• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Modul Pembelajaran Melalui Kegiatan Pembimbingan Di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Modul Pembelajaran Melalui Kegiatan Pembimbingan Di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN MODUL PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN PEMBIMBINGAN DI SD NEGERI 38 LUBUK SAO KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM SEMESTER 1

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SAWALDI

SDN 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam

ABSTRAK

Permasalahan yang menjadi dasar dari pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah rendahnya keterampilan guru dalam mengajar. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki adalah dengan melaksanakan kegiatan penelitian tindakan sekolah dengan menerapkan kegiatan supervisi kunjungan kelas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. Subjek penelitian sebanyak 6 orang guru kelas di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, adapun objek penelitiannya adalah adalah keterampilan guru dalam mengajar. Teknik pengumpulan data dengan kegiatan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur yang terekam dalam catatan lapangan, yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru dalam mengajar di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam dalam kategori baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan melalui hasil penilaian perencanaan pembelajaran pada siklus I mencapai nilai rata-rata 71,35 termasuk dalam kategori baik, kemudian pada siklus II mencapai nilai rata-rata 83,70 termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian terjadi peningkatan pelaksanaan pembelajaran sebesar 12,35 %. Sedangkan peningkatan kemampuan melaksanakan pembelajaran. Peningkatan kemampuan guru tersebut dapat dibuktikan dari hasil penilaian pra pembelajaran pra siklus menunjukkan rata-rata 68,82 dan pada siklus I meningkat sebesar 11,96 % dengan nilai rata-rata 80,78, kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 10,38 % menjadi 91,17 dengan kategori sangat baik. Peningkatan kemampuan guru dalam pra pembelajaran/perencanaan pembelajaran tersebut sekaligus diikuti dengan peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I mencapai nilai sebesar 71,35 dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 83,70, maka terjadi peningkatan sebesar 12,35 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan keterampilan guru di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam dalam mengajar.

Kata Kunci : supervisi, kunjungan kelas, keterampilan, mengajar

PENDAHULUAN

Pentingnya pelaksanaan supervise kepala sekolah untuk meningkatkan kemam- puan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui proses pem- belajaran yang baik serta membantu guru dan kepala sekolah menciptakan lulusan yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. (Made Pidarta, 2009:3). Oleh karena itu, kegiatan supervise ini hendaknya rutin dilaksanakan di sekolah sebagai salah satu kegiatan yang dipandang positif dalam meningkatkan proses pembelajaran. Apabila konsep-konsep ideal tersebut dilaksanakan, maka dapat diharapkan kualitas pendidikanakan meningkat secara signifikan.

Berdasarkan pengamatan awal bahwa terdapat kesan guru belum melaksanakan tugas- nya secara optimal dalam pembelajaran. Guru masih ada yang melaksanakan pembelajaran secara tradisional, kurang sistematis serta kurang memperhatikan metode dan teknik pembelajaran. Pembelajaran yang kurang sistematis maka hasil pembelajaran juga tidak maksimal. Untuk melaksanakan pembelajaran yang sistematis guru harus membuat persiapan mengajar, mempersiapkan saranaprasarana pembelajaran yang diperlukan, membuka pelajaran dengan baik, memotivasi siswa untuk belajar, menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan dapat diterima siswa, mengaktifkan siswa dalam pembelajaran,

(2)

mengevaluasi hasil pembelajaran dan bersama siswa guru menyimpulkan materi pelajaran.

Kesenjangan yang terjadi adalah masih ada guru yang belum maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga diperlukan motivasi eksternal bagi guru. Untuk memotivasi guru agar melaksanakan pembelajaran secara optimal maka kepala sekolah perlu mengefektifkan kembali Supervisi Kunjungan Kelas terhadap beberapa guru diSD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

Berdasarkan pemikiran di atas perlu segera dilakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas pembelajaran guru dengan mengefektifkan Supervisi Kunjungan Kelas diSD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya KabupatenAgam. Dari penjelasan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini mengambil judul “Penata- laksanaan Kegiatan Supervisi Kunjugan Kelas sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan GurudalamMengajar di SD Negeri 38 Lubuk Sao KecamatanTanjung Raya Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2022/2023”.

