PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINIER
DUA VARIABEL (SPLDV) DENGAN
MENGGUNAKAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING DI KELAS X MA BAITUL ARQAM
ACEH BESAR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
EFI INDRIYANI 1311050003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
2017
v DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR LAMPIRAN...vii
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR GAMBAR... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 7
1.3 TujuanPenelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... ... 7
1.5 Hipotesis Penelitian………...8
1.6 Definisi Istilah... 8
BAB II LANDASAN TEORISTIS ... 11
2.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika di SMA/MA ... 11
2.2 Tujuan Pembelajaran Matematika di SMA/MA ... 13
2.3 Hasil Belajar Matematika ... 14
2.4 Stategi Brain Based Learning ... 15
2.4.1 Pengertian Brain Based Learnig ... 15
2.4.2 Tahap-tahap Pembelajaran Brain Based learning... 15
2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Brain Based Learning ... 19
2.5 Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ... 20
2.5.1 Pengertian Sistem Persamaan Linier ... 20
2.5.2 Pengertian Sistem Persamaan Linier Dua Variabe ... 20
2.5.3 Metode-metode Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ... 21
2.5.4 Membuat Model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Penyelesaiaannya ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
vi
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 26
3.2 Lokasi Penelitian ... 27
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
3.4 Teknik Eksperimen Pembelajaran Brain Based learning ... 28
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.6 Teknik Analisis Data ... 30
3.7 Analisis Perbandingan Hasil Tes Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ... 31
3.8 Bagan Alir Penelitian ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 37
4.2 Plaksanaan Penelitian ... 37
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 38
4.3.1 Penerapan Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Brain Based Learning ... 38
4.3.2 Prosedur Penelitian ... 39
4.4 Hasil Pengumpulan Data ... 40
4.4.1 Hasil Belajar Siswa ... 40
4.5 Pengolahan Data ... 42
4.5.1 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku ... 42
4.5.2 Uji Normalitas ... 46
4.5.3 Uji Homogenitas ... 50
4.5.4 Pengujian Hipotesis ... 51
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V PENUTUP ... 60
5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan dan pola fikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat. (Reys, dkk: 1984). sebagai salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Pelajaran matematika merupakan salah satu sarana dalam membentuk siswa untuk berpikir secara alamiah. Hal ini sesuai dengan fungsi pembelajaran matematika, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berhitung yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat umum sering kali ilmu dapat dipahami sebagai rumus-rumus yang sulit sehingga banyak siswa yang kurang menyukainya. Matematika merupakan ilmu yang mengutamakan penalaran. Sifat ilmu matematika yang demikian itu tentu saja akan menimbulkan kesulitan bagi anak-anak yang mempelajari matematika.
Matematika merupakan salah satu bidang ilmu yang diajarkan dibangku sekolah. Pada pembelajaran matematika, salah satu bukti peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari IMO (International Mathematical Olympiad) ke-57 yang diselenggarakan di Hongkong pada tahun 2016 lalu yang menunjukkan peningkatan peringkat Indonesia dari peringkat ke-37 menjadi peringkat 34. Hal ini dikarenakan pengajaran matematika disekolah akhir-akhir ini terus mengalami
2
perubahan, diantaranya adalah perubahan pengajaran yang dulunya terpusat pada guru menjadi pengajaran yang terpusat pada siswa (teacher center to student center). Agar situasi ini dapat tercapai, maka guru harus menggunakan stategi belajar mengajar yang kreatif dan inovatif.
Menurut Sudjana (2011:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya didalam kelas.
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar yang secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, serta ranah psikomotor.
Proses pembelajara memiliki peranan penting dalam pendidikan yaitu untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, serta penerapan konsep diri.
Keberhasilan proses pembelajaran tercermin dalam peningkatan hasil belajar peserta didiknya. Untuk mencapai hasil belajar, dibutuhkan peran aktif seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang berperan sebagai input sekaligus output, serta guru sebagai fasilitator
Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan ini, hendaknya pendidik merancang kegiatan belajar mengajar, menguasai teori-teori pembelajaran, serta menguasai bahan ajar dengan baik. Seperti yang dikemukakan oleh Hudoyono dalam (Sanusi, 2006:69) bahwa penguasaan bahan matematika yang akan diajarkan merupakan syarat esensial bagi guru matematika, tapi penguasaan materi belumlah cukup untuk membawa peserta didik berpartisipasi secara intelektual dalam belajar. Guru matematika juga sebaiknya memahami teori belajar, sehingga belajar matematika menjadi bermakna bagi siswa. Dengan
3
demikian guru dapat menggunakan model pembelajaran yang telah ditemukan oleh para ahli..
Berdasarkan Jery Levi, Ph.D (1983: 185) menegaskan bahwa kedua bagian otak terlibat hampir dalam setiap aktivitas, dan waktu serta derajat keterlibatannya merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi. Peristiwa yang terjadi pada salah satu belahan dapat mempengaruhi perkembangan peristiwa yang terjadi pada saat yang sama dibagian yang paling jauh di bagian otak yang lain. Otak juga sangat berperan dalam pembentukan memori. Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu & Zain, 1994: 885), memori adalah ingatan atau daya ingat.
Oleh karena itu memori sangat penting dalam proses pembelajaran. Semua yang kita pelajari secara sadar ataupun tidak tersimpan dalam memori.
Menurut Awolola (2011:3) Brain Based Learning adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitator yang berperan mendukung kognitif siswa. Brain Based Learning menawarkan sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak siswa.
Tiga strategi utama yang dapat dikembangkan dalam implementasi Problem Based Learning (Sapa’at: 2009), yaitu: pertama menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan belajar siswa, kedua menciptakan lingkungan belajara yang menyenangkan, dan yang ketiga menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif bagi siswa (active learning).
