• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata cara penguku ra pengukuran debit ran debit aliran sun aliran sungai dan saluran terbuka menggun dan saluran terbuka menggunakan alat ukur lat ukur arus dan pela dan pelampung

N/A
N/A
Amanda Pinasti Algadri

Academic year: 2024

Membagikan "Tata cara penguku ra pengukuran debit ran debit aliran sun aliran sungai dan saluran terbuka menggun dan saluran terbuka menggunakan alat ukur lat ukur arus dan pela dan pelampung "

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

Standar Na

Standar Nasiosio nal Indonesianal Indonesia

  

Ta

Tata ca ta cara penguku ra pengukuran debit ran debit aliran sun aliran sungai gai dan saluran terbuka menggun

dan saluran terbuka menggunaka akan n a

alat ukur lat ukur a arus rus dan pela dan pelampung mpung

(2)

  

© BSN 2015

© BSN 2015  

Ha

Hak cik ci pta dilpta dil indungi indungi undang-undang. Dilaundang-undang. Dilarang mengumumkan drang mengumumkan d an memperbanyaan memperbanyak sebagian atauk sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini

dokumen ini baik secara ebaik secara elektronik maupun lektronik maupun tercetatercetak tanpa izin tertulik tanpa izin tertuli s dari BSNs dari BSN BSN

BSN

Email: dokinfo@bsn.go.id Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id

www.bsn.go.id

Diterbitka

Diterbitkan n di di JakaJakartarta  

(3)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

Daftar isi Daftar isi

Daftar isi

Daftar isi... i... i

Prakata ... iii

Prakata ... iii

Pendahuluan... iv

Pendahuluan... iv

1 1 Ruang Ruang lingkup lingkup ... ... 11 2 2 Acuan Acuan normatif normatif ... ... 11 3 3 Istilah dan Istilah dan definisi definisi ... ... 11 4 4 Peralatan Peralatan dan dan sarana sarana penunjanpenunjang g ... ... 22 5 5 Persyaratan Persyaratan pengukuran pengukuran debit debit ... ... 55 6 6 Formulasi Formulasi pengukuran pengukuran debit debit ... ... 77 7 7 Pengukuran Pengukuran penampang penampang basah basah ... .. 1010 8 8 Kecepatan Kecepatan aliran aliran ... ... 1010 9 9 Koreksi Koreksi kedalaman kedalaman dan dan kecepatan kecepatan aliran aliran ... ... 1313 10 10 Prosedur Prosedur pengukurapengukuran n ... ... 1717 Lampiran A ... 21

Lampiran A ... 21

Lampiran B ... 28

Lampiran B ... 28

Bibliografi ... 34

Bibliografi ... 34

Gambar 1 Gambar 1 - - Pengukuran kePengukuran kecepatan aliracepatan aliran dengan carn dengan cara 1 titik, 2 titik dan 3 titik a 1 titik, 2 titik dan 3 titik ... 8... 8  

Gambar 2 Gambar 2 - - Penampang melintang Penampang melintang pengukuran debit pengukuran debit dengan dengan menggunakan penampangmenggunakan penampang tengah (mid section) ... 9

tengah (mid section) ... 9  

Gambar 3 Gambar 3 - - Koreksi panjaKoreksi panjang juntaian talng juntaian tali di atas dan di dai di atas dan di dalam aliran lam aliran ... 13... 13  

Gambar A.1 - Gambar A.1 - Contoh alat ukur arus berporos horizontal Contoh alat ukur arus berporos horizontal ... ... 2424   Gambar A.2 Gambar A.2 - Contoh foto alat pengukur debit dengan menggu- Contoh foto alat pengukur debit dengan menggunakan bridge crane nakan bridge crane ... 25... 25  

Gambar A.3 Gambar A.3 - Contoh foto alat u- Contoh foto alat ukur lebar (kabekur lebar (kabel baja) l baja) ... 25... 25  

Gambar A.5 Gambar A.5 - Contoh pemberat tipe GFN 25 dan baling-baling tipe OSS B1 - Contoh pemberat tipe GFN 25 dan baling-baling tipe OSS B1 ... 26... 26  

Gambar A.6 Gambar A.6 - Contoh foto pengukuran dari jembatan meng- Contoh foto pengukuran dari jembatan menggunakan bridge crane gunakan bridge crane ... 27... 27  

Gambar B.1 - Sketsa pelampung permukaan Gambar B.1 - Sketsa pelampung permukaan ... 28... 28  

Gambar B.2 - Gambar B.2 - Contoh sketsa lintasan pelampung Contoh sketsa lintasan pelampung ... 29... 29  

Gambar B.3 - Contoh sketsa penampang pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung Gambar B.3 - Contoh sketsa penampang pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung 3030   Tabel 1 - Tabel 1 - Koreksi panjang juntaKoreksi panjang juntaian penggantunian penggantung di atas dan di dalam air g di atas dan di dalam air ... 14... 14  

Tabel 2 - Tabel 2 - Kecepatan Hasil KorekKecepatan Hasil Koreksi arah aliran menyudut si arah aliran menyudut ... 15... 15  

Tabel A.1 - Tabel A.1 - Contoh formulir untuk pengukuran debit dengan alat ukur arus ... 21Contoh formulir untuk pengukuran debit dengan alat ukur arus ... 21  

Tabel A.2 - Persamaan kecepatan aliran ... 23

Tabel A.2 - Persamaan kecepatan aliran ... 23  

(4)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

Tabel B.1 - Kartu pengukuran penampang basah

Tabel B.1 - Kartu pengukuran penampang basah  pengukuran debit dengan pengukuran debit dengan pelampung .... 31pelampung .... 31   Tabel B.2 - Kartu pengukuran kecepatan aliran

Tabel B.2 - Kartu pengukuran kecepatan aliran ... 32... 32   Tabel B.3 -

Tabel B.3 - Kartu perhitungan debit Kartu perhitungan debit ... 33... 33  

(5)

  SNI 8066:2015SNI 8066:2015

Prakata Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang “Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang “Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunaka

saluran terbuka menggunakan alat ukur n alat ukur arus dan pelampung” merupakan revisi dari tiga SNIarus dan pelampung” merupakan revisi dari tiga SNI berikut :

berikut : 1)

1) SNI 0SNI 03-2414-19913-2414-1991, Tata , Tata cara pcara pengukuran engukuran debit debit sungai sungai dan dan saluran saluran terbuka.terbuka.

2)

2) SNI 03-2SNI 03-2819-1992, 819-1992, Tata cara Tata cara pengukuran pengukuran debit sudebit sungai dangai dan saluran n saluran terbuka dterbuka dengan aengan alatlat ukur arus tipe

ukur arus tipe baling-balbaling-baling.ing.

3)

3) SNI SNI 03-2820-1992, Tata 03-2820-1992, Tata cara pengukuran cara pengukuran debit sungai debit sungai dan dan saluran terbuka saluran terbuka dengandengan pelampung permukaan.

pelampung permukaan.

Revisi ini dimaksudkan sebagai panduan praktis dalam melaksanakan pengukuran debit Revisi ini dimaksudkan sebagai panduan praktis dalam melaksanakan pengukuran debit aliran pada sungai dan saluran

aliran pada sungai dan saluran terbuka.terbuka.

Dalam rangka penomoran RSNI menjadi SNI oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), Dalam rangka penomoran RSNI menjadi SNI oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), maka.

maka.

Standar ini disusun oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Standar ini disusun oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Sub Komite Teknis 91-01-S1 Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Balai Sipil pada Sub Komite Teknis 91-01-S1 Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Balai Hidrologi.

Hidrologi.

Standar ini telah dibahas dalam forum rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal Standar ini telah dibahas dalam forum rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 4 November 2004 di Bandung, dilakukan penulisan ulang sesuai dengan Pedoman 4 November 2004 di Bandung, dilakukan penulisan ulang sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 08:2007 dan tanpa mengubah substansi, pada tanggal 11—13 Standardisasi Nasional (PSN) 08:2007 dan tanpa mengubah substansi, pada tanggal 11—13 September tahun 2013, serta dikonsensuskan ulang oleh Sub Komite Teknis 91-01-S1 September tahun 2013, serta dikonsensuskan ulang oleh Sub Komite Teknis 91-01-S1 Sumber Daya Air pada tanggal 4

Sumber Daya Air pada tanggal 4 Nopember 2013, yang melibatkan para narasumber, pakar,Nopember 2013, yang melibatkan para narasumber, pakar, dan lembaga

dan lembaga terkait. Standar ini telah melalui terkait. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat proses jajak pendapat tanggal tanggal 18 Juli 18 Juli 20142014 sampai 16 September 2014 dan perpanjangan sampai 16 Oktober 2014.

sampai 16 September 2014 dan perpanjangan sampai 16 Oktober 2014.  

