YOSUA
1. Yosua adalah Kitab keenam dalam Perjanjian Lama yang berisi 24 pasal.
2. Bagian-bagian dari Kitab Yosua antara lain:
Kepemimpinan Yosua
a. Yosua adalah anak Nun.
b. Yosua bin Nun diam-diam melepas dari Sitim 2 orang pengintai untuk mengamat-amati kota Yerikho. Maka, pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu bermalam di rumahnya. Tetapi, hal itu diketahui oleh raja Yerikho, tetapi Rahab menyuruh keduanya naik ke sotoh rumahnya dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami dan berhasil membawa mereka kabur.
c. TUHAN meminta Yosua untuk memilih 12 para imam dari setiap suku Israel untuk mengangkat Tabut Perjanjian selama perjalanan.
d. Yosua membuat pisau dari batu dan menyunat orang Israel untuk kedua kalinya di Bukit Kulit Khatan atas perintah TUHAN.
Tembok Yerikho
Ketika Yosua mulai dekat ke Yerikho, ia bertemu dengan Panglima Balatentara TUHAN. Yosua mempersiapkan pasukan-pasukannya untuk merebut kota Yerikho sebanyak 40.000 pasukan.
Yosua dan pasukan-pasukannya mengelilingi kota Yerikho sekali saja dalam 6 hari lamanya. 7 orang imam harus membawa 7 sangkakala tanduk domba di depan tabut. Pada hari yang ketujuh, 7 kali mereka mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apanila sangkakala itu pangjang bunyinya, maka haruslah seluruh bangsa bersorak-sorak dengan sorak yang nyaring agar tembok kota Yerikho runtuh.
Pembangunan Mezbah
Sesudah setelah Yosua membakar Ai dan membuatnya menjadi timbunan puing dan menggantungkan raja Ai pada sebuah tiang, Yosua membangun sebuah Mezbah di Gunung Ebal, seperti yang diperintahkan Musa menurut apa yang tertulis dalam kitab hukum Musa dimana suatu mezbah dari batu-batu yang tidak dipahat, yang tidak diolah dengan perkakas besi serta di sanalah di atas batu-batu itu, dituliskan Yosua salinan hukum Musa, yang dituliskannya di depan orang Israel.
Pertempuran dekat Gibeon
Yang ingin mengakali Yosua dimana mereka ingin mengikat janji kepada Yosua adalah penduduk neger Gibeon karena mereka telah mendengar tentang Yosua terhadap Yerikho dan Ai. Penduduk Gibeon memanfaatkan Yosua untuk menolong mereka agar melenyapkan raja Amori di Gilgal. Yosua menyerang orang-orang Amori dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel dan mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka dan Makeda. Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang. Lalu, Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel dengan berkata, "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!" Maka, berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak seperti yang tertulis dalam Kitab Orang Jujur. Setelah terdengar oleh Adoni-Zedek, raja Yerusalem bahwa penduduk kota Gibeon telah mengadakan ikatan persahabatan dengan orang Israel, ia meminta bantuan untuk menggempur Gibeon karena telah mengadakan ikatan persahabatan dengan Yosua dan orang Israel.
Yosua memberkati Kaleb
Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, orang Kenas, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya karena ia mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati. Nama Hebron dahulu ialah Kiryat-Arba; Arba ialah orang yang paling besar di antara orang Enak. Oleh karena itu, Kaleb menghalau dari sana ketiga orang Enak, yakni Sesai, Ahiman dan Talmai, anak-anak Enak. Dari sana ia maju menyerang penduduk Debir. Nama Debir itu dahulu ialah Kiryat-Sefer. Lalu berkatalah Kaleb bahwa siapa yang menggempur Kiryat-Sefer dan merebutnya, kepadanya akan diberikan Akhsa, anak perempuannya, menjadi isterinya. Otniel, anak Kenas saudara Kaleb yang berhasil merebut kota Hebron, maka atas janji Kaleb memberikan kepadanya Akhsa menjadi isterinya.
Mezbah Saksi
Suku Dan, Ruben dan Gad meminta untuk mendirikan mezbah di Geliot bukan untuk korban bakaran dan bukanlah untuk korban sembelihan, tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi bahwa mereka tetap beribadah kepada TUHAN. Setelah imam Pinehas dan para pemimpin umat serta para kepala kaum-kaum orang Israel mendengar perkataan itu, mereka menganggap hal itu baik. Suku Dan, Ruben dan Gad menamai mezbah itu:
Saksi, karena inilah saksi antara mereka, bahwa TUHAN itulah Allah.
Kematian Yosua & Eleazar
Yosua bin Nun mati pada usia 110 tahun dan dikuburkan di daerah milik pusakanya, di Timnat-Serah yang di pegunungan Efraim. Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga 100 kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem. Juga Eleazar bin Harun mati dan dia dikuburkan di bukit yang diberikan kepada Pinehas, anaknya, di pegunungan Efraim.
3. Ayat-ayat Emas Kitab Yosua antara lain:
Yos. 1:8, “Janganlah engkau lupa memperkarakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”
Yos. 1:9, “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”
Yos. 23:11, “Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi TUHAN, Allahmu.”
Yos. 24:15c, “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Yos. 21:45, “Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.”
Yos. 4:24, “supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu.”
Yos. 23:14, “Maka sekarang, sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana. Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satu pun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi.”
Yos. 14:10a, “Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya.”