1 PENGGUNAAN KONTEN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA STRATEGI
KOMUNIKASI PEMASARAN Ayu Septi Asyari Lubis
Universitas Bina Sarana Informatika, Bandung [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini mengemukakan tentang penggunaan konten YouTube sebagai media strategi komunikasi pemasaran di kalangan para pelaku usaha. Hal ini dikarenakan YouTube menduduki peringkat kedua sebagai mesin pencarian setelah google, maka dari itu para pelaku usaha mulai menggunakan YouTube sebagai salah satu media dalam memasarkan produknya, yang disebut dengan pemasaran digital.
Fokus dalam penelitian ini adalah terkait perumusan dalam pembuatan konten pada akun YouTube Bandung Kunafe dan cara mereka dalam mengelola akun YouTube.
Setelah dilakukannya penelitian, didapat hasil bahwa perumusan konten dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari riset dengan cara googling dan observasi, pembuatan ide oleh semua anggota marketing, pembuatan brief teks, hingga proses produksi, lalu ditemukan juga bahwa Bandung Kunafe mengelola akun YouTube nya dengan sangat baik, terbukti dengan adanya konten-konten menarik yang membuat mereknya lebih dikenal oleh masyarakat (brand awareness).
Kata Kunci: Komunikasi pemasaran, YouTube, Pemasaran digital, Brand awareness.
ABSTRACT
This research proposes the use of YouTube content as a marketing communication strategy media among business people. This is because YouTube ranks second as a search engine after Google, therefore businesses start using YouTube as one of the media in marketing their products, which is called digital marketing. The focus in this research is related to the formulation of content creation on the Bandung Kunafe YouTube account and how they manage YouTube accounts. After conducting the research, the results were obtained that the formulation of the content was carried out with several stages ranging from research by googling and observation, making ideas by all marketing members, making brief text, to the production process, then it was also found that Bandung Kunafe managed its YouTube account very well, as evidenced by the presence of interesting content that made the brand better known by society (brand awareness).
Keyword: Marketing communication, YouTube, Digital marketing, Brand awareness.
2 PENDAHULUAN
Google adalah mesin pencarian yang sejak dulu digunakan oleh orang-orang.
Kendati demikian, YouTube kini mulai menyaingi google. Adanya berbagai macam konten yang tersedia, membuat YouTube semakin banyak dikunjungi. Di Indonesia, YouTube menjadi sarana publikasi konten video yang terus meningkat setiap tahunnya. Ada Sepuluh konten YouTube yang paling banyak ditonton di Indonesia, yakni musik, tutorial, komedi, trailer, film, film asing, konten yang dibuat oleh pengguna, pendidikan, hiburan, sepak bola dan gaya hidup.
Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, seiring meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Terutama di era digital seperti saat ini, semakin banyaknya pebisnis yang memasarkan produknya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Kini berbagai media di internet, menjadi salah satu kunci kesuksesan bisnis. Salah satu media yang digunakan adalah YouTube. Beberapa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai menggunakan YouTube sebagai salah satu media dalam mempromosikan produknya. Dengan dibuatnya sebuah konten secara kreatif dan menarik, akan membuat lebih banyak orang tertarik terhadap produk yang kita miliki. Beberapa pelaku UMKM memasarkan produknya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang membuat video berupa testimoni dari konsumen, video tutorial, video iklan, video ulasan, video berbagai fakta unik dan lucu, hingga video- video menarik lainnya. Tujuannya agar bisa memperkenalkan produk dengan cara yang menarik, serta dapat memberi kesan yang baik pada konsumen. Para pelaku UMKM yang mulai menggunakan YouTube yakni, Zanana Chips, Bandung Kunafe, Seblak Baper Instan, Maicih, Tempe Gila, Roti Leutik, Belah Doeren, Bandung Makuta, Pillow Cake, dan masih banyak lainnya.
Kepopuleran YouTube dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat yang telah bergeser, bahwa orang tidak lagi tertarik untuk membaca, namun lebih tertarik untuk melihat, mendengarkan dan sekaligus mempraktekkan apa yang mereka lihat.
Maka dari itu, tidak aneh jika YouTube menjadi salah satu media yang popular di kalangan masyarakat di seluruh dunia. Kini, YouTube tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja, bahkan anak-anak pun telah mengetahui cara menggunakan YouTube.
Gambar I.2 Platform Sosial Media yang Paling Aktif di Indonesia Periode Januari 2019
Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2019-dikompresi
3 Seperti pada gambar I-2 di awal tahun 2019 ini, YouTube menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, dibanding media yang lainnya. YouTube juga menjadi situs ketiga yang paling sering dikunjungi di Internet (Dan Zarella, 2010:81). Hal ini tidak mengherankan karena banyak sekali kreator konten yang sangat fokus dalam mengembangkan channel di YouTube.
