• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGESAHAN TUGAS AKHIR"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI Ponpes AS SAKINAH SMA 1 MUHAMMADIY AH YOGYAKARTA (Studi Kasus Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren As Sakinah SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta). Tugas Akhir dengan judul : MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI Ponpes AS SAKINAH SMA 1 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA (Studi Kasus Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren As Sakinah SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta).

Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis rangkap نيدقعتم

Ta’ Marbutah

Vokal Pendek

Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof متناأ

Kata Sandang Alif + Lam a. Bila diikuti Huruf Qomariyah

94 Gambar 3 Instruksi pimpinan pesantren kepada santri senior setiap malam untuk menghindari perilaku senioritas pada malam hari. 83 Tabel 2 Sarana dan Prasarana di Pondok Pesantren As Sakinah Sma 1 Muhi Yogyakarta 84 Tabel 3 Daftar Tempat Belajar Bimbingan Sore………92 Tabel 4 Pengelolaan Pondok Pesantren As Sakinah.

Gambar 1 Spanduk yang terpasang di depan pesantren as sakinah…………….90  Gambar 2 pimpinan pesantren as sakinah memberikan contoh perilaku demokrasi                   pada pemilihan ketua santri as sakinah…………………………….
Gambar 1 Spanduk yang terpasang di depan pesantren as sakinah…………….90 Gambar 2 pimpinan pesantren as sakinah memberikan contoh perilaku demokrasi pada pemilihan ketua santri as sakinah…………………………….

Latar Belakang

Seluruh santri yang tinggal di Pondok Pesantren As Sakinah merupakan santri yang bersekolah di SMA 1 Muhammadiyah3. Di Pondok Pesantren AS Sakinah, jumlah santri kelas X yang belum bisa membaca Al Quran berjumlah 4 santri.

Rumusan Masalah

Nah, melihat beberapa fakta yang tersaji di atas, maka menarik bagi penulis untuk mengungkap temuan tersebut, yang tentunya akan menjadi landasan untuk memulai penelitian yang akan dilakukan penulis dalam tesis berjudul “Manajemen Pendidikan Berbasis Multikultural”. Pendidikan di Pondok Pesantren As Sakinah SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta Untuk mendeskripsikan kepemimpinan pengurus Pondok Pesantren As Sakinah dalam pengelolaan pendidikan multikultural di Pondok Pesantren As Sakinah SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta.

Kajian Pustaka

Tesis yang ditulis oleh Dahlia, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Berbasis Multikultural (Studi Kasus di SD Islam Terpadu Sahabat Alam Palangkaraya) 2015/2016. 6 Dahlia, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Berbasis Multikultural (Studi Kasus di Sahabat Alam Palangkaraya SD Islam Terpadu) 2015/2016. Melihat perbedaan penelitian pada beberapa penelitian di atas, penulis melihat terdapat perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan penulis lakukan.

Hal ini tentu berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Chusnul Azhar yang lebih fokus pada pengembangan kurikulum secara umum dalam proses pembentukan kader yang tidak menyebut pendidikan multikultural sebagai pendekatan manajemen pendidikan. Penelitian yang diungkap Dahlia lebih fokus pada pengembangan kurikulum berbasis pendidikan multikultural. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan Dahlia terletak pada manajemen pendidikan yang berdasarkan pendekatan pendidikan multikultural.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Dahlia lebih fokus pada pengajaran di kelas dengan kurikulum berbasis pendidikan multikultural. Bedanya dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdullah Aly adalah penulis lebih fokus pada pengelolaan pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan pendidikan multikultural, sedangkan Abdullah Aly' hanya fokus pada aspek multikultural dalam aspek kurikulum dari seluruh aspek konseptualnya.

Kerangka Teoritik

Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan prinsip-prinsip manajemen secara umum, sehingga manajemen pendidikan mempunyai ciri khas tersendiri baik dari segi tujuan, proses dan orientasinya. Namun manajemen pendidikan Islam mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh manajemen pada umumnya. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan Islam dalam bidang pendidikan dapat dimulai dari pengelolaan sumber daya manusia.

