• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien

N/A
N/A
Andrean Adicha

Academic year: 2023

Membagikan "Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

dipresetasikan dr. ALI

(2)

Gambaran Umum

•Dalam memberikan pelayanan dan asuhan pada pasien, klinik melaksanakan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.

Klinik menjalankan program peningkatan mutu dan Keselamatan pasien secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kompleksitas pelayanan yang diberikan.

drAL 2023

(3)

Pelaksanaan Program PMKP diharapkan dapat

menjangkau seluruh bagian dan seluruh tenaga yg bekerja di Klinik, meliputi :

1. Seluruh stakeholder terlibat dalam upaya 2. Penetapan dan pengukuran Indikator Mutu PMKP 3. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

4. Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

5. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)

(4)

PMKP

PMKP

PMKP

Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

1

2

3

Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

5 EP

8 EP

5 EP

drAL 2023

(5)

Bab II

2.3

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

2.1

Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

2.2

Sasaran Keselamatan Pasien

BAB II.PMKP terdiri dari 3 STANDAR

(6)

STANDAR 2.1 ( PMKP 1 )

UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

PMKP

MENETAPKAN PROGRAM PMKP

MENETAPKAN KOORDINATOR MUTU

MELAKSANAKAN PROGRAM PMKP

MELIBATKAN SELURUH STAF

drAL 2023

(7)

Maksud dan Tujuan

Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik;

Pelaporan insiden keselamatan pasien;

Pelaporan indikator mutu klinik ; dan

Penerapan manajemen risiko terintegrasi mencakup pelaksanaan proses manajemen risiko yang dibuktikan dengan membuat daftar risiko dan melakukan mitigasi risiko.

Klinik memiliki upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang meliputi:

(8)

Lanjutan…....MAKSUD & TUJUAN

 indikator mutu prioritas klinik, dan

 Indikator mutu prioritas unit/bagian di klinik.

Penanggung jawab klinik menunjuk seorang atau lebih staf klinik sebagai penanggung jawab atau koordinator program PMKP yang bertanggung jawab terhadap penyusunan,

pengukuran, evaluasi dan pelaporan indikator mutu klinik dan insiden keselamatan pasien.

T erdapat tiga jenis indikator mutu di klinik yaitu

 Indikator Nasional Mutu (INM) klinik,

klinik terlibat dalam Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di

klinik dan menerima laporan capaian indikator mutu klinik dan laporan insiden keselamatan

pasien.

Pemilik dan penanggung jawab

drAL 2023

(9)

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

1) Penanggung Jawab klinik

menetapkan penanggung jawab program mutu.

Terdapat SK Penanggung jawab mutu.

2) Ada indikator mutu layanan yang diukur, dievaluasi, analisa dan tindak lanjut serta dilaporkan sesuai dengan ketentuan.

1. Terdapat penetapan indikator mutu klinik.

2. Terdapat kebijakan terkait pengukuran dan pelaporan indikator mutu klinik.

3. Terdapat dokumen bukti pengukuran, evaluasi, analisa, tindak lanjut dan pelaporan indikator mutu klinik yang dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan pemilik.

4. Terdapat dokumen bukti umpan balik

perbaikan dari penanggung jawab klinik dan pemilik.

5. Terdapat dokumen bukti pengukuran, evaluasi, analisa, tindak lanjut dan pelaporan Indikator Nasional Mutu yang disampaikan kepada Kementerian Kesehatan.

6. Melaksanakan wawancara untuk

ELEMEN PENILAIAN

(1)

(10)

ELEMEN PENILAIAN

(2)

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

3) Insiden keselamatan pasien

dilaporkan dan dilakukan investigasi sesuai dengan ketentuan.

1. Terdapat dokumen bukti pelaporan insiden keselamatan pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Melaksanakan wawancara dengan penanggung jawab mutu tentang pelaporan dan proses

investigasi terhadap insiden keselamatan pasien.

4) Ada daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan dilakukan mitigasi risiko.

1. Terdapat dokumen daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan dilakukan mitigasi risiko.

2. Melaksanakan wawancara dengan penanggung jawab mutu tentang proses penetapan daftar risiko klinik dan cara mitigasi risiko.

5) Ada bukti tindak lanjut dari mitigasi risiko. 1. Terdapat bukti tindak lanjut dari mitigasi risiko.

2. Melakukan wawancara dengan penanggung jawab mututentang tindak lanjut dari mitigasi risiko.

drAL 2023

(11)

STANDAR AKREDITASI PMKP 1

ELEMEN PENILAIAN 2.1.1

Penanggung Jawab klinik menetapkan penanggung jawab program mutu.

KELENGKAPAN BUKTI :

Terdapat Surat Keputusan Penanggung Jawab Mutu (Contoh SK ada di Materi, perhatikan tata cara

pembuatan SK )

(12)

§EP 1 : Terdapat SK Penanggung Jawab Mutu

drAL 2023

(13)

PEMILIK KLINIK

PENANGGUNG JAWAB KLINIK

PENANGGUNG JAWAB MUTU

Koordinator

Mutu Koordinator

PPI Koordinator K3

Koordinator Keselamatan

Pasien

Koordinator Manajemen

Risiko menunjuk

Laporan hasil kegiatan program PMKP

dapat dibantu CONTOH

TIM MUTU

(14)

STANDAR AKREDITASI PMKP 1

ELEMEN PENILAIAN 2.1.2

Ada indikator mutu layanan yang diukur, dievaluasi, analisa dan tindak lanjut serta dilaporkan sesuai ketentuan.