(6)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

Pendahuluan Pendahuluan

Pengukuran debit dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan debit sesaat. Data Pengukuran debit dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan debit sesaat. Data pengukuran debit yang diperoleh dari suatu pos duga air pada kondisi muka air rendah, pengukuran debit yang diperoleh dari suatu pos duga air pada kondisi muka air rendah, muka air sedang, dan muka air tinggi selanjutnya digunakan untuk pembuatan grafik muka air sedang, dan muka air tinggi selanjutnya digunakan untuk pembuatan grafik hubungan antara tinggi muka air dengan debit (

hubungan antara tinggi muka air dengan debit (Rating CurveRating Curve-Lengkung Aliran). -Lengkung Aliran). PenggunaaPenggunaann metode, peralatan, dan pemilihan lokasi pengukuran sangat berpengaruh pada kualitas data metode, peralatan, dan pemilihan lokasi pengukuran sangat berpengaruh pada kualitas data pengukuran.

pengukuran.

 Ada

 Ada beberapa metode beberapa metode pengukuran debit pengukuran debit yang yang sering sering digunakan baik digunakan baik pengukurapengukuran n langsunglangsung maupun pengukuran tidak langsung, demikian pula peralatan yang digunakan. Pelaksanaan maupun pengukuran tidak langsung, demikian pula peralatan yang digunakan. Pelaksanaan pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka ini merupakan cara langsung pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka ini merupakan cara langsung menggunakan alat ukur arus dan pelampung. Penggabungan panduan ini disusun untuk menggunakan alat ukur arus dan pelampung. Penggabungan panduan ini disusun untuk memberikan acuan kepada para pengguna tentang tata cara pengukuran debit sungai dan memberikan acuan kepada para pengguna tentang tata cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat ukur arus tipe baling-baling dan pelampung.

saluran terbuka dengan alat ukur arus tipe baling-baling dan pelampung.

Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka ini meliputi cara pengukuran, Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka ini meliputi cara pengukuran, peralatan dan sarana penunjang serta persyaratan teknis dan nonteknis dalam pelaksanaan peralatan dan sarana penunjang serta persyaratan teknis dan nonteknis dalam pelaksanaan pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka yang telah lazim digunakan di Indonesia pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka yang telah lazim digunakan di Indonesia Jenis alat ukur yang dibahas dalam tata cara ini adalah alat ukur kecepatan aliran tipe Jenis alat ukur yang dibahas dalam tata cara ini adalah alat ukur kecepatan aliran tipe baling-baling, pelampung permukaan, dan alat ukur penampang basah.

baling-baling, pelampung permukaan, dan alat ukur penampang basah.

(7)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

Ta

Tata cara ta cara pengukupenguku ran debit alirran debit alir an sungai dan saluran terbuan sungai dan saluran terbu kaka menggunakan alat ukur arus dan pelampung

menggunakan alat ukur arus dan pelampung

1

1 RuaRuang ng lingklingk upup

Tata cara ini menetapkan cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka Tata cara ini menetapkan cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung yang tidak terpengaruh oleh pasang surut atau menggunakan alat ukur arus dan pelampung yang tidak terpengaruh oleh pasang surut atau arus balik.

arus balik.

2

2 Acuan Acuan normatifnormatif SNI 03-2822,

SNI 03-2822, Tata cara pembuatan lengkung debit dan Tata cara pembuatan lengkung debit dan tabel sungai/saluran terbuka dengantabel sungai/saluran terbuka dengan analisis grafis.

analisis grafis.

3

3 Istilah Istilah dan dan definisidefinisi 3.1

3.1 ala

alat ukur t ukur arus tipe baling-balingarus tipe baling-baling

alat yang dilengkapi baling-baling untuk mengukur kecepatan arus sungai/saluran terbuka alat yang dilengkapi baling-baling untuk mengukur kecepatan arus sungai/saluran terbuka pada suatu titik

pada suatu titik 3.2

3.2

aliran air  aliran air   

pergerakan air di alur

pergerakan air di alur sungai/salurasungai/saluran terbukan terbuka 3.3

3.3

alur sungai alur sungai  

alur tempat mengalirnya aliran sungai alur tempat mengalirnya aliran sungai 3.4

3.4 debit debit

volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai/saluran terbuka per volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai/saluran terbuka per satuan waktu

satuan waktu 3.5

3.5

distribusi kecepatan normal distribusi kecepatan normal

distribusi kecepatan aliran pada sungai/saluran terbuka yang merata dan distribusi kecepatan aliran pada sungai/saluran terbuka yang merata dan luruslurus 3.6

3.6  jal

 jal ur ur verver titi kalkal    jalur ke arah v

 jalur ke arah vertikal pada suertikal pada suatu penampaatu penampang melintangng melintang 3.7

3.7

kedalaman kedalaman  jarak yang diu

 jarak yang diukur ke arah vertikkur ke arah vertikal dari muka aial dari muka air ke dasar sungar ke dasar sungai/saluran terbui/saluran terbukaka

(8)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

3.8 3.8

pelampung permuk pelampung permuk aaaann

bahan yang dapat terapung di permukaan air, tidak berubah sifat dan bentuknya, dengan bahan yang dapat terapung di permukaan air, tidak berubah sifat dan bentuknya, dengan ukuran antara 10 cm sampai dengan 100 cm, bagian yang tenggelam maksimum 25 % dari ukuran antara 10 cm sampai dengan 100 cm, bagian yang tenggelam maksimum 25 % dari kedalaman aliran dan bagian yang tidak tenggelam berkisar antara 3 cm sampai dengan 10 kedalaman aliran dan bagian yang tidak tenggelam berkisar antara 3 cm sampai dengan 10 cm

cm

3.9

3.9penampang basah penampang basah  

penampang melintang sungai/saluran terbuka yang dibatasi oleh dasar sungai/saluran penampang melintang sungai/saluran terbuka yang dibatasi oleh dasar sungai/saluran terbuka dan muka air

terbuka dan muka air 3.10

3.10

pengukuran debit pengukuran debit

proses pengukuran dan penghitungan kecepatan, kedalaman dan lebar aliran serta proses pengukuran dan penghitungan kecepatan, kedalaman dan lebar aliran serta penghitungan luas penampang basah untuk menghitung debit sungai/saluran terbuka

penghitungan luas penampang basah untuk menghitung debit sungai/saluran terbuka 3.11

3.11

pos duga air pos duga air

bangunan pada sungai yang dipilih untuk mengamati tinggi muka air secara sistematik dan bangunan pada sungai yang dipilih untuk mengamati tinggi muka air secara sistematik dan terus-menerus yang berfungsi untuk

terus-menerus yang berfungsi untuk menentukan debitmenentukan debit 3.12

3.12rai rai    jarak

 jarak antara antara suatu suatu titik titik awal awal ((starting pointstarting point) di tepi sungai dengan jalur vertikal pada suatu) di tepi sungai dengan jalur vertikal pada suatu penampang melintang sungai/saluran terbuka

penampang melintang sungai/saluran terbuka 3.13

3.13 sungai sungai  

alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air didalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis didalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan (PP No.38 Tahun

sempadan (PP No.38 Tahun 2011)2011) 3.14

3.14 tingg

tingg i muka air sungai/saluran terbukai muka air sungai/saluran terbuka

elevasi muka air pada suatu penampang melintang sungai/saluran terbuka terhadap suatu elevasi muka air pada suatu penampang melintang sungai/saluran terbuka terhadap suatu titik elevasi tertentu

titik elevasi tertentu 3.15

3.15 titik

titik vertikavertikall

suatu titik kedalaman dari permukaan air pada suatu jalur vertikal suatu titik kedalaman dari permukaan air pada suatu jalur vertikal

4

4 Peralatan Peralatan dan dan sarana sarana penunjpenunj angang 4.1 Peralatan

4.1 Peralatan Peralatan

Peralatan yang yang digunakan digunakan untuk untuk mengukur mengukur debit debit adalah adalah alat alat ukur ukur untuk untuk kecepatan kecepatan aliranaliran dan alat ukur luas penampang basah.

dan alat ukur luas penampang basah.

(9)

  SNI 8066:2015SNI 8066:2015

4.1

4.1.1 .1 Alat Alat ukuuku r r kecepatan kecepatan aliranaliran 4.