Manajemen pendidikan Islam mempunyai prinsip umum dan bersifat fleksibel sehingga dapat lebih beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan. Ada beberapa prinsip manajemen pendidikan Islam, antara lain keimanan dan akhlak, keadilan dan kesetaraan, musyawarah, pembagian kerja dan tugas, ketaatan pada fungsi manajemen, silaturahmi dan keikhlasan38. Sedangkan Ramayulis berpendapat bahwa prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam meliputi keikhlasan, kejujuran, kehandalan, kejujuran, tanggung jawab, dinamis, praktis dan fleksibel.39.

Berdasarkan beberapa asas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa asas-asas manajemen pendidikan Islam setidaknya mencakup beberapa prinsip, diantaranya ada 40. Oleh karena itu, dalam pengelolaan pendidikan Islam, asas keadilan harus dimiliki oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan ketika mereka menjalankan mandatnya. Beberapa prinsip di atas akan mampu menjadikan manajemen pendidikan Islam berjalan dengan baik dan membedakannya dengan manajemen pendidikan pada umumnya.

Perbedaannya terletak pada penekanan nilai-nilai dalam manajemen pendidikan Islam yang mengandung unsur keagamaan.

Pendidikan Multikurltural

Oleh karena itu, dalam menghadapi pluralitas yang terjadi di masyarakat diperlukan paradigma baru yang lebih toleran, yaitu paradigma pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural berusaha membimbing peserta didik agar mempunyai sikap lebih toleran dan mempunyai pandangan inklusif terhadap kehidupan bermasyarakat.43. Pendidikan multikultural merupakan gerakan dan proses reformasi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang setara bagi seluruh siswa46.

Ainul Yakin, pendidikan multikultural; Pemahaman Antarbudaya untuk Demokrasi dan Keadilan (Yogyakarta: Pilar Media, 2005), halaman 25. Prinsip pertama: Pendidikan multikultural adalah gerakan politik yang bertujuan untuk menjamin keadilan sosial bagi seluruh anggota masyarakat tanpa memandang asal usulnya. Prinsip ketiga: pendidikan multikultural menekankan bahwa reformasi pendidikan yang komprehensif hanya dapat dicapai melalui analisis kritis terhadap sistem kekuasaan dan hak istimewa, sehingga reformasi pendidikan yang komprehensif dapat dilaksanakan.

Prinsip kelima: pendidikan multikultural adalah pendidikan yang baik bagi seluruh peserta didik, apapun latar belakangnya49. Pertama, kita tidak lagi menyamakan pandangan pendidikan dengan persekolahan atau pendidikan multikultural dengan program sekolah formal.

Jenis Data Penelitian

Oleh karena itu, data yang dikumpulkan harus dianalisis secara induktif dan hasilnya disajikan dalam bentuk deskriptif. Bentuk deskriptifnya berupa kalimat-kalimat yang menggambarkan keadaan di lapangan yang bersifat faktual atau nyata. Bogdan dan Taylor menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang yang diamati.

Melalui penelitian kualitatif, penelitian dapat mengidentifikasi subjek dan merasakan apa yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.60. Data primer dapat berupa perkataan dan perilaku subjek (informan) terkait manajemen pendidikan berbasis pendidikan multikultural di Pondok Pesantren As Sakinah SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta. Data sekunder atau sering disebut data pelengkap dapat berupa dokumen, foto, statistik, dan sumber data tertulis.61.

Dari beberapa jenis data di atas, penulis menggunakan data primer dan data sekunder berupa hasil wawancara dan data pelengkap atau data tambahan yang dapat berupa dokumentasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

Sumber Data Penelitian

Sedangkan sumber data sekunder berupa dokumentasi kegiatan Pondok Pesantren, kurikulum Pondok Pesantren, foto-foto kegiatan Pondok Pesantren As Sakinah dan beberapa literatur pendukung tema penelitian.

Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Data yang dapat diambil dari observasi, selain kegiatan, adalah dokumen-dokumen dan foto-foto yang ada di pondok pesantren yang mendukung hasil penelitian penulis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam untuk memperoleh data yang mendalam dan akurat dari beberapa subjek penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. Beberapa subjek yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah pengurus Pondok Pesantren As Sakinah selaku pimpinan pondok pesantren dan beberapa guru di Pondok Pesantren As Sakinah.

Wawancara dengan Ustadz Ali dan Ustadz Ari bertujuan untuk mengetahui dinamika pendidikan di pesantren dan mendukung hasil penelitian penulis. Sedangkan data yang diperoleh mengenai kepemimpinan kepala sekolah, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, berdasarkan pendekatan pendidikan multikultural. Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang memberikan catatan-catatan penting berkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh data yang lengkap, valid dan tidak berdasarkan gagasan.