Sehingga, YouTube seakan memiliki daya tarik sendiri. Menurut studi kantar TNS tentang pengguna internet di Indonesia ada tiga kunci penting yang berperan atas kepopuleran YouTube. Pertama, posisi YouTube mulai menggeser TV. Kedua mayoritas orang Indonesia mengakses YouTube. Ketiga, YouTube berperan penting pada keputusan pembelian konsumen (Wulandari, 2018).
Meskipun memiliki prospek yang bagus, beberapa UMKM di Indonesia masih berkutat dengan pemasaran secara offline. Kondisi keterbatasan UMKM Indonesia memasuki pasar digital juga diperkuat oleh kajian (Rahayu dan Day, 2017:147) yang menyebutkan bahwa karakteristik UMKM di Indonesia masih sangat sedikit untuk mengembangkan pemasaran digital yang bersifat jejaring dan menggunakan teknologi yang canggih. Masalah lain yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia dalam menghadapi pemasaran digital yakni minimnya dukungan dari pemerintah dan atmosfer kompetitif dari para pesaing yang masih belum mampu untuk mendorong kesiapan penggunaan teknologi informasi bagi para UMKM (Nugroho,2015:108). Untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan, pemerintah perlu merumuskan beberapa langkah yang efektif untuk mendorong UMKM di Indonesia memasarkan produknya secara online, karena dengan begitu, para UMKM bisa bertahan di era digital ini.
Beberapa pelaku UMKM produk asal Bandung pun telah memiliki channel YouTube nya sendiri, agar mempermudah konsumen dan calon konsumen dalam mengenal produk mereka. Seperti dilansir dari website resmi pemerintahan Jawa Barat, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bandung Priana Wira Saputra mengatakan bahwa terdapat 300 ribu UMKM asal Bandung. Salah satu yang menjadi alasan banyaknya jumlah UMKM di Bandung adalah karena pemerintah memberikan fasilitas secara gratis untuk mempermudah para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya (Rep-Mat, 2017). Pemasaran menggunakan YouTube inilah yang disebut dengan pemasaran digital. Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk melakukan pemasaran sebuah merek atau produk melalui dunia digital atau internet. Tujuannya ialah untuk menjangkau konsumen maupun calon konsumen secara cepat dan tepat waktu. Untuk penggunaan YouTube sebagai media pemasaran, konten video yang dibuat harus menarik, dan tentunya memiliki makna dibalik video tersebut.
Berangkat dari kerangka diatas peneliti memilih judul “Penggunaan YouTube sebagai media strategi komunikasi pemasaran pada produk Bandung Kunafe”.
Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus menurut Yin (Yin, 2013) adalah suatu inkuri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus menjadi berguna apabila seseorang atau peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan amat mendalam. Sesuai dengan pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan sebuah penelitian terhadap salah satu produk asal Bandung, yang
4 menggunakan YouTube sebagai salah satu media strategi komunikasi pemasaran, yaitu “Bandung Kunafe”.
Gambar I.3 Jumlah Subscribe dan Viewers Akun YouTube Bandung Kunafe
Sumber: YouTube channel Bandung Kunafe
Seperti pada gambar I-3 jumlah subscribe dan viewers pada channel YouTube
“Bandung Kunafe” sangat banyak. Tahun 2017 menjadi awal mula Bandung Kunafe memiliki akun YouTube sendiri. Meskipun begitu peningkatan jumlah subscribe dan viewers nya sangat cepat, jika dibandingkan dengan beberapa produk asal Bandung lainnya yang tentunya telah memiliki akun YouTube lebih dulu dibanding “Bandung Kunafe”, seperti maicih, zanana chips, brownies Amanda dan masih banyak lainnya. Salah satu faktor yang membuat suatu akun atau channel memiliki subscribe dan viewers yang banyak adalah sebuah konten yang menarik.
Para konten kreator harus lah membuat sebuah konten yang unik dan menarik agar membuat para viewers untuk menonton di channel YouTube mereka, seperti pada
“Bandung Kunafe” yang memiliki konten dengan bertemakan ‘Tatarucingan’.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai perumusan dalam pembuatan konten pada akun YouTube Bandung Kunafe dan cara Bandung Kunafe mengelola akun YouTube sebagai media strategi komunikasi pemasaran.
