PENGUKURAN
VOLUME, BERAT SATUAN, DAN BERAT JENIS
Dr. Sri Rahayoe Dr. Nursigit Bintoro
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM
P
ENDAHULUANÒ Terdapat berbagai macam cara serta peralatan untuk menentukan volume, berat satuan, berat jenis, serta porositas hasil-hasil pertanian.
Karena pada umumnya bentuk produk
pertanian tidak beraturan sehingga cara-cara penentuan parameter di atas akan menemui beberapa kesulitan. Oleh karena itu, beberapa teknik pengukuran parameter-parameter
tersebut di atas sangatlah penting untuk diketahui.
P
LATFORM SCALE¢ Untuk produk-produk pertanian yang ukurannya cukup besar seperti buah, sayur dan lain-lain. Caranya dengan menimbang produk di udara dan di dalam air.
Gambar 1. Platform Scale
Volume bahan = Berat air yang didesak
Berat satuan air =
b - c g
airBerat satuan bahan = Berat bahan di udara
Volume bahan =
a
(b-c)/gair
a = berat bahan udara
b = berat bahan dalam air + kontainer + air c = berat kontainer + air
BJ bahan = Berat bahan di udara x BJ air
Berat air yg didesak =
a
(b-c) x BJ air
Timbangan Berat Jenis
Untuk produk yg kecil-kecil : biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buah kecil dan lain-lain.
Apabila produk lebih ringan dari pada air maka dipakai bahan pemberat (sinker)
Wa = berat bahan di udara Both = bahan + pemberat Ww = berat bahan dalam air sinker= pemberat
( ) ( )
air
sinker
g
w a
both w
a W W W
bahan W
Volume - - -
=
bahan volume
udara di
bahan Berat
bahan satuan
Berat =
(
a w)
both(
a w)
airbahan x BJ
W W
W W
udara di
bahan Berat
BJ
sinker
- -
= -
} Terutama untuk produk biji-bijian, disini digunakan
cairan Toluene (C6H5CH3) bukan air, karena beberapa keuntungan antara lain BJ rendah, peresapan kecil,
tegangan permukaan kecil dan lain-lain.
Cara kerja 1. menentukan BJ Toluene 2. mengukur BJ bahan
BJ toluena = Berat toluena Berat air suling
BJ bahan = BJ toluena x berat bahan Berat toluena yg dipindahkan
Soal.
Berat sampel bahan udara 4,4598 gr.;
berat pycnometer 55,64689 gr.
Berat pycnometer + Toluene 78,2399 gr.;
berat pycnometer + Toluene + sampel 79,6226 gr.;
berat pycnometer + air = 81,7709 gr.
Hitunglah berat jenis sampel.
1. Berat pycnometer kosong ditimbang (Wp)
2. Pycnometer diisi toluena sampai batas pada leher pycnometer kemudian ditimbang beratnya (Wpt)
3. Pycnometer dikosongkan kembali, kemudian diisi air suling sampai tanda batas pada leher pycnometer dan
ditimbang beratnya (Wpa)
4. Berat jenis toluena dihitung dg cara :
p pa
p pt
toluena
W W
W BJ W
-
= -
5.
Pycnometer dikosongkan kembali
6.
Sampel bijian dimasukkan ke dalam pycnometer dan ditimbang beratnya (W
s)
7.
Sampel bijian dalam pycnometer, ditambahkan toluena sampai batas leher pycnometer, kemudian ditimbang (W
pb)
8.