RumusanMasalah

Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan keterampilan mengajarguru SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam melalui Supervisi Kunjungan Kelas.

TujuanPenelitian

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan mengajar guru melalui kegiatan Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri 38 Lubuk Sao KecamatanTanjung Raya Kabupaten Agam tahun pelajaran 2022/2023.

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis : Memberikan informasi atau pengetahuan baru dan mengkaji peningkatan keterampilan mengajar guru melalui kegiatan Supervisi Kunjungan Kelas, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di SDNSD Negeri 38 Lubuk Sao KecamatanTanjung Raya Kabupaten Agam.

Manfaat Praktis : 1) Untuk memberikan masukan dan membantu para pendidik agar dapat meningkatkan sikap professional dalam melaksanakan tugas pembelajaran. 2) Untuk

memberikan masukan kepada kepala sekolah untuk memberikan bimbingan kepada para pendidik agar selalu meningkatkan sikap professional dalam tugas pembelajaran.

Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar Keterampilan mengajar yang diutarakan oleh As. Glicman dalam Dadang Sukirman (2011:3) bahwa : “Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructionalbehaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien, dan professional.” Sedangkan Dadang Sukirman (2011:3) sendiri mengatakan bahwa: “Keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara dalam melaksanakan tugas mengajarnya.”

Pengertian Supervisi Pembelajaran

Menurut William H. Burton dan Leo J.

Bruckner, yang dikutip oleh Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi mengatakan supervisi adalah suatu teknik yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan per- kembangan anak . Sedangkan menurut Kimball Wiles, dalam bukunya Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru mendefinisikan supervisi yaitu bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik .

Menurut Ngalim Purwanto, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Jadi, supervisi adalah sebagai suatu usaha layanan dan bantuan berupa bimbingan dari atasan (pengawas sekolah) kepada personil sekolah (guru-guru) dan petugas sekolah lainnya.

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada guru di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2022/2023 yang dimulai bulan Agustus 2022 dan berakhir Oktober 20122, selama 3 (tiga) bulan. Pada pelaksanaan ini adalah menguji efektivitas

(3)

supervisi pembelajaran terhadap peningkatan keterampilan mengajar guru di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah guru kelas di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam yang terdiri dari 6 guru kelas, yaitu guru kelas I, II, III, IV, V dan VI, sedangkan guru Penjaskes dan PAI tidak diikutsertakan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah keterampilan mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif melalui supervisi kunjungan kelas.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara diantaranya : 1) Observasi. 2) Dokumentasi.

Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan yaitu sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan sampai pada pengembangan dan proses refleksi sampai penyusunan laporan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur yang terekam dalam catatan lapangan, yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles & Huberman, 1992: 20).

Prosedur Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dari dari dua siklus yang direncanakan diharapkan semua masalah dapat terselesaikan. Pelaksanaan prosedur penelitian tiap siklus yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1) Tahap perencanaan tindakan. 2) Tahap pelaksanaan tindakan. 3) Tahap observasi tindakan. 4) Tahap refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Kondisi Awal

Kondisi awal merupakan keadaan sebelum tindakan dilaksanakan.Sebelum tindakan siklus I terlebih dahulu dilaksanakan

pendataan awal terhadap persiapan pelaksanaan supervisi kelas.Dalam hal ini semua guru kelas mengumpulkan administrasi pengajaran/

perangkat pembelajaran.Kemudian perangkat pembelajaran tersebut dinilai untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal guru kelas dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran.

Tindakan pra siklus yang dilakukan yaitu melaksanakan penilaian terhadap pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas sebelum diadakan kunjungan kelas sebelum diadakan kunjungan kelas oleh supervisor.Penilaian tersebut meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, materi/

bahan pengajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian. Hasil yang diperoleh pada siklus pra siklus I dalam penilaian ini adalah sebagai berikut : dari jumlah guru kelas ada 83,33% guru dalam kategori kurang dengan rentang nilai antara 51- 60dan 16,67% guru dalam kategori cukup dengan rentang nilai antara 61-75sedangkan untuk kategori baik dengan rentang nilai 75- 90masih 0 %, dan dalam kategori sangat baik juga masih 0%.

