Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Pajaragung melalui penggunaan metode Eksperimen tahun pelajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Pajaragung. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan disertasi yang berjudul “Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA (IPA) Kelas V SDN 1 Pajaragung Memperbesar Akademik Kabupaten Pringsewu tahun dapat diselesaikan.
Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan mendukung saya dalam menyelesaikan pendidikan saya, serta rekan-rekan yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi ini.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Identifikasi Masalah
- Batasan Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Secara Praktis a) Bagi Siswa
- Penelitian Yang Relevan
Hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas V SD Negeri 1 Pajaragung Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu sebesar 75%. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V IPA (IPA) di SD Negeri 1 Pajaragung Kecamatan Prinsewu semester 1 tahun ajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode eksperimen. Mengembangkan kurikulum untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Pajaragung Prinsewu.
Mendeskripsikan proses penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas V SD Negeri 1 Kecamatan Pajaragung Pringsewu.
KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI
Metode Eksperimen
- Pengertian Metode Eksperimen
- Tujuan Metode Eksperimen
- Kelebihan Metode Eksperimen
- Kekurangan Metode Eksperimen
- Tahap-tahap Eksperimen
- Hal-hal yang perlu dipersiapkan guru dalam menggunakan metode eksperimen sebagai berikut: eksperimen sebagai berikut
- Tujuan IPA
- Ruang Lingkup IPA
- Materi Perubahan Wujud Benda
Djamarah berpendapat, metode eksperimen adalah penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang telah dipelajari.16 Syaiful Sagala berpendapat, metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis 17 Roestiyah berpendapat, metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan percobaan terhadap sesuatu, mengamati prosesnya dan menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu ditransmisikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru 18 Nana Sudjana berpendapat bahwa metode eksperimen merupakan metode pengajaran yang sangat efektif karena membantu siswa untuk menemukan jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa metode eksperimen adalah metode pengajaran yang melibatkan siswa melakukan percobaan, mengalami sendiri secara langsung, mengamati proses dan menuliskan hasil percobaan berdasarkan pengamatannya yang disajikan di kelas kemudian dievaluasi. oleh guru Menggunakan metode eksperimen, Anda dapat menggunakan di sekitar lingkungan sekolah untuk belajar IPA. Logam bersifat kuat dan keras, setelah mengalami karat, logam tersebut akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Dengan demikian perubahan bentuk air bersifat sementara, karena air dapat kembali ke bentuk semula.
Hipotesis Tindakan
Definisi Operasional Variabel
- Variabel Bebas
- Variabel Terikat
Berdasarkan pengertian tersebut maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode eksperimen yang diperoleh dari hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post test). -tes). pada setiap siklusnya. Aktivitas siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dalam proses pembelajaran siswa yang akan diamati oleh observer. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA (IPA) yang diperoleh dari hasil Pre-Test dan Post-Test yang diberikan oleh guru kepada siswa setelah siswa mempelajari pelajaran tersebut sehingga hasil belajar siswa mencapai KKM.
Seting Penelitian
Subjek Penelitian
Prosedur Penelitian
- Rencana Tindakan Siklus 1 a. Perencanaan
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang dibuat dengan menerapkan metode eksperimen. Siswa merangkum materi yang dipelajari dengan bimbingan guru.. a) Guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari. Tindakan kelas yang dirancang harus benar-benar dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA.
Untuk kegiatan pembelajaran pada pertemuan siklus II dan seterusnya sama dengan kegiatan pembelajaran pada pertemuan siklus I yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Penggunaan Tes
- Metode Observasi
- Metode Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II merupakan tindakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Pada saat pengumpulan data mengenai hasil belajar siswa kelas V peneliti menggunakan tes tertulis di awal (Pre-Test) dan di akhir. (Pos.-Uji). ) sedang belajar. Tes tersebut harus mengukur hasil belajar siswa dengan standar hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi untuk memperoleh data aktivitas belajar siswa dan analisis data hasil observasi dengan menggunakan metode eksperimen siklus I dan siklus II pada mata pelajaran IPA untuk kelas V dengan materi di SD Negeri 1 Pajaragung dengan cara membuat data. analisis hasil observasi menggunakan metode eksperimen siklus I dan II.
Instrumen Penilaian
Instrumen observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi guru ini berguna untuk membantu mendapatkan data tentang proses belajar mengajar di SD Negeri 1 Pajaragung yang tercantum di bawah ini. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data kinerja mengajar guru dengan menerapkan metode eksperimen dan menilai aktivitas siswa dengan menggunakan lembar.
Analisis kuantitatif adalah hasil belajar siswa, jadi data diambil dari tes pada setiap akhir siklus.
Indikator Keberhasilan
Deskripsi Lokasi Penelitian
Visi SD Negeri 1 Pajaragung adalah “Mewujudkan insan cerdas, terampil berlandaskan iman dan taqwa menuju sekolah sehat”.
Deskripsi Hasil Penelitian
- Siklus I
- Siklus II
Setelah kegiatan percobaan berakhir, guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan percobaan. Setelah kegiatan percobaan selesai, guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan percobaan. Setelah kegiatan eksperimen berakhir, guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil kegiatan eksperimen.
3 Siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan kegiatan. mempresentasikan hasil kegiatan percobaan yang dilakukan bersama. Kemudian pada kegiatan 2 yaitu siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen dengan aktivitas siswa pada pertemuan I yaitu 60% pertemuan II tidak ada peningkatan. Guru kemudian menjelaskan bagaimana kegiatan percobaan dilakukan, dan siswa dengan antusias mendengarkan penjelasan guru.