KELENGKAPAN BUKTI :

1. Terdapat penetapan indikator mutu klinik

2. Terdapat Kebijakan terkait pengukuran dan pelaporan indikator mutu klinik

3. Terdapat dokumen bukti pengukuran, evaluasi, analisa, tindak lanjut dan pelaporan indikator mutu klinik yang dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan pemilik

4. Terdapat dokumen bukti umpan balik perbaikan dari penanggung jawab klinik dan pemilik 5. Terdapat dokumen bukti pengukuran, evaluasi, analisa, tindak lanjut dan pelaporan

Indikator Nasional Mutu yang disampaikan kepada Kementerian Kesehatan

6. Melaksanakan wawancara untuk memastikan pelaksanaan pengukuran indikator mutu

drAL 2023

(15)

EP 2 :

1. Terdapat Penetapan Indikator Mutu Klinik

(16)

EP 2 :

2. Terdapat Kebijakan terkait pengukuran dan pelaporan indikator mutu klinik

drAL 2023

(17)

INDIKATOR NASIONAL MUTU

KLINIK INDIKATOR

MUTU PRIORITAS

KLINIK

INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN

INDIKATOR MUTU TTG PPI &

SKP

INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK..??

INDIKATOR MUTU PELAYANAN

Masalah yg terjadi di masing2 Unit pelayanan Klinik

INDIKATOR MUTU PRIORITAS KLINIK (IMPK) Indikator mutu yang diprioritaskan berdasarkan permasalahan di KLINIK

INDIKATOR MUTU TERKAIT PPI dan SKP Penerapan Kewaspadaan Isolasi Dan Enam SKP

Secara Nasional menerapkan program perbaikan mutu KLINIK ( 4 INDIKATOR)

(18)

I ndikator N asional Mutu Klinik

1

• Kepatuhan kebersihan tangan

2

• Kepatuhan penggunaan APD

3

• Kepatuhan Identifikasi Pasien

4

• Kepuasan Pasien

drAL 2023

(19)

Tolak ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

TUJUAN :

1. Untuk menilai apakah upaya yag dilakukan dapat

meningkatkan mutu layanan secara berkesinambungan.

2. Untuk memberikan umpan balik 3. Sebagai transparansi publik

4. Sebagai pembanding (benchmark) dalam mengidentifikasi best practice sebagai pembelajaran.

(20)

1. MENGUKUR KEBERHASILAN KEGIATAN DAN PROGRAM 2. BERMANFAAT UNTUK MENGUKUR MUTU DAN UPAYA

PERBAIKAN YANG SUDAH DILAKUKAN

3. BERPOTENSI MEMPERBAIKI PELAYANAN DAN DAPAT DITINDAK LANJUTI

4. DISEPAKATI DI SEMUA LEVEL/ PIHAK TERKAIT

5. PENGUKURAN DAPAT DILAKUKAN, DATA DAPAT DIPEROLEH DAN TERSEDIA SUMBER DATA DI KLINIK

INDIKATOR MUTU YANKES DI KLINIK

drAL 2023

(21)

INDIKATOR MUTU PRIORITAS KLINIK ( IMPK)

Indikator yang diprioritaskan

b e r d a s a r k a n p e r m a s a l a h a n

Kesehatan di Klinik yang telah di

sepakati melalui proses internal

Klinik.

(22)

Mengapa perlu prioritas ?

sumber daya terbatas, kegiatan/

Program banyak

Tidak semua proses di klinik dapat diukur dan

diperbaiki secara bersamaan Perlu

peningkatan mutu

Perlu program peningkatan mutu prioritas

drAL 2023

(23)

DASAR PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH INDIKATOR PRIORITAS UNTUK MENILAI KINERJA PELAYANAN ADALAH :

q Dipersyaratkan peraturan perundang undangan q Dipersyaratkan pemilik ( pertanggung jawaban ) q Dipersyaratkan customer

q High risk,High cost,High Volume,Problem Prone(3H 1P) q Konsensus semua stakeholder

q Ketersediaan data

(24)

PROSES PRIORITAS

I.PENETAPAN AREA PRIORITAS Misal : Dengan Metode 3 H 1 P

II.PENETAPAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS Misal : Dengan Metode USG

(Urgency, Seriousness,Growth)

drAL 2023

(25)

PERMASALAHAN KESEHATAN DI KLINIK

INDIKATOR MUTU PRIORITAS KLINIK

AREA PRIORITAS

ADMEN INDIKATOR

MUTU PELAYANAN

INDIKATOR MUTU PELAYANAN

INDIKATOR MUTU PELAYANAN AREA

PRIORITAS MFK

AREA PRIORITAS UNIT2

( Umum, Gigi, Lab, dll)

(26)

PERENCANAAN

PENGUMPULAN DATA

TETAPKAN TUJUAN

IDENTIFIKASI

AKAR PENYEBAB MASALAH

RENCANAKAN PEMECAHAN MASALAH

1

2

3

4

MENETAPKAN INDIKATOR

MUTU

drAL 2023

(27)