Hasil penilaian tersebut merupakan jumlah nilai 5 aspek penilaian persiapan pembelajaran, yaitu: (1) perumusan tujuan; (2) penjabaran materi; (3) alat/bahan pelajaran; (4) langkah-langkah PBM, dan (5) penilaian. Secara rinci hasil penilaian persiapan pembelajaran pada kondisi awal akan diuraikan pada tiap aspek penilaian persiapan pembelajaran.

Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keteram- pilan mengajar Guru Pada Kegiatan Perencana- an Pembelajaran Per Aspek Kondisi Awal : bahwa kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran pada kondisi awal menunjukkan hasil yang kurang bagus. Hal ini terbukti dengan nilai tiap-tiap aspek penilaian persiapan pembelajaran, pada kondisi awal dapat diketahui nilai rata-rata sebesar 56,71 dalam kategori KURANG.

Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keteram- pilan mengajar Guru Pada Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Kondisi Awal : bahwa data kemampuan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agampada kondisi awal penelitian.

Adapun rincian data dapat dijelaskan dari jumlah guru kelas ada 66,67% guru dalam

(4)

kategori kurang dengan rentang nilai antara 51- 60dan 33,33% guru dalam kategori cukup dengan rentang nilai antara 61-75sedangkan untuk kategori baik dengan rentang nilai 75- 90masih 0 %, dan dalam kategori sangat baik juga masih 0%.

Hasil penilaian tersebut merupakan jumlah penilaian 9 aspek penilaian pelaksanaan pembelajaran, yaitu: (1) pra pembelajaran; (2) pembukaan pembelajaran; (3) penguasaan materi pelajaran; (4) pendekatan/strategi pembelajaran; (5) pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran; (6) pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa; (7) penilaian proses dan hasil belajar; (8) penggunaan bahasa, dan (9) menutup pelajaran sebagaimana dijelaskan pada Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keterampilan mengajar Guru Pada Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran per Aspek Kondisi Awal : bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran masih dalam kategori cukup. Hal ini terbukti dengan nilai tiap-tiap aspek penilaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan setelah guru disupervisi kunjungan kelas dapat diketahui nilai rata-rata sebesar 61,11yang termasuk dalam kategori cukup.

Siklus I

Hasil Penilaian PerencanaanPembelajaran.

Hasil penilaian persiapan pembelajaran merupakan data awal setelah dilakukan supervisi. Kriteria penilaian pada siklus ini masih tetap sama seperti pada penilaian pra siklus yang meliputi: (1) perumusan tujuan; (2) penjabaran materi; (3) alat/bahan pelajaran; (4) langkah-langkah PBM, dan (5) penilaian.

Secara umum hasil penilaian persiapan pembelajaran dapat dilihat pada Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keterampilan mengajar Guru Pada Kegiatan Perencanaan Pembelajaran Siklus I : dari jumlah guru kelas ada 0% guru dalam kategori kurang dengan rentang nilai antara 51-60dan 33,33% guru dalam kategori cukup dengan rentang nilai antara 61- 75sedangkan untuk kategori baik dengan rentang nilai 75-90sebesar66,67 %, dan dalam kategori sangat baik juga masih 0%.

Hasil penilaian tersebut merupakan jumlah nilai 5 aspek penilaian persiapan pembelajaran, yaitu: (1) perumusan tujuan; (2)

penjabaran materi; (3) alat/bahan pelajaran; (4) langkah-langkah PBM, dan (5) penilaian. Secara rinci hasil penilaian persiapan pembelajaran pada siklus Iakan diuraikan pada tiap aspek penilaian persiapan pembelajaran.

Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keterampilan mengajar Guru Pada Kegiatan Perencanaan Pembelajaran Per Aspek Siklus I : bahwa kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran pada siklus I menunjukkan hasil yang cukup bagu. Hal ini terbukti dengan nilai tiap-tiap aspek penilaian persiapan pembelajaran, pada siklus I dapat diketahui nilai rata-rata sebesar 75,44 dalam kategori CUKUP.

Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran.

Hasil Penilaian pelaksanaan Pembelajaran merupakan data yang diperoleh setelah melakukan penilaian persiapan pembelajaran yang telah dinilai tersebut diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran, untuk mengetahui tingkat sikap keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran di kelas melalui supervisi kelas.

Adapun kriteria penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I meliputi 9 aspek penilaian, yaitu: (1) pra pembelajaran; (2) pem- bukaan pembelajaran; (3) penguasaan materi pelajaran; (4) pendekatan/strategi pembelajaran;

(5) pemanfaatan sumber belajar/media pem- belajaran; (6) pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa; (7) penilaian proses dan hasil belajar; (8) penggunaan bahasa, dan (9) menutup pelajaran.

Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keteram- pilan mengajar Guru Pada Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I : dari jumlah guru kelas ada 0% guru dalam kategori kurang dengan rentang nilai antara 51 – 60 dan 33,33%

guru dalam kategori cukup dengan rentang nilai antara 61 – 75 sedangkan untuk kategori baik dengan rentang nilai 75 – 90 sebanyak 66,67%, dan dalam kategori sangat baik masih 0%.

Belum maksimalnya hasil penilaian dikarenakan berbagai hal, antara lain kurangnya pengalaman mengajar, mengingat 50 % dari jumlah guru yang ada merupakan guru yang belum pernah mengajar di tempat lain, di samping itu kondisi mental guru menurun pada saat dilakukan kunjungan kelas dalam penilaian pelaksanaan kunjungan pembelajaran

Hasil penilaian tersebut merupakan jumlah penilaian 9 aspek penilaian pelaksanaan

(5)

pembelajaran, yaitu: (1) pra pembelajaran; (2) pembukaan pembelajaran; (3) penguasaan materi pelajaran; (4) pendekatan/strategi pembelajaran; (5) pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran; (6) pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa; (7) penilaian proses dan hasil belajar; (8) penggunaan bahasa, dan (9) menutup pelajaran sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keterampilan mengajar Guru Pada Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran per Aspek : bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran masih dalam kategori cukup. Hal ini terbukti dengan nilai tiap-tiap aspek penilaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan setelah guru disupervisi kunjungan kelas dapat diketahui nilai rata-rata sebesar 75,67yang termasuk dalam kategori cukup.

Siklus II

Tindakan siklus II dilakukan karena pada siklus I kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agammasih bermasuk dalam kategori cukup, belum memenuhi target maksinal nilai dalam kategori baik dengan rentang nilai antara 75 – 90. Selain itu dalam proses kegiatan pembelajaran masih ada perilaku-perilaku yang negatif baik guru maupun siswa, walaupun berdasarkan pengamatan bahwa pelaksanaan pembelajaran secara umum berjalan dengan baik. Dengan demikian tindakan siklusII dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada siklus II ini peneliti melaksanakan tindakan dengan rencara dan persiapan yang lebih matang dari pada siklus I. Dengan adanya perbaikan-perbaikan pada persiapan dan pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil yaitu kemampuan/

keterampilan mengajar guru dalam merencanakan pembelajaran dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat meningkat seperti yang diharapkan/ditargetkan.

Hasil penelitian, hasil observasi siklus II ini diuraikan secara rinci sebagai berikut:

Hasil Penilaian PerencanaanPembelajaran.

Secara umum hasil penilaian prapembelajaran dapat dilihat pada Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keterampilan mengajar Guru Pada

Kegiatan Perencanaan Pembelajaran Siklus II berikut : dari jumlah guru kelas ada 0% guru dalam kategori kurang dengan rentang nilai antara 51-60dan 0% guru dalam kategori cukup dengan rentang nilai antara 61-75sedangkan untuk kategori baik dengan rentang nilai 75- 90sebesar 83,33 %, dan dalam kategori sangat baik sebanyak16,67%.

Hasil penilaian tersebut merupakan jumlah nilai 5 aspek penilaian persiapan pembelajaran, yaitu: (1) perumusan tujuan; (2) penjabaran materi; (3) alat/bahan pelajaran; (4) langkah-langkah PBM, dan (5) penilaian. Secara rinci hasil penilaian persiapan pembelajaran pada siklus I akan diuraikan pada tiap aspek penilaian persiapan pembelajaran.

Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keteram- pilan mengajar Guru Pada Kegiatan Perencana- an Pembelajaran Per Aspek Siklus II : bahwa kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran pada siklus I menunjukkan hasil yang cukup bagus. Hal ini terbukti dengan nilai tiap-tiap aspek penilaian persiapan pembelajaran, pada siklus I dapat diketahui nilai rata-rata sebesar 88,78dalam kategori BAIK.

Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran.

Hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini merupakan data kedua setelah diperlakukan perbaikan pelaksanaan pem- belajaran pada siklus I. kriteria penilaian pada siklus II ini masih tetap sama seperti siklus I Secara umum hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keterampilan mengajar Guru Pada Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II berikut : Dari jumlah keseluruhan guru, 3 guru di antaranya atau 50,00% termasuk dalam kategori baik dengan nilai antar 75 – 90, sedangkan 1 guru atau 50,00% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II akan diuraikan pada tiap aspek penilaian pelaksanaan Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Keteram- pilan mengajar Guru Pada Kegiatan Pelaksana- an Pembelajaran per Aspek Siklus II : bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran masih dalam kategori cukup.Hal ini terbukti dengan nilai tiap-tiap aspek penilaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan setelah guru disupervisi kunjungan kelas meningkat cukup signifikan.pada siklus II

(6)

dapat diketahui nilai rata-rata sebesar 92,00 yang termasuk dalam kategori SANGAT BAIK.

PEMBAHASAN

Aspek Perencanaan Pembelajaran. Pada siklus I, hasil pada aspek perumusan tujuan pembelajaran sebesar 67,78 termasuk kategori cukup. Hal ini dikarenakan guru sudah memahami rumusan tujuan pembelajaran.Pada aspek penjabaran materi nilai rata-rata sebesar 78,33 termasuk dalam kategori baik, karena guru sudah dapat memilih dan mengorganisasikan materi ajar. Aspek alat/bahan pelajaran nilai rata-rata sebesar 70,00 dalam kategori cukup, dalam hal ini guru belum maksimal terhadap pemilihan sumber belajar/materi pelajaran. Aspek langkah-langkah PBM nilai rata-rata sebesar 80,00 termasuk dalam kategori baik berarti guru sudah dapat menentukan langkah-langkah PBM temasuk pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi dan karekteristik siswa. Aspek penilaian mencapai nilai rata-rata 81,11 dalam kategori baik terutama dalam aspek ini guru memahami tentang penilaian hasil belajar secara lengkap yang meliputi: kisi- kisi soal, kunci jawaban, norma penilaian.

Pada siklus II, hasil pada aspek perumusan tujuan pembelajaran sebesar 81,11termasuk kategori baik. Hal ini dikarenakan guru sudah memahami rumusan tujuan pembelajaran. Pada aspek penjabaran materi nilai rata-rata sebesar 90,83 termasuk dalam kategori baik, karena guru sudah dapat memilih dan mengorganisasikan materi ajar.

Aspek alat/bahan pelajaran nilai rata-rata sebesar 88,89 dalam kategori baik, dalam hal ini guru belum maksimal terhadap pemilihan sumber belajar/materi pelajaran. Aspek langkah- langkah PBM nilai rata-rata sebesar 80,00 termasuk dalam kategori baik berarti guru sudah dapat menentukan langkah-langkah PBM temasuk pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi dan karekteristik siswa. Aspek penilaian mencapai nilai rata-rata 92,22 dalam kategori sangat baik terutama dalam aspek ini guru memahami tentang penilaian hasil belajar secara lengkap yang meliputi: kisi-kisi soal, kunci jawaban, norma penilaian.

Aspek Pelaksanaan Pembelajaran. Berdasar- kan rekapitulasi pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan nilai rata-rata 72,14 termasuk dalam kategori cukup, karena berada dalam rentang nilai 55-74. Hasil tersebut belum dapat mencapai target nilai yang diharapkan yaitu 75.

