• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGESAHAN TUGAS AKHIR"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Penelitian ini menjelaskan tentang dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Makassar, pertimbangan hukum dan mas}lah}ah secara bertahap dari Hakim Pengadilan Negeri Makassar dalam memutus permohonan surat nikah beda agama, serta implikasi hukum yang timbul sehubungan dengan keputusan hakim tersebut. keputusan penetapan surat nikah beda agama di Pengadilan Negeri Makassar. Tugas Akhir dengan Judul : TINJAUAN HUKUM PROGRESIF DAN PERMASALAHAN TERKAIT KEPUTUSAN HAKIM DALAM PENETAPAN PERKAWINAN ANTAR IMAN (PUTUSAN NO. KASUS 622/Pdt.P/2018/PN.Mks.

مسبهللا

نمحرلاميحرلا

دمحلاهلل

ىذلاداع

انيلعهمعن

ىفلك

تاحملوغبسأو

انيلعةرهاظ

ةنطابوىف

تاولجلا

تاولخلاو

دهشأونأ

لاهلإ

هللاهدحو

لا

كيرشهل

كلملاقحلا

نيبملادهشأو

نأادمحم

هدبعهلوسرو

متاخنييبنلا

ةلاصلاوملاسلاو

ىلع

ساندي

ىلعوهلآ

هبحصونيعباتلاو

نمو

مهعبتناسحإب

ىلإموي

نيدلاامأ

دعب

Latar Belakang Masalah

Hal ini menimbulkan kontroversi yang cukup fenomenal mengenai sah atau tidaknya perkawinan beda agama ditinjau dari doktrin agama dan peraturan perundang-undangan di Indonesia.4. Karsayuda, Pernikahan Beda Agama Ukur Nilai-Nilai Keadilan Ikhtisar Hukum Islam (Yogyakarta: Total Media Yogyakarta, 2006), hal.

تملاو نيحفاسم ريغ نينصحم ّنهروجا بح دقف ناميلااب رفكّي نمو نادخا يذخ

Rumusan Masalah

Bagaimana pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Makassar dalam menetapkan permohonan izin perkawinan beda agama dalam perkara no. Bagaimana Hukum Progresif meninjau pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Makassar dalam memutus permohonan izin perkawinan beda agama dalam perkara no. Bagaimana Maṣlaḥaḥ mengkaji pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Makassar dalam menetapkan permohonan izin perkawinan beda agama dalam perkara no.

Apa akibat hukum dari keputusan hakim pemberian izin perkawinan beda agama di Pengadilan Negeri Makassar?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan penelitian a. Teoretis

Secara teoritis, kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan dalam kajian hukum keluarga dan dapat menjadi bahan referensi. Sebagai bentuk sumbangan pemikiran, bagi peneliti sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya dapat digunakan oleh peneliti ketika tinggal di rumah tangga pada khususnya dan di masyarakat pada umumnya, bagi masyarakat bermanfaat sebagai masukan dalam menyelesaikan permasalahan bagi yang mempunyai permasalahan serupa dengan ini. kajian, bagi institusi sebagai masukan konstruktif dan merupakan dokumen yang dapat dijadikan sumber perpustakaan. Memenuhi segala persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Telaah Pustaka

Tesis ini menjelaskan tentang dasar pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta dan hakim Pengadilan Tinggi dalam memutus permohonan izin perkawinan beda agama di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis lebih menekankan pada betapa progresif dan maṣlaḥaḥ pertimbangan hukum mengenai pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Makassar dalam memutus perkawinan beda agama. Tesis ini menjelaskan perbedaan pertimbangan hakim dalam memutus perkawinan beda agama di Pengadilan Negeri Surakarta dan Pengadilan Negeri Blora berdasarkan teori Maqasid al-Syari'ah.

Sedangkan Pengadilan Negeri Blora menolak perkawinan beda agama berdasarkan ketentuan surat Al-Bakarah. Keempat, tesis dengan judul “Tinjauan Yudisial Terhadap Penyelenggaraan Pernikahan Beda Agama (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)” yang ditulis oleh Wedya Laplata18. Tesis ini menjelaskan tentang dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan perkawinan beda agama dan bagaimana perkawinan beda agama itu dilaksanakan.