PENGUMPULAN DATA

• Laporan hasil pengukuran indicator yang lalu

• Laporan hasil audit internal

• Inciden Keselamatan Pasien

• Hasil penilaian resiko

• Hasil validasi dari pemenuhan standart yg diacu

• Rekap complain dan keluhan pelanggan

• Hasil dari program mutu

(28)

Cara menyusun

INDIKATOR

Kejelasan terminologi/definisi operasional yang digunakan

Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus di update), kapan harus dianalisis, cara analisis, dan interpertasinya

Numerator dan denominator

Dari mana data diperoleh (sistem informasi untuk mendukung perolehan data)

Target

Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari tiap- tiap indikator, mengapa indikator tersebut penting dan dapat menunjukkan tingkat kinerja

organisasi/bagian/unit kerja

drAL 2023

(29)

Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa menyebutkan satuan pengukuran.

Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data, analisis situasi.

Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated)

Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan

pengukuran indikator untuk menghindari kerancuan Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome

Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan

Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki karakteristik tertentu

Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel

PROFIL INDIKATOR

(30)

PROFIL INDIKATOR

Kriteria Inklusi, Eksklusi

Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator D e s a i n

Pengumpulan Data Retrospektif , Survei harian

Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder) Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar

pengukuran menjadi refresentatif. Menyesuaikan kaidah statistik.

F r e k u e n s i

Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data.

Periode Pelaporan

Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data P e r i o d e A n a l i s a

Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data

Penyajian Data Cara menampilkan data I n s t r u m e n

Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Penanggung Jawab P e t u g a s y a n g b e r t a n g g u n g j a w a b u n t u k mengakomodir upaya pencapaian target yang ditetapkan.

(31)

TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

PENETAPAN INDIKATOR

PENGUMPULAN DATA

VALIDASI

ANALISIS

PELAPORAN

1 2 3 4 5

(32)

Pengukuran/

Pengumpulan data Indikator:

Periodik

Didokumentasikan

Analisis

Tindak lanjut Kamus Indikator :

Judul

Pengertian

Numerator-Denominator

Target

Metoda Pengumpulan data

Periode pengumpulan

Periode analisis

Penanggung jawab indikator

Sumber data

dokumentasi

Sosialisasi Komunikasi Laporan

UJI COBA PERBAIKAN

TINDAK LANJUT PERBAIKAN:

KEBIJAKAN PROSEDUR REPLIKASI

drAL 2023

(33)

CONTOH INDIKATOR MUTU

KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

LATAR BELAKANG TUJUAN

Mengukur kepatuhan

pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk

memperbaiki dan

meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin

keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko

infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan kebersihan tangan sesuai dengan

ketentuan WHO dan aturan lainnya

(34)

1. Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit dalam satu periode pengamatan 2. Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit periode pengamatan

KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor

INDIKASI

Sebelum kontak dengan pasien

Sesudah Kontak dengan pasien

Sebelum melakukan Prosedur aseptik

Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien

Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien

Melepas Sarung tangan Steril

Melepas APD

Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek termasuk peralatan medis

Setelah melepaskan sarung tangan steril

Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makan Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi (Five moments) menurut WHO dan 5 indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan terkait Pencegahan dan Penanganan Covid-19 & 6 Langkah menurut WHO

TARGET ≥ 85%

drAL 2023

(35)

KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

CONCURRENT (SURVEI HARIAN)

DESAIN PENGUMPULAN

DATA

HARIAN FREKUENSI PENGUMPULAN

DATA

FORMULIR KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

INSTRUMEN PENGUMPULAN

DATA HASIL

OBSERVASI SUMBER

DATA

BULANAN, TRIWULAN , TAHUNAN

PERIODE PELAPORAN

DATA

KRITERIA INKLUSI :

Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen yang akan di observasi

KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA

(36)

drAL 2023

(37)

EP 2 :

3. Terdapat dokumen bukti pengukuran, evaluasi, analisa,

tindak lanjut dan pelaporan indicator mutu klinik yang

dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan pemilik

(38)

EP 2.1.2.3 .

drAL 2023

(39)

INDENTIFIKASI MASALAH

No Indikator Mutu Hasil bulan Ini Target (Hasilrekr Rerata tahun

lalu)

Kesenjangan

Kepuasan pelanggan 83 89 6

ANALISA MASALAH

Masalah Penyebab Masalah RTL

Indek kepuasan pasien masih belum sesuai target

Waktu tunggu pelayanan yg lama(memakai fish bone)

Menambah tenaga pelayanan

RENCANA TINDAK LANJUT

Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu PIC Biaya Rekrutme

n tenaga Menamba

h tenaga Dokter

,Perawat Klinik juli sekretaris

ANALISA

(40)

EP 2 :

4. Terdapat dokumen bukti umpan balik perbaikan dari penanggung jawab klinik dan pemilik

drAL 2023

(41)

EP 2 :

5. Terdapat dokumen bukti pengukuran, evaluasi, analisa,

tindak lanjut dan pelaporan Indikator Nasional Mutu yang

disampaikan kepada Kementerian Kesehatan

(42)

STANDAR AKREDITASI PMKP 1

ELEMEN PENILAIAN 2.1.3

Insiden keselamatan pasien dilaporkan dan dilakukan investigasi sesuai dengan ketentuan.

