Pengumpulan Data dengan Observasi
dan Wawancara
Kelompok 1
Teknik Penulisan Laporan
Anggota Kelompok:
Andi Fayola Qayla (2105311039)
Aprila Widya Astuti (2105311046)
Ayu Nabila Ranaqia (2105311041)
Najmah Nur Zharifah (2105311031)
M. Daniel Firdaus (2105311034) Daffa Azzam Faruqi
(2105311057)
Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010: 338) Pengumpulan
data adalah mencari, mencatat, dan
mengumpulkan semua secara objektif dan
apa adanya sesuai dengan hasil observasi
dan wawancara di lapangan yaitu
pencatatan data dan berbagai bentuk data
yang ada di lapangan.
Manfaat Pengumpulan Data
01. Pengamatan Langsung
02. Melihat Opini
03. Sebagai Arsip
04. Untuk Analitikal
Data
Kuantitatif
Data
Sekunder Data
Primer
Jenis Data
Data
Kualitatif
Kata “observasi” berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Sedangkan secara istilah observasi merupakan proses untuk melihat, memperhatikan, mengamati, meninjau, dan mengawasi dengan teliti suatu objek tertentu untuk mendapat data yang valid dan informasi yang benar yang dibutuhkan suatu kegiatan, sebuah instansi untuk suatu kepentingan tertentu.
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan
Observasi
Teknik pengumpulan data atau informasi, di mana peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen."
Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan mengamati, mencatat, juga mempelajari obyek partisipasi.
Observasi partisipan
Jenis-Jenis Observasi
Salah satu metode pengumpulan data kualitatif yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara dekat.
Pengamatan tersebut dilakukan terhadap sekelompok orang, budaya, atau masyarakat tertentu.
Observasi Non Partisipan
Kelebihan & Kekurangan Observasi
Kelebihan
Data yang dikumpulkan cenderung lebih akurat dan objektif karena
peneliti hanya mengamati subjek tanpa mempengaruhinya.
Observasi juga dapat dilakukan dalam berbagai situasi, seperti saat subjek
tidak menyadari bahwa sedang diamati.
Kekurangan
Waktu yang dibutuhkan relatif
lebih lama dibandingkan dengan
metode pengumpulan data lainnya.
Memerlukan kemampuan yang baik dalam pengamatan dan
interpretasi data.
Wawancara menurut Sugiyono (2016:194) menyatakan bahwa “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”.
Menurut Bungi (2013:133) wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancara.
Wawancara
06. Berikan informed consent
Prosedur Wawancara
01. Identifikasi
02. Tentukan Jenis Wawancara
03. Siapkan Alat Perekam
04. Susun Protokol Wawancara
05. Tentukan Tempat Wawancara
07. Sesuaikan Pertanyaan
Jenis Wawancara
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah jenis
wawancara yang paling sering digunakan dalam penelitian kuantitatif. Peneliti
menggunakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk
memperoleh jawaban yang spesifik dari responden.
Wawancara Semi-Terstruktur
Wawancara semi-terstruktur adalah jenis wawancara di mana peneliti
menggunakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya, tetapi
juga memungkinkan peneliti untuk menambahkan pertanyaan baru dan lebih mendalam selama wawancara (in-depth interview).
Kelebihan & Kekurangan Wawancara
Kelebihan
Dapat dihindari kesalahpahaman antara interviewee dengan interviewer
Interviewer dapat menjalin rapport yang baik dengan interviewee sehingga mampu mencairkan defense.
Memungkinkan pewawancara mengetahui masa lalu yang dialami orang yang
diwawancara.
Memungkinkan untuk dilakukannya
analisis pengalaman- pengalaman hidup yang dianggap penting interviewee.
Kekurangan
Terjadi bias (penyimpangan) baik dari proses persepsi maupun interaksi
Tingginya variasi informasi yang didapat dan variasi dalam kriteria yang digunakan untuk menyimpulkan ada atau tidaknya kondisi
tertentu yang diakibatkan berbedanya interviewer.
Dapat terjadi penilaian yang tidak akurat pada interviewer yang satu dengan
interviewer lainnya karena adanya perbedaan pandangan dan mengambilan kesimpulan