• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PENILAIAN STATUS GIZI

N/A
N/A
Asti Alya

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU PENILAIAN STATUS GIZI"

Copied!
317
0
0

Teks penuh

Gizi buruk merupakan suatu kondisi akibat tidak seimbangnya asupan zat gizi melalui makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Pemanfaatan zat gizi dalam tubuh dari makanan tergantung pada jumlah zat gizi yang dikonsumsi dan gangguan penggunaan zat gizi tersebut dalam tubuh. Menurut Almatsier (2010), terdapat dua faktor yang mempengaruhi konsumsi zat gizi dalam tubuh, yaitu faktor primer dan faktor sekunder. A.

Faktor primer adalah faktor asupan makanan yang dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan zat gizi. Seseorang telah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup, namun zat gizi tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Faktor sekunder merupakan faktor yang mempengaruhi pemanfaatan zat gizi dalam tubuh, zat gizi yang tidak mencukupi kebutuhan akibat adanya gangguan pemanfaatan zat gizi.

Status gizi (gizi satus) adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi tubuh. Faktor primer merupakan keadaan yang mempengaruhi asupan zat gizi akibat komposisi makanan yang dikonsumsi tidak tepat, sedangkan faktor sekunder merupakan zat gizi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh akibat adanya gangguan penggunaan zat gizi dalam tubuh.

Akibat dari kelebihan gizi adalah obesitas yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif seperti darah tinggi, diabetes, jantung dan lain-lain. Sedangkan penyebab tidak langsung antara lain kurangnya ketersediaan pangan di rumah, pola pengasuhan yang buruk, serta buruknya pelayanan kesehatan dan lingkungan. Menurut teori lain, berkembangnya masalah gizi dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara tiga faktor yaitu host, agent, dan lingkungan.

Pertumbuhan tinggi badan ini terjadi sejak lahir hingga sekitar usia 17 tahun pada anak perempuan dan sekitar usia 20 tahun pada anak laki-laki. Dengan demikian, pertumbuhan panjang atau tinggi badan akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Anak yang mengalami gizi buruk sejak lahir hingga balita pasti berbadan pendek (pendek).

Lambatnya pertumbuhan tinggi badan atau tinggi badan pada masa kanak-kanak akan berdampak pada kecerdasan otak saat dewasa, orang yang pendek cenderung kurang cerdas. Orang yang mempunyai prestasi baik dalam olahraga umumnya mempunyai tinggi badan yang cukup. Agar seseorang memiliki tinggi badan yang baik, asupan makanan dari dalam kandungan ibu (saat hamil) harus diperhatikan.

Dengan demikian, pertumbuhan panjang atau tinggi badan akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. 4) Banyak penelitian menemukan korelasi yang kuat antara anemia dengan tingkat produktivitas kerja, orang yang menderita anemia mempunyai produktivitas yang rendah. Masalah PEM diketahui dari lambatnya pertumbuhan tinggi badan anak yang tercermin pada panjang atau tinggi badannya.

Gambar 1.5  Balita Pendek
Gambar 1.5 Balita Pendek

Oleh karena itu, antropometri sebagai variabel status pertumbuhan dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai status gizi. Penggunaan metode klinis untuk menilai status gizi mempunyai kelebihan dan kekurangan, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini. Penggunaan metode klinis untuk menilai status gizi, selain memiliki kelebihan, juga memiliki beberapa kelemahan.

Oleh karena itu, antropometri sebagai variabel status pertumbuhan dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai status gizi.

Gambar 2. 3  Mengukur Panjang Depa  6.  Tinggi Lutut
Gambar 2. 3 Mengukur Panjang Depa 6. Tinggi Lutut

Jika umur anak tidak dapat ditentukan, nilaikan tumbesaran anak menggunakan penunjuk pertumbuhan yang tidak menggunakan umur, contohnya berat badan berdasarkan ketinggian/tinggi. Jika umur anak tidak dapat ditentukan, nilaikan tumbesaran anak menggunakan penunjuk pertumbuhan yang tidak menggunakan umur, contohnya berat badan berdasarkan ketinggian/tinggi. BB/PB atau BB/TB: Penunjuk status pemakanan yang menghubungkan berat badan dengan ketinggian atau ketinggian.

BMI: Indeks Massa Tubuh (BMI), angka yang mewakili rasio berat badan terhadap tinggi badan/tinggi badan. Berat badan mudah dilihat dalam waktu singkat, berat badan dapat menggambarkan status gizi saat ini. BB/PB atau BB/TB menggambarkan apakah berat badan anak sesuai atau sebanding dengan pertumbuhan tinggi badan/tinggi badannya.

Biasanya, BMI tidak meningkat seiring bertambahnya usia, begitu pula berat badan dan tinggi badan. Untuk mengidentifikasi permasalahan gizi pada suatu masyarakat diperlukan informasi mengenai berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) untuk menilai apakah permasalahan gizi pada masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a) Kronis-akut, b) Kronis-non-akut (menahun). ) , c) Tidak.

METODE PENILAIAN STATUS GIZI 44

Pendek : Panjang/tinggi badan untuk umur dibawah nilai z-score -2SD, sangat pendek jika nilai z-score dibawah -3SD. Referensi tumbuh kembang anak yang dikembangkan oleh WHO pada tahun 1983 dapat dijadikan acuan tumbuh kembang anak di berbagai negara. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan mendapat asupan makanan yang cukup akan tumbuh kembangnya secara optimal.

Status gizi : Suatu keadaan akibat adanya keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi tubuh. Sumber internet: http://redbox medicalplus.fi les.wordpress.com/2013/05/neraca-bahan-makananabahan-kuliah.pdf Tanggal unduh. Panjang/tinggi badan menurut umur, berat badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan, berat badan menurut tinggi badan dan indeks massa tubuh menurut umur Metode dan pengembangan.

PERALATAN UNTUK PENILAIAN STATUS GIZI 88

Dengan indeks BB/U, kurva pertumbuhan pada umur yang berbeda-beda, pertumbuhan berat badan anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Grafik BB/PB atau BB/TB dapat mengidentifikasi anak dengan berat badan rendah menurut tinggi badannya, masing-masing: kurus atau sangat kurus. Indikator BMI/U hampir sama dengan BB/BB atau BB/TB dan berguna untuk skrining kelebihan berat badan dan obesitas.

Jika seorang anak memiliki orang tua yang mengalami obesitas, hal ini akan meningkatkan risiko anak mengalami kelebihan berat badan. KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A serta mengevaluasi hasil penimbangan. Ada penurunan atau kenaikan tajam pada garis pertumbuhan, dan c) Garis pertumbuhan datar, misalnya tidak ada pertambahan berat badan dan panjang/tinggi badan.

Gambar 4.17   Reliabilitas dan Validitas
Gambar 4.17 Reliabilitas dan Validitas

STATUS GIZI PADA ORANG DEWASA DAN KEADAAN KHUSUS 200

PENILAIAN STATUS GIZI SECARA BIOKIMIA DAN SECARA KLINIS 257

Gambar

Gambar 1.5  Balita Pendek
Gambar 2. 3  Mengukur Panjang Depa  6.  Tinggi Lutut
Gambar 2.4  Mengukur Tinggi Lutut
Gambar 4.2   Jenis Timbangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Januari 2019 137 – 146 Analisis Faktor Keteraturan Kunjungan Posyandu Balita Dan Status Gizi Balita Berdasarkan Berat Badan/Umur Danik Riawati, Ajeng Novita Sari 141 Tabel 3