Oleh karena itu Hafalan Al-Quran menempati posisi tertinggi dalam program ujian BTA IAIN Purwokerto. Bagaimana proses pembelajaran menghafal Al-Quran bagi siswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Jurusan Pendidikan Madrasah FTIK IAIN Purwokerto Tahun Pelajaran.
PEMBAHASAN
Belajar
Menurut Di Vesta dan Thompson (1970), belajar adalah “perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman”. Whitaker dalam Djamarah, “Belajar adalah proses dimana perilaku diciptakan atau diubah melalui latihan dan pengalaman”.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Akibat pengaruh faktor-faktor tersebut di atas, ada individu yang berhasil (sangat baik) dan kurang berhasil (underachieving) atau sama sekali tidak berhasil. A. Banyak faktor, termasuk aspek psikologis, yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas belajar seseorang. Di antara faktor-faktor spiritual individu yang umumnya dianggap lebih penting adalah: a) tingkat kecenderungan/kecerdasan; b) sikap; c) bakat; d) bunga; e) motivasi. A). Dalam pengertian ini motivasi berarti pemberi energi (energizer) bagi perilaku yang terarah, dan dalam perkembangan selanjutnya motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1) motivasi intrinsik, 2) motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah hal-hal dan keadaan-keadaan yang berasal dari luar diri individu yang turut mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Lingkungan sosial yang lebih mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga individu itu sendiri. Faktor yang termasuk dalam lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa beserta letaknya, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan seseorang.
Menghafal Al-Qur’an
Pengertian Menghafal Al-Qur’an
Khusus mengenai preferensi waktu belajar, seperti pagi atau sore hari, pakar J. Biggers (1980) berpendapat bahwa belajar di pagi hari lebih efektif dibandingkan belajar di waktu lain.
Urgensi Menghafal Al-Qur’an
Agar seseorang dapat menghafal Al-Qur’an dengan baik, ia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini, antara lain sebagai berikut. Guru tahfizh adalah seseorang yang membimbing, mengarahkan dan mendengarkan hafalan orang yang mempelajari Al-Qur'an. Maka seseorang yang menghafal Al-Qur'an seorang diri tanpa mendengarkan guru yang ahli, tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hambatan utama dalam menghafal Al-Qur'an adalah rasa malas, kurang kemauan, kehilangan akal dan mati hati. Beberapa penghafal Al-Qur'an cenderung menuliskan ayat-ayat yang ingin dihafalnya. Diantara metode-metode tersebut, metode campuran merupakan salah satu yang banyak digunakan orang dalam menghafal Al-Qur’an.
Program BTA
Pertama: Penetapan Pedoman Pelaksanaan Tes Kompetensi Dasar Membaca dan Menulis Al-Quran (BTA) dan Pengetahuan Praktek Ibadah (PPI) STAIN Purwokerto. Kedua: Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Dasar Membaca dan Menulis Al-Quran (BTA) dan Pengetahuan dan Amalan Ibadah (PPI) di STAIN Purwokerto. Sedangkan tujuan dari program Baca Tulis Al-Qur'an (BTA) dan Pengetahuan dan Amalan Ibadah (PPI)33 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ketua Perguruan Tinggi Islam Negeri Purwokerto nomor 175 Tahun 2011 tanggal 1 April 2011 Bab I Pasal 2 yaitu Ujian Kompetensi dasar BTA dan PPI harus mengukur tingkat kemampuan siswa dalam bidang membaca, menulis dan menghafal Al-Quran, serta amalan ibadah.
Melalui tujuan program BTA dan PPI di STAIN Purwokerto sebagai perguruan tinggi yang berkarakter Islam, dapat dipastikan bahwa setiap lulusan FATIK IAIN Purwokerto34 mempunyai kompetensi membaca dan menulis Al-Qur'an (BTA) serta ilmu dan amalan. . ibadah (PPI). Oleh karena itu, penguasaan kompetensi membaca dan menulis Al-Qur’an serta ilmu amalan ibadah merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi bagi setiap lulusan FATIK IAIN. Menulis Al-Qur'an (BTA) dan Pengetahuan dan Amalan Ibadah (PPI) STAIN PUwokerto menjelaskan tentang penilaiannya masing-masing.