KAJIAN LITERATUR Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah sebuah usaha yang dilakukan baik oleh individu atau pun organisasi yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai keberadaan produk atau jasa yang dijual, dimana menumbuhkan rasa pada masyarakat untuk menjadi seorang pelanggan. (Riadi, 2018). Para pelaku usaha baik individu maupun perusahaan berusaha untuk menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran sebagai media dalam memperkenalkan produk mereka.
Beberapa kegiatan pemasaran yang dilakukan diantaranya adalah iklan, sales promotion, menggunakan tenaga penjualan, papan nama toko, direct email,
5 membagikan sampel produk gratis, kupon, publisitas menggunakan berbagai media sosial, dan alat-alat komunikasi lainnya. (Riadi, 2018).
Bentuk-Bentuk Utama Komunikasi Pemasaran
Strategi pemasaran di masa ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan produk yang baik, menentukan harga yang menarik, dan membuat produk tersebut dapat dijangkau sesuai segmentasi nya. Para pelaku usaha pun dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik ketika berhubungan dengan masyarakat, maka dari itu mereka harus menjadi seorang komunikator dan juga seorang promotor.
Menurut Terence A. Shimp (2003) bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi:
1. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Personal selling adalah bentuk komunikasi pemasaran antar individu dimana tenaga penjual atau wiraniaga menginformasikan, mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Usaha penjualan ini disederhanakan dengan memberikan diskon perkenalan kepada pengecer dan meyakinkan mereka melalui iklan, pemberian contoh produk secara cuma-cuma dan kupon yang dapat mendongkrak penjualan (Wahyono, 2013) 2. Iklan (Advertising)
Iklan merupakan komunikasi massa melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dan media lain (billboard, internet, dan sebagainya) atau komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar bisnis (business to business) maupun pemakai akhir. (Wahyono, 2013)
Kedua bentuk komunikasi ini dibiayai oleh sponsor tertentu (si pengiklan) tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa (nonpersonal) karena perusahaan sponsor tersebut secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beraneka ragam, tidak hanya tertuju pada individu tertentu atau kelompok kecil, direct advertising disebut juga dengan pemasaran berdasarkan data base marketing, sudah mengalami pertumbuhan yang pesat akibat adanya efektivitas komunikasi terarah serta teknologi computer yang memungkinkan hal itu terjadi.
3. Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan meliputi semua kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mengajak masyarakat agar membeli produk atau jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan dalam waktu yang singkat. Promosi penjualan dalam sisi pedagang, menyediakan berbagai jenis bonus untuk meningkatkan penilaian dari para pedagang. Promosi penjualan dalam sisi konsumen, dengan menggunakan kupon, kontes atau undian, serta potongan harga. (Wahyono, 2013)
4. Pemasaran Sponsorship (sponsorship marketing)
Pemasaran sponsorship merupakan sebuah aplikasi untuk mempromosikan perusahaan dan mereka produk mereka dengan cara menghubungkan perusahaan atau salah satu merek dari produk mereka dengan kegiatan tertentu.(Wahyono, 2013)
5. Publisitas (publicity)
Publisitas biasa dilakukan dalam bentuk sebuah berita atau komentar editorial terkait produk atau jasa baik dari perusahaan atau individu. Bentuk dari publisitas dimuat dalam media cetak atau elektronik seperti majalah dan tv secara gratis, karena pihak media menganggap bahwa hal tersebut merupakan informasi yang
6 penting dan layak untuk disampaikan. Maka dari itu, publisitas tidak dibiayai oleh perusahaan, dimana mereka mendapatkan manfaatnya. (Wahyono, 2013).
6. Komunikasi di tempat pembelian (point-of-purchase communication)
Komunikasi yang terjadi di tempat pembelian, meliputi alat peraga, poster, tanda dan lainnya yang didesain untuk mempengaruhi atau mengajak masyarakat untuk membeli produk yang dijual. Manajer komunikasi pemasaran memiliki berbagai alat komunikasi yang digunakan dalam memasarkan produknya. Berbagai alat tersebut digunakan pada waktu tertentu, tergantung dari situasi yang akan dihadapi oleh perusahaan ataupun individu. (Wahyono, 2013).
Digital Marketing
Menurut Dave Chaffey dalam smartinsights.com memberikan penjelasan mengenai digital marketing, yaitu “digital marketing adalah upaya untuk mencapai tujuan pemasaran melalui penerapan teknologi dan media digital” (Kurniawan, 2019). Ada beragam akses atau media yang digunakan dalam digital marketing, yaitu website, blog, media sosial (Instagram, WhatsApp, Line, YouTube).