4.1.1.1.1.1 1 Alat Alat ukur aukur arus tipe rus tipe baling-balingbaling-baling

Hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur arus tipe baling-baling, adalah sebagai berikut.

Hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur arus tipe baling-baling, adalah sebagai berikut.

a)

a) Alat ukuAlat ukur arus r arus dengan dengan baling-balbaling-baling terding terdiri atas iri atas dua jedua jenis, yaitnis, yaitu:u:

1)

1) Baling-baling Baling-baling dengan dengan sumbu sumbu horizontal (Gambar horizontal (Gambar A.1, A.1, Lampiran Lampiran A).A).

2)

2) Baling-baling Baling-baling bentuk bentuk canting canting dengan dengan sumbu sumbu vertikalvertikal..

b)

b) Pada Pada saat digunakan saat digunakan untuk mengukur untuk mengukur debit alat debit alat ukur ukur arus dilengkapi arus dilengkapi dengan:dengan:

1)

1) Alat Alat hitung hitung putaran putaran baling-baling.baling-baling.

2)

2) Alat ukur Alat ukur kedalaman berupa kedalaman berupa tongkat baja tongkat baja atau kabel atau kabel baja yang baja yang dilengkapi dengandilengkapi dengan pemberat dan penunjuk kedalaman dengan ketelitian 1 cm (lihat Gambar A.4, pemberat dan penunjuk kedalaman dengan ketelitian 1 cm (lihat Gambar A.4, Lampiran A)

Lampiran A) 3)

3) Alat ukur lebaAlat ukur lebar yang tidak elar yang tidak elastis dengan ketestis dengan ketelitian 1 cm (lihlitian 1 cm (lihat Gambar A.3,at Gambar A.3, Lampiran A).

Lampiran A).

4)

4) Alat Alat ukur ukur waktu waktu dengan dengan ketelitian ketelitian 1 1 detik.detik.

5)

5) Alat Alat penghitung yang penghitung yang dapat menghitung dapat menghitung luas luas penampang basah, penampang basah, kecepatan arus kecepatan arus airair dan debit secara langsung.

dan debit secara langsung.

4.1.1.2 Pelampung 4.1.1.2 Pelampung

Pelampung yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran adalah:

Pelampung yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran adalah:

a)

a) Bahan yaBahan yang dapat ng dapat terapung dterapung di permukaai permukaan air yann air yang terbuat dg terbuat dari gabus, ari gabus, kayu dan kayu dan lain-lain- lain.

lain.

b)

b) Bahan yang Bahan yang sebagian tenggelam sebagian tenggelam di di bawah permukaan bawah permukaan air yang air yang terbuat dari terbuat dari bambu yangbambu yang diberi pemberat batu pada bagian bawah pelampung.

diberi pemberat batu pada bagian bawah pelampung.

Catatan : Selain alat ukur di atas dapat menggunakan alat ukur arus tipe radio current meter/azas Catatan : Selain alat ukur di atas dapat menggunakan alat ukur arus tipe radio current meter/azas dopler dan tipe frekuensi

dopler dan tipe frekuensi 4.1

4.1.2 .2 Alat Alat ukuuku r r luas luas penampang penampang basahbasah 4.1

4.1.2..2.1 1 Alat Alat ukuuku r r lebarlebar  Alat ukur lebar y

 Alat ukur lebar yang dapat diguang dapat digunakan antara nakan antara lain:lain:

a)

a) Kabel baja Kabel baja dengan ukuran diameter 3 dengan ukuran diameter 3 mm sampai mm sampai dengan 5 dengan 5 mm dengan mm dengan panjangpanjang tertentu dilengkapi dengan tanda pada setiap panjang untuk kelipatan 0,5 m dan 1 m tertentu dilengkapi dengan tanda pada setiap panjang untuk kelipatan 0,5 m dan 1 m (lihat Gambar A.3, Lampiran A).

(lihat Gambar A.3, Lampiran A).

b)

b) Alat Alat penunjuk penunjuk lebar lebar yang yang dipasang dipasang pada pada kabel kabel melintang sungai.melintang sungai.

c)

c) Alat Alat penyipat penyipat ruang ruang ((teodolitteodolit) dan alat penyipat datar () dan alat penyipat datar (waterpasswaterpass).).

4.1

4.1.2..2.2 2 Alat Alat ukuuku r r kedalamankedalaman  Alat ukur kedal

 Alat ukur kedalaman yang dapaman yang dapat digunakan aat digunakan antara lain:ntara lain:

a)

a) Batang Batang pengukur terbuat pengukur terbuat dari dari logam logam yang yang dilengkapi dengan dilengkapi dengan skala skala kedalaman.kedalaman.

(10)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

b)

b) Kabel Kabel lengkap lengkap dengan dengan alat alat penggulung dan penggulung dan penunjuk penunjuk kedalaman yang kedalaman yang digunakan untukdigunakan untuk pengukuran dari atas perahu, jembatan atau kereta gantung (lihat Gambar A.4, pengukuran dari atas perahu, jembatan atau kereta gantung (lihat Gambar A.4, Lampiran A).

Lampiran A).

c)

c) Alat Alat perum perum gema gema ((echo sounder echo sounder ).).

4.2

4.2 Sarana Sarana penunjpenunj angang 4.2

4.2.1 .1 Alat Alat dugdug a a mukmuk a a airair  Alat duga

 Alat duga muka air muka air ini digunakan untuk ini digunakan untuk mengetahumengetahui elevasi i elevasi muka air muka air pada saat pada saat pengukuranpengukuran debit sehingga hasil pengukuran debit dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hubungan debit sehingga hasil pengukuran debit dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hubungan antara ketinggian muka air dan besaran debit. Alat duga muka air yang lazim digunakan antara ketinggian muka air dan besaran debit. Alat duga muka air yang lazim digunakan terdiri atas dua macam, yaitu :

terdiri atas dua macam, yaitu : a)

a) Pos Pos duga air duga air biasa (PDAB), biasa (PDAB), harus dibuat harus dibuat dan dan dipasang dengan dipasang dengan mempertimbanmempertimbangkangkan ketentuan berikut.

ketentuan berikut.

1)

1) Harus dibuat dari Harus dibuat dari bahan (kayu, enamel) bahan (kayu, enamel) yang tahan yang tahan air dan air dan awet yang awet yang dilengkapidilengkapi dengan pembagian skala dan dicat dengan warna yang jelas agar mudah dibaca.

dengan pembagian skala dan dicat dengan warna yang jelas agar mudah dibaca.

2)

2) Harus dipasang Harus dipasang pada konstruksi pada konstruksi tiang yang tiang yang dipancang di dipancang di tepi sungai tepi sungai atau saluranatau saluran terbuka; pemasanganny

terbuka; pemasangannya tegak lurus a tegak lurus atau miring dengan membentuk sudut 30atau miring dengan membentuk sudut 30oo, 45, 45oo   atau 60

atau 60oo  terhadap bidang horizontal; dan harus dipasang dengan kuat dan  terhadap bidang horizontal; dan harus dipasang dengan kuat dan terlindung dari benturan benda keras yang terbawa oleh aliran air.

terlindung dari benturan benda keras yang terbawa oleh aliran air.

3)

3) Kedudukan Kedudukan nolnol peilskalpeilskal  harus berada pada kedalaman 0,5 m di bawah muka air  harus berada pada kedalaman 0,5 m di bawah muka air terendah, dan puncak

terendah, dan puncakpeilskalpeilskal   harus pada posisi 1 harus pada posisi 1 m di atas m di atas muka air tertinggi padamuka air tertinggi pada musim penghujan dan harus diikatkan terhadap titik tetap lokal, yang sebaiknya musim penghujan dan harus diikatkan terhadap titik tetap lokal, yang sebaiknya telah diikatkan dengan jejaring trianggulasi.

telah diikatkan dengan jejaring trianggulasi.

4)

4) PDAB PDAB harus disusun harus disusun secara baik secara baik sehingga mampu sehingga mampu untuk mengukur untuk mengukur kisaran mukakisaran muka air terendah hingga tertinggi yang mungkin terjadi di suatu penampang air terendah hingga tertinggi yang mungkin terjadi di suatu penampang sungai/salura

sungai/saluran n terbuka.terbuka.

b)

b) Pos Pos duga duga air oair otomatis tomatis (PDAO), (PDAO), yang yang lazim lazim digunakan digunakan adalah:adalah:

1)

1) Alat Alat duga duga muka muka air air dengan dengan silinder silinder (drum) (drum) tegak.tegak.

