• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGANTI UNDANG-UNDANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGANTI UNDANG-UNDANG "

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Jika memperhatikan hirarki peraturan perundang-undangan, maka peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) ditempatkan secara paralel. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (GRI) adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden mengenai keadaan darurat yang mengikat, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 22 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Dalam keadaan darurat yang mengikat, Presiden berhak mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang”. Termasuk di dalamnya perbaikan sistem hukum dan penyempurnaan mekanisme pembentukan, penetapan dan pencabutan Peraturan Pemerintah Bukan Undang-Undang (PERPPU).

Rumusan Masalah

Faedah Penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas, maka sangat menarik bagi penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul penelitian yang berjudul “Alasan Urgensi Pemaksaan Dalam Peraturan Pemerintah Bukan Undang-Undang”. Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan pengetahuan dan perbandingan pada saat melakukan penelitian di bidang yang sama di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan kebijakan keuangan negara. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan yang dapat berguna untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi, khususnya dalam mengantisipasi kerugian negara.

Tujuan Penelitian

Definisi Operasional

Kebijakan

Kebijakan adalah prinsip atau tindakan yang dipilih untuk memandu pengambilan keputusan.

Ihwal Kegentingan Memaksa

Pemberlakuan Perpu

Keaslian Penelitian

Kajian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persoalan urgensi memaksa penyusunan Perppu KPK ketimbang UU tentang gagasan presiden membentuk Perppu KPK. 1711150005 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan dalam menghadapi pandemi coronavirus disease (covid-19) (kajian terhadap pasal 27 undang-undang nomor 2 tahun 2020 tentang pembentukan Perpu nomor 1 tahun 2020 baik dari perspektif hukum positif maupun hukum Islam. Tahun 2020 atau bahan hukum pendukung, untuk menghasilkan kajian tentang analisis kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) (kajian pasal 27 undang-undang nomor 2 tahun 2020 tentang penetapan perpu nomor 1 tahun 2020).

Metode Penelitian

  • Jenis dan pendekatan penelitian
  • Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Alat Pengumpul Data
  • Analisis Data

Harus ada batasan obyektif karena kebutuhan yang mendesak ketika mengadopsi peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang. Artinya, ketika Perppu ditetapkan oleh Presiden berdasarkan ketentuan alinea pertama Pasal 22 UUD 1945, dapat dikatakan bahwa penetapan suatu hal yang mendesak sebagai prasyarat semata-mata didasarkan pada subyektifitas kekuasaan Presiden itu sendiri. Menafsirkan konsep keniscayaan dengan penafsiran yang berbeda akan memberikan peluang bagi presiden untuk bertindak sewenang-wenang.

Fungsi dan Materi Muatan Perppu

Fungsi internal, yaitu fungsi peraturan perundang-undangan sebagai subsistem hukum versus sistem aturan hukum pada umumnya. Fungsi peraturan perundang-undangan tersebut di atas sejalan dengan fungsi hukum yang dikemukakan oleh Sjahran Basah. Dalam hirarki peraturan perundang-undangan disebutkan bahwa undang-undang dan Perppu memiliki kedudukan yang sama.

Proses Pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang

Pada dasarnya, Perppu dapat ditetapkan oleh Presiden hanya jika syarat-syarat yang mengikat dipenuhi dengan baik. Situasi "darurat paksa" yang disebutkan di sini berbeda dan tidak boleh disamakan dengan definisi "keadaan bahaya". Karena suatu Perppu pada hakekatnya sama atau mempunyai kekuatan yang sama dengan undang-undang, maka DPR harus aktif mengawal pengesahan dan pelaksanaan Perppu di lapangan, agar tidak berlebihan dan bertentangan dengan maksud semula di baliknya.

Dengan demikian, Perppu harus dijadikan subyek pengawasan yang sangat ketat oleh DPR sesuai dengan tugas pengawasannya. Karena materi Perppu seharusnya disajikan dalam bentuk undang-undang, maka masa berlaku Perppu hanya dibatasi untuk sementara. Menurut ketentuan Pasal 22 Ayat (2) dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu sampai diperoleh persetujuan DPR, dan apabila persetujuan tidak diperoleh, Perppu dicabut.

Kegentingan yang Memaksa menurut Putusan MK Nomor 138/

Kedudukan Hukum Kebijakan Ikhwal Kegentingan Memaksa Dengan Pemberlakuan PERPPU

Kriteria “keharusan” dalam perumusan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) harus diatur secara jelas dalam peraturan perundang-undangan, sehingga terwujud mekanisme kontrol yang lebih baik dalam perumusan peraturan pemerintah. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) merupakan salah satu jenis peraturan hukum dalam sistem norma hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau disingkat Perppu adalah salah satu bentuk peraturan hukum yang berlaku dalam sistem norma hukum di Indonesia.

Kriteria yang dimaksud dengan istilah urgensi adalah suatu keadaan yang sulit, penting dan kadang-kadang bersifat menentukan, yang tidak dapat diramalkan, diperkirakan atau diramalkan sebelumnya, dan harus segera ditindak lanjuti dengan menetapkan peraturan perundang-undangan yang setingkat dengan undang-undang. Namun karena Peraturan Pemerintah ini diberikan kewenangan yang sama dengan Undang-Undang, maka ditambahkan istilah "pengganti Undang-undang". Praktisnya, penggunaan nama tersendiri dimaksudkan untuk membedakannya dengan PP yang bukan merupakan pengganti undang-undang.

Perppu dapat diartikan “dalam keadaan darurat yang mendesak”. Setidaknya, ada dua persoalan yang diangkat dalam kasus Perppu: Pertama, apa yang dimaksud dengan 'masalah kritis yang mengikat' Kedua, karena Perppu sama dengan undang-undang, apakah bisa mengatur segala sesuatu yang diatur dalam undang-undang? Bisa juga terlibat dalam hal-hal mendesak yang mengharuskan, misalnya krisis yang timbul di bidang ekonomi, bencana alam atau situasi lain yang memerlukan pengaturan segera di tingkat undang-undang.

Jadi, hukum darurat hanya sebatas penyelenggaraan negara, tetapi juga menyangkut kekuasaan kehakiman. Peraturan pemerintah dan bukan undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan oleh presiden dalam keadaan darurat yang mendesak. Dalam keadaan darurat yang mendesak, presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.”

Syarat Ikhwal Kegentingan Yang Memaksa Dalam Proses Pembentukan Perppu

Mungkinkah Perpu tidak perlu disahkan menjadi undang-undang, sehingga materi regulasi Perpu hanya berlaku pada saat krisis mendesak? Namun, setelah Perpu diundangkan menjadi undang-undang, kebutuhan material yang memaksanya keluar dari Perpu tidak boleh diteruskan sampai ada undang-undang yang mengubah, mencabut, atau menggantinya. Keputusan menjadikan suatu Perpu menjadi undang-undang tidak harus diikuti dengan penetapan kebutuhan yang memaksa suatu Perpu menjadi undang-undang.

Mungkinkah Perpu tidak perlu disahkan menjadi undang-undang sehingga materi regulasi Perpu hanya berlaku pada saat krisis yang mendesak. 3) Jika persetujuan tidak diperoleh, peraturan pemerintah tersebut harus dicabut.”10 Pasal 22 ayat (1) memperkenalkan istilah “Kewajiban Darurat”. Forcing Crisis” yang dapat diartikan sebagai adanya situasi genting yang memaksa penanggulangan krisis dengan cara-cara di luar prosedur yang biasa.

Dalam sidang DPR akan dievaluasi apakah keadaan darurat yang terpaksa itu benar-benar terjadi atau akan terjadi, yang dimaknai sebagai pemberian persetujuan atau penolakan Perpu. Menurut Bagir Manan, unsur urgensi yang memaksa harus menunjukkan 2 (dua) ciri umum, yaitu: (i) ada krisis (krisis), dan (ii) ada darurat. Merujuk pada berbagai penafsiran atau interpretasi terhadap istilah “darurat terpaksa” akan membawa pembahasan ini pada penggunaan bahasa dalam peraturan perundang-undangan.

Namun, Pasal 22 ayat

Konsistensi Ihwal Kegentingan Memaksa Dalam Pembentukan Perppu

Kejelasan tujuan berarti bahwa setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus memiliki tujuan yang jelas yang ingin dicapai. Konsistensi antar jenis, hierarki dan materi muatan adalah bahwa dalam pembentukan peraturan perundang-undangan perlu benar-benar memperhatikan materi muatan yang sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan. Prinsip yang dapat diterapkan adalah bahwa setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus memperhatikan daya guna peraturan perundang-undangan tersebut dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis maupun yuridis.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka asas pembentukan peraturan perundang-undangan negara akan mencakup asas-asas hukum yang berkaitan dengannya. Attamimi cenderung membagi asas terciptanya peraturan perundang-undangan yang baik menjadi asas -. Undang-undang adalah peraturan hukum yang pembuatannya dilakukan oleh dua lembaga yaitu DPR dengan persetujuan.

Jika Perpu memang merupakan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Pemerintah merupakan peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan Undang-Undang, maka Perpu adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk dengan maksud untuk memaksa dalam keadaan darurat melaksanakan Undang-Undang tersebut. Pembentukan peraturan perundang-undangan pada umumnya meliputi tahapan perencanaan, penyusunan, pengesahan atau penetapan dan pengesahan. Yogyakarta: Kanisius, halaman 193. juga harus menjadi sumber ketentuan hukum yang lebih rendah.

UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sangat jelas memungkinkan sanksi pidana hanya dimuat dalam peraturan perundang-undangan daerah.

Kesimpulan

Perpu merupakan produk hukum tata negara yang luar biasa yang dapat dimaknai keniscayaannya. Kasus mendesak dan terpaksa mengacu pada keadaan yang dikecualikan dari keadaan biasa. Mahkamah Konstitusi, dengan keputusan no. 138/PUU-VII/2009 tanggal 08 Februari 2010 menetapkan 3 (tiga) syarat keadaan yang secara obyektif dapat dikategorikan sebagai keadaan darurat yang terpaksa.

Pertama, adanya kebutuhan mendesak untuk segera menyelesaikan suatu permasalahan hukum berdasarkan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, ketika Perpu disahkan menjadi undang-undang melalui pengesahan DPR, kriteria urgensinya terpenuhi. Meskipun krisis ini bersifat sementara, akibatnya undang-undang yang dianut dapat berubah, namun ada juga krisis yang tidak bersifat sementara, seperti adanya kekosongan hukum.

Dengan demikian urgensi yang mendesak sebagai hakikat Perpu pada hakekatnya adalah undang-undang, sehingga penetapan Perpu menjadi undang-undang merupakan syarat formil penempatan Perpu menjadi undang-undang. Dasar kewenangan tersebut memberikan hak kepada presiden untuk membentuk suatu Perpu yang pada dasarnya berfungsi sebagai undang-undang, namun hak tersebut dibatasi hanya dalam keadaan darurat atau keadaan genting dan memaksa. Mekanisme penetapan/penolakan Perpu menjadi undang-undang adalah untuk memenuhi prinsip demokrasi karena muatan Perpu setara dengan muatan undang-undang yang mengatur hak-hak dasar warga negara, sehingga diperlukan persetujuan DPR.

Saran

Berkenaan dengan pengelolaan dan penggunaan keuangan pada masa krisis, ketua dan DPR harus dapat mengutamakan penggunaan keuangan negara. Hal-hal yang dinilai dan dianggap kurang penting harus dikesampingkan terlebih dahulu untuk menyelamatkan bangsa dan negara. Dalam menjalankan kebijakan Perppu, pemerintah dalam hal ini Presiden harus dapat menegakkan hukum secara pasti, terutama terhadap oknum pejabat di lapangan yang melakukan kecurangan penggunaan dana pemerintah pada saat keadaan darurat.

Buku

bahasa Indonesia dalam peraturan perundang-undangan”, makalah pada VI. Kongres Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 28 Oktober - 21 November di Jakarta, di Maria Farida Indrati S. Pasal-Pasal Hukum Tata Negara dan Peraturan Perundang-undangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang dari waktu ke waktu. Kerangka Hukum Cita-cita (Recht Idee) Bangsa Sebagai Landasan Kekuasaan Mahkamah Konstitusi untuk Menguji Peraturan Pemerintah Sebagai Pengganti Undang-undang, Jurnal Cita Hukum, 2014.

Ronald Mawuntu, “Eksistensi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang dalam Sistem Norma Hukum Indonesia”, Jurnal Hukum Unsrat, Vol. Janpatar Simamora, “Tafsir Ganda Tentang Pengertian “Memaksa Hal-Hal Kritis” Dalam Penerbitan Perppu”, Landasan Hukum, Jilid 2, Nomor 1, Februari 2010. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Referensi

Dokumen terkait