Keunggulan Digital Marketing
Ada beberapa keunggulan apabila kita menggunakan digital marketing (Kurniawan, 2019), yaitu:
1. Bisa menjangkau konsumen lebih luas dan tidak terbatas pada jarak dan waktu.
2. Produk atau jasa yang ditawarkan bisa menjangkau ke luar negeri dengan cara yang relative mudah.
3. media sosial dan platform digital lainnya secara tepat akan membuat hasilnya lebih bagus dan cukup mudah untuk dilakukan.
4. Digital marketing relative lebih mudah dan murah untuk dilakukan dan hasilnya juga relative lebih cepat terlihat.
5. Dengan digital marketing kita bisa mengetahui perkiraan jumlah calon konsumen dan membuat pemetaan yang berkaitan dengan hal tersebut.
YouTube
YouTube merupakan salah satu platform yang menyediakan fasilitas untuk berbagi video bagi para masyarakat, yang telah memiliki akun YouTube sendiri.
YouTube juga digunakan sebagai media untuk menikmati berbagai video yang dipunggah oleh berbagai pihak.Terdapat berbagai macam video yang dapat di posting pada YouTube, seperti film, video tutorial, iklan, video klip, informasi mengenai berbagai hal, vlog, dan masih banyak lainnya (Hermawan, 2019).
YouTube didirikan oleh tiga karyawan PayPal pada tahun 2005 dan didanai 11,5 juta dollar oleh perusahaan modal ventura Sequoia Capital (Dan, 2010).
YouTube mendapatkan penghasilannya dari iklan yang ditampilkan sebelum video- video YouTube diputar. Iklan tersebut memiliki nama yaitu Google AdSense, yang merupakan sebuah program yang menawarkan pembayaran berdasarkan seberapa tinggi frekuensi sebuah video dilihat. Pada februari 2017, terdapat sebuah video berdurasi 400 jam yang di posting di YouTube setiap menit nya dengan total satu
7 miliar jam konten YouTube dilihat atau ditonton masyarakat setiap harinya.
(Hermawan, 2019).
Content Marketing
Content marketing merupakan salah satu strategi pemasaran dimana kita merencanakan, membuat, dan mendistribusikan sebuah konten yang dinilai menarik dan mampu membawa banyak viewers sesuai dengan segmentasi pasar, yang nantinya akan membuat mereka menjadi seorang pelanggan dari produk tersebut (Darmawan, 2015). Konten dalam content marketing bisa dalam berbagai bentuk, yaitu gambar, video, audio, tulisan dan lainnya. Selain dari segi bentuk, hal yang dapat membedakan konten adalah dari sifatnya, antara lain berupa menghibur, mendidik emosional dan lainnya. Sebuah konten harus lah dibuat dengan sangat menarik, apabila konten yang dibuat tidak mampu membuat orang lain tertarik untuk menyimak, maka content marketing yang Anda lakukan tidak berhasil (Darmawan, 2015).
KAJIAN TEORI Action Assembly Theory
Action Assembly theory menurut John Greene, bahwa teori tersebut menjelaskan bagaimana seseorang menghubungkan pengetahuan dengan pikiran yang digunakan untuk membentuk sebuah pesan. Mempelajari kondisi dari kesadaran manusia dalam membangun sebuah kreativitas yang menghasilkan pikiran dan tindakan. Teori ini mengkaji pula hubungan antara pikiran dan tindakan yang dipertunjukkan, hubungan antara komponen verbal dan nonverbal, dan bagaimana orang merencanakan serta mengatur apa yang mereka katakan. Teori yang dikembangkan oleh John Greene, terdapat beberapa asumsi dasar. Greene juga memaparkan, terdapat dua komponen pengetahuan, yakni pengetahuan isi (content knowledge) dan pengetahuan procedural (procedural knowledge).
Pengetahuan procedural terdiri dari suatu kesadaran akan konsekuensi dari berbagai aksi dalam situasi-situasi yang berbeda. Pada action assembly theory, pengetahuan procedural (procedural knowledge) menjadi pusat perhatian utama.
Greene menggambarkan cara kerja procedural knowledge seperti titik-titik (nodes) yang saling terhubung satu sama lain. Inti dari asumsi dasar ini adalah Anda tahu tentang sesuatu, dan Anda tahu bagaimana melakukan sesuatu itu (you know about things, and you know how to do things).
Teori Perencanaan (Planning Theory)
Teori perencanaan dalam bidang komunikasi ini dikembangkan oleh Charles Berger. Teori ini menjelaskan tentang proses perencanaan individu atau seseorang dalam perilaku komunikasi. Menurut Berger rencana adalah “Hirarkis kognitif pernyataan dari tujuan yang diarahkan untuk suatu rangkaian tindakan”, dengan kata lain, rencana adalah gambar dari salah satu langkah yang akan dilalui untuk memenuhi tujuan. perencanaan adalah proses berpikir atas rencana aksi.