2)

2) Alat Alat duga duga muka muka air air dengan dengan silinder silinder mendatar.mendatar.

3)

3) Alat Alat duga duga muka muka air air jenis jenis tekanan tekanan ((pressure tranducer)pressure tranducer)..

c)

c) Alat duga Alat duga air jenis air jenis lain, di anlain, di antaranya jenis taranya jenis gelembung gelembung gas, jenis gas, jenis sensor dasensor dan jenis ken jenis kertasrtas berlubang atau pendugaan dengan sinar.

berlubang atau pendugaan dengan sinar.

4.2

4.2.2 .2 PePerlengrleng kapan kapan pengukpenguk uran uran debitdebit

Perlengkapan pengukuran debit yang biasa digunakan:

Perlengkapan pengukuran debit yang biasa digunakan:

a)

a) alat alat ukur ukur kecepatan kecepatan arusarus(current meter)(current meter) dan pemberat; dan pemberat;

b)

b) stop watchstop watch;;

c)

c) meteran meteran minimal minimal 3 3 meter meter dengan dengan ketelitian ketelitian 1 1 mm;mm;

d) kalkulator;

d) kalkulator;

e)

e) formulir formulir isian isian perhitungan perhitungan debit debit dan dan alat-alat alat-alat tulis tulis lainnya;lainnya;

f)

f) map map lapangan lapangan yang yang tahan tahan terhadap terhadap air;air;

g)

g) alat alat tulis.tulis.

(11)

  SNI 8066:2015SNI 8066:2015

h)

h) peralatan peralatan bantu bantu yang yang mungkin mungkin diperlukan:diperlukan:

1)

1) papan papan duga duga khusus;khusus;

2)

2) alat alat penyipat penyipat ruang ruang dan dan alat alat penyipat penyipat datar;datar;

3)

3) bridge cranebridge crane alat bantu pengukuran debit yang digunakan di jembatan (lihat Gambar alat bantu pengukuran debit yang digunakan di jembatan (lihat Gambar  A.2, Lampiran A);

 A.2, Lampiran A);

4)

4) winch cable waywinch cable way alat bantu pengukuran debit yang digunakan di tepi sungai; alat bantu pengukuran debit yang digunakan di tepi sungai;

5)

5) sounding reelsounding reel  alat bantu pengukuran debit yang dapat digunalan di perahu,  alat bantu pengukuran debit yang dapat digunalan di perahu,  jembatan dan k

 jembatan dan kereta gantung ereta gantung (lihat Gambar A.4, La(lihat Gambar A.4, Lampiran A);mpiran A);

6)

6) tali tambantali tambang yang g yang tidak elastidak elastis atau tis atau kabel bakabel baja (lihat ja (lihat Gambar A.3Gambar A.3, Lampiran , Lampiran A);A);

7)

7) sepatu sepatu lapangan lapangan yang yang tahan tahan terhadap terhadap air;air;

8)

8) jas jas hujan;hujan;

i)

i) perahu perahu dengan dengan kapasitas kapasitas minimal minimal tiga tiga orang:orang:

1)

1) perahu perahu kayu/aluminikayu/aluminium;um;

2)

2) motor motor tempel;tempel;

3)

3) baju baju pelampung pelampung yang yang tidak tidak mudah mudah robek;robek;

4.3 Kalibrasi

4.3 Kalibrasi current meter current meter   

Untuk mendapatkan ketelitian dalam pengukuran debit, peralatan pengukuran debit terutama Untuk mendapatkan ketelitian dalam pengukuran debit, peralatan pengukuran debit terutama current meter 

current meter  harus dikalibrasi. harus dikalibrasi.

Kalibrasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada kartu/label kalibrasi kecuali Kalibrasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada kartu/label kalibrasi kecuali  jika

 jika telah telah terjadi terjadi hal-hal hal-hal yang yang mengakibamengakibatkan tkan perubahan perubahan pada pada alat alat yang yang bersangkutanbersangkutan misalnya: jatuh, membentur benda keras, dan tercelup ke dalam cairan asam.

misalnya: jatuh, membentur benda keras, dan tercelup ke dalam cairan asam.

Kalibrasi

Kalibrasi current meter current meter   dilakukan dengan menggunakan  dilakukan dengan menggunakan calibration flumecalibration flume  dan dilaksanakan  dan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang dan telah

oleh instansi yang berwenang dan telah terakreditasi.terakreditasi.

5

5 PePersyaratan rsyaratan pengukuran pengukuran debitdebit 5.1

5.1 Persyaratan Persyaratan teknitekni ss 5.

5.1.1.1 1 PePemilihan milihan lokasi lokasi pengukuran pengukuran debitdebit Lokasi pengukuran debit dipilih

Lokasi pengukuran debit dipilih dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.

a)

a) Tepat pada Tepat pada pos duga mpos duga muka air atau uka air atau di sekitar pdi sekitar pos duga mukos duga muka air sepana air sepanjang tidak jang tidak adaada perubahan bentuk penampang yang mencolok dan penambahan atau pengurangan perubahan bentuk penampang yang mencolok dan penambahan atau pengurangan debit.

debit.

b)

b) Alur sungaiAlur sungai/saluran terbuk/saluran terbuka harus lurua harus lurus sepanjang s sepanjang minimal 3 kaminimal 3 kali lebar sunli lebar sungai/salurangai/saluran pada saat banjir/muka air tertinggi (MATT).

pada saat banjir/muka air tertinggi (MATT).

c)

c) DistribusDistribusi i garis garis aliran aliran diperkirakan merata diperkirakan merata dan dan tidak tidak ada ada aliran aliran yang yang memutar.memutar.

d)

d) Aliran Aliran tidak tidak terganggu terganggu oleh oleh adanya adanya tumbuhan tumbuhan air air dan dan sampah.sampah.

e)

e) Tidak terpeTidak terpengaruh penngaruh peninggian muinggian muka air sebaka air sebagai akibat gai akibat adanya paadanya pasang surut asang surut air laut,ir laut, pertemuan sungai, dan bangunan hidraulik.

pertemuan sungai, dan bangunan hidraulik.

f)

f) Tidak Tidak terpengaruh terpengaruh aliran aliran lahar.lahar.

(12)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

g)

g) Penampang melintang Penampang melintang pengukuran perlu pengukuran perlu diupayakan agar diupayakan agar tegak lurus tegak lurus terhadap alurterhadap alur sungai.

sungai.

h)

h) Kedalaman pengukuran Kedalaman pengukuran minimal 3 minimal 3 sampai dengan sampai dengan 5 5 kali kali diameter baling-baling alat diameter baling-baling alat ukurukur arus yang digunakan.

arus yang digunakan.

i)

i) Apabila Apabila pengukuran pengukuran debit debit dilakukan dilakukan pada pada lokasi lokasi bendung, bendung, maka maka harus harus dilakukan dilakukan di di hilirhilir bendung atau di hulu bendung sampai dengan tidak ada pengaruh pengempangan.

bendung atau di hulu bendung sampai dengan tidak ada pengaruh pengempangan.

Pengukuran pada lokasi bendung biasanya dilakukan untuk keperluan kalibrasi bendung Pengukuran pada lokasi bendung biasanya dilakukan untuk keperluan kalibrasi bendung dengan mengubah bukaan pintu.

dengan mengubah bukaan pintu.

5.1

5.1.2 .2 PertimbPertimb angan angan hidhid raulirauli kk

Kondisi hidraulik yang harus diperhatikan di lokasi

Kondisi hidraulik yang harus diperhatikan di lokasi pengukuran debit, yaitu sebagai berikut:pengukuran debit, yaitu sebagai berikut:

a)

a) Mempunyai pola Mempunyai pola aliran aliran yang yang seragam seragam dan dan mendekati kondisi mendekati kondisi aliran subkritik.aliran subkritik.

b)

b) Tidak Tidak terkena terkena pengaruh pengaruh arus arus balik balik (pengempangan) dan (pengempangan) dan aliran aliran lahar.lahar.

5.1

5.1.3 .3 Lama Lama dan dan perioperio de de pelaksanaanpelaksanaan Ketentuan yang perlu diperhatikan:

Ketentuan yang perlu diperhatikan:

a)

a) Lama pengukuran debit tergantung dari Lama pengukuran debit tergantung dari perubahan keadaan aliran pada perubahan keadaan aliran pada saatsaat pengukuran dilaksanakan:

pengukuran dilaksanakan:

1)

1) Pada saat Pada saat aliran rendah pengukuran aliran rendah pengukuran debit dilaksanakan dua debit dilaksanakan dua kali dalam kali dalam sekalisekali periode waktu pengukuran (bolak-balik di penampang basah yang sama).

periode waktu pengukuran (bolak-balik di penampang basah yang sama).