Misalnya dokumentasi alat peraga, dokumentasi kegiatan dan laporan kegiatan di pondok pesantren dan lain sebagainya yang menunjang topik penelitian. Beberapa dokumen di Pondok Pesantren As Sakinah yang mendukung hasil penelitian penulis adalah foto-foto kegiatan santri, catatan pertemuan di Pondok Pesantren, dan beberapa daftar agenda kegiatan santri.

Analisis Data Penelitian

Pada tahap reduksi data, peneliti mengkategorikan dan mengelompokkan data yang lebih penting, bermakna dan berkaitan dengan tujuan penelitian sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang dapat diverifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat tentatif dan akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pengumpulan data tahap selanjutnya. Validitas adalah derajat keakuratan antara data yang terdapat pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh penelitian.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti secara cermat, rinci, dan terus menerus mengkaji data-data yang berkaitan dengan fokus dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, observasi yang teliti sangat penting dalam proses validasi data.67 Dengan kata lain, peneliti meneliti kembali data tersebut. Oleh karena itu, observasi yang cermat merupakan bagian penting dalam memvalidasi data, sehingga kami sebagai peneliti melakukannya dengan cermat, detail, dan berkelanjutan.

Triangulasi adalah suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data atau membandingkan data dengan menggunakan sesuatu selain data tersebut. Peneliti memeriksanya dengan membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara, tetapi juga dengan hasil data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi68.

Sistematika Pembahasan

Bab keempat berisi analisis data terkait dengan topik utama yang diteliti, antara lain tentang manajemen kepala pesantren dalam manajemen pendidikan berbasis pendidikan multikultural, manajemen perencanaan pendidikan multikultural di pesantren As Sakinah, organisasi di pesantren As Sakinah dan manajemennya. arah pendidikan multikultural di pondok pesantren As Sakinah. Peneliti menemukan ada lima pola yang digunakan Pondok Pesantren As Sakinah Sma 1 Muhammadiyah Yogyakarta dalam menerapkan kepemimpinan berbasis pendidikan multikultural diantaranya; Manajemen, perencanaan, organisasi, manajemen dan pengendalian. Manajemen Pengurus Pondok Pesantren As Sakinah dalam pengelolaan pendidikan multikultural di Pondok Pesantren As Sakinah Sma 1 Muhammadiyah Yogyakarta memuat sikap multikultural yang ditunjukkan dengan menerapkan kebijakan non-diskriminasi dalam masukan santri dan pegawai. sikap lapang dada yang ditandai dengan sikap terbuka dalam berkomunikasi.

Pengelolaan penyelenggaraan pendidikan multikultural di Pondok Pesantren As Sakinah meliputi perumusan tanggung jawab, perumusan wewenang dan perumusan tugas. Terdapat penerapan bentuk multikultural berupa kompetensi lintas budaya atau kompetensi antar budaya. Pengelolaan Bimbingan Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren As Sakinah meliputi penanggung jawab, metode kepemimpinan dan isi bimbingan. Masyarakat yang melakukan pembinaan di Pondok Pesantren As Sakinah mengutamakan sikap kerjasama berupa pengajaran nilai-nilai demokrasi kepada santri melalui kegiatan di Pondok Pesantren.

Sebagaimana Pondok Pesantren Sakinah menerapkan sikap multikultural dengan aktif mengikuti seminar atau workshop di luar pondok pesantren. Caranya dengan menerapkan metode persuasif, misalnya mengajak ustadz untuk memahami tujuan kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren As Sakinah.

SARAN

2015. Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kader Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta: Skripsi Fakultas Tabiyah dan Pendidikan Guru. Hidayatullah Ahmad Al Arifin, 2012 “Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Praktik Pendidikan di Indonesia”, dalam Jurnal Pengembangan Pendidikan: Fondasi dan Penerapannya, Volume 1, Edisi 1, 2 Juni. Sauqi futaqi, 2018. “Kompetensi Multikultural Lembaga Pendidikan Islam”, dalam Jurnal Ta’lim Jurnal Kajian Pendidikan Islam, Vol.1 No.1 Januari.

Referensi

Dokumen terkait