Perkawinan beda agama dilakukan dengan mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri Surakarta untuk mendapatkan izin. 18 Wedya Laplata, “Tinjauan Yudisial Penyelenggaraan Pernikahan Beda Agama (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta),” Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Kerangka Teoritik

  • Hukum Progresif

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, menurut penulis belum ada yang membahas tinjauan hukum Progresif dan Maṣlaḥaḥ. Selanjutnya untuk menganalisis permasalahan yang diuraikan pada latar belakang di atas digunakan dua teori, yaitu hukum progresif dan mas}lah}ah}. Dalam bahasa Arab, maṣlaḥaḥ mengandung makna perbuatan yang mengarah pada kebaikan manusia.

Segala sesuatu yang mengandung manfaat dan menghindari bahaya, maka disebut maṣlaḥaḥ. 28. Berdasarkan keselarasan antara manfaat dan tujuan hukum, maka ditinjau atau tidaknya pembuat undang-undang (syar’i) memperhatikannya, maka maṣlaḥaḥ dapat dibedakan sebagai berikut: 29. Maṣlaḥaḥ al-daru>riyyah adalah manfaat yang berkaitan dengan kebutuhan pokok. umat manusia di dunia dan di akhirat.

Maṣlaḥaḥ al-h}a>jiyyah adalah manfaat yang diperlukan untuk melengkapi manfaat dasar sebelumnya berupa keringanan untuk memelihara dan menopang kebutuhan dasar manusia. Maṣlaḥaḥ tah}si>niyyah, yaitu manfaat tambahan berupa kebebasan yang dapat melengkapi manfaat sebelumnya.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah penelitian kepustakaan.32 Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji literatur, seperti buku, majalah, jurnal, surat kabar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan objek penelitian. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dengan cara mendeskripsikan permasalahan dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data kemudian menjelaskannya. 33 Dalam hal ini penulis memaparkan tentang bagaimana surat izin perkawinan beda agama didaftarkan di Makassar. Pengadilan Negeri kemudian dari uraian tersebut dilakukan analisis berdasarkan perspektif Hukum Progresif dan Maṣlaḥaḥ. A. Sumber data. Pendekatan ini berarti pendekatan penemuan berdasarkan logika fiqih dari sisi normatifnya.34 Hal ini ditunjukkan dalam permasalahan yang dikaji oleh penulis dengan menggunakan dalil dan landasan hukum yang diambil dari hukum Islam dan.

Berdasarkan hal tersebut penulis gunakan untuk menjelaskan mengenai penetapan izin beda agama yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Makassar. Dalam penelitian ini, karena data yang ingin dikumpulkan berkaitan dengan literatur, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen 35 Dalam hal ini peneliti memperoleh data melalui keputusan pada perkara no.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pemikiran induktif. Metode kualitatif merupakan kumpulan metode penyelesaian masalah yang terencana dan cermat dengan pengumpulan data dan terfokus pada teori yang disimpulkan.36 Dalam hal ini data diperoleh dari hasil pendokumentasian penetapan surat nikah.

Sistematika Pembahasan

Pengadilan Negeri Makassar, Yurisprudensi, Tugas Pokok, Susunan, Visi dan Misi Pengadilan Negeri Makassar, Perkara Tentang Penetapan Pengadilan Negeri Makassar, Konsep Perkawinan Beda Agama Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif serta Dasar Persidangan Hakim di Pengadilan Negeri Makassar Mengenai Perkara No. . Bab empat menjelaskan tentang analisa hukum progresif dan konsep maṣlaḥaḥ terkait dengan pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Makassar dalam perkara no. 622/Pdt.P/2018/PN.Mks dan akibat hukum dari putusan hakim disetujuinya perkawinan beda agama dalam perkara No.

Berdasarkan pembahasan dan penelitian yang telah penulis sampaikan di atas mengenai tinjauan hukum progresif dan maslahah terhadap putusan Pengadilan Negeri Makassar tentang perkawinan beda agama no.Selain itu, hakim melihat adanya kekosongan hukum dalam perkara perkawinan beda agama sehingga bahwa hal ini tidak dapat dibenarkan. Pengadilan Negeri Makassar tidak mengabulkan permohonan tersebut karena bertentangan dengan hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia.