Setelah membacakan hasil kegiatan percobaan, guru memberikan umpan balik kepada masing-masing kelompok. Guru kemudian membagi siswa menjadi 4 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. kemudian guru menjelaskan bagaimana kegiatan percobaan akan dilakukan dan membagikan alat dan bahan kepada masing-masing kelompok. Setelah kegiatan eksperimen selesai, guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk membacakan hasil kegiatan eksperimen yang dilakukan bersama kelompoknya, kemudian guru memberikan umpan balik dengan meminta pendapat kelompoknya.
Sebelum pembelajaran berakhir, siswa dan guru menyimpulkan materi yang dipelajari dan kegiatan percobaan yang dilakukan. Banyak siswa aktif 3 bekerja sama. dengan kelompok untuk melakukan kegiatan percobaan.. percobaan dilakukan dengan kelompok.
Pembahasan
- Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II
- Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Proses Pembelajaran Guru Siklus I dan II
- Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Data rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II Tidak ada aktivitas yang teramati Siklus I siklus II Pertumbuhan rata-rata. Aktivitas belajar siswa ketika memperhatikan penjelasan guru pada siklus I sebesar 71,67%, sedangkan siswa lainnya tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi, ada yang berbicara dengan temannya dan acuh tak acuh ketika guru menjelaskan. Dalam kegiatan tersebut siswa dapat melakukan kegiatan percobaan, pada siklus I persentasenya 68,33%, hal ini disebabkan sejak awal siswa tidak memperhatikan petunjuk atau penjelasan sebelumnya.
Pada siklus I keaktifan siswa bekerja secara berkelompok untuk melakukan kegiatan eksperimen sebesar 70%, kegiatan ini cukup tinggi dibandingkan kegiatan lainnya, namun terdapat beberapa kendala pada siklus I yaitu beberapa siswa yang tidak mampu untuk bekerja. bersama dengan kelompoknya dan diam-diam menonton teman-temannya melakukan kegiatan percobaan. Upaya guru dalam kegiatan ini memotivasi siswa untuk lebih percaya diri berbicara di depan banyak orang dengan berlatih berbicara di depan kelas, sedangkan untuk Siklus II mencapai angka 95% dengan peningkatan sebesar 41,67%. Dari Gambar 9 di atas dapat dilihat bahwa dari Siklus I ke Siklus II aktivitas belajar guru meningkat pada setiap kegiatan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen dinilai berhasil dengan kriteria sangat baik ditonjolkan dengan contoh peningkatan dari siklus I sebesar kegiatan menjelaskan guru diberi nilai 77,67 meningkat pada siklus II dari 82,33 dengan kategori sangat baik pada kegiatan materi menjelaskan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran pada kategori sangat baik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari Tabel 23 dan Gambar 10 diketahui bahwa hasil belajar siswa yang tuntas siklus I yang tuntas hasil pretest mencapai persentase 25% dan yang tidak tuntas mencapai 75%. Pada siklus II terlihat adanya peningkatan dan telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% siswa mendapat nilai lebih dari nilai KKM 70.
Siswa bernama Nadia juga mengalami peningkatan nilai belajar, pada pretest siklus I mendapat skor 60 dan pada posttest siklus II meningkat menjadi 80, kemudian pada pretest siklus II mendapat skor 70 dan pada siklus II setelah - tes meningkat 90. serta siswa lain yang mengalami peningkatan hasil belajar. Jadi, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan mencapai ketuntasan lebih dari 75% pada akhir siklus.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Diharapkan kepala sekolah lebih memberikan motivasi kepada guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar. Diharapkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena keikutsertaan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan membantu siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Memahami hubungan antara sifat-sifat bahan dan komponen-komponennya serta perubahan sifat-sifat benda sebagai akibat dari proses tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
SUMBER, MEDIA DAN METOE PEMBELAJARAN 1. Sumber Materi
- Metode
- PENILAIAN
- Media
- Metode
Siswa memperhatikan apa yang telah disampaikan oleh guru dan melakukan tanya jawab tentang materi yang menyusun materi tali-temali. Melalui metode eksperimen, siswa mampu memahami kekuatan bahan tali yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Siswa memperhatikan apa yang telah disampaikan oleh guru dan melakukan tanya jawab mengenai materi kekuatan tali bahan.
Siswa memperhatikan apa yang telah disampaikan oleh guru dan melakukan tanya jawab mengenai materi sifat-sifat tali temali. Setiap kelompok melakukan eksperimen yang ditugaskan (guru pendamping) dan perwakilan dua anak untuk mencatat hasil eksperimen. Siswa memperhatikan apa yang telah dikomunikasikan oleh guru dan melakukan tanya jawab mengenai materi perubahan sifat benda.
Setiap kelompok melakukan percobaan yang ditugaskan kepadanya (pendamping guru) dan perwakilan dari dua anak untuk mencatat hasil percobaan. Setiap kelompok melakukan percobaan tertentu (pendamping) dan perwakilan dari dua anak yang mencatat hasil percobaan. Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara sifat-sifat bahan dan komposisinya serta perubahan sifat-sifat benda sebagai akibat proses.
Melalui metode eksperimen, siswa mampu memahami berbagai jenis perubahan sifat benda yang dapat dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perubahan sifat kayu setelah dibakar yaitu warna kayu menjadi hitam, kekerasan kayu berubah menjadi mudah patah dan bau kayu berubah.