Kelengkapan Bukti :

1. Terdapat dokumen bukti pelaporan insiden keselamatan pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2. Melaksanakan wawancara dengan penanggung jawab mutu tentang

pelaporan dan proses investigasi terhadap insiden keselamatan pasien

drAL 2023

(43)

Sutoto.KARS 2

FORMULIR LAPORAN IKP

PERMENKES 11 tahun 2017

Tentang Keselamatan Pasien di Fasyankes

(44)

EP3

1. Terdapat dokumen bukti pelaporan

insiden keselamatan pasien sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

drAL 2023

(45)

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)

Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada Pasien .

Pasien

kejadian yg tidak disengaja

&

kondisi yang

mengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera yang dapat dicegah

DEFINISI

Commission vsOmmission error

(46)

PERMENKES No.11/2017 tentang Keselamatan Pasien

BAB 1

Ketentuan Umum Pasal 2 :

Pengaturan Keselamatan Pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan

drAL 2023

(47)

PERMENKES No.11/2017 tentang Keselamatan Pasien

BAB 3

Penyelenggaraan Keselamatan Pasien Pasal 5

(1) Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan Keselamatan Pasien

(2) Penyelenggaraan Keselamatan Pasien yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pembentukan sistem pelayanan yang menerapkan ;

a. standar keselamatan pasien

b. sasaran keselamatan pasien; dan

c. tujuh langkah keselamatan pasien

(48)

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

PMK 11 Tahun 2017 Pasal 14

drAL 2023

(49)

Proses of Care Error

Pasien tidak terpapar

Pasien terpapar

Near Miss

Adverse Event -Kesalahan proses

-Dpt dicegah

-Pelaks Plan action tdk komplit

-Pakai Plan action yg salah

-Krn berbuat : commission

-Krn tidak berbuat : omission

(NM)

(AE) (KTD=Kejadian TIDAK DIHARAPKAN)

- ERROR, diket, dibatalkan (prevention)

(KNC=Kejadian NYARIS CIDERA)

No Harm Event

Pasien cidera Tidak cidera

(KTC=Kejadian TIDAK CIDERA)

- Dpt obat “c.i.”, tdk timbul (chance) - Dpt obat “c.i.”, diket, beri anti-nya

(mitigation)

(50)

TYPE OF INCIDENT

1- “KONDISI POTENSIAL CIDERA – KPC “ (A reportable circumstance / SITUASI ATAU KONDISI YANG PERLU DILAPORKAN ) :

ADALAH SUATU SITUASI / KONDISI YANG SANGAT BERPOTENSI UNTUK MENIMBULKAN CIDERA, TETAPI BELUM TERJADI INSIDEN

CONTOH :

- ICU YANG SANGAT SIBUK TETAPI JUMLAH PERSONIL SELALU KURANG / UNDERSTAFFED

- PENEMPATAN DEFIBRILLATOR DI IGD TERNYATA DIKETAHUI BAHWA ALAT TERSEBUT RUSAK, WALAUPUN BELUM DIPERLUKAN.

2 – “KEJADIAN NYARIS CIDERA – KNC“ ( A near miss ) :

ADALAH TERJADINYA INSIDEN YANG BELUM SAMPAI TERPAPAR / TERKENA PASIEN.

CONTOH :

- UNIT TRANSFUSI DARAH SUDAH TERPASANG PADA PASIEN YANG SALAH, TETAPI KESALAHAN TERSEBUT SEGERA DIKETAHUI SEBELUM TRANSFUSI DIMULAI.

3 – “KEJADIAN TIDAK CIDERA – KTC” (A no harm incident ) :

ADALAH SUATU INSIDEN YANG SUDAH TERPAPAR KE PASIEN TETAPI TIDAK TIMBUL CIDERA.

CONTOH :

- DARAH TRANSFUSI YANG SALAH SUDAH DIALIRKAN TETAPI TIDAK TIMBUL GEJALA INKOMPATIBILITAS.

4 – “KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN” ( A harmful incident / adverse event) : ADALAH INSIDEN YANG MENGAKIBATKAN CIDERA PADA PASIEN.

CONTOH :

TRANSFUSI YANG SALAH MENGAKIBATKAN PASIEN MENINGGAL KARENA REAKSI HEMOLYSIS.

drAL 2023

(51)
(52)

SENTINEL

KNC KTD

RCA

INVESTIGASI SEDERHANA

MERAH &

KUNING RISK

GRADING

BIRU &

HIJAU

drAL 2023

(53)

Hasil Grading Akan Menentukan Bentuk Investigasi

Dan Analisa Yang Akan Dilakukan

(54)

Sentinel KTD PENANGGUNG

JAWAB KLINIK Komite Nasional

Keselamatan Pasien (KNKP)

KTC KNC KPC

Dilaporkan paling lambat 2x24 jam

Koordinator Pelayanan

Sentinel KTD

ALUR PELAPORAN INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK

Laporan internal Laporan eksternal

Penanggung Jawab atau Tim Mutu

Alur pelaporan

2

1 3

PEMILIK KLINIK

Diberitahukan kurang 1 jam

Diberitahukan kurang 1 jam

Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota

Alur pemberitahuan sentinel

Aplikasi Laporan IKP di

Klinik

*) Laporan eksternal adalah laporan yang sudah selesai diinvestigasi di Klinik.

Investigasi komprehensif RCA dilakukan maksimal 45 hari.

Laporan eksternal dilakukan dalam kesempatan pertama sesudah selesai investigasi.

4 3

4

1 2

Selain dilaporkan, 5

sentinel juga diberitahukan secara lisan dalam waktu <1

jam.

drAL 2023

(55)

STANDAR AKREDITASI PMKP 1

ELEMEN PENILAIAN 2.1.4

Ada daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan dilakukan mitigasi risiko.

Kelengkapan Bukti :

1. Terdapat dokumen daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan dilakukan mitigasi risiko

2. Melaksanakan wawancara dengan penanggung jawab mutu tentang proses

penetapan daftar risiko klinik dancara mitigasi risiko

(56)

PENYUSUNAN REGISTER RISIKO (RR) KLINIK

• UNIT KERJA/KEGIATAN PELAYANAN ( Tiap unit memiliki RR )

• RISIKO-RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI

• TINGKAT RISIKO (DIHITUNG DENGAN MEMPERHATIKAN DAMPAK RISIKO DAN KEMUNGKINAN TERJADINYA)

• PENYEBAB TERJADINYA

• AKIBAT JIKA TERPAPAR

• PENCEGAHAN

• UPAYA PENANGANAN JIKA TERPAPAR

• PENANGGUNG JAWAB

• PELAPORAN

drAL 2023

(57)

EP 4. 1. CONTOH REGISTER RISIKO

(58)

TINDAK LANJUT MITIGASI

NO KEGIATAN TINDAKAN HASIL KETR

1 2 3

4

drAL 2023

(59)

MASALAH VS RISIKO

Harus segera ditangani, Sedang/Sudah Terjadi,Korektif

Potensi terjadi, Ada waktu untuk ditangani,

Preventif

RISIKO MASALAH

(60)

RISIKO

menurut PMK 25/2019 adalah Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran

organisasi

Manajemen Risiko

adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi,analisis,evaluasi,pengendalian,informasi komunikasi,pemantauan dan

pelaporan risiko termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola risiko dan potensinya

drAL 2023

(61)

MANAJEMEN RISIKO

Kategori Risiko

Berdasarkan PMK 25/2019 tentang

Penerapan Manajemen Risiko

Terintegrasi di Lingkungan Kementerian

Kesehatan

Kategori Risiko Definisi

Risiko Keuangan Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan tekanan terhadap pendapatan dan belanja organisasi

Risiko Kebijakan Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi baik internal maupun eksternal yang berdampak langsung terhadap organisasi

Risiko Kepatuhan Risiko yang disebabkan oleh organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku

Risiko Legal Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi Risiko Fraud Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal

yang merugikan keuangan negara

Risiko Reputasi Risiko yang disebabkan oleh menurunnya kepercayaan publik/ masyarakat yang bersumber dari persepsi negatif organisasi

Risiko Operasional

Risiko yang disebabkan oleh :

a. Ketidakcukupan dan / atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagalan sistem

b. Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional organisasi

(62)

MANAJEMEN RISIKO

RISIKO KLINIS

(PMK 11/2017)

RISIKO NON-KLINIS

(PMK 25/2019)

KESELAMATAN

PASIEN PPI

MFK

K3 KMP UKM

UKPP

drAL 2023

(63)
(64)

RUANG LINGKUP RISIKO

Asuhan Pasien

Staf Medis/Keperawatan

Bangunan/Sarana & Prasarana Lingkungan

Keuangan

drAL 2023

(65)

METODA PENILAIAN RISIKO

• Risk Matrix Grading

• Root Cause Analysis (RCA)

• Failure Mode Effect and Analysis (FMEA)

• Hazard Vurnerability Assesment (HVA)

• Infection Control Risk Assesment (ICRA)

• Hospital Safety Index (HSI)

(66)

RISIKO KLINIS

KESELAMATAN PASIEN (PMK 11/2017)

MATRIKS GRADING RISIKO

PROBABILITAS/

FREKUENSI

drAL 2023

(67)

MATRIKS GRADING RISIKO NON-KLINIS (PMK 25/2019)

(68)

IDENTIFIKASI RISIKO PADA MFK

Kegiatan Manajemen Keamanan dan Keselamatan

Kegiatan Manajemen B3 dan LB3

drAL 2023

(69)

Kegiatan Manajemen Pengamanan Kebakaran

Kegiatan Manajemen Alat Kesehatan

IDENTIFIKASI RISIKO PADA MFK

(70)

Kegiatan Manajemen Sistem Utilitas

Pendidikan (Edukasi) Petugas

IDENTIFIKASI RISIKO PADA MFK

drAL 2023

(71)

STANDAR AKREDITASI PMKP 1

ELEMEN PENILAIAN 2.1.5

Ada bukti tindak lanjut dari mitigasi risiko Kelengkapan Bukti :

1. Terdapat bukti tindak lanjut dari mitigasi risiko

2. Melakukan wawancara dengan penanggung jawab

mutu tentang tindak lanjut dari mitigasi risiko

(72)

EP 5

1. Terdapat bukti tindak lanjut dari mitigasi risiko

drAL 2023

(73)

CONTOH Bukti Pencegahan Resiko Jatuh Di Klinik

(74)

MATUR NUWUN

drAL 2023

(75)

Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

(PMKP 2 & PMKP 3)

(76)

STANDAR DALAM BAB II

Bab II

2.3 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi STANDAR JUMLAH

ELEMEN PENILAIAN

PMKP 1 5

PMKP 2 8

PMKP 3 5

18

2.1 Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

2.2 Sasaran

Keselamatan Pasien

drAL 2023

(77)

Sasaran Keselamatan Pasien

Klinik menerapkan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) dalam pelayanan dan asuhan pasien. Penerapan SKP melalui pengukuran,

evaluasi , dan pelaporan indikator SKP.