2)

2) Pada saat Pada saat banjir pengukuran banjir pengukuran debit dilaksanakan satu debit dilaksanakan satu kali dalam kali dalam periode waktuperiode waktu pengukuran.

pengukuran.

b)

b) Periode Periode pelaksanaan pelaksanaan pengukuran pengukuran tergantung tergantung dari dari musim:musim:

1)

1) Pada musim Pada musim kemarau pengukuran debit kemarau pengukuran debit dilaksanakan cukup sekali dilaksanakan cukup sekali dalam satudalam satu bulan.

bulan.

2)

2) Pada Pada musim musim penghujan pengukuran penghujan pengukuran dilaksanakan berulang dilaksanakan berulang kali, paling kali, paling sedikit 3 sedikit 3 kalikali untuk setiap bulan.

untuk setiap bulan.

3)

3) Pada Pada musim musim peralihan pengukuran peralihan pengukuran dilaksanakan paling dilaksanakan paling sedikit 2 sedikit 2 kali kali dalam dalam sebulan.sebulan.

5.1

5.1.4 .4 Keandalan Keandalan peralatan peralatan dan dan sarana sarana penunjpenunj angang

Peralatan dan sarana penunjang harus dipelihara agar dapat berfungsi sebagaimana Peralatan dan sarana penunjang harus dipelihara agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, antara lain alat ukur

mestinya, antara lain alat ukur arus harus dikalibrasi secara berkala, dibersihkan dan dirawatarus harus dikalibrasi secara berkala, dibersihkan dan dirawat dengan baik.

dengan baik.

5.2

5.2 Persyaratan Persyaratan nonnon teknitekni ss

Persyaratan non teknis yang harus diperhatikan adalah kemampuan tim pengukur. Tim Persyaratan non teknis yang harus diperhatikan adalah kemampuan tim pengukur. Tim pengukur minimal terdiri atas tiga orang yang mempunyai kemampuan sebagai berikut.

pengukur minimal terdiri atas tiga orang yang mempunyai kemampuan sebagai berikut.

a)

a) Pernah mendapatkan pendidikan Pernah mendapatkan pendidikan dan dan pelatihan pengukuran debit pelatihan pengukuran debit di instansi di instansi yangyang berwenang.

berwenang.

b)

b) Bertanggung Bertanggung jawab jawab dan dan disiplin/disiplin/hasil hasil pengukuran pengukuran dapat dapat dipertanggungdipertanggungjawabkan.jawabkan.

c)

c) Kesehatan Kesehatan cukup cukup baik.baik.

(13)

  SNI 8066:2015SNI 8066:2015

 R  N   R  N    6

6 Formulasi Formulasi pengukuran pengukuran debitdebit 6.

6.1 1 Prinsip Prinsip pengukuran pengukuran debitdebit

Prinsip pelaksanaan pengukuran debit adalah mengukur kecepatan aliran, luas penampang Prinsip pelaksanaan pengukuran debit adalah mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, dan kedalaman. Penampang basah dihitung berdasarkan lebar rai dan muka air.

basah, dan kedalaman. Penampang basah dihitung berdasarkan lebar rai dan muka air.

Debit dapat dihitung dengan rumus : Debit dapat dihitung dengan rumus :

x x x x x

x VV aa q

q      ... ... (1)(1)

n n

1 1 x x

x

qx

q Q

Q   ...  ... (2)(2) Keterangan:

Keterangan:

q

qxx   adalah adalah debit debit pada pada bagian bagian ke ke x, x, (m(m33/s)/s) V

Vxx   adalah adalah kecepatan kecepatan aliran aliran rata-rata rata-rata pada pada bagian bagian penampanpenampang g ke ke x x (m/s);(m/s);

a

axx   adalah adalah luas luas penampang penampang basah basah pada pada bagian bagian ke ke x, x, (m(m22););

Q

Q adalah adalah debit debit seluruh seluruh penampang, penampang, (m(m33/s);/s);

n

n adalah adalah banyaknya banyaknya penampang penampang bagian.bagian.

6.2

6.2 PerhituPerhitu ngan ngan kecepatan kecepatan aliranaliran 6.2

6.2.1 .1 Kecepatan Kecepatan aliran aliran tiap tiap tittit ikik Kecepatan aliran tiap titik

Kecepatan aliran tiap titik dihitung dengan rumus:dihitung dengan rumus:

N < n

N < nii, V = p N + q, V = p N + q  ...  ... (3)(3) N > n

N > nii, V = r N + s, V = r N + s  ...  ... (4)(4) Keterangan:

Keterangan:

N

N adalah adalah jumlah jumlah putaran putaran baling-balingbaling-baling, , dibagi dibagi dengan dengan waktu waktu pengukuran;pengukuran;

R

R adalah adalah jumlah jumlah putaran putaran baling-balingbaling-baling;;

T

T adalah adalah waktu waktu pengukuranpengukuran n

nii   adalah adalah batas batas jumlah jumlah putaran putaran baling-balingbaling-baling V

V adalah adalah kecepatan kecepatan aliran, aliran, (m/s);(m/s);

p, q,

p, q, r, s adalah koefisien berdasarkan kalibrasir, s adalah koefisien berdasarkan kalibrasicurrent meter current meter  alat ukur arus alat ukur arus 6.2

6.2.2 .2 Kecepatan Kecepatan aliran raaliran rata-rata ta-rata pada pada jalur vertikjalur vertik alal

Pengukuran kecapatan aliran dilakukan pada setiap jalur vertikal dengan metode 1 titik, 2 Pengukuran kecapatan aliran dilakukan pada setiap jalur vertikal dengan metode 1 titik, 2 titik, dan 3

titik, dan 3 titik tergantung dari kedalaman air dan ketelitian yang diinginkan (lihat Gambar 1).titik tergantung dari kedalaman air dan ketelitian yang diinginkan (lihat Gambar 1).

Kecepatan rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus

Kecepatan rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan antara lain:perhitungan antara lain:

a)

a) apabila apabila menggunakamenggunakan n cara cara satu satu titik titik ::

6 6 ,, 0

v0

v v

v     ...  ... (5)(5) b)

b) apabila apabila menggunakan menggunakan cara cara dua dua titik titik ::

2 2

8 8 ,, 0 0 2 2 ,, 0

0 vv

v v v

v

 

 ... ... (6)(6)

(14)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

c)

c) apabila apabila menggunakamenggunakan n cara cara tiga tiga titik titik ::

2 2 1 x1 x ]]

v v 2 ))

2 v v v

[(v [(

v

v 0,20,2

 

0,80,8

 

0,60,6

   ... (7)(7) Keterangan:

Keterangan:

v

v   adalah adalah kecepatan kecepatan aliran aliran rata-rata rata-rata pada pada suatu suatu vertikal, vertikal, (m/s);(m/s);

v

v0,20,2   adalah adalah kecepatan kecepatan aliran aliran pada pada titik 0titik 0,2 d, ,2 d, (m/s);(m/s);

v

v0,60,6   adalah adalah kecepatan kecepatan aliran aliran pada pada titik 0titik 0,6 d, ,6 d, (m/s);(m/s);

v

v0,80,8   adalah adalah kecepatan kecepatan aliran aliran pada pada titik 0titik 0,8 d, ,8 d, (m/s).(m/s).

Ga

Gambar 1 mbar 1 - - PePengukurngukur an kean kecepatacepatan aliran den aliran dengan cara ngan cara 1 titik, 2 titik dan 3 1 titik, 2 titik dan 3 titititi kk 6.2

6.2.3 .3 PerhituPerhitu ngan ngan penampang penampang basahbasah

Luas penampang basah dihitung dari kedalaman air dan lebar sungai (lihat Gambar 2).

Luas penampang basah dihitung dari kedalaman air dan lebar sungai (lihat Gambar 2).

Kedalaman air diperoleh dengan cara mengukur kedalaman air pada titik pengukuran Kedalaman air diperoleh dengan cara mengukur kedalaman air pada titik pengukuran dengan menggunakan tongkat penduga atau kabel pengukur. Luas penampang basah dengan menggunakan tongkat penduga atau kabel pengukur. Luas penampang basah dihitung dengan menggunakan rumus:

dihitung dengan menggunakan rumus:

 x  x  x  x  x

 x  x

 x   

b b b

b a a

2 2

)) 1 1 ((

)) 1 1

((

    

  

  ...  ...(8)(8)

n n

1 1 x x

x

ax

a  A

 A  ... ...(9)(9) Keterangan:

Keterangan:

a

axx   adalah adalah luas luas penampang penampang basah basah pada pada bagian bagian ke ke x, x, (m(m22););

b

b(x+1)(x+1)   adalah jaraadalah jarak titik vertikal sesuk titik vertikal sesudah titik vertikal dah titik vertikal ke x dari titik tetap, (mke x dari titik tetap, (m););

b

b(x-1)(x-1)   adalah jaadalah jarak titik vertikarak titik vertikal sebelum l sebelum titik vertikal ke titik vertikal ke x dari titik x dari titik tetap, (m);tetap, (m);

d

dxx   adalah adalah kedalaman kedalaman pada pada titik titik vertikal vertikal ke ke x, x, (m);(m);

 A

 A adalah luas adalah luas seluruh penaseluruh penampang basahmpang basah, (m, (m22).).

d d  

0.2 d 0.2 d  

0

0..88dd 00..88dd

d d

0.2 d 0.2 d

d d  

A A  

0.6 d 0.6 d

B B

C

C   DD

d d

0.6 d 0.6 d 0.1

0.1  

0.2 0.2

  

0.3 0.3  

0.4 0.4  

0.5 0.5  

0.6 0.6  

0.7 0.7  

0.8 0.8  

0.9 0.9  

(15)

  SNI 8066:2015SNI 8066:2015

Ga

Gambar 2 mbar 2 - - PePenampang menampang melintlint ang peang pengukurngukur an dean debit dengan mebit dengan menggunakannggunakan penampa

penampang ng tengah (tengah (mid sectionmid section)) 6.2

6.2.4 .4 TinggTingg i i mukmuk a a air air rata-ratarata-rata

Tinggi muka air rata-rata pada saat pengukuran dihitung dengan : Tinggi muka air rata-rata pada saat pengukuran dihitung dengan : a)

a) Bila perbedaan Bila perbedaan tinggi muka tinggi muka air pada air pada saat permulaan saat permulaan dan akhir dan akhir pengukuran kurang pengukuran kurang daridari 10 cm, rata-rata tinggi muka

10 cm, rata-rata tinggi muka air dihitung dengan rumus:air dihitung dengan rumus:

2 2

H H H H H

H aa   zz

 ... (10)(10) b)

b) Bila perbedaan Bila perbedaan tinggi muka tinggi muka air pada air pada saat permulaan saat permulaan dan dan akhir pengukuran akhir pengukuran lebih besarlebih besar atau sama dengan 10 cm, rata-rata

atau sama dengan 10 cm, rata-rata tinggi muka air dihitung dengan rumus:tinggi muka air dihitung dengan rumus:

Q Q

h h q q ...

...

...

...

h h q q h h q H q

H 11 11

    

22 22

 

nn nn

  ... (11)(11) Keterangan:

Keterangan:

H

H   adalah adalah rata-rata rata-rata tinggi tinggi muka muka air air pengukuran, pengukuran, (m);(m);

H

Haa   adalah adalah tinggi tinggi muka muka air air pada pada saat saat mulai mulai pengukuranpengukuran, , (m);(m);

H

Hzz   adalah adalah tinggi tinggi muka muka air air pada pada saat saat akhir akhir pengukuran, pengukuran, (m);(m);

q

q11, q, q22…q…qnn   adalah adalah debit debit interval interval waktu waktu 1, 1, 2, 2, …..n, …..n, (m(m33/s);/s);

h

h11, h, h22…h…hnn   adalah adalah tinggi tinggi muka muka air air rata-rata rata-rata pada pada interval interval waktu waktu 1, 1, 2, 2, …..n, …..n, (m).(m).

6.2

6.2.5 .5 Kecepatan Kecepatan air raair rata-rata ta-rata pada pada penampang sungai apenampang sungai atau satau salurlur an an terbuterbu ka.ka.

Kecepatan aliran rata-rata dihitung dengan rumus:

Kecepatan aliran rata-rata dihitung dengan rumus:

v v = =

 A  A Q

Q    ... (12)(12)

Keterangan:

Keterangan:

v

v   adalah adalah kecepatan kecepatan aliran aliran rata-rata rata-rata pada pada seluruh seluruh penampanpenampang, g, (m/s);(m/s);

 A

 A adalah luas sadalah luas seluruh penaeluruh penampang basahmpang basah, (m, (m

2 2

);

Q );

Q adalah adalah debit debit seluruh seluruh penampang, penampang, (m(m33/s)./s).

Titik tetap Titik tetap

 b1  b1  

 b2  b2  

 b3  b3

 b4  b4  

 b5  b5  

 b6  b6  

 b7  b7  

 b(n-1)  b(n-1)  bn  bn

1 1  

2 2  

3 3  

4 4  

5 5

6 6

7 7

(n-1) (n-1)  nn  

d d  22  

d d  33

d d44  

d d55

d d66

d d77

d(n-1) d(n-1)  

dn dn  

muka air  muka air 

(16)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

7

7 PengukurPengukur an an penampang penampang basahbasah 7.1

7.1 PengukurPengukur an an lebarlebar

Pengukuran lebar dilakukan dengan menggunakan alat ukur jarak. Jenis alat ukur lebar Pengukuran lebar dilakukan dengan menggunakan alat ukur jarak. Jenis alat ukur lebar harus disesuaikan dengan lebar penampang basah dan sarana penunjang yang tersedia.

harus disesuaikan dengan lebar penampang basah dan sarana penunjang yang tersedia.

7.2

7.2 PengukurPengukur an an kedalamankedalaman

Pengukuran kedalaman dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur kedalaman di setiap Pengukuran kedalaman dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur kedalaman di setiap vertikal yang telah diukur jaraknya. Pada kondisi debit sungai tidak berubah dengan cepat, vertikal yang telah diukur jaraknya. Pada kondisi debit sungai tidak berubah dengan cepat,  jarak

 jarak setiap setiap vertikal vertikal harus harus diusahakadiusahakan n serapat serapat mungkin mungkin agar agar debit debit tiap tiap subbagiansubbagian penampang tidak lebih dari 1/5 bagian dari debit seluruh penampang basah. Hal ini penampang tidak lebih dari 1/5 bagian dari debit seluruh penampang basah. Hal ini tergantung dari lebar sungai dan

tergantung dari lebar sungai dan distribusi kecepatan.distribusi kecepatan.

Pengukuran kedalaman dilakukan dengan menggunakan kabel dan pemberat, serta Pengukuran kedalaman dilakukan dengan menggunakan kabel dan pemberat, serta diperlukan koreksi kedalaman, apabila posisi kabel membuat sudut lebih besar daripada 10 diperlukan koreksi kedalaman, apabila posisi kabel membuat sudut lebih besar daripada 10oo   terhadap garis vertikal.

terhadap garis vertikal.

8

8 Kecepatan Kecepatan aliranaliran 8.1

8.1 Cara Cara menentukmenentuk an an kecepatan kecepatan aliranaliran

Kecepatan aliran sungai/saluran terbuka dapat ditentukan dengan cara mengukur langsung Kecepatan aliran sungai/saluran terbuka dapat ditentukan dengan cara mengukur langsung dan atau dengan cara tidak langsung. Kecepatan aliran dapat diukur dengan berbagai alat, dan atau dengan cara tidak langsung. Kecepatan aliran dapat diukur dengan berbagai alat, antara lain: alat ukur arus dan pelampung, atau dapat dihitung berdasarkan berbagai faktor, antara lain: alat ukur arus dan pelampung, atau dapat dihitung berdasarkan berbagai faktor, antara lain: faktor kekasaran, kemiringan energi dan tinggi muka air pada penampang antara lain: faktor kekasaran, kemiringan energi dan tinggi muka air pada penampang kendali buatan.

kendali buatan.

8.

8.2 2 Kalibrasi Kalibrasi hasil hasil pengukuran pengukuran kecepakecepatan tan aliranaliran

Jika memungkinkan, semua hasil pengukuran kecepatan aliran yang dilakukan tidak Jika memungkinkan, semua hasil pengukuran kecepatan aliran yang dilakukan tidak menggunakan alat ukur arus harus diverifikasi dengan pengukuran debit dengan menggunakan alat ukur arus harus diverifikasi dengan pengukuran debit dengan menggunaka

menggunakan alat n alat ukur arus.ukur arus.

8.3

8.3 PengukurPengukur an an langslangs ung ung kecepatan kecepatan aliranaliran 8.3

8.3.1 .1 PengukurPengukur an an kecepatan kecepatan aliran aliran dengan dengan alat alat ukuuku r r arusarus 8.3

8.3.1..1.1 1 Jenis Jenis pengukpenguk uran uran dengan dengan alat alat ukuuku r r arusarus

Pengukuran kecepatan aliran langsung dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan dengan Pengukuran kecepatan aliran langsung dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan dengan cara merawas, dengan bantuan wahana apung perahu, jembatan atau menggunakan kereta cara merawas, dengan bantuan wahana apung perahu, jembatan atau menggunakan kereta gantung. Perbedaan cara pelaksanaan pengukuran kecepatan aliran ini adalah sebagai gantung. Perbedaan cara pelaksanaan pengukuran kecepatan aliran ini adalah sebagai berikut.

berikut.

a) Merawas a) Merawas

Pengukuran debit dengan cara merawas adalah pengukuran yang dilakukan tanpa Pengukuran debit dengan cara merawas adalah pengukuran yang dilakukan tanpa bantuan wahana (perahu, kereta gantung,

bantuan wahana (perahu, kereta gantung, winch cable waywinch cable way  dan lain-lain) yaitu petugas  dan lain-lain) yaitu petugas pengukuran langsung masuk ke dalam sungai. Pengukuran dengan cara ini perlu pengukuran langsung masuk ke dalam sungai. Pengukuran dengan cara ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1)

1) Dilakukan Dilakukan pada pada lokasi lokasi sebatas sebatas pengukur pengukur mampu mampu merawas.merawas.

2)

2) Posisi berdiri pengukur harus berada di Posisi berdiri pengukur harus berada di hilir alat ukur arus hilir alat ukur arus dan tidak bolehdan tidak boleh menyebabkan berubahnya garis aliran pada jalur vertikal yang diukur.

menyebabkan berubahnya garis aliran pada jalur vertikal yang diukur.

(17)

  SNI 8066:2015SNI 8066:2015

3)

3) Posisi Posisi alat alat ukur ukur harus harus berada berada di di depan depan pengukur.pengukur.

b)

b) Menggunakan Menggunakan perahuperahu

Pengukuran debit dengan bantuan wahana apung perahu perlu memperhatikan hal-hal Pengukuran debit dengan bantuan wahana apung perahu perlu memperhatikan hal-hal berikut.

berikut.

1)

1) Apabila Apabila tidak tidak memungkinkan memungkinkan dilakukan dilakukan pengukuran pengukuran dengan dengan merawas.merawas.

2)

2) Untuk kedalaman Untuk kedalaman air air kurang dari kurang dari 3 3 m, m, pengukuran kecepatan pengukuran kecepatan arus cukup arus cukup dilakukandilakukan dengan memasang alat ukur arus pada tongkat penduga yang juga berfungsi dengan memasang alat ukur arus pada tongkat penduga yang juga berfungsi sebagai alat ukur kedalaman. Akan tetapi, untuk kedalaman air lebih besar atau sebagai alat ukur kedalaman. Akan tetapi, untuk kedalaman air lebih besar atau sama dengan 3 m, alat ukur arus harus digantungkan pada kabel penggantung sama dengan 3 m, alat ukur arus harus digantungkan pada kabel penggantung yang juga berfungsi sebagai alat pengukur kedalaman yang dilengkapi dengan alat yang juga berfungsi sebagai alat pengukur kedalaman yang dilengkapi dengan alat penggulung kabel dan pemberat yang disesuaikan dengan kondisi aliran.

penggulung kabel dan pemberat yang disesuaikan dengan kondisi aliran.

3)

3) Posisi alat Posisi alat ukur harus ukur harus berada di berada di depan depan perahu dengan perahu dengan perahu diarahkan perahu diarahkan ke ke hulu.hulu.

4)

4) Apabila posisi Apabila posisi kabel menggantung kabel menggantung tidak tegak tidak tegak lurus lurus muka muka air, dan air, dan membentuk sudutmembentuk sudut

> 10

> 1000 terhadap garis  terhadap garis vertikal, kedalaman aliran harus dikoreksi menggunakan Tabelvertikal, kedalaman aliran harus dikoreksi menggunakan Tabel 1.

1.

c)

c) Menggunakan Menggunakan jembatanjembatan

Pengukuran debit dari atas jembatan perlu

Pengukuran debit dari atas jembatan perlu memperhatikan hal-hal berikut.memperhatikan hal-hal berikut.

1)

1) Posisi Posisi pilar pilar jembatan perlu jembatan perlu diperhitungkdiperhitungkan an dalam dalam penentuan pias-pias penentuan pias-pias subbagiansubbagian penampang basah.

penampang basah.

2)

2) Posisi Posisi alat alat berada berada di di hulu hulu jembatan.jembatan.

3)

3) Apabila Apabila posisi kaposisi kabel pengbel penggantung tigantung tidak tegak dak tegak lurus muka lurus muka air dan air dan membentuk membentuk sudutsudut

>10

>1000  terhadap garis vertikal, kedalaman aliran harus dikoreksi dengan  terhadap garis vertikal, kedalaman aliran harus dikoreksi dengan menggunakan Tabel 1.

menggunakan Tabel 1.

d)

d) Menggunakan Menggunakan kereta kereta gantunggantung

Pengukuran debit dengan menggunakan kereta gantung perlu memperhatikan hal-hal Pengukuran debit dengan menggunakan kereta gantung perlu memperhatikan hal-hal berikut.

berikut.

1)

1) Posisi kabePosisi kabel pengganl penggantung alat utung alat ukur arus apkur arus apabila tidak abila tidak tegak lurus tegak lurus muka air damuka air dann membentuk sudut >10

membentuk sudut >1000 terhadap garis vertikal (lihat Gambar 3), maka kedalaman terhadap garis vertikal (lihat Gambar 3), maka kedalaman aliran harus dikoreksi dengan menggunakan Tabel 1.

aliran harus dikoreksi dengan menggunakan Tabel 1.

2)

2) Pengukuran lebar Pengukuran lebar sungai/salursungai/saluran an terbuka menggunakan terbuka menggunakan alat ukur alat ukur lebar lebar dan dan atauatau alat ukur sipat datar.

alat ukur sipat datar.

8.3

8.3.1..1.2 2 Kecepatan Kecepatan aliran aliran rata-ratarata-rata

Kecepatan aliran rata-rata di suatu bagian penampang basah diperoleh dari hasil Kecepatan aliran rata-rata di suatu bagian penampang basah diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan rata-rata dari titik

pengukuran kecepatan rata-rata dari titik kedalamankedalamananya.anya.

Kecepatan aliran rata-rata di suatu vertikal diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan aliran Kecepatan aliran rata-rata di suatu vertikal diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan aliran satu, dua atau tiga titik, yang pelaksanaannya tergantung pada kondisi aliran, kedalaman satu, dua atau tiga titik, yang pelaksanaannya tergantung pada kondisi aliran, kedalaman aliran, lebar aliran dan sarana yang

aliran, lebar aliran dan sarana yang tersedia. Jenis cara pengukuran tersebut adalah sebagaitersedia. Jenis cara pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.

berikut.

a)

a) Pengukuran Pengukuran kecepatan kecepatan aliran satu aliran satu titik, dilaksantitik, dilaksanakan pada akan pada 0,6 kedala0,6 kedalaman (d) aman (d) atau 0,2 dtau 0,2 d dari permukaan air, dengan ketentuan sebagai berikut.

dari permukaan air, dengan ketentuan sebagai berikut.

1)

1) Pada Pada 0,6 0,6 d, d, dilaksanakan dilaksanakan apabila apabila kedalaman kedalaman air air kurang kurang dari dari 0,75 0,75 m.m.

(18)

SNI 8066:2015 SNI 8066:2015

2)

2) Pada Pada 0,6 d 0,6 d dari permukaan dari permukaan air, juga air, juga dilakukan untuk dilakukan untuk mengukur debit mengukur debit banjir apabilabanjir apabila cara pengukuran pada 0,2 d dan 0,8 d tidak dapat dilaksanakan karena aliran cara pengukuran pada 0,2 d dan 0,8 d tidak dapat dilaksanakan karena aliran berubah cepat sehingga waktu yang t

berubah cepat sehingga waktu yang tersedia relatif pendek.ersedia relatif pendek.

b)

b) Pengukuran kecepatan aliran dua Pengukuran kecepatan aliran dua titik, dilaksanakan pada 0,2 d titik, dilaksanakan pada 0,2 d dan 0,8 dan 0,8 d darid dari permukaan air, apabila kedalaman air lebih dari 0,75 m,.

permukaan air, apabila kedalaman air lebih dari 0,75 m,.

c)

c) Pengukuran Pengukuran kecepatan kecepatan aliran tiga aliran tiga titik, dilakstitik, dilaksanakan panakan pada titik 0ada titik 0,2 d, 0,6 ,2 d, 0,6 d dan 0d dan 0,8 d dari,8 d dari permukaan air.

permukaan air.