4
Selain faktor penggunaan strategi pembelajaran, kemampuan berfikir kritis siswa juga mempengaruhi hasil belajar matematika. Menurut Kuswana (2011:
20), berfikir kritis dapat terjadi kapan saja. Pada umumnya setiap orang akan mencari tau penyelesaian dari setiap masalah yang dihadapinya dengan cara berfikir kritis. Begitu juga dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran matematika.
Dalam seminar nasional matematika dan aplikasinya pada tahun 2013, yang berjudul “Strategi Brain Based Learning dalam Pembelajaran Matematika untuk Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Kreatif Siswa”, Ginanjar
A, dan Mukti S menyatakan bahwa Strategi Brain Based Learning merupakan salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa, karena Brain Based Learning merupakan strategi yang memfasilitasi aktifitas pembelajaran yang melibatkan kekuatan dari kedua belahan otak, sehingga memaksimalkan potensi otak.
Nur Hayyi’ Muthohharoh dalam skripsinya yang berjudul “Eksperimen
pembelajaran Matematika dengan Strategi Brain Based Learning dan Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Negeri Ketanggung Tahun Ajaran 2015/2016”, menyimpulkan bahwa :
1. Terdapat pengaruh Strategi Brain Based Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa
2. Terdapat kemampuan berfikir kritis terhadap hasil belajar siswa
5
3. Tidak terdapat efek interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berfikir kritis terhadap hasil belajar siswa
Penelitian tersebut dilakuan terhadap kelas VII A dan VII B, dengan menggunakan metode pengumpulan data test dan dokumentasi. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama, dengan α = 5
%.
Menurut (Sukoco:2014) dalam “Efektifitas Pendekatan Brain Based Learning (BBL) Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa”
menyimpulkan bahwa penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran Brain Based Learning (BBL) efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain grup kontrol tidak secara random dengan pretest dan posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari tiga kelas. Dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah test KKMAT.
Data dianalisis dengan uji t.
Berdasarkan hasil observasi awal di MA Baitul Arqam Aceh Besar, peneliti menemukan bahwa guru yang mengajar disekolah tersebut belum terlalu sering menggunakan metode pembelajaran tertentu yang menjadikan proses belajar mengajar terpusat pada siswa. Hal ini menyebabkan masih ada siswa yang belum aktif dalam proses pembelajaran. Rendahnya pemahaman konsep menyebabkan kreatifitas siswa terbatas. Secara umum, siswa hanya terpaku pada
6
rumus-rumus hafalan yang diberikan tanpa memahami makna dan asal-usul kenapa rumus tersebut digunakan.
Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) merupakan salah satu materi yang diajarkan kepada siswa di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMA) maupun Madratsah Aliyah (MA). Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) adalah materi yang memerlukan penyelesaian dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi karena terdapat beberapa cara dalam proses penyelesaiannya terutama dalam menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV). Oleh karena itu banyak siswa yang mengalami kesulitan dan melakukan kesalahan dalam menentukan membuat model matematika dari masalah sehari-hari dan menyelesaikannya. Maka dari pada itu perlu diterapkan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV).
Dari permasalahan diatas, penulis merasa bahwa strategi yang cocok digunakan adalah Strategi Brain Based Learning, karena pada strategi ini terdapat beberapa kelebihan diantanya adalah menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berfikir siswa, serta menciptakan pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa. Selain itu, dalam skripsi, jurnal maupun seminar nasional matematika yang telah dijabarkan sebelumnya, Strategi Brain Based Learning terbukti dapat meningkatkan kinerja otak siswa sehingga peniliti berharap dalam penelitian ini Strategi Brain Based Learning juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul:
7
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel (SPLDV) dengan menggunakan Strategi Brain Based Learning di Kelas X MA BAITUL ARQAM Aceh Besar”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan strategi Brain Based Learning dapat meningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) ?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah “Untuk mengetahui penerapan strategi Brain Based Learning dapat
meningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV).
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
8
1. Bagi peneliti dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan peneliti tentang strategi pembelajaran Brain Based Learning serta dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti.
2. Sebagai referensi guru dalam memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran, dan juga untuk menambah wawasan guru matematika agar dapat lebih mengembangkan model pembelajaran dengan baik.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan membahas dan meneliti permasalahan yang sama.
1.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pernyataan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah penerapan strategi Brain Based Learning dapat meningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV).
1.6 Definisi Istilah
Definisi istilah merupakan suatu penjelasan secara singkat dengan sejumlah penelitian dari pernyataan istilah yang belum dipakai. Oleh karena itu, untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam penelitian ini, maka diberikan definisi istilah sebagai berikut:
1. Stategi Pembelajaran
9
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran.
2. Strategi pembelajaran Brain Based Learning
Strategi pembelajaran Brain Based Learning merupakan pembelajaran dengan memperhatikan cara kerja otak yang didesain secara alamiah untuk belajar, agar dapat mengoptimalkan potensi peserta didik.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan realisasi atau penekanan dari kecakapan- kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik dalam perilaku penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir, maupun keterampilan motorik. Secara definisi, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa merupakan perubahan siswa kearah positif atau perubahan menjadi lebih baik dalam hal tingkah laku sebagai hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
5. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) adalah suatu sistem persamaan atau bentuk relasi sama dengan dalam bentuk aljabar yang
10
memiliki dua variabel dan berpangkat satu dan apabila digambarkan dalam sebuah grafik, maka akan membentuk garis lurus.
6. Model Matematika
Model Matematika adalah suatu cara untuk menterjemahkan suatu masalah kedalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan, pertidaksamaan atau fungsi.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)