait penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberian kredit pada koperasi Murni Mandiri Jaya.

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui media perantara (diperoleh dan dicatat melalui orang lain). Menurut Iqbal Hasan : “Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang ada”. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui catatan dan dokumen resmi perusahaan, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produk yang ditawarkan perusahaan, tata cara pemberian kredit, formulir yang digunakan dalam pemberian kredit, data mengenai jumlah pinjaman yang diberikan dan data piutang tak tertagih (data kredit). macet) di koperasi Murni Mandiri Jaya.

Hikmat, “Dokumentasi adalah memperoleh data yang diperlukan melalui data yang tersedia.”29 Dokumentasi adalah rekaman peristiwa yang telah terjadi. Wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi adalah metode wawancara langsung dengan bagian akuntansi, kasir dan bagian audit intern yang memberikan informasi lebih dalam mengenai pengendalian intern peminjaman yang diterapkan di Koperasi Murni Mandiri Jaya. Dalam menganalisis suatu masalah dapat diterapkan berbagai metode analisis yang disesuaikan dengan keadaan dan bentuk data yang diperoleh dari Koperasi Murni Mandiri Jaya, dengan menggunakan metode sebagai berikut.

Metode deskriptif adalah metode analitik yang digunakan untuk mengumpulkan, mengatur, dan mengklasifikasikan data.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “TANGGUNG JAWAB KOPERASI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA (Studi Yuridis pada Produk Simpan Pinjam Koperasi Serba Usaha Maju Jaya

1 (2015:1) “Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstrukur dari posisi keuangan suatu entitas”. Jika mengacu pada Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah