Copyright © 2022 Yesaya Twin Situmorang, Page 2092 JURIKOM is licensed under a Creative Commons Attributuin 4.0 International License
Sistem Pengendalian Persediaan Perlengkapan Perorangan Lapangan Menggunakan Metode Economic Order Quantity dan Reorder Point
Yesaya Twin Situmorang*, Wirta Agustin2, M. Khairul Anam3,*, Rini Yanti1, Mardainis2, Rahmaddeni1
1Teknik Informatika, STMIK Amik Riau, Pekanbaru, Indonesia
2Sistem Informasi, STMIK Amik Riau, Pekanbaru, Indonesia
3Teknologi Informasi, STMIK Amik Riau, Pekanbaru, Indonesia
Email: 1[email protected], 2[email protected], 3,*[email protected], 4[email protected],
5[email protected], 6[email protected] Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 16-11-2022; Accepted 27-12-2022; Published 30-12-2022
Abstrak
Persediaan bagi suatu perusahaan merupakan unsur yang sangat penting demi menjaga kelancaran kegiatan perusahaan, Dengan sistem pengendalian yang tepat akan membantu perusahaan untuk meminimalisir kelebihan stock maupun kekurangn stock. PT. Adonara Bakti Bangsa adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Pengamanan dengan menyediakan security untuk perusahaan yang membutuhkan jasanya yang tersebar dibeberapa tempat yang berbeda di Wilayah Sumatera. PT. Adonara Bakti Bangsa selaku manajemen wajib menyediakan perlengkapan perorangan lapangan untuk seluruh security. Masalah yang terjadi pada PT. ABB berupa penumpukan barang berlebih untuk beberapa item akibat tidak habis di distribusikan dan juga sering terdapat beberapa item yang sering mengalami kekosongan persediaan. Sistem yang ada saat ini masih menggunakan metode konvensional, yaitu mencatat barang masuk dan barang keluar melalui form serah terima di kertas, sehingga tidak termonitor berapa lagi stock yang tersedia dan berapa yang harus di pesan Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibutuhkan pembuatan Sistem Pengendalian menggunakan metode Economic Order Quantity untuk mendapatkan jumlah yang paling optimal untuk setiap kali pemesanan dan menggunakan metode Re-Order Point untuk menentukan kapan pemesanan tersebut dilakukan. Dengan adanya Sistem ini diharapakan dapat membantu Manajemen PT. Adonara Bakti Bangsa untuk melakukan penghematan cost melalui pemesanan yang optimal dan membantu dalam mengetahui kapan dilakukan pemesanan ulang kembali.
Kata Kunci: EOQ; ROP; Safety Stock; Sistem Pengadaan, PT. ABB Abstract
Inventory for a company is a very important element in order to maintain the smooth running of the company's activities. With the right control system, it will help the company to minimize excess stock and lack of stock. PT. Adonara Bakti Bangsa is a company engaged in Security Services by providing security for companies that need their services spread across several different places in the Sumatra Region. PT. Adonara Bakti Bangsa as management is required to provide individual field equipment for all security. The problem that occurred at PT. ABB is in the form of a buildup of excess goods for several items due to not being completely distributed and also often having several items that often experience vacancies in inventory. The current system still uses conventional methods, namely recording incoming goods and outgoing goods through the handover form on paper, so it is not monitored how much stock is available and how much must be ordered. To overcome this problem, it is necessary to create a Control System using the Economic method. Order Quantity to get the most optimal quantity for each order and use the Re-Order Point method to determine when the order is made. With this system, it is hoped that it can help the management of PT. Adonara Bakti Bangsa to make cost savings through optimal ordering and help in knowing when to reorder.
Keywords: EOQ; ROP; Safety Stock; Procurement System; PT. ABB
1. PENDAHULUAN
Persediaan atau juga dikenal dengan stok merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang yang masih dalam pengerjaan yang menunggu penggunaannya dalan suatu proses tertentu [1]. Dalam suatu perusahaan baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, persediaan memegang peran penting dalam operasi bisnis [2]. Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan kemudian akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari suati peralatan atau mesin [3].
Persediaan bagi suatu perusahaan merupakan unsur yang sangat penting demi menjaga kelancaran kegiatan perusahaan [4]. Didalam persediaan terdapat masalah umum yaitu kelebihan persediaan, kekurangan persediaan, biaya penyimpanan, biaya pemesanan. Jika persediaan melebihi kebutuhan, maka akan menimbulkan persediaan overload dan biaya penyimpanan, dan jika persediaan disimpan digudang terlalu lama maka akan mengakibatkan kerusakan yang menimbulkan baik itu biaya perawatan maupun biaya resiko kerusakan barang. Sedangkan jika jumlah persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan kerugian yaitu terganggunya proses distribusi, produksi, dan kegiatan penunjang kelancaran perusahaan [5].
PT. ADONARA BAKTI BANGSA memiliki singkatan PT. ABB, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa pengamanan untuk perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa pengamanan. Selaku penyedia jasa pengamanan, PT. ABB harus memberikan perlengkapan kepada para pekerja satpam/security yaitu Kaporlap atau biasa di kenal dengan “perlengkapan perorangan lapangan” secara lengkap dan pembelian perlengkapan yang di butuhkan di lakukan langsung oleh kantor pusat PT. ABB di jakarta.
Masalah yang terjadi pada PT. ABB berupa penumpukan barang berlebih untuk beberapa item akibat tidak habis di distribusikan dan juga sering terdapat beberapa item yang sering mengalami kekosongan persediaan. Pada saat pengadaan kaporlap, jenis barang yang berlebih juga di beli atau di lakukan pengadaan, dengan demikian barang lama semakin menumpuk dan yang di distribusikan juga barang baru bukan barang yang lama, hal ini di karenakan kurang termonitornya berapa jumlah persediaan yang lama dan berapa jumlah kebutuhan. Tidak ada penggunaan Safety Stock, demand yang pasti untuk menjaga tidak berlebihnya jumlah pemesanan barang. Bila inventory berlebih maka beban yang harus ditanggung meliputi biaya penyimpanan di gudang, risiko kerusakan barang lama (out of date), dan risiko kerusakakan barang lama yang tersimpan di Gudang [6].
Dalam mengatasi permasalahan yang sudah di jelaskan diatas, maka dibutuhkan sistem pengendalian persediaan perlengkapan perorangan lapangan di PT. Adonara Bakti Bangsa. sehingga bagian logistik bisa melakukan pengendalian persediaan barang berdasarkan Safety Stock, Reorder Point, order quantity dengan memperhatikan parameter demand dan leadtime. Sistem yang di bangun ini menggunakan dua metode yaitu Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) untuk mengendalikan sistem pengendalian persediaan perlengkapan perorangan lapangan PT. ABB cabang riau. Dengan Economic Order Quantity dapat diketahui jumlah pembelian paling ekonomis untuk setiap kali pembelian atau pengadaan barang, dan Reorder Point digunakan untuk menghitung kapan perusahaan melakukan pemesanan barang kembali [7].
Beberapa peneliti telah membahas tentang penggunaan Metode Reoder Point dan Metode Economic Order Quantity, beberapa diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh [8] membahas tentang penerapan metode Economic Order Quantity dan Reoder Point dalam meningkatkan efisiensi persediaan obat regular di instalasi farmasi rumah sakit.
Penelitian yang selaras juga dilakukan oleh
[9]
membahas tentang penerapan metode EOQ dan ROP untuk pengembangan sistem inventory bengkel MJM berbasis web. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh [10] membahas tentang anaslisis efisiensi biaya persediaan menggunakan metode EOQ (Econimic Order Quantity) pada PT. XYZ.Berdasarkan beberapa penelitian diatas, sistem yang di pakai masih menggunakan sistem berbasis web yang menurut penulis kurang optimal karena sistem harus di akses melalui browser dan belum memiliki notifikasi baik dari halaman web, email dan lainnya. Sehingga kurang membantu bagian pengelola persediaan untuk mendapatkan rimender/peringatan untuk melakukan pemesanan kembali dari item/barang yang sudah mencapai Safety Stock. Dengan adanya kekurangan atau kelemahan dari sistem yang ada dari penelitian-penelitian sebelumnya, maka penulis memberikan solusi dengan membangun sistem berbasis mobile/android yang menggunakan dua metode yaitu meotde Reorder Point dan Economic Order Quantity, yang mampu memberikan notifikasi melalui aplikasi, melakukan perhitungan waktu pemesanan kembali (Reorder Point) dan dan melakukan analisis pemesanan barang yang ekonomis dengan metode Economic Order Quantity melalui aplikasi android. Berdasarkan solusi tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam penelitian ilmiah ini dengan judul “Sistem Pengendalian Persediaan Perlengkapan Perorangan Lapangan Menggunakan Metode Reorder Point dan Economic Order Quantity”. Sistem yang dibangun berbasis mobile dan didukung dengan sistem berbasis web sebagai administrator, harapkan dapat membantu untuk mengetahui kapan dilakukannya pemesanan barang kembali melalui notifikasi, juga dapat membantu mengetahui pemesanan yang paling ekonimis.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini memerlukan beberapa data dan informasi yang bersifat objektif untuk digunakan sebagai dasar dan acuan dalam penelitian. Dari beberapa data dan informasi yang didapat diharapkan dapat di gunakan dalam penelitian untuk mengasilkan penelitian yang berkualitas. Didalam penelitian diperlukan sebuah metode penelitian yang menjadi acuan untuk keberlangsungan proses penelitian dari awal hingga selesainya penelitian [11]. Proses dalam melakukan penelitian ini di gambarkan dalam sebuah bagan alir metode penelitian pada gambar 1.
Copyright © 2022 Yesaya Twin Situmorang, Page 2094 JURIKOM is licensed under a Creative Commons Attributuin 4.0 International License
Gambar 1. Alur Penelitian 2.1 Literatur Review
Literatur review dalam penelitian ini merujuk pada 10 artikel terkait dengan persediaan dan penerapan metode Economic Order Quantity dan Reorder Point.
2.2 Menentukan Topik Penelitian
Topik penelitian pada penelitian ini adalah pengendalian persediaan.
2.3 Penentuan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah sistem pengendalian persediaan perlengkapan perorangan lapangan pada PT.
Adonara Bakti Bangsa. Mulai dari pengendalian Safety Stock, demand, lead time dan kontrol dalam mengelola pengadaan barang baik barang masuk dan barang keluar yang mana akan menentukan pemesanan barang kembali dan pengadaan barang untuk menjaga over stock dan buffer stock agar selalu dalam zona aman.
2.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara:
a. Melakukan pengamatan langsung di PT. Adonara Bakti Bangsa untuk melihat persediaan perlengkapan perorangan lapangan dan sistem persediaan yang ada saat ini masih menggunakan cara manual.
b. Mengumpulkan sampel-sampel atau data persediaan barang, data pengadaan barang, dan transaksi dalam pendistribusian barang dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 dalam bentuk hard copy dan soft file (excel) dari bagian logistik di PT. Adonara Bakti Bangsa
c. Mencari bahan-bahan, informasi, referensi yang mendukung dalam pendefinisian yang terkait dengan penelitian guna untuk menjadikan penelitian ini berkualitas. Bahan-bahan yang didapatkan berumber dari jurnal-jurnal, skripsi, dan sumber-sumber terkait lainnya. Dengan melakukan studi Pustaka ini bisa didapatkan referensi untuk penerapan metode EOQ dan ROP didalam sistem android yang akan menjadi implementasi penelitian.
2.5 Analisa Data
Berdasarkan pengumpulan data, dilakukan analisa data dengan cara mempelajari dan memahami data-data yang ada.
Hasil analisis data kendala yang sering terjadi dimana sering terjadi persediaan kosong pada item tertentu ketika barang di perlukan karena sistem saat ini tidak di lengkapi dengan pengingat untuk melakukan pemesanan apabila Safety Stock sudah di bawah minimum. Kendala yang sering terjadi juga yaitu barang yang di pesan melebihi kebutuhan yang di perlukan, karena dan terjadi penumpukan barang berlebih karena sistem saat ini tidak di lengkapi fitur Economic Order Quantity, sehingga barang yang di beli melebihi keperluan yang seharusnya.
2.6 Pemilihan Metode
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) metode untuk penyelesaian masalah, yaitu:
2.6.1 Penerapan Economic Order Quantity
Pada penelitian ini akan melakukan proses penerapan Economic Order Quantity (EOQ). Menurut [12] Perencanaan metode EOQ dalam suatu perusahaaan akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stocksehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisisensi persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Berikut ini adalah proses langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis dalam penerapan Economic Order Quantity di PT. Adonara Bakti Bangsa :
Gambar 2. Tahapan EOQ [10]
a. Menyiapkan data kebutuhan kaporlap di PT. Adonara Bakti Bangsa selama 3 tahun terakhir, yaitu tahun 2018, 2019, da tahun 2020. Menyiapkan data berat barang, biaya ongkos pengiriman 3 tahun terakhir dan beban biaya yang di perlukan untuk penyimpanan barang-barang kaporlap.
b. Melakukan perhitungan biaya pemesanan kaporlap untuk tahun 2018, 2019, dan 2020.
c. Biaya penyimpanan untuk setiap unit barang dalam satu periode untuk mendapatkan biaya simpan per unit dari tahun 2018, 2019, dan 2020.
d. Melakukan perhitungan kebijakan perusahaan berdasarkan kebutuhan koperlap pertahun, frekuensi dan jumlah pesanan rata-rata dalam satu periode dalam 3 tahun.
e. Melakukan perhitungan menurut metode Economic Order Quantity untuk mendapatkan frekuensi pemesanan dan jumlah rata-rata pemesanan yang paling optimal dalam satu periode.
f. Melakukan perhitungan Total Inventory Cost berdasarkan metode EOQ dan juga Total Inventory Cost berdasarkan kebijakan perusahaan untuk mendapatkan perbedaan dengan menggunakan metode EOQ dan kebijakan perusahaan.
g. Setelah dilakukan perhitungan EOQ dan mendapatkan nilai dari Total Inventory Cost, peneliti melakukan perhitungan perbedaan antara Total Inventory Cost EOQ dan Total Inventory Cost kebijakan perusahaan. hasil tersebut akan di bandingkan, apakah terdapat selisih yang signifikan untuk dapat menghemat biaya pemesanan dan biaya penyimpanan di PT. Adonara Bakti Bangsa.
2.6.2 Penerapan Re-Oder Point
Dalam penentukan ROP, diketahui terlebih dahulu besar Safety Stock dari tiap barang. Kebijakan perusahaan dalam menentukan Safety Stock adalah 0,5%. Setelah mendapatkan nilai Safety Stock makan selanjutnya dapat dihitung nilai
Copyright © 2022 Yesaya Twin Situmorang, Page 2096 JURIKOM is licensed under a Creative Commons Attributuin 4.0 International License ROP dari tiap barang, dimana Safety Stock meruapakan tolak ukur dimana barang tersebut harus dipesankan kembali [13].
2.7 Pembuatan Sistem
Pembuatan sistem dari penelitian ini, hal pertama yang dilakukan yaitu analisis sistem. Analisis sistem di jelaskan bagaimana analisis yang dilakukan pada masalah yang ada, rekayasa perangkat lunak, faktor pendukung serta menjelaskan perancangan sistem secara menyeluruh atau secara lengkap [14], [15].
2.8 Penerapan Metode Eoq Dan Rop Menggunakan Sistem
Penerapan metode Economic Order Quantity dan Reorder Point menggunakan sistem berbasis web sebagai admisitrator, dan penerapan menggunakan sistem berbasis mobile/android untuk operator.
2.9 Pengujian
Pengujian dilakukan menggunakan jaringan lokal maupun internet, di lakukan untuk mendapatkan persyartan fungsional perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan.
2.10 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penilaian dari hasil pengujian yang dilakukan, baik lokal maupun internet untuk mendapatkan kesesuaian kebutuhan dengan sistem yang dibangun.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Sebelum dilakukan pembuatan sistem, penelitian ini menggunakan perhitungan manual terlebih dahulu dengan menggunakan rumus Economic Order Quantity (EOQ) dan Re-Order Point (ROP). Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai selisih yang dihasilkan dari perhitungan manual dan sistem yang dibuat. Berikut ini adalah hasil yang dilakukan dengan perhitungan manual.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Manual dengan EOQ dan ROP
No Nama Barang EOQ F ROP TIC EOQ TIC Perusahaan Penghematan 1 Field Uniform 6187 1 349 1,724,181 4,185,800 2,461,619 2 Field Uniform 1921 1 166 1,127,330 1,895,800 768,470
3 Security Cap 1068 1 128 134,939 177,967 43,028
4 Buckle Belt 434 1 56 125,916 158,967 33,050
5 Belt 98 3 26 121,918 121,933 15
6 Laynard Whistle 509 3 124 265,714 266,367 653
7 Batton Stick Holder 407 2 59 671,933 793,300 121,367 8 Handcuff + Casing 197 3 46 279,349 281,367 2,017
9 Flaslight 124 2 24 511,693 538,100 26,407
10 BackPack 1671 1 127 425,259 791,933 366,674
11 Badge 3088 0 71 1,417 8,162 6,745
12 Safety Shoes 2903 1 184 2,249,423 4,914,507 2,665,084
13 Safety Helmet 252 3 62 264,874 265,467 593
14 Safety Vest 736 2 126 378,120 412,681 34,560
15 Safety Glasses clear 709 2 127 180,422 193,333 12,911 16 Safety Glasses dark 709 2 127 180,422 193,333 12,911
17 Ear plug 21968 0 341 4,176 35,314 31,138
18 Respirator N95 3779 1 472 259,106 332,933 73,828
19 Respirator HEPA 278 3 66 136,762 137,433 671
20 Respirator Filter H 1359 2 190 232,125 279,433 47,308
21 Guard Tour Reader 3 7 2 168,052 223,800 55,748
22 Traffic Wand Light 8 13 9 85,343 195,600 110,257
23 Vehicle Search M 1 7 1 149,318 215,800 66,482
24 Metal Detector 1 15 1 49,773 128,867 79,094
25 Patrol Spotlight 1 12 1 61,364 125,673 64,309
26 Radar Speed Gun 0 1 0 22,259 34,967 12,708
27 Flame Resistant C 267 1 34 762,353 967,800 205,447
28 Socks 6420 1 358 523,680 1,285,740 762,060
29 Masker Surgical 26475 1 1373 624,644 15,756,193 15,131,549
Sistem yang dibuat pada penelitian ini, sebelumnya dirancang menggunakan UML dengan tools yaitu use case diagram. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat [16]. Diagram use case pada sistem yang akan dibangun berguna untuk mengetahui fungsi apa saja dan siapa saja yang berperan didalam sistem dalam penggunaan fungsi-fungsi yang ada.
Gambar 3. Use Case Diagram yang diusulkan
Pada Use Case Diagram diatas dapat dijelaskan bahwa aktor dari sistem ini adalah admin atau pimpinan. Seorang admin diizinkan mengelola semua data yang ada di dalam sistem terutama menambahkan inventory, kelola akun, dan pendistribusian. Seorang pimpinan dapat menggunakan aplikasi dengan memilih menu utama yang terdiri dari menu home, login, akun dan laporan.
Tabel 2. Skenario Use Case
No Use Case Keterangan Aktor
1 Login Menggambarkan proses admin dan pimpinan melihat tampilan login Admin dan Operator 2 Data Barang Menggambarkan proses admin dalam mengelola data barang Admin 3 Input Barang
Masuk
Menggambarkan proses untuk menambahka data barang masuk Admin dan Operator 4 Input Barang
Masuk
Menggambarkan proses untuk menambahka data barang masuk Admin dan Operator 5 Data EOQ Menggambarkan proses dalam melihat hasi hitung EOQ Admin dan
Operator 6 Data Safety
Stock
Menggambarkan proses melihat data hitung Safety Stock dari setiap barang
Admin 7 Data ROP Menggambarkan proses melihat hasi perhitungan nilai ROP dari tiap
barang
Admin dan Operator 8 Lihat Stock Menggambarkan proses untuk melihat stock barang Operator
9 Notifikasi Mengambarkan proses melihat notifikasi Operator
Setelah dilakukan proses use case diagram langkah selanjutnya ialah melakukan perancangan input, output, dan database. Selanjutnya melakukan proses pembuatan dan implementasi perangkat lunak atau sistem. Pada gambar 4 terlihat tampilan menu EOQ.
Copyright © 2022 Yesaya Twin Situmorang, Page 2098 JURIKOM is licensed under a Creative Commons Attributuin 4.0 International License Gambar 4. Tampilan EOQ Tahun 2020
Kemudian pada gambar 5 merupakan tampilan menu ROP.
Gambar 5. Tampilan Menu ROP
Gambar 4 dan 5 merupakan tampilan yang bisa dilihat oleh operator dan admin. Kemudian gambar 6 merupakan tampilan menu EOQ yang hanya bisa dilihat oleh admin saja.
Gambar 6. Tampilan menu EOQ Admin
Setelah dilakukan proses implementasi sistem Langkah selanjutnya ialah melakukan pengujian dengan metode black box. Metode ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak [17]. Tabel 2 merupakan pengujian untuk sistem ini.
Tabel 3. Pengujian Black Box
Form Uji Data masukan Harapan pengujian Hasil pengujian Kesimpulan
Login username dan password benar
Berhasil login ke halaman utama
Login berhasil dan masuk ke halaman utama
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil username dan
password salah
Gagal Login dan
memberikan pesan “Invalid Username or Password”
Login gagal dan menampilkan pesan “Invalid Usernme dan Password”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu
Daftar Barang
Melihat daftar barang dengan klik
“Daftar Barang”
Menampilkan daftar barang secara keseluruhan
Daftar barang di tampilkan setelah klik menu “Daftar Barang”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil klik Icon “Edit” pada
salah satu barang
Field data barang dapat melakukan pengubahan pada database.
Data barang yang di pilih dapat diubah. Setelah klik
“Ubah Barang”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil klik Icon “Hapus”
pada salah satu barang
Field data barang dapat melakukan penghapusan pada database.
Data barang yang di pilih dapat di hapus.
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Export As PDF Record daftar barang dalam
database di tampilkan dalam bentuk pdf
Data daftar barang di tampilkan dalam bentuk pdf
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Mengisi data tambah
barang baru
Data barang baru dapat tersimpan ke database
Data barang baru dapat tersimpan ke database seteleh klik “Tambah Barang”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu
Barang Masuk
Melihat daftar barang masuk dengan klik “Barang Masuk”
Terkoneksi ke database dan menampilan data barang masuk
Daftar barang masuk di tampilkan setelah klik menu
“Barang Masuk”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil klik Icon “Edit” pada
salah satu list barang masuk
Field data barang masuk dapat melakukan
pengubahan pada database.
Data barang masuk yang di pilih dapat diubah. Setelah klik “Ubah Barang Masuk”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil klik Icon “Hapus”
pada salah satu list barang masuk
Field data barang dapat melakukan penghapusan pada database.
Data barang masuk yang di pilih dapat di hapus.dari database
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Export As PDF Record daftar barang masuk
dalam database di
tampilkan dalam bentuk pdf
Data daftar barang masuk di tampilkan dalam bentuk pdf
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Mengisi data tambah
barang masuk
Data barang masuk dapat tersimpan ke database
Data barang masuk dapat tersimpan ke database seteleh klik “Tambah Barang Masuk”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu
Barang Keluar
Melihat daftar barang Keluar dengan klik “Barang Keluar”
Terkoneksi ke database dan menampilan data barang Keluar
Daftar barang Keluar di tampilkan setelah klik menu
“Barang Keluar”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil klik Icon “Edit” pada
salah satu list barang Keluar
Field data barang Keluar dapat melakukan
pengubahan pada database.
Data barang Keluar yang di pilih dapat diubah. Setelah klik “Ubah Barang Keluar”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil klik Icon “Hapus”
pada salah satu list barang Keluar
Field data barang dapat melakukan penghapusan pada database.
Data barang Keluar yang di pilih dapat di hapus.dari database
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Export As PDF Record daftar barang
Keluar dalam database di tampilkan dalam bentuk pdf
Data daftar barang Keluar di tampilkan dalam bentuk pdf
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Mengisi data tambah
barang Keluar
Data barang Keluar dapat tersimpan ke database
Data barang Keluar dapat tersimpan ke database seteleh klik “Tambah Barang Keluar”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil
Copyright © 2022 Yesaya Twin Situmorang, Page 2100 JURIKOM is licensed under a Creative Commons Attributuin 4.0 International License Menu EOQ Tahun EOQ Melakukan perhitungan
EOQ dan menampilkan hasil EOQ.
Hasil perhitungan EOQ di tanpilkan setelah klik menu
“Lihat EOQ”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu
Safety Stock
Tahun Safety Stock Melakukan perhitungan Safety Stock dan
menampilkan hasil Safety Stock.
Hasil perhitungan Safety Stock di tanpilkan setelah klik menu
“Lihat Safety Stock”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu ROP Tahun ROP Melakukan perhitungan
ROP dan menampilkan hasil ROP
Hasil perhitungan ROP di tanpilkan setelah klik menu
“Lihat ROP”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu
Operator
Menu Home Menu home berisi data stok barang
Daftar stok barang di tampilkan seluruhnya
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu Hasil EOQ Sistem melakukan
perhitungan EOQ dan menampilkan hasil EOQ
Hasil perhitungan EOQ dapat di tampilkan
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu Barang Masuk Data barang masuk dapat
tersimpan ke database
Data barang masuk tersimpan ke database setelah klik tombol “Simpan”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu Barang Keluar Data barang keluar dapat
tersimpan ke database
Data barang keluar tersimpan ke database setelah klik tombol “Simpan”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Menu Notifikasi Menampilkan notifikasi
untuk “Reorder Point”
Menampilkan daftar/list barang-barang yang perlu
“reorder poit”
[ √ ] Berhasil [ ] Tidak Berhasil Bedasarkan hasil pengujian terhadap sistem pengendalian perlengkapan perorangan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari pengujian menggunakan black box yang sudah dilakukan, sistem yang sudah dibuat berjalan semestinya dan berfungsi sesuai yang diharapkan serta dapat digunakan oleh pengguna sistem.
b. Sistem yang dibangun adalah berbasis web dan android yang dapat diakses melalui smartphone dan komputer.
c. Manajemen logistik dapat mengetahui pemesanan kembali yang didapat dari notifikasi Reorder Point.
d. Manajemen PT. Adonara Bakti Bangsa dapat menganalisa jumlah pemesanan yang optimal dari hasil perhitungan EOQ.
e. Manajemen logistik dapat mencatat barang masuk dan barang keluar secara online dan dapat secara langsung melihat stock yang tersedia
4. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian dan implementasi sistem yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkkan, bahwa Penerapan Economic Order Quantity pada pengembangan aplikasi dapat mengetahui pemesanan paling ekonomis untuk satu atau beberapa kali pesan. Kemudian Dengan perhitungan EOQ, didapatkan frekuensi pemesanan yang berbeda dengan kebiijakan perusahaan, kebijakan perusahaan untuk jenis barang socks yaitu 3 kali pesan dengan rata-rata pemesanan 533, sedangakan dengan perhitungan EOQ yaitu Dari hasil EOQ Sock di tahun 2018 didapatkan pemesanan paling ekonomis berjumlah 1.565,08 dalam setiap kali melakuakn order dan frekuensi pemesanan 1,022 (1) dalam setahun. Total inventory cost berdasarkan kebijakan perusahaan untuk Socks 2018 senilai Rp. 536.005,34,-, sedangkan dengan perhitungan EOQ senilai Rp. 327.140,337. sehingga perusahaan bisa menghemat cost sebesar Rp. 208.865,01,- untuk satu jenis barang di tahun 2018. Respirator N95 di tahun 2018 dengan kebijakan perusahaan, frekuensi pemesanan 3 kali dengan rata-rata pemesanan 633. Berdasarkan perhitungan EOQ didapat jumlah pemesanan paling ekonomis yaitu 784 dan frekuensi pemesanan 2 kali. total inventory cost berdasarkan kebijakan perusahaan senilai Rp. 156.951,77. Berdasarkan perhitungan EOQ, total inventory cost yang didapat senilai Rp. 153.410,95,-. Total penghematan yang dapat dilakukan yaitu senilai Rp. 3.500,83,-. Penerapan Reoder Point pada pengembangan aplikasi dapat mengetahui batas stock untuk melakukan pemesanan kembali. Berdasarkan perhitungan ROP, maka didapatkan untuk waktu pemesanan kembali pada Socks tahun 2018 yatu pada stok barang berjumlah 140 dengan jumlah pemesanan yang akan dilakuan berdasarkan perhitungan EOQ yaitu 1565. untuk jenis barang Respirator N95 pada tahun 2018 didapat perhitungan ROP dengan batas maksimal 166 dan akan dilakukan reorder point dengan jumlah pemesanan paling ekonomis berdasarkan perhitungan EOQ yaitu berjumlah 784. Pada tahun 2019, ROP Sock berjumlah 253 dengan jumlah pemesanan paling ekonomis yaitu 3721 dan untuk respirator didapatkan nilai ROP berjumlah 322 dengan jumlah pemesanan paling ekonomis 2175. Sementara tahun 2020 untuk jenis barang sock didapatkan perhitungan ROP berjumlah 364 dengan jumlah pemesanan paling ekonomis yaitu 6420 dan untuk respirator N95 didapatkan hasil perhitungan ROP berjumlah 364 dan jumlah pemesanan paling ekonomis yaitu 3779. Selanjutnya Aplikasi yang dibangun dapat mempermudah Operator untuk menambah barang masuk dan keluar melalui mobile smartphone. Selain itu aplikasi yang dibangun membantu pihak perusahaan dalam mendata
barang masuk dan keluar secara realtime. Kemudian bedasarkan pengujian diperoleh, menu-menu dalam aplikasi sistem pengendalian perlengkapan perorangan lapangan menggunakan metode Economic Order Quantity dan Reorder Point berjalan dengan baik dan telah memenuhi keinginan pengguna.
REFERENCES
[1] A. Junaidi and C. Sumirat, “Aplikasi Persediaan Barang PT. CAD Solusindo Menggunakan Metode Waterfall,” Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), vol. 7, no. 1, p. 28, 2018, doi: 10.32736/sisfokom.v7i1.280.
[2] N. Apriyani and A. Muhsin, “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity Dan Kanban Pada Pt Adyawinsa Stamping Industries,” Opsi, vol. 10, no. 2, p. 128, 2017, doi: 10.31315/opsi.v10i2.2108.
[3] M. Sukamto, “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE FIXED ORDER INTERVAL (FOI) TERHADAP BIAYA TOTAL PERSEDIAAN DAN LABA OPERASI PADA RESTORAN BENEDICT,”
Jurnal Mozaik, vol. 9, no. 1, pp. 81–93, 2017.
[4] Haslindah, A. S. Iriani, M. Ardi, and Zulkifli, “PENERAPAN MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM MENGANTISPASI KERUGIAN BARANG DAGANGAN DI TOKO MEGA JILBAB,” Banco: Jurnal Manajemen dan Perbankan Syariah, vol. 2, no. 2, pp. 58–68, 2020, doi: 10.35905/banco.v2i2.1811.
[5] P. C. P. Dewi, N. T. Herawati, and M. A. Wahyuni, “Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Metode (EOQ) Economic Order Quantity Guna Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Pengemas Air Mineral,” Jurnal Akuntansi Profesi, vol. 10, no. 2, pp. 54–
65, 2019.
[6] R. Jappi and D. F. Koan, “PENERAPAN INVENTORY MANAGEMENT DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DI TOKO X KUPANG,” Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya , vol. 3, no. 1, pp. 1–16, 2014.
[7] T. Lukmana and D. Trivena, “Penerapan Metode EOQ dan ROP (Studi Kasus: PD. BARU),” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 1, no. 3, pp. 271–279, 2015.
[8] N. Hartih Aeni, Satibi, and G. Pamudji Widodo, “Penerapam Metode Economic Order Quantity Dan Reorder Point Dalam Meningkatkan Efisiensi Persediaan Obat,” Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, vol. 3, no. 4, pp. 249–254, 2013.
[9] T. Rafliana and B. R. Suteja, “Penerapan Metode EOQ dan ROP untuk Pengembangan Sistem Informasi Inventory Bengkel MJM berbasis Web,” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 4, no. 2, pp. 345–354, 2018.
[10] D. Misbachul Umami, M. Fuad Fauzul Mu, and R. Rakhmawati, “ANALISIS EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. XYZ Analysis of Cost Efficiency on Inventory System Using EOQ (Economic Order Quantity) Method in The PT. XYZ,” Jurnal Agroteknologi, vol. 12, no. 1, pp.
64–70, 2018.
[11] M. K. Anam, T. Nasution, S. Erlinda, L. Efrizoni, and Susanti, “The Analysis and Optimization of Business Processes for Students in Higher Education Based on Togaf 9 . 2,” Scientific Journal of Informatics, vol. 8, no. 2, pp. 230–243, 2021, doi:
10.15294/sji.v8i1.29952.
[12] I. P. C. P. Dewi, I. N. T. Herawati, and I. made A. Wahyuni, “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN METODE (EOQ) ECONOMIC ORDER QUANTITYGUNA OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PENGEMAS AIR MINERAL,” Jurnal Akuntansi Profesi, vol. 10, no. 2, pp. 55–65, 2019.
[13] R. Cahya Pratiwi, C. Iswahyudi, and R. Yuliana Rachmawati, “SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DAGANG MENGGUNAKAN METODE SAFETY STOCK DAN REORDER POINT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: ART KEA CENTRO PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA),” Jurnal SCRIPT, vol. 7, no. 2, pp. 213–222, 2019.
[14] M. Jamaris, H. Saputra, M. K. Anam, K. Andesa, and Rahmaddeni, “Sistem Marketplace Pencarian Lapangan Futsal Menggunakan Metode Haversine Berbasis Android,” JURNAL ILMIAH KOMPUTER GRAFIS, vol. 15, no. 1, pp. 53–65, 2022, doi: 10.51903/pixel.v15i1.712.
[15] H. Asnal et al., “Sistem Monitoring Persediaan Stok Onderdil Menggunakan Metode Reorder Point Pada Sani Computer,” 2022.
[16] M. K. Anam and R. Anwar, “Penerapan Aplikasi Pendukung Touring Pada Komunitas Motor Berbasis Android,” Edumatic:
Jurnal Pendidikan Informatika, vol. 4, no. 1, pp. 1–10, 2020, doi: 10.29408/edumatic.v4i1.1980.
[17] M. K. Anam and H. Ulayya, “Implementasi dan Analisa SARDrive Sebagai Media Penyimpanan Cloud,” JUITA: Jurnal Informatika, vol. 8, no. 1, pp. 83–90, 2020, doi: 10.30595/juita.v8i1.5748.