622/Pdt.P/2018/PN.Mks Hakim Pengadilan Negeri Makassar diperiksa berdasarkan lima kriteria/asumsi dasar hukum progresif, yaitu: hukum dilahirkan untuk kebaikan masyarakat itu sendiri untuk mengatur kehidupannya, hukum progresif harus pro rakyat, hukum belum final, hukum progresif tidak menjaga status quo dalam hukum, hukum progresif ingin membangun negara hukum dengan hati nurani dan kecerdasan spiritual. Ketiga, Pengadilan Negeri Makassar dalam musyawarahnya hanya mengakui kemanfaatan para pemohon pada tingkat h}a>jiyyah, dimana hakim berasumsi bahwa hakim memutuskan untuk mengabulkan permohonan ini agar perkara ini tidak berlarut-larut.

Saran

Bahkan kemudian hubungan suami-istri dengan anak-anaknya diatur dengan undang-undang, yaitu hubungan suami-istri dan hubungannya dengan masyarakat diatur dalam Pasal 30 sampai 34 Undang-Undang Perkawinan, dalam hal harta perkawinan, maka mereka tunduk pada ketentuan Pasal 35 sampai 37 UU Perkawinan, dan hubungan suami istri sebagai orang tua dengan anak yang dilahirkan dalam perkawinan diatur dalam Pasal 45 sampai 49 UU Perkawinan. Bagi para akademisi yang akan terus membahas pernikahan beda agama dan menjadikan penelitian ini sebagai referensi tambahan. Penelitian ini masih mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kami berharap kepada para akademisi untuk meneruskannya dan memberikan kritik agar penulis dapat mengetahui apabila terdapat kekurangan dalam penelitian ini.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Tajwid Al-Qur'an dan Terjemahannya dilengkapi Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, Jakarta: Syaamil Qur'an, 2007.

Fiqh/Usul Fiqh

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan Hukum Perkawinan, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2006.

Peraturan Perundang-undangan

Karya Ilmiah, Jurnal/Artikel

Baidi, Yasin, “Fenomena Pernikahan Lintas Agama di Indonesia: Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung RI No. Felisia Agnes, Sinta, “Izin Pernikahan Lintas Agama di Pengadilan Negeri (Studi Banding Putusan No. 46 /Pdt.P/2016/PN.Skt dan Keputusan Nomor 71/Pdt.P/2017/PN.Bla)," Disertasi, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2019. Laplata, Wedya, "Tinjauan Yudisial Implementasi Perkawinan Beda Agama (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)," Disertasi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah, 2013.

Lizwary, Karina, Wahyuni ​​Safitri, “Kajian hukum perkawinan beda agama dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung No. Marlen Makalew, Jane, “Akibat Hukum Pernikahan Beda Agama di Indonesia”, Jurnal Lex Privatum, Vol. Nur Rosidah, Zaidah, “Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Perkawinan Beda Agama”, Jurnal Pemikiran Hukum Islam al-Ahkam, Vol.

Pernikahan Beda Agama (Studi Banding Pemikiran Nurcholish Madjid dan Musdah Mulia)," Skripsi, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2011.

Buku-buku 1. Hukum Umum

  • Metode Penelitian
  • Lain-lain

Dan (dihalalkan bagi kamu mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang mukmin dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelum kamu, apabila kamu membayar maharnya untuk mengawini mereka, bukan untuk berzina dan bukan untuk menjadikan haiwan peliharaan. . perempuan Barangsiapa yang kafir sesudah beriman, maka hapuslah amalnya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Tetapi jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang sahaja atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki.

Sesungguhnya wanita yang solehah itu lebih baik daripada wanita yang musyrik walaupun dia menarik hati kamu. Dan janganlah kamu kahwini orang-orang musyrik (lelaki) (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya hamba-Ku, orang yang beriman lebih baik daripada orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu.

Tidak halal bagi orang yang tidak beriman, dan tidak halal bagi orang yang tidak beriman. Dan janganlah kamu tetap terikat (perkawinan) dengan wanita kafir; dan (jika suami tetap kafir) hendaknya mereka menuntut kembali mahar yang telah mereka bayarkan (kepada mantan istri mereka yang beriman).

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Latar Belakang Pendidikan Formal

Pengalaman Organisasi/Komunitas

Referensi

Dokumen terkait