Perencanaan akan menghasilkan tujuan yang diharapkan.
8 Ada beberapa asumsi dasar dari teori perencanaan yang dikembangkan Charles Begger, yakni:
A. Kekuatan tujuan akan mempengaruhi rencana yang cenderung kompleks.
Asumsi ini menyatakan ketika tujuannya kuat, tentu saja akan mempengaruhi rencana.
B. Teori ini memprediksi ketika suatu pengetahuan khusus dan umum yang lebih kompleks, maka rencana akan jelas.
C. Besar atau kecilnya hasil yang didapat bergantung pada motivasi untuk menggapai hasil tersebut.
D. Perencanaan dan pencapaian tujuan sangat terikat ke dalam emosi.
Keberhasilan perencanaan dan pencapaian tujuan ditentukan oleh kerja keras untuk mencapai tujuan dan kedekatan tujuan yang sebenarnya.
METODE PENELITIAN Penelitian Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode yang memiliki tujuan untuk memahami suatu fenomena terkait apa yang dialami oleh subyek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya. Pada penelitian kualitatif pendekatan yang dilakukan bersifat naturalistik. Teori dalam penelitian kualitatif hanya dijadikan sebagai pedoman, berbanding terbalik dengan penelitian kuantitatif.
Selain itu, peneliti bertindak sebagai pengamat, dan ikut terlibat secara langsung dalam fenomena atau gejala yang akan diteliti. Hal ini berarti bahwa penelitian kualitatif dilakukan untuk memaknai dan menafsirkan fenomena-fenomena dalam sudut pandang sebuah makna dari masyarakat kepada para peneliti kualitatif (Creswell, 2015).
Paradigma Konstruktivisme
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma alternative konstruktivisme. Paradigma merupakan suatu kerangka berpikir yang mendasar dari suatu kelompok saints (ilmuwan) yang menganut suatu pandangan yang dijadikan landasan untuk mengungkap suatu fenomena dalam rangka mencari fakta (Mulyana, 2011). Paradigma konstruktivisme memandang bahwa kenyataan ada sebagai hasil bentukan dari kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan hasil bentukan manusia itu tidak bersifat tetap, tetapi terus berkembang. Penelitian kualitatif yang menggunakan paradigma konstruktivisme, beranggapan bahwa pengetahuan tidak hanya didapatkan sesuai fakta, tetapi hasil dari konstruksi pemikiran subjek yang diteliti pun menjadi faktor utama. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk mengkontruksi dari setiap hal-hal terkait penggunaan YouTube sebagai salah satu media strategi komunikasi pemasaran dari produk Bandung Kunafe.
Metode Studi Kasus
Penelitian studi kasus merupakan salah satu dari pendekatan yang ada pada penelitian kualitatif, dimana pada penelitiannya menggali kehidupan nyata, kasus atau berbagai kasus dengan melalui pengumpulan data yang mendalam dan
9 melibatkan berbagai sumber informasi (observasi, wawancara, bahan audio-visual, dan dokumen yang diperlukan dalam penelitian) (Creswell, 2015). Adapun definisi studi kasus menurut Yin (Yin, 2013), yang mengemukakan bahwa pendekatan studi kasus dapat di gunakan untuk penelitian yang berupa perencanaan baik perencanaan wilayah, administrasi umum, kebijakan umum, ilmu-ilmu manajemen, dan pendidikan. Studi kasus menjadi berguna apabila seseorang atau peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan amat mendalam dan dimana orang dapat mengidentifikasi kasus yang kaya dengan informasi.
Ciri Khas Studi Kasus
1. Riset studi kasus diawali dengan mengidentifikasi satu kasus yang spesifik.
Kasus ini dapat berupa entitas yang konkret, contohnya individu, kelompok, organisasi, atau kemitraan.
2. Pentingnya tujuan dari pelaksanaan studi kasus
Studi kasus bertujuan untuk memahami isu, permasalahan, atau keprihatinan yang spesifik, dan beberapa kasus yang akan diseleksi agar dapat memahami permasalahan tersebut dengan baik.
3. Studi kasus memperlihatkan pemahaman mendalam terkait kasus tersebut Peneliti melakukan pengumpulan data dengan berbagai cara, mulai dari wawancara, observasi, dokumentasi serta berupa rekaman suara, karena untuk studi kasus tidak hanya bergantung pada satu sumber data.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini, adalah salah satu pelaku usaha asal kota Bandung yang memiliki akun YouTube sebagai strategi komunikasi pemasaran yaitu Bandung Kunafe. Kriteria dari Informan atau narasumber utama dalam penelitian ini terdiri dari dua orang yang bekerja di Bandung Kunafe, dan memiliki jabatan yang dimana mengerti atau tahu betul tentang konten YouTube Bandung Kunafe, yakni Mba Desprianti selaku Supervisor Marketing Bandung Kunafe dan Mba Desprianti selaku pemegang akun Sosial Media Bandung Kunafe. Mba Yulia dipilih karena beliau memegang jabatan sebagai supervisor marketing, yang tahu betul tentang konsep dan tujuan dari dibuatnya akun YouTube Bandung Kunafe, sedangkan Mba Desprianti dipilih karena beliau memegang akun sosial media Bandung Kunafe, yang berarti dia mengetahui dengan betul konsep dari tiap konten dan cara mengelola akun YouTube Bandung Kunafe.
Pada penelitian ini, peneliti juga memilih tiga orang customer sebagai narasumber pendukung. Ketiga orang tersebut dipilih karena mengetahui tentang akun YouTube Bandung Kunafe dan pernah menonton salah satu konten yang ada pada akun tersebut, selain itu, mereka dipilih karena membeli produk Bandung Kunafe lebih dari satu kali. Ketiga orang tersebut terdiri dari anak SMA bernama Aura Salsabila, seorang pegawai Bank bernama Rifan Setiadi dan Mahasiswi bernama Hurry Murizky. Kriteria dari ketiga orang tersebut merupakan orang- orang yang memiliki usia, pekerjaan, dan jenis kelamin yang berbeda, hal ini bertujuan agar peneliti mendapatkan respon yang beragam mengenai konten-konten yang ada pada akun YouTube Bandung Kunafe.
10 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan YouTube pada produk Bandung Kunafe yang menjadi salah satu media strategi komunikasi pemasaran. Bandung Kunafe menjadi salah satu produk di bidang kuliner asal Bandung yang mempunyai akun YouTube dan digunakan untuk memperkenalkan produk mereka. Peneliti bermaksud ingin mengetahui lebih dalam terkait pemanfaatan YouTube yang dilakukan oleh Bandung Kunafe, mulai dari tahap pembuatan konsep hingga berbentuk video.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah dalam penelitian yang di dalamnya terdapat berbagai cara dalam merekam sebuah informasi, baik menggunakan kertas maupun digital, menyimpan data, dan mengantisipasi apabila terjadi permasalahan yang mungkin muncul, Untuk mendapatkan informasi atau data yang penulis inginkan, maka dalam teknik pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa studi yang dilakukan, yakni studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengolah berbagai data yang didapatkan saat penelitian menjadi sebuah informasi, dengan begitu karakteristik data tersebut menjadi mudah dipahami dan bermanfaat dalam menemukan solusi permasalahan terkait penelitian yang sedang diteliti. Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan sebuah data sehingga bisa dipahami, dan juga untuk membuat sebuah kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
Beberapa tahap dalam teknik analisis data, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
UJI KREDIBILITAS DATA
Uji kredibilitas adalah pengajuan data untuk menilai kebenaran dan keabsahan data dari tema penelitian yang peneliti ambil. Kredibilitas hasil penelitian akan dinyatakan benar, apabila narasumber menyatakan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sesuai dengan apa yang mereka alami. Pada uji kredibilitas peneliti akan memberikan data berupa transkrip untuk dibaca ulang oleh narasumber. Hasil dari uji kredibilitas ini akan menunjukkan kredibel atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang menggunakan metode analisis kualitatif. Kredibilitas data diperoleh dengan melakukan beberapa pendekatan, yakni triangulasi, menggunakan bahan referensi, dan melakukan pengecekan data.
PEMBAHASAN
Perumusan dalam Pembuatan Konten pada Akun YouTube Bandung Kunafe Dapat ditarik kesimpulan bahwa perumusan dalam pembuatan konten pada akun YouTube Bandung Kunafe diawali dengan proses riset yang memanfaatkan internet, yakni dengan cara searching di google. Begitu banyak manfaat dari adanya kemajuan teknologi, salah satunya adalah kita bisa mendapatkan informasi apapun yang kita butuhkan, tanpa memakan waktu yang lama, seperti hal nya Bandung
11 Kunafe. Mereka memanfaatkan internet untuk mendapatkan ide konsep untuk akun YouTube Bandung Kunafe, bukan berarti mereka hanya mengandalkan itu saja.
Mereka juga akan melakukan sebuah observasi ke lapangan untuk melihat secara langsung apakah info yang mereka dapat sesuai dengan kenyataannya.
Setelah mereka mendapatkan ide konsep, akan dilakukan sebuah meeting yang dihadiri oleh semua anggota marketing Bandung Kunafe. Mereka akan mendiskusikan semua hal yang berhubungan dengan ide konsep yang akan mereka jadikan tema pada konten YouTube Bandung Kunafe. Pada tahap ini, mereka harus benar-benar mendiskusikan mana konsep yang menarik, dan tentunya belum ada di akun YouTube pada produk lain. Namun bukan berarti mereka tidak bisa menggunakan konsep yang sama dengan produk lain, hanya saja mereka harus mengemas konsep tersebut secara berbeda, agar terlihat lebih menarik. Banyaknya pebisnis yang menggunakan macam-macam media sosial untuk memperkenalkan produk mereka, membuat persaingan semakin ketat. Persaingan yang dimaksud adalah dimana para pelaku usaha dituntut untuk membuat sebuah konten yang unik dan menarik.
Cara Bandung Kunafe Mengelola Akun YouTube sebagai Media Strategi Komunikasi Pemasaran
Bandung Kunafe melakukan beberapa cara dalam mengelola akun YouTube nya.
Pertama memanfaatkan segala aspek yang ada pada media sosial termasuk YouTube dalam memperkenalkan produknya. Memang sudah tidak asing lagi apabila YouTube dijadikan sebagai salah satu media untuk memperkenalkan sebuah produk, seperti halnya yang dilakukan Bandung Kunafe.
Kedua, dengan membuat berbagai jenis konten yang menarik dan memberikan kesan yang baik pada masyarakat. Konten yang pertama kali dibuat adalah konten yang bernama “Tatarucingan”. “Tatarucingan” merupakan konten yang bertemakan dimana kedua pemilik Bandung Kunafe bermain tebak-tebakan menggunakan bahasa Sunda. Konten tersebut menjadi salah satu ikon dari Bandung Kunafe. Selain itu, ada beberapa konten lainnya yang ada di akun YouTube Bandung Kunafe yaitu Blind Test, Mr. Kunafens dan Kunafe Talks. Adanya berbagai macam jenis konten, membuktikan bahwa Bandung Kunafe benar-benar memanfaatkan YouTube sebagai media strategi komunikasi pemasaran. Kendala dari menggunakan YouTube pun hanya berupa permasalahan umum, yakni pada pembuatan konten, saat proses produksi dan pasca produksi, selebihnya tidak ada.
Respon yang didapat pun cukup bagus, bahkan ada yang meminta untuk terus membuat konten.
Respon merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan digital marketing, baik itu menggunakan media YouTube, Instagram, Facebook dan lainnya. Sebuah konten dikatakan berhasil apabila telah membuat audiens untuk melihat pada akun media sosial kita. Apabila penonton ada yang memberikan komentar, itu artinya kita juga berhasil untuk membangun kedekatan antara penjual dan pembeli, karena pada dasarnya pemasaran pemasaran dilakukan agar bisa berkomunikasi secara dua arah.
12 Maka dari itu, mengenai respon tentang Bandung Kunafe, peneliti juga mewawancarai tiga orang konsumen, dimana mereka adalah narasumber pendukung dalam penelitian ini. Dapat ditarik kesimpulan, dari ketiga bahwa Bandung Kunafe berhasil melakukan pemasaran digital. Akun YouTube Bandung Kunafe cukup memberikan kesan bagi mereka. Meskipun pembuatan akun YouTube Bandung Kunafe bukanlah untuk menaikan tingkat penjualan, meskipun begitu tidak jarang juga orang membeli karena hal tersebut
PENUTUP Kesimpulan
Menurut hasil penelitian yang diperoleh peneliti, yang telah melakukan analisis dan pembahasan hasil penelitian tersebut. Peneliti akan menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan mengenai penggunaan konten YouTube sebagai media strategi komunikasi pemasaran. Kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil pembahasan antara lain:
Perumusan konten yang dilakukan Bandung Kunafe adalah dengan melalui beberapa tahap. Tahap yang pertama dengan dilakukannya sebuah riset, yaitu dengan cara mencari data melalui google untuk mendapatkan ide konsep. Pada tahap riset juga dilakukan sebuah observasi lapangan. Pada tahap kedua, ide konsep yang telah didapat akan diproses dengan dilakukannya sebuah meeting, yang diikuti oleh semua anggota pemasaran. Mereka akan mendiskusikan mana ide konsep yang menarik dan belum pernah ada di akun YouTube pada produk lain, meskipun sudah ada, mereka akan berusaha untuk mengemas konsep tersebut secara berbeda agar terlihat lebih menarik.
Cara Bandung Kunafe mengelola akun YouTube sebagai media strategi komunikasi pemasaran adalah dengan benar-benar memanfaatkan YouTube, yaitu dengan membuat konten-konten yang menarik. Pada akun YouTube Bandung Kunafe sudah memiliki beberapa konten yang beragam, yakni Tatarucingan, Blind Test, Mr.Kunafens, dan Kunafe Talks. Pada proses pengelolaan akun YouTube, Bandung Kunafe sempat mengalami hambatan, yakni saat pembuatan konten, saat proses produksi dan pasca produksi, namun meskipun begitu respon yang didapat adalah positif. Konten yang pertama kali mereka posting, mendapatkan respon yang baik dari beberapa penonton. Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan akun YouTube sebagai media strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Bandung Kunafe berhasil.
Saran
Berdasarkan perumusan dalam pembuatan konten yang dilakukan Bandung Kunafe sudah cukup bagus, hanya saja pada tahap riset tidak dilakukan secara sistematis.
Riset pemasaran yang dilakukan secara sistematis adalah dengan melalui beberapa proses, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh.
Berdasarkan cara Bandung Kunafe dalam mengelola akun YouTube sudah cukup baik, yakni dengan membuat berbagai jenis konten yang menarik, akan tetapi hambatan atau kendala yang dialami belum bisa diatasi sepenuhnya. Pada tahap pembuatan video, Bandung Kunafe harus lah lebih teratur, agar dapat memposting video sesuai waktu yang telah ditentukan.
13 REFERENSI
Dan, Z. (2010). The Social Media Marketing Book (P. Agung, ed.). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Darmawan. (2015). Apa itu Content Marketing. Retrieved September 14, 2015, from 14 September website: panduanim.com/apa-itu-content-marketing/
Hermawan. (2019). Pengertian Youtube Beserta Manfaat dan Fitur-fitur Youtube yang Perlu anda Ketahui. Retrieved February 10, 2019, from 10 Febuari website: https://www.nesabamedia.com/pengertian-youtube/
Kurniawan, K. (2019). Apa itu Digital Marketing : Pengertian & Konsep.
Retrieved March 19, 2019, from 19 Maret website:
https://projasaweb.com/apa-itu-digital-marketing/
Mulyana, D. (2011). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda.
Oktaviani, F., & Rustandi, D. (2018). Implementasi Digital Marketing dalam Membangun Brand Awareness. PRofesi Humas : Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, 3(1), 1. https://doi.org/10.24198/prh.v3i1.15878 Rakhmat, J., & Ibrahim, I. S. (2016). Metode Penelitian Komunikasi (Revisi Ked;
R. K. Soenendar, Ed.). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Riadi, M. (2018). Pengertian, Bauran dan Strategi Komunikasi Pemasaran.
Retrieved November 21, 2018, from 21 November website:
https://www.kajianpustaka.com/2018/11/pengertian-bauran-dan-strategi- komunikasi-pemasaran.html
Silalahi, R. Y. B. (2019). Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Brand Equity (Studi Kasus Pada SMK Permata Harapan). 7(1), 32–117.
Soelistyowati, R. D. (2018). Peran Youtube Dalam Membangun Brand Image Bagi Pengguna Aplikasi Go-Jek Komunikasi Pemasaran Online Bagi Pengguna Aplikasi Go-Jek Tentang Iklan Promo Gojek Versi Kamu ). 1, 165–176. Retrieved from http://e-
journal.president.ac.id/presunivojs/index.php/DIMCC/article/viewFile/515/3 25
Utama, I. D. (2019). Analisis strategi pemasaran pada usaha mikro kecil dan menengah (umkm) pada era digital di kota bandung. 1–10.
Wahyono, B. (2013). Tinjauan Tentang Komunikasi Pemasaran. Retrieved from Febuari website: www.pendidikanekonomi.com/2013/02/tinjauan-tentang- komunikasi-pemasaran.html
Widyawati, A., & Hidayat, R. (2018). Pengaruh Social Media Marketing Melalui Youtube Terhadap Tingkat Brand Awareness Pada Generasi Z. E-
Proceeding of Applied Science, 4(3), 1226–1231.
Wulandari, D. (2018). Karakteristik Pengguna Youtube di Indonesia.
14 Yin, R. K. (2013). Studi Kasus Desain & Metode. Raja Grafindo Persada
(Rajawali).