STANDAR 2.2 (PMKP 2 )

(78)

MAKSUD & TUJUAN (1)

Sasaran Keselamatan Pasien merupakan bagian utama dari upaya keselamatan pasien.

Penerapan SKP dan pelayanan dan asuhan pasien di klinik bertujuan agar klinik memperhatikan aspek- aspek strategis dalam pelayanan yang bisa memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien.

Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di klinik sesuai dengan cakupan pelayanan yang dilakukan sehingga penanggung jawab klinik harus menetapkan pedoman pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP).

Adapun Sasaran Keselamatan Pasien di klinik meliputi:

1. Identifikasi Pasien

2. Pelaksanaan komunikasi efektif

3. Meningkatnya keamanan obat yang perlu diwaspadai ( high alert medication ) 4. Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien yang

menjalani tindakan dan prosedur

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh

drAL 2023

(79)

MAKSUD & TUJUAN (2)

1) Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien dengan benar bertujuan untuk memastikan ketepatan pasien yang akan menerima layanan dan menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan pasien.

Identifikasi harus dilakukan minimal menggunakan dua identitas yang ada misalnya nama pasien , nomor rekam medik , tanggal lahir dan Nomor

Induk Kependudukan (NIK).

 Identifikasi dilakukan setiap keadaan terkait intervensi kepada pasien misalnya sebelum memberikan pelayanan , prosedur diagnostic,

tindakan, pemberian obat , pemberian diit dan identifikasi terhadap

(80)

MAKSUD & TUJUAN (3)

2) Pelaksanaan komunikasi efektif

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat waktu , akurat , lengkap , tidak membingungkan dan dipahami antar tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan.

Komunikasi dapat berbentuk verbal, elektronik atau tertulis .

Klinik harus menetapkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur komunikasi efektif.

drAL 2023

(81)

MAKSUD & TUJUAN (4)

3 ) M e n i n g k a t n y a k e a m a n a n o b a t y a n g p e r l u d i w a s p a d a i ( h i g h alert medication )

Pemberian dan penggunaan obat terutama obat-obat yang perlu diwaspadai ( high alert ) pada pasien perlu dikelola dengan baik .

Obat yang perlu diwaspadai antara lain obat resiko tinggi, LASA/

NORUM dan elektrolit konsentrat .

(82)

MAKSUD & TUJUAN (5)

4) Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien yang menjalani tindakan dan prosedur

Salah lokasi, salah prosedur, dan salah pasien yang menjalani tindakan merupakan kejadian yang bisa terjadi pada proses pelayanan pasien di klinik.

Klinik menetapkan prosedur yang seragam untuk: pemberian tanda di tempat operasi , proses verifikasi praoperasi dan pelaksanaan Surgical Safety Checklist.

Prosedur Surgical Safety Checklist meliputi:

a) Fase Sign In b) Fase Time Out c) Fase Sign Out

drAL 2023

(83)

MAKSUD & TUJUAN (6)

a) Fase Sign In

Fase Sign In adalah fase sebelum induksi anestesi,

secara verbal memeriksa apakah identitas pasien telah dikonfirmasi, prosedur dan sisi operasi sudah benar, sisi yang akan dioperasi telah ditandai dan

persetujuan untuk operasi telah diberikan.

b) Fase Time Out

Fase Time Out adalah fase sebelum dilakukan insisi kulit dengan semua

anggota tim hadir dan diberi kesempatan memberikan konfirmasi tentang

(84)

MAKSUD & TUJUAN (7)

c) Fase Sign Out

Fase Sign Out adalah fase meninjau operasi yang telah dilakukan dan sebelum dilakukan penutupan atau penjahitan akhir pada pasien. Pada fase sign out

dipastikan tidak ada instrumen, kasa, spon ataupun bahan medis lain yang tertinggal dalam tubuh pasien. Dilakukan penghitungan seluruhnya sesuai kondisi awal.

Seluruh proses tersebut didokumentasikan di rekam medik pasien dengan menggunakan format Surgical Safety Checklist seperti yang diterbitkan WHO.

drAL 2023

(85)

Surgical Safety Checklist

(86)

Surgical Safety Checklist

drAL 2023

(87)

MAKSUD & TUJUAN (8)

5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Klinik

menetapkan prosedur cuci tangan dengan berpedoman pada WHO yaitu cuci tangan 6 (enam) langkah dan 5 (lima) saat (momen).

Publikasi secara jelas langkah- langkah dan saat harus dilakukan kebersihan tangan (hand hygiene) menjadi penting bagi pengunjung, pasien dan staf klinik.

Pemberian pelatihan cuci tangan yang benar pada staf, pasien dan pengunjung

menjadi salah satu program kerja dalam upaya pengurangan risiko infeksi di klinik.

(88)

drAL 2023

(89)

MAKSUD & TUJUAN (9)

6) Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh

Kejadian cedera karena pasien jatuh pada fasilitas kesehatan dapat terjadi pada rawat jalan maupun rawat inap.

