PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, “Perbankan syariah adalah segala yang meliputi lembaga, kegiatan usaha serta cara dan proses untuk menjalankan kegiatan usahanya”. yang dilakukan oleh bank syariah tidak boleh melanggar aturan syariah karena aturan syariah telah menjadi dasar dari seluruh kegiatan usaha bank syariah.
Produk-produk yang diluncurkan oleh perbankan syariah jelas menawarkan lebih banyak dan menyediakan berbagai pilihan sesuai kebutuhan. Adanya berbagai jenis produk seperti giro, deposito dan tabungan yang merupakan produk umum memberikan kesan yang lebih baik bagi bank syariah. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya, peneliti menemukan fakta bahwa mayoritas masyarakat berinvestasi tanpa mengetahui bagaimana sistem yang ada di perbankan syariah.
Oleh karena itu, kebutuhan akan pengetahuan dasar nasabah tentang produk perbankan syariah akan mengurangi rasa ragu dan mengurangi rasa ketidakpastian. Dari latar belakang tersebut maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan judul “Pengetahuan Masyarakat Desa Bintaro Kecamatan Ampenan Tentang Produk Bank Syariah Indonesia Cabang Mataram Ampenan”.
Rumusan Masalah
Karena produk tersebut juga dimiliki oleh bank konvensional, masyarakat tidak perlu menggunakan layanan perbankan konvensional untuk mendapatkan produk serupa. Yang membedakan produk biasa seperti tabungan, giro dan deposito adalah adanya sistem yang dipadukan dengan unsur-unsur yang tidak melanggar syariah. Sehingga dalam menjalankan operasionalnya tetap akan diwaspadai bagaimana hukumnya yang tidak diperbolehkan, seperti tidak menggunakan riba, melainkan akad bagi hasil dengan pembagian persentase di awal.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Karena Cabang Mataram Ampenan merupakan cabang utama yang mencakup semua produk yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Telaah Pustaka
Nurngaeni “Analisis pengetahuan dan persepsi mahasiswa perbankan syariah terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah (studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis Islam IAIN Purwokerto). 7. Hasil penelitian beliau membahas bahwa terdapat pengaruh antara pengetahuan dan persepsi mahasiswa secara bersama-sama terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan variabel yang paling mempengaruhi keputusan menjadi nasabah bank syariah.
6 Rosyidah, ''Analisis pengetahuan nasabah tentang produk perbankan untuk menarik minat nasabah pada PT Bank Syariah Mandiri Kcp Yogyakarta Kaliurang". 7 Nurngaeni, "Analisis pengetahuan dan persepsi mahasiswa perbankan syariah terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah",( Disertasi, IAIN Purwokerto, 2018), hlm. Hasil penelitiannya membahas pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat terhadap keputusan menjadi nasabah dan menabung di bank syariah.
Hasil penelitiannya membahas tentang pemahaman mahasiswa yang mempengaruhi minat menabung dan menjadi nasabah bank syariah. Selain itu, pengetahuan mahasiswa mempengaruhi minat nasabah dalam menabung dan menggunakan produk di bank syariah.
Kerangka Teori
Kemiripan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan kali ini adalah sama-sama membahas tentang analisis pengetahuan nasabah bank syariah. Sinta Devi “Pengaruh pemahaman mahasiswa perbankan syariah IAIN Palopo terhadap suku bunga tabungan di bank syariah”9. Kemiripan dengan penelitian yang dilakukan peneliti kali ini adalah sama-sama membahas pengertian produk yang dimiliki oleh bank syariah.
18 Agung Sinatrio, “Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Jurusan Akuntansi tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menjadi Bank Syariah” (Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyautama, 2012), hlm. 21 Sinatrio, Dampak Pengetahuan Perbankan Syariah Mahasiswa Akuntansi terhadap Minat Menjadi Bank Syariah, hal. 21 Tahun 2008, perbankan syariah adalah segala bentuk transaksi bisnis atau keuangan berdasarkan prinsip syariah, yang terbagi atas bank syariah dan bank keuangan rakyat syariah.