Sejarah FTIK
Sejak saat itu Fakultas Tarbiyah Al-Djami'ah Sunan Kalijaga Purwokerto resmi menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Purwokerto. Berdasarkan pertimbangan geografis dan efektivitas pengembangan teknis daerah berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 385 Tahun 1993 dan Nomor 408 Tahun 1993, Fakultas Tarbiyah Sunan Kalijaga Yogyakarta di Purwokerto dipindahkan dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ke IAIN Walisongo Semarang. Sejak saat itu, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Purwokerto berubah menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Purwokerto.
Kemudian dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11 Tahun 1997 tentang pendirian Sekolah Menengah Atas Agama Islam Negeri pada tanggal 21 Maret 1997, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Purwokerto menjadi SMA AGAMA NEGARA PURWOKERTO (NDALLA). sebagai perguruan tinggi mandiri untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan mutu. Perubahan status dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Purwokerto menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto (STAIN) memberikan otonomi yang besar dan banyak peluang untuk mengembangkan potensi STAIN Purwokerto sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi civitas akademika. , pembukaan. Setelah terjadi pergantian nama, Fakultas Tarbiyah berganti nama menjadi Jurusan Tarbiyah, kemudian STAIN Purwokerto membuka 2 jurusan lagi yaitu Jurusan Syariah dan Jurusan Dawat.37.
Struktur Organisasi
139 Tahun 2014 STAIN Purwokerto berubah status menjadi IAIN Purwokerto berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Purwokerto Pasal 11 menyebutkan bahwa salah satu fakultas di IAIN Purwokerto adalah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTIK)38.
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) 40 1. Visi
- Misi
- Tujuan
- Profesi
- Kompetensi Lulusan
“Pada tahun 2020, program pelatihan guru Madrasah Ibtidaiyah menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul dalam mengembangkan ilmu pendidikan dasar menuju masyarakat yang beradab.” Menjadi pusat kajian yang fokus pada pengembangan, diseminasi dan penerapan ilmu dasar pendidikan melalui penelitian, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat. Lebih spesifiknya orientasi profesi alumni Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) adalah IAIN Purwokerto.
Fokus penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) adalah mempersiapkan peserta didik memasuki dunia profesional pendidikan dasar, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI) maupun Sekolah Dasar (SD). Lebih spesifiknya kompetensi alumni Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Purwokerto. Gelar Sarjana Pendidikan Madrasah lulusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah (PGMI) adalah Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).
Fasilitas
TEMUAN
Penguji Program BTA
Dari kelima kualifikasi tersebut terlihat bahwa kualifikasi penguji BTA ada pada tiga hal, yaitu mampu membaca Al-Quran secara tartil dan menguasai ilmu tajwid, menghafal Al-Quran minimal Juz Amma dan untuk dapat menulis kalimat dalam bahasa Arab (imla'). Sedangkan kualifikasi lain bagi penguji PPi adalah menguasai amalan minimal thaharoh, shalat, zakat, puasa dan haji. Selanjutnya yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah komponen-komponen materi ujian BTA yang akan dibahas secukupnya kemudian ke arah yang lebih spesifik yaitu menghafal Al-Quran.
Pelatih IAIN Purwokerto yang memenuhi kualifikasi sebagai pelatih penguji BTA dan PPI IAIN Purwokerto adalah sebagaimana tercantum dalam dokumentasi Ma'had Al-Jumiah IAIN Purwokerto*) sebagai berikut.
Pendampingan Mahasiswa Program
Padahal, kegiatan utama program BTA & PPI adalah menyelenggarakan ujian Kemampuan Dasar Membaca dan Menulis Al-Qur'an (BTA) dan Pengetahuan Amalan Ibadah (PPI) bagi santri lama yang belum lulus BTA dan Ujian PPI dan perlu mengulang ujian pada waktu atau kesempatan yang tepat. Kemudian ditetapkan bahwa ujian ilmu amalan membaca, menulis dan beribadah Al-Quran diselenggarakan bagi siswa baru dan siswa lama yang harus mengulang ilmu amalan membaca, menulis dan beribadah pada ujian tersebut, penyedianya adalah Ma'had Al-Jami'ah IAIN Purwokerto. Maka dengan adanya workshop yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STAIN Purwokerto dibawah program Pondok Pesantren Mitra yang dilaksanakan di Pondok Pesantren At-Thhohinyah Karangsalam dan disempurnakan di Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh, BTA/ Modul Bahan Ajar PPI tersebut adalah disusun sebagai hasil rumusan bersama antara IAIN Purwokerto dengan pondok pesantren mitra. IAIN Purwokerto terus berupaya meningkatkan kerjasama dengan mitra pesantren. Berdasarkan hasil penelitian, tim Ma'had Al-Jamiah merevisi dan mencetak ulang modul BTA-PPI dan kini modul BTA-PPI telah tersedia di IAIN Purwokerto dalam format baru.