 Klinik menetapkan prosedur untuk mengurangi risiko jatuh selama proses pelayanan dan asuhan pasien.

 Klinik bertanggung jawab untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko jatuh yang ada pada pasien dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap risiko jatuh.

 Klinik dapat menggunakan instrumen dalam pencegahan dan asesmen risiko

jatuh seperti skala Morse untuk pasien dewasa dan Humpty Dumpty untuk

(90)

Contoh instrumen dalam pencegahan dan asesmen risiko jatuh

skala Morse

drAL 2023

(91)

TUJUAN KESELAMATAN PASIEN

Meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh

fasilitas pelayanan kesehatan.

(92)

No Sasaran keselamatan pasien Indikator (contoh)

1 Identifikasi pasien dengan benar Kepatuhan memasang gelang identitas

Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat memberikan obat/tindakan

2 Komunikasi efektif dalam pelayanan Kepatuhan pelaksanaan SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) dan TBK (Tulis, Baca, Konfirmasi)

3 Keamanan obat yang perlu diwaspadai Penataan obat LASA dan High Alert di apotik dan gudang obat.

Kepatuhan melakukan telaah resep dan telaah pemberian obat 4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar,

prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar

Kepatuhan penandaan sisi operasi, compliance rate pada prosedur-prosedur kritis

5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan

kesehatan Kepatuhan melakukan hand hygiene

6 Mengurangi risiko cedera pasien akibat

terjatuh Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap

dan rawat jalan

Kepatuhan pemasangan gelang kuning pasien dengan risiko jatuh

(93)

ELEMEN PENILAIAN (1)

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

1) Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intervensi kepada pasien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

1. Terdapat SPO identifikasi pasien.

2. Terdapat bukti pelaksanaan identifikasi pasien.

3. Melaksanakan wawancara kepada petugas tentang proses identifikasi pasien.

4. Simulasi pelaksanaan identifikasi pasien di klinik.

2) Tersedia bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di rekam medik pasien.

1. Terdapat SPO pelaksanaan komunikasi efektif.

2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di rekam medik pasien.

3. Melaksanakan wawancara kepada petugas tentang proses komunikasi efektif.

4. Simulasi pelaksanaan komunikasi efektif di klinik.

3) Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat

risiko tinggi. 1. Terdapat SPO pengelolaan keamanan obat risiko tinggi.

2. Terdapat daftar obat risiko tinggi yang diperbaharui secara berkala.

(94)

ELEMEN PENILAIAN (2)

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

4) Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan yang didokumentasikan di rekam medik pasien.

1. Terdapat SPO penandaan sisi operasi/tindakan medis.

2. Terdapat dokumen bukti penandaan sisi operasi/

tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

3. Melaksanakan wawancara terkait pelaksanaan

penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

5) Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist yang didokumentasikan di rekam medis pasien.

1. Terdapat SPO pelaksanaan Surgical Safety Checklist yang didokumentasikan di rekam medis pasien.

2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist pada rekam medis pasien.

3. Melaksanakan wawancara terkait pelaksanaan Surgical Safety Checklist.

drAL 2023

(95)

ELEMEN PENILAIAN (3)

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

6) Ada media informasi penerapan

kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO. 1. Terdapat SPO kebersihan tangan.

2. Terdapat media tentang penerapan kebersihan tangan.

3. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan petugas tentang penerapan kebersihan tangan.

4. Simulasi kebersihan tangan oleh pasien dan petugas.

7) Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam

mencegah pasien cedera karena jatuh. Terdapat SPO pencegahan pasien cedera karena jatuh.

8) Ada bukti implementasi langkah-langkah

pencegahan pasien jatuh. 1. Melaksanakan observasi bukti implementasi pencegahan pasien jatuh.

2. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait implementasi pencegahan pasien jatuh.

(96)

ELEMEN PENILAIAN 1:

Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intervensi kepada pasien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

Kelengkapan Bukti :

a. Terdapat SPO identifikasi pasien

b. Terdapat bukti pelaksanaan identifikasi pasien

c. Melaksanakan wawancara kepada petugas tentang proses identifikasi pasien

d. Simulasi pelaksanaan identifikasi pasien di klinik.

STANDAR AKREDITASI PMKP 2

drAL 2023

(97)

CONTOH SOP IDENTIFIKASI PASIEN

(98)

Mencatat identitas pasien minimal 2 identitas (Nama, Tanggal lahir, alamat, NIK KTP) di Rekam Medis.

Memasangkan Gelang Identitas Pasien dengan menanyakan mengkonfirmasi identitas pasien minimal 2 identitas (Nama, Tanggal lahir, alamat, NIK KTP) melalui Rekam Medis.

CONTOH BUKTI PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

drAL 2023

(99)

CONTOH BUKTI PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

(100)

Contoh Checklist Kepatuhan Identifikasi Pasien

drAL 2023

(101)

KELENGKAPAN BUKTI:

a. Terdapat SPO pelaksanaan komunikasi efektif.

b. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan komunikasi efektif yg didokumentasikan di rekam medik pasien.

c. Melaksanakan wawancara kepada petugas tentang proses komunikasi efektif

d. Simulasi pelaksanaan komunikasi efektif di klinik

(102)

CONTOH SOP KOMUNIKASI EFEKTIF

drAL 2023

(103)

CONTOH BUKTI KOMUNIKASI EFEKTIF

Terdapat bukti komunikasi antara

dokter dan perawat dengan di

buktikan adanya pemberian

instruksi therapi obat dari dokter

kepada perawat di dalam rekam

medis pasien

(104)

ELEMEN PENILAIAN 3

Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat risiko tinggi.