4. . serta bank konvensional yang ingin bertransformasi menjadi bank syariah dan membuat unit syariah. Undang-undang ini merevisi beberapa pasal yang dianggap penting, dan mengubah istilah bank bagi hasil menjadi bank syariah.
Metode Penelitian
Analisis adalah penelitian untuk mendeskripsikan lebih dalam terkait dengan ciri-ciri upaya untuk menentukan frekuensi yang terjadi pada sesuatu yang berkaitan satu sama lain.37 Dalam hal ini peneliti menggunakan metode untuk lebih mendeskripsikan dan memperjelas bagaimana menganalisis tingkat awareness terhadap produk perbankan syariah khususnya di Bank Syariah Indonesia cabang Mataram. Dalam penelitian ini, fokusnya adalah menganalisis tingkat pengetahuan masyarakat desa Bintaro kecamatan Ampenan tentang produk bank syariah Indonesia cabang Mataram. Dalam penelitian kualitatif, responden sumber data dipilih secara purposive dan dalam bentuk snowball sampling.38 Mengutip pendapat Spradley, ia mengatakan bahwa sangat dianjurkan untuk memulai situasi sosial adalah situasi sosial yang menjadi semacam muara untuk banyak domain lainnya.
Adapun informan sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut: 39 .. a) Mereka yang mengetahui atau memahami sesuatu melalui proses inkulturasi, sehingga sesuatu itu tidak hanya dikenal, tetapi juga dihayati. Data yang digunakan dalam penelitian ini sejalan dengan pendapat Lofand yaitu sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah perkataan dan perbuatan, dan selebihnya data merupakan data pelengkap. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan bahan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi: 42.
Observasi biasanya dilakukan dengan mengumpulkan data yang menggambarkan penelitian.44 Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti merupakan pengamatan tidak terstruktur. Peneliti menemukan bahwa masyarakat Desa Bintaro rata-rata mengetahui keberadaan Bank Syariah Indonesia cabang Mataram, namun tidak memahami produk dan akadnya. Wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan terwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat tentang suatu hal.45 Dalam pengumpulan data melalui wawancara, penulis melakukan tanya jawab langsung dengan masyarakat di Bank Syariah Indonesia Cabang Mataram.
Masyarakat, baik yang berstatus klien maupun tidak, berwenang memberikan informasi data yang dibutuhkan oleh peneliti. Dokumentasi adalah proses pencarian data berdasarkan dokumen yang menggambarkan fenomena yang ingin diteliti 46 Studi dokumentasi adalah studi dokumentasi yang mencari dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan fenomena yang akan diteliti agar nantinya dapat dianalisis agar data tersebut dapat memberikan mendukung kebenaran data fenomena tersebut. Pengujian keabsahan data ini penting dilakukan untuk menghindari ketidakakuratan data yang terdapat dalam penelitian ini.
Selain itu, kecukupan referensi juga membantu peneliti untuk menyaring data yang digunakan sebagai teori untuk merumuskan masalah. Peneliti juga menggunakan peer research atau peer assessment, yaitu cara menilai dengan cara mengumpulkan data dari teman atau bertukar informasi tentang hal-hal yang akan diteliti, biasanya menggunakan penilaian antar teman yang menggambarkan suatu penilaian terhadap sesuatu yang akan diamati. Teknik penelitian ini menggambarkan hasil penelitian dengan melibatkan orang lain yang memiliki kemampuan yang sama dengan hal yang diteliti.
Sistematika Penulisan
Pada bagian akhir penelitian ini juga memuat daftar pustaka dan lampiran, serta daftar riwayat hidup peneliti.
PENGETAHUAN MASYARAKAT KELURAHAN
Profil Kelurahan Bintaro
Berbeda dengan produk pembiayaan di bank syariah Indonesia Cabang Mataram, masyarakat desa Bintaro kurang berminat, masyarakat lebih memilih pembiayaan di bank konvensional. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti diketahui bahwa sebagian besar masyarakat desa Bintaro kecamatan Ampenan mengetahui keberadaan Bank Syariah Indonesia cabang Ampenan Mataram. Hal itu dibenarkan oleh Ibu Sira, warga Desa Bintaro, pedagang ikan bakar yang juga nasabah Bank Syariah Indonesia cabang Ampenan Mataram, ujarnya.