Berat jenis bijian dihitung dg cara :
Sehingga :
(
pb pt)
s
toluena s
bijian
W W
W
BJ x
BJ W
-
= -
air bijian x
BJ bijian
satuan
Berat =
g
} Untuk bahan porous seperti pakan ternak, rumput-rumputan dan lain-lain dimana terdapat pori-pori pada permukaan
bahan tersebut. Terdapat beberapa istilah BJ yaitu
:
÷ ø ç ö
è æ
-
w24aw
ad
W W
BJ bahan kering =
W
X BJ air÷ ø ç ö
è æ
-
w24aw
aw
W W
BJ bahan basah =
W
X BJ air÷ ø ç ö
è æ
-
w24aw
ad
W W
W
BJ bahan padatan = X BJ air
Hydrometer
§ Untuk mengukur berat satuan fluida digunakan hydrometer. Cara pengukurannya yaitu hydrometer dimasukkan dalam fluida,
panjang tangkai yang tenggelam ( x ) dibaca, kemudian berat satuan cairan (g fluida) dihitung sebagai berikut :
W = Berat hydrometer
A = Luas penampang tangkai V = Volume Tabung
X = Panjang tangkai yg tenggelam
Hydrometer
V AX
W
fluida
= +
g
P
ENGUKURAN POROSITASTangki 1 Tangki 2
Sampel bijian
Udara keluar manometer
Udara masuk
Klep 1 Klep 3
Klep 2
Skema Tangki pengukur porositas
Ø Porositas adalah perbandingan volume udara dalam tumpukan dibagi volume udara total
Ø Tangki 2 diisi bijian penuh
Ø klep 2 ditutup, udara dimasukkan ke tangki 1 hingga tekanan meningkat dan tekanan pada manometer dibaca
Ø Kemudian katup 1 ditutup dan dibaca tekanan seimbangnya pada manometer (P1)
Ø Dengan pendekatan gas ideal : P1V1 = M R1T1
P1 = Tekanan Absolut
V1 = Vol. udara pada tangki 1 M = Berat udara pada tangki 1 R1 = Konstanta gas / udara
T1= Temperatur Absolut
Ø Kemudian klep 3 ditutup dan klep 2 dibuka, tekanan manometer dibaca P2
Ø Ketika klep 2 dibuka maka total massa udara dibagi dalam dua ruang yaitu massa udara dalam tangki 1 (M1) dan massa udara yang mengisi tumpukan bijian dalam tangki 2 (M2) , shg dituliskan :
M = M1 + M2
RT V P RT
V P RT
V
P1 1 = 2 1 + 2 u2
Vu2 = V2 - Vb
÷÷ø çç ö
è
= æ - -
=
2 2 1 1 2
2 P
P V P
V V
Vu b ÷÷ø
çç ö è - æ -
=
2 2 1
1
2 P
P V P
V Vb
P1V1=P2V1 + P2 Vu2
Porositas (e) dapat dihitung sebagai berikut :
2 2 1
1 2
P P P
V
Vu -
= e =
Vu2 = volume udara pada tangki 2 Vb = volume bijian pada tangki 2
V1 = volume udara pada tangki 1 (= volume tangki 1) V2 = volume tangki 2
Berat satuan (kg/m3)
Porositas (%)
Hubungan antara porositas dengan berat satuan bahan
p a p
g g g -
Packing factor (porositas) =
gp = Particle density ga = Bulk density
C
ONTOH SOAL¢ Untuk mengukur porositas jagung pipil, tangki2 diisi jagung pipil dengan berat satuan 47lb/ft3, manometer menunjukkan hasil P1
= 15,2 in Hg dan P2 = 10,4 in Hg
00
4 100 ,
10
4 , 10 2
,
15 - x
e =
= 46,154% ® pada BD 47 lb ft3
C
ONTOH SOAL2
•
Porositas suatu bahan hasil pertanian diukur menggunakan tangki pengukur porositas seperti disajikan pada Gambar 1.
Kedua tangki memiliki volume yang sama 35 cm
3. Pada tangki 2 diisi bahan yang akan diukur porositasnya sebanyak 10 g. Klep 2 dan 3 ditutup, udara dialirkan menuju tangki 1. Setelah
tekanan pada manometer menunjukkan tekanan 134 kPa (P
1), maka klep 1 ditutup. Kemudian katup 2 dibuka dan tekanan
keseimbangan terbaca 74,4 kPa (P
2). Bila diketahui bahan hasil pertanian tersebut dimasukkan dalam graduated cylinder
dengan volume 100 mL, tercatat beratnya 74 g. Tentukan
porositas bahan hasil pertanian tersebut.
VOLUME DAN LUAS
PENGUKURAN DENSITAS
P
YCNOMETERH
YDROSTRATIC BALANCEHYDROMETER
OVERRUN (A)
KARENA :
V
= m
r
SEHINGGA OVERRUN DAPAT DINYATAKAN :
PENGUKURAN DENSITAS MENGGUNAKAN PYCNOMETER