IAIN Purwokerto terus berupaya meningkatkan kerjasamanya dengan mitra Pondok Pesantren seiring dengan semakin besarnya animo masyarakat untuk menggunakan IAIN Purwokerto sebagai tempat melanjutkan pendidikan tinggi lulusan SMA, jumlah santrinya harus terus bertambah setiap tahunnya. Pemberian bantuan dan bimbingan secara intensif, terencana dan terukur oleh Pondok Pesantren Kerjasama atau Pondok Pesantren Mitra kepada mahasiswa IAIN Purwokerto yang karena gagal/lulus ujian BTA/PPL pada awal penerimaan mahasiswa baru, ditempatkan di suatu kategori harus belajar atau tinggal di Pondok Pesantren Kerjasama atau Pondok Pesantren Mitra. Berdasarkan informasi P3M IAIN Purwokerto dan Pembina Pondok Pesantren mitra serta naskah dokumen kerjasama IAIN Purwokerto dengan Pondok Pesantren Fatkhul Muin Cabang Purwokerto mengenai peningkatan kompetensi dasar membaca dan menulis Al-Quran ( BTA) dan Praktek Ibadah (PPI) yang telah ditandatangani pada tanggal 19 Juni 2010, dapat diketahui realisasi bentuk kerjasamanya sebagai berikut : . 1) Bahwa pihak pertama IAIN Purwokerto dan pihak kedua (Pondok Mitra/Pondok Koperasi) telah sepakat untuk melakukan kerjasama sebagaimana diatur dalam Piagam Perjanjian Kerjasama. 2) Maksud dan tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kerja sama.
Ujian BTA
Membaca dan menulis Al-Quran (BTA) dan Amalan Ibadah (PPI) yang disepakati dalam kerjasama. Rekomendasi atau surat persetujuan tersebut merupakan syarat bagi siswa yang bersangkutan untuk dapat melakukan pendaftaran ulang ujian kompetensi dasar BTA dan PPI IAIN Purwokerto untuk yang kedua kalinya, apabila siswa tersebut ternyata gagal lagi, masih mempunyai kesempatan. mengikuti ujian BTA atau PPI atau keduanya untuk diulang dan dikenakan biaya. Mengenai teknis pelaksanaan ujian BTA dan PPI bagi mahasiswa baru angkatan 2014-2016 ditetapkan oleh Pusat Penjaminan Mutu (PM) IAIN Purwokerto sebagai berikut.
Disebabkan objek kajian ini berkaitan dengan hafalan al-Quran, maka untuk pembahasan berikut hanya masalah pelajar semester 4 Program Pendidikan Guru Rendah di Madrasah (PGMI) yang lulus ujian bacaan dan penulisan. Al-Quran. (BTA) dan Ilmu Amalan Ibadah (PPI) yang mereka ikuti semasa, sebagai pelajar baharu atau semasa mengikuti ujian program Baca dan Tulis Al-Quran (BTA) dan Ilmu Amali Ipadah (PPI) ketika mereka melakukan Nyantri wajib atau belajar BTA dan PPI di Pondok Pesantren Mitra. Disebabkan subjek penelitian di sini adalah mahasiswa semester 4 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Madrasah (PGMI) IAIN Purwokerto yang telah lulus program ujian BTA dan PPI, maka mereka telah menyelesaikan proses pembelajaran hafalan al-Quran. penyelidikan, ia kekal untuk menggali proses pembelajaran hafalan mereka. Berdasarkan temu bual dengan pelajar yang lulus kompetensi asas membaca dan menulis al-Quran (BTA).