Sehingga masyarakat desa Bintaro mengetahui bahwa Bank Syariah Indonesia cabang Mataram Ampenan umumnya dari iklan di media elektronik. Meski banyak warga di kecamatan Bintaro yang mengaku mengetahui produk-produk Bank Syariah Indonesia cabang Ampenan Mataram, namun tujuannya hanya untuk mengetahui beberapa jenis produk saja. Mengenai produk giro syariah di Bank Syariah Indonesia cabang Mataram Ampenan sendiri, warga desa Bintaro sendiri mengaku sama sekali tidak mengetahui keberadaan produk tersebut.
Adapun masyarakat desa Bintaro yang paling banyak mengetahui tentang produk penyaluran dana (pembiayaan) di bank syariah, seberapa banyak masyarakat mengetahui tentang produk apa saja yang menyalurkan dana (pembiayaan) di Bank Syariah Indonesia Cabang Mataram. Pasalnya, masyarakat mengaku menggunakan produk gadai Bank Syariah Indonesia Cabang Ampenan Mataram untuk membantu kehidupan mereka. Untuk produk jasa sendiri, masyarakat Desa Bintaro mengaku tidak tahu menahu tentang produk jasa di Bank Syariah Indonesia cabang Mataram Ampenan.
Terkait animo warga Desa Bintaro untuk menjadi nasabah Bank Syariah Mataram Ampenan cabang Indonesia, menurut sumber di Desa Bintaro, terlihat cukup tinggi. Dengan demikian, masyarakat desa Bintaro umumnya tertarik untuk menjadi nasabah Bank Syariah Mataram Ampenan cabang Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa sebagian besar masyarakat desa Bintaro sudah mengetahui keberadaan Bank Syariah Indonesia cabang Mataram Ampenan.
Hampir seluruh masyarakat di desa Bintaro yang disurvey tentunya mengetahui produk pembiayaan Bank Syariah Indonesia cabang Mataram tentunya pada saat penelitian ini dilakukan. Hampir seluruh warga desa Bintaro yang disurvei tentunya pada saat penelitian ini dilakukan juga mengetahui produk-produk penyaluran dana (pembiayaan) di Bank Syariah Indonesia Cabang Mataram. Namun terlepas dari itu semua, banyak warga desa Bintaro yang tertarik untuk menabung di Bank Syariah Indonesia cabang Mataram karena dikenal sebagai bank bebas riba.
Pasalnya, segelintir warga Bintaro mengakui sistem yang ada di bank konvensional lebih sederhana dan cepat dibandingkan Bank Syariah Indonesia cabang Mataram. Dilihat dari seluruh wawancara yang dilakukan, terlihat bahwa masyarakat di desa Bintaro memiliki pemahaman yang sangat kurang tentang Bank Syariah Indonesia cabang Mataram Ampenan.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Agung Sinatrio, “Dampak Pengetahuan Mahasiswa Akuntansi tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menjadi Bank Syariah”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyautama, 2012. Arshy Habibi Maizar, “Analisis Pemahaman Pelanggan Terhadap Produk Perbankan Syariah Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah”, Skripsi, IAIN Bukittinggi, 2020. Nurngaeni, “Analisis Pengetahuan dan Persepsi Mahasiswa tentang Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Bank Syariah”, Skripsi, IAIN Purwokerto, 2018.
Rosyidah, “Analisis Pengetahuan Nasabah Terhadap Produk Perbankan Dalam Menarik Minat Nasabah Pada PT Bank Syariah Mandiri Kcp Yogyakarta Kaliurang”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah (IAIN) Purwokerto, 2020. Wirdatul Hasanah, “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah Produk dan Kelurahan Langgini Kota Bakinang Kabupaten Kampar”, Skripsi Diploma, UIN SUSKA riau, 2013. Suryani, Hendryadi, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian Manajemen dan Ekonomi Islam Ed.
Widarjono, Metode Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Penulisan Tesis dan Analisis Data dengan SPSS, diterjemahkan oleh Nikolaus Duli, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019. Bank Syariah Indonesia, Sejarah Perusahaan Bank Syariah Indonesia, diakses pada 21 Maret 2021 pukul 22.44 WITA.