Nilai rata-rata tersebut diakumulasikan dari beberapa aspek penilaian.

Hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 92,85 termasuk dalam kategori sangat baik karena berada pada rentang nilai 91-100.

Pencapaian nilai tersebut berarti sudah memenuhi target yang telah ditentukan, dengan demikian tindakan siklus III tidak perlu dilakukan.

Berdasarkan data pada lembar pengamatan siklus I dan siklus II, maka hasil pengamatan pelaksanaan kunjungan kelas dan pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan skor 72,14 termasuk dalam kategori cukup dan hasil pengamatan pada siklus II mencapai nilai 92,85 termasuk dalam kategori baik, berarti terjadi peningkatan sebesar 20,72 dari siklus I ke siklus II.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya supervisi kelas melalui kunjungan kelas dapat membantu guru dalam meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas KBM yang baik dan menyenangkan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Keterampilan mengajar guru dalam perencanaan pembelajaran di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam setelah supervisi kelas melalui kunjungan kelas dalam kategori baik.

Hal ini dapat dibuktikan dengan melalui hasil penilaian perencanaan pembelajaran pada siklus I mencapai nilai rata-rata 71,35 termasuk dalam kategori baik, kemudian pada siklus II mencapai nilai rata-rata 83,70 termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian terjadi peningkatan pelaksanaan pembelajaran sebesar 12,35 %.

2. Guru di SD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam setelah disupervisi melalui kunjungan kelas pra-

(7)

pembelajaran yaitu kemampuan menyusun perencanaan pembelajaran yang sekaligus dapat mengalami peningkatan kemampuan melaksanakan pembelajaran. Peningkatan kemampuan guru tersebut dapat dibuktikan dari hasil penilaian prapembelajaran prasiklus menunjukkan rata-rata 68,82 dan pada siklus I meningkat sebesar 11,96 % dengan nilai rata-rata 80,78, kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 10,38 % menjadi 91,17 dengan kategori sangat baik.

Peningkatan kemampuan guru dalam prapem belajaran/perencanaan pembelajaran tersebut sekaligus diikuti dengan peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I mencapai nilai sebesar 71,35 dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 83,70, maka terjadi peningkatan sebesar 12,35 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan supervisi kelas dengan kunjungan kelas dan meningkatakan keterampilan mengajar guru dalam melaksanakan prapembelajaran/perencanaan pembelajaran dan dapat mengingkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran di diSD Negeri 38 Lubuk Sao Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.

Saran

1. Sekolah hendaknya dapat mempromosikan kegiatan supervisi/kunjungan kelas untuk semua guru setiap semester, sehingga semua guru dapat menyusun perencanaan pem- belajaran. Di samping itu dapat menumbuh- kan motivasi guru terhadap penyusunan administrasi pembelajaran, mengingat semua skenario pembelajaran tercantum pada rencana pembelajaran. Dengan demikian guru yang melaksanakan pembelajaran selalu berpedoman pada rencana pembelajaran.

2. Kepala sekolah hendaknya melaksanakan supervisi kunjungan kelas terhadap semua guru secara rutin juga, untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam melaksana- kan pembelajaran di kelas dan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar serta tindak lanjut untuk mencari solusi pemecahan masalahnya dalam rangka peningkatan keterampilan mengajar guru sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Kompetensi guru perlu mendapat perhatian dan terus dibina karena mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja guru dan prestasi belajar siswa. Kegagalan dalam meningkatkan kompetensi guru dapat berakibat pada menurunnya prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Hasibuan, J.J. dan Mudjiono, 2010, Proses

Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya

Mohammad Uzer Usman. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muslim, Sri Banun, 2009, Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru, Alfabeta, Bandung

Pidarta, Made. 2009. Penelitian Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta:

BumiAksara.

Piet. A Sahertian (2000). Konsep Dasar danTteknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim. 1995. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

R Tatiningsih. 2007. Guruku Berhentilah Menghukum. (http.www. wawasan digital. com). Semarang: Indonesia.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Susiwi, Ella. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Pakar Raya Usman, Moh. Uzer. 2002. Menjadi Guru

Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait