• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Fungsi Sistem HVAC dan AHU

N/A
N/A
Farid Maruf

Academic year: 2024

Membagikan "Pengertian dan Fungsi Sistem HVAC dan AHU"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

AHU, HVAC, dan IPAL

A. Sistem Heating, Ventilating and Air Conditioning (HVAC) dan Air Handling Unit (AHU)

Sistem pengaturan tata udara dalam ruang produksi menggunakan sistem Pemanasan, Pertukaran, dan Pendinginan Udara (Heating, Ventilating and Air Conditioning/HVAC). Sistem tata udara (HVAC) adalah suatu sistem yang mengkondisikan lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban, arah pergerakan udara, dan mutu udara (pengendalian partikel). Udara yang digunakan berasal dari campuran antara udara sirkulasi dan udara segar.

Campuran udara ini akan mengalami filtrasi melalui filter dengan efisiensi kecil hingga besar. Selain itu, mengalami pendinginan dan pemanasan udara untuk mengatur kondisi udara yang dibutuhkan. HVAC ini bertujuan untuk mengatur pertukaran udara yang masuk kedalam dan keluar dari ruang produksi, sehingga udara yang masuk maupun yang keluar dari ruang produksi adalah udara yang bersih (Sholihah, 2022).

Variabel-variabel udara yang diatur dalam sistem HVAC meliputi (Sholihah, 2022):

1) Temperatur

Temperatur adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan panas atau dinginnya suatu udara yang terdapat di ruangan. Dalam sistem HVAC variabel temperature diatur sesuai dengan kriteria ruangan yang sudah ditetapkan. Contohnya ruangan produksi menggunakan speksifikasi temperatur 22°C ± 4 °C.

2) Relative Humidity

Relative Humidity adalah rasio kelembapan yang digunakan untuk menunjukan banyak presentasi kadar uap air yang terdapat di udara.

Kelembapan udara bergantung pada suhu ruangan. Relative humidity merupakan perbandingan dari jumlah uap air yang terdapat di udara dengan jumlah uap air yang baik pada temperature yang sama. Kelembapan ini di atur sesuai dengan kriteria ruangan. Contohnya pada ruangan produksi

(2)

menggunakan spesifikasi kelembapan relative sebesar 50% ± 10 %.

3) Kecepatan Udara (Air Velocity)

Kecepatan udara adalah banyaknya udara yang masuk ke ruangan. Air velocity yang terlalu lambat akan menyebabkan pencemaran pada ruangan dan juga menyebabkan temperature ruangan akan naik.

4) Kebersihan (Cleanliness)

Kebersihan udara di dalam ruangan harus di jaga agar udara didalam ruangan tidak tercemar oleh partikel-partikel yang terdapat di dalam ruangan dengan melakukan sirkulasi udara melalui ventilasi untuk menghilangkan zat-zat tercemar pada ruangan.

Sistem Heating, Ventilating and Air Conditioning (HVAC) yang dibutuhkan adalah Air Handling Unit (AHU). AHU adalah perangkat canggih dalam sistem HVAC yang bertugas mengontrol dan menyebarkan udara di dalam ruangan. Adapun komponen yang dimiliki oleh Air Handling Unit (AHU), sebagai berikut (Sholihah, 2022):

1) Dumper

Dumper merupakan bagian dari HVAC yang berfungsi sebagai pengatur jumlah (debit) udara yang dipindahkan kedalam ruangan produksi. Besar kecilnya udara yang dipindahkan dapat diatur sesuai dengan pengaturan tertentu pada dumper, agar sesuai dengan ukuran ruangan yang akan menerima distribusi udara tersebut.

2)

Filter

Filter merupakan bagian AHU yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan mikroorganisme (partikel asing) yang mengkontaminasi udara yang masuk ke dalam ruang produksi.

3)

Cooling Coil

Cooling coil atau evaporator berfungsi sebagai pengontrol kelembapan relatif (relative humidity) udara yang nantinya dialirkan ke ruangan produksi. Pengontrolan temperatur dan kelembapan relatif ini bertujuan

(3)

agar output udara yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi ruangan yang telah ditetapkan, dimana proses pendinginan udara dilakukan dengan mengalirkan udara yang berasal dari campuran udara balik (return air) dan udara luar (fresh air) melalui kisi – kisi (coil) evaporator yang bertemperatur rendah. Proses tersebut menyebabkan terjadinya kontak antara udara dan permukaan kisi evaporator yang akan menghasilkan udara dengan temperatur yang lebih rendah.

4)

Heating Coil

Heating coil atau kondensor berfungsi sebagai pengontrol temperatur setelah udara diatur kelembapannya pada cooling coil dengan bantuan media perpindahan panas berupa air panas yang berasa dari kondensor.

5)

Supply Fan

Static pressure fan/ blower merupakan bagian dari AHU yang berfungsi sebagai penggerak udara di sepanjang sistem ditribusi udara yang terhubung dengan static pressure fan/ blower.

6)

Ducting

Ducting merupakan bagian dari AHU yang berfungsi sebagai saluran tertutup tempat mengalirnya udara yang menghubungkan blower dengan ruangan produksi, yang terdiri dari saluran udara masuk (ducting supply) dan saluran udara keluar dari ruangan produksi dan masuk kembali ke AHU (ducting return). Ducting didesain dengan insulator di sekeliling permukaanya, yang berfungsi sebagai penahan penetrasi panas dari udara luar yang memiliki temperatur yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan temperatur di dalam ducting.

Referensi

Dokumen terkait

Compressed air is used in many operations and processes and as a source of energy for heating, ventilating, and air conditioning (HVAC) and process actuators and motors.. It may also

Dalam perkuliahan ini dibahas tentang prinsip dasar tata udara (air conditioning), peralatan kerja air conditioning, refrigerant, komponen utama sistem

Ducting yang satu ini mirip dengan fresh air ducting, yang membedakan adalah fungsinya yaitu sebagai jalur pembuangan udara dari AHU (Air Handling Unit) hasil

Penggunaan sistem pengkondisisan udara ( air conditioning system ) pada saat ini merupakan hal yang sangat penting baik untuk kenyamanan manusia maupun untuk

Pre Heating System atau sistem pemanasan awal digunakan untuk memanaskan udara yang akan masuk ke ruang bakar dengan tujuan mempermudah menghidupkan engine pada waktu udara

Berdasarkan hal di atas maka beban pendinginan pada sistem air conditioning dapat di bagi dua berdasarkan sumber panas, yaitu : beban pendinginan dari luar

Jamur dan bakteri biasanya ditemukan tumbuh dalam sistem HVAC ( Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang menandakan bahwa sistem HVAC dalam keadaan lembab

Sistem chiller water cooled dan air cooled membutuhkan banyak komponen pendukung seperti air handling unit AHU, pompa, cooling tower serta ducting yan cukup besar untuk