8.3

8.3.2 .2 PengukurPengukur an an kecepatan kecepatan aliran aliran dengan dengan pelampunpelampun gg

Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung hanya disarankan, apabila pengukuran Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung hanya disarankan, apabila pengukuran kecepatan dengan alat ukur arus tidak dapat dilaksanakan. Ketentuan pelaksanaannya kecepatan dengan alat ukur arus tidak dapat dilaksanakan. Ketentuan pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

adalah sebagai berikut.

a)

a) Menggunakan jenis Menggunakan jenis pelampung pelampung permukaan atau permukaan atau pelampung yang pelampung yang sebagian sebagian tenggelamtenggelam di dalam aliran dan tergantung pada bahan yang tersedia dan kondisi aliran.

di dalam aliran dan tergantung pada bahan yang tersedia dan kondisi aliran.

b)

b) Lintasan pelampung Lintasan pelampung harus harus mudah mudah diamati, kalau diamati, kalau perlu perlu pelampung diberi pelampung diberi tanda khusustanda khusus terutama untuk pengukuran debit pada malam hari.

terutama untuk pengukuran debit pada malam hari.

c)

c) Pengukuran kecepatan aliran Pengukuran kecepatan aliran harus dipilih harus dipilih pada pada bagian alur bagian alur yang lurus, yang lurus, dan dan memenuhimemenuhi salah satu syarat berikut.

salah satu syarat berikut.

1)

1) bagian bagian alur alur yang yang lurus paling lurus paling sedikit tiga sedikit tiga kali kali lebar lebar aliran, atau.aliran, atau.

2)

2) lintasan pelampung lintasan pelampung pada pada bagian abagian alur yang lur yang lurus paling lurus paling sedikit memerlukan sedikit memerlukan waktuwaktu tempuh lintasan 40 detik.

tempuh lintasan 40 detik.

d)

d) Adanya Adanya fasilitas fasilitas untuk untuk melemparkmelemparkan an pelampungpelampung, mis, misalnya alnya jembatan.jembatan.

e)

e) Lintasan pLintasan pelampung elampung paling sedpaling sedikit mencakuikit mencakup tiga titik p tiga titik dan di dan di setiap titik setiap titik lintasan pallintasan palinging sedikit dilakukan dua kali pengukuran.

sedikit dilakukan dua kali pengukuran.

f)

f) Kecepatan Kecepatan aliran aliran dapat dapat dihitung dihitung dengan dengan rumus rumus ::

tt L c L c v

v

      

   ... (13)(13) Keterangan:

Keterangan:

v

v adalah adalah kecepatan kecepatan aliran, aliran, (m/s)(m/s) L

L adalah adalah panjang panjang lintasan lintasan pelampung, pelampung, (m)(m) t

t adalah adalah waktu waktu tempuh tempuh lintasan lintasan pelampung, pelampung, (s)(s) c

c adalah adalah koefisien koefisien kecepatankecepatan g)

g) Kecepatan rata-rata yang diperoleh Kecepatan rata-rata yang diperoleh harus dikalikan harus dikalikan dengan suatu dengan suatu koefisien yangkoefisien yang ditentukan dari hasil perbandingan kecepatan aliran yang diukur menggunakan ditentukan dari hasil perbandingan kecepatan aliran yang diukur menggunakan pelampung dengan kecepatan aliran yang diukur menggunakan alat ukur arus pelampung dengan kecepatan aliran yang diukur menggunakan alat ukur arus (besarnya k berkisar antara 0,50 – 0,98)

(besarnya k berkisar antara 0,50 – 0,98) tt

L c L c k k v v k k v

v

            

   ... (14)(14) Keterangan:

Keterangan:

v

v   adalah adalah kecepatan kecepatan aliran aliran rata-rata rata-rata pada pada rai vrai vertikal, ertikal, (m/s);(m/s);

k

k adalah adalah koefisienkoefisien v

v adalah adalah kecepatan kecepatan aliran, aliran, (m/s);(m/s);

(19)

  SNI 8066:2015SNI 8066:2015

9

9 KorKor eksi eksi kedalaman kedalaman dan dan kecepatan kecepatan aliranaliran 9.

9.1 1 Koreksi panjaKoreksi panjang juntaian ng juntaian tali tali di adi atas tas dan dan di dadi dalam lam aliranaliran

Koreksi panjang juntaian penggantung alat ukur perlu diterapkan pada pengukuran aliran Koreksi panjang juntaian penggantung alat ukur perlu diterapkan pada pengukuran aliran dengan alat ukur arus untuk kondisi:

dengan alat ukur arus untuk kondisi:

a)

a) Pengukuran aliran Pengukuran aliran dilakukan dari tinggi di atas muka air sungai.tinggi di atas muka air sungai.dilakukan dari atas jembatan atas jembatan atau kereta atau kereta gantung yang gantung yang letaknyaletaknya b)

b) Gaya dorong aliran yang bekerja pada alat ukur mengakGaya dorong aliran yang bekerja pada alat ukur mengakibatkan juntaian taliibatkan juntaian tali penggantung membentuk sudut lebih besar daripada 10

penggantung membentuk sudut lebih besar daripada 10oo terhadap garis vertikal. terhadap garis vertikal.

Pada kondisi ini perlu diterapkan upaya untuk mengurangi pengaruh gaya dorong aliran Pada kondisi ini perlu diterapkan upaya untuk mengurangi pengaruh gaya dorong aliran dengan menggunakan pemberat yang lebih besar dan atau menghitung kedalaman aliran dengan menggunakan pemberat yang lebih besar dan atau menghitung kedalaman aliran dan titik

dan titik kedalaman pengukuran yang sebenarnya.kedalaman pengukuran yang sebenarnya.

Untuk mendapatkan ketelitian pengukuran, sudut juntaian penggantung diusahakan agar Untuk mendapatkan ketelitian pengukuran, sudut juntaian penggantung diusahakan agar tidak lebih besar daripada 30

tidak lebih besar daripada 30. Koreksi panjang juntaian tali baik untuk di atas maupun di. Koreksi panjang juntaian tali baik untuk di atas maupun di dalam aliran dijelaskan pada Gambar 3 dan koefisien koreksi panjang juntaian panggantung dalam aliran dijelaskan pada Gambar 3 dan koefisien koreksi panjang juntaian panggantung dapat dilihat pada Tabel 1.

dapat dilihat pada Tabel 1.

Ga

Gambar 3 mbar 3 - - Koreksi panjang Koreksi panjang juntaian tajuntaian tali di ali di atas datas dan di dan di dalam lam aliranaliran Lantai embatan

Lantai embatan

Permukaan air Permukaan air

a a

b

b cc

d d

e e ff

   Sudut antara juntaian penggantungSudut antara juntaian penggantung dengan garis vertikal, maksimal yang dengan garis vertikal, maksimal yang

diijinkan adalah 30 diijinkan adalah 3000  

Dasar sungai Dasar sungai

 Arah aliran

 Arah aliran Juntaian penggantungJuntaian penggantung ab : panjang garis di atas air

ab : panjang garis di atas air cd : koreksi panjang juntaian cd : koreksi panjang juntaian penggantung di atas air penggantung di atas air ce : kedalaman terukur aliran ce : kedalaman terukur aliran de : panjang juntaian

de : panjang juntaian

penggantung di dalam air penggantung di dalam air df

df : kedalam: kedalaman air an air yangyang sebenarnya

sebenarnya

  

Gambar

Tabel B.1 - Kartu pengukuran penampang basah
Gambar 1  mbar 1  -  -  Pe Pengukur ngukur an ke an kecepata cepatan aliran de n aliran dengan cara  ngan cara 1 titik, 2 titik dan 3  1 titik, 2 titik dan 3 titi titi k k 6.2
Gambar 2  mbar 2  -  -  Pe Penampang me nampang melint lint ang pe ang pengukur ngukur an de an debit dengan me bit dengan menggunakan nggunakan penampa
Gambar 3  mbar 3  -  -  Koreksi panjang  Koreksi panjang juntaian ta juntaian tali di a li di atas da tas dan di da n di dalam  lam aliran aliranLantai  embatan
+7

Referensi

Dokumen terkait