KELENGKAPAN BUKTI:

a. Terdapat SPO pengelolaan keamanan obat risiko tinggi

b. Terdapat daftar obat risiko tinggi yang diperbaharui secara berkala c. Melaksanakan observasi dan wawancara dengan petugas terkait

pengelolaan keamanan obat risiko tinggi

drAL 2023

(105)

CONTOH SOP PENGELOLAAN KEAMANAN OBAT RESIKO TINGGI

(106)

CONTOH BUKTI PENGELOLAAN KEAMANAN OBAT RESIKO TINGGI

drAL 2023

(107)

CARA MENEMPELKAN STICKER HIGH ALERT

Sticker high alert ditempel pada kemasan sekunder dan atau kemasan primer (satuan yang terkecil) vial, ampul, blister (sesuai kemampuan/kondisi)

Kemasan Primer Kemasan Sekunder

MENEMPELKAN STICKER HIGH ALERT PADA SAAT PENYERAHAN KE PASIEN

Pada saat penyerahan obat ke pasien/UDD kemasan

sekunder (kardus) harus dibuka dan sticker high alert ditempel pada kemasan primer (vial, ampul, blister)

Sesuai kondisi dan kemampuan

(wajib doble check)

(108)

SK, SOP pengelolaan obat, Daftar obat high alert dan LASA, Penandaan, pelabelan, penataan, Bukti penyimpanan obat

drAL 2023

(109)

CONTOH Bukti Pengamanan Penggunaan Obat

Lemari Khusus Obat High Alert

Pemisahan Obat dng Stiker LASA

(110)

ELEMEN PENILAIAN 4:

Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan didokumentasikan di rekam medis pasien

KELENGKAPAN BUKTI:

a. Terdapat SPO Penandaan sisi operasi/tindakan medis

b. Terdapat dokumen bukti Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

c. Melaksanakan wawancara terkait pelaksanaanenandaan sisi operasi/tindakan medis secara

konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

drAL 2023

(111)

SOP, CEKLIS , PROSES VERIFIKASI

(112)

CONTOH SOP PENANDAAN SISI OPERASI

drAL 2023

(113)

ELEMEN PENILAIAN 5

Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist yang didokumentasikan di rekam medis pasien

KELENGKAPAN BUKTI

a. Terdapat SPO pelaksanaan Surgical Safety Checklist

b. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist pada rekam medis pasien.

c. Melaksanakan wawancara terkait pelaksanaan Surgical Safety Checklist

(114)

CONTOH SOP SURGICAL SAFETY

drAL 2023

(115)

Contoh Assesmen Pra Bedah

Ada bukti pelaksanaan kajian pra bedah

(116)

Ada bukti pelaksanaan kajian pra anestesi (D)

Contoh Assesmen Pra Anestesi

drAL 2023

(117)

D

(118)

Ada bukti pemantauan dan evaluasi paska anestesi dan bedah (D)

Dilakukan pengawasan terhadap vital sign, monitoring perdarahan, evaluasi derajat nyeri pasca tindakan, dicatat

dalam rekam medis

drAL 2023

(119)

CONTOH BUKTI PENGISIAN FORM SURGICAL SAFETY

(120)

ELEMEN PENILAIAN 6:

Ada media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO.

KELENGKAPAN BUKTI:

a. Terdapat SPO kebersihan tangan

b. Terdapat media informasi tentang penerapan kebersihan tangan

c. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan petugas tentang penerapan kebersihan tangan

d. Simulasi kebersihan tangan oleh pasien dan petugas .

drAL 2023

(121)

CONTOH SOP KEBERSIHAN TANGAN

(122)

CONTOH Media informasi Kebersihan Tangan Di Klinik

drAL 2023

(123)

ELEMEN PENILAIAN 7:

Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera karena jatuh KELENGKAPAN BUKTI:

Terdapat SPO pencegahan pasien cedera karena jatuh

(124)

CONTOH SOP Pencegahan Pasien Cedera Karena Jatuh

drAL 2023

(125)

KELENGKAPAN BUKTI:

a. Melaksanakan observasi bukti implementasi pencegahan pasien jatuh

b. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait implementasi pencegahan pasien jatuh

ELEMEN PENILAIAN 8:

Ada bukti implementasi langkah-langkah pencegahan pasien jatuh

(126)

Upaya Pencegahan Pasien Jatuh

drAL 2023

(127)

CONTOH SKRINING

CONTOH skrining / assesmen Risiko

jatuh

(128)

CONTOH Bukti Pencegahan Pasien Jatuh

Melakukan Assesmen

Resiko Jatuh Jika menunjukan skor beresiko tinggi, tempelkan Stiker Resiko Jatuh pada Rekam Medis

1. Pasangkan Gelang Kuning tanda resiko jatuh

2. Pastikan pagar pengaman pada Bed Terpasang dengan 3. Edukasi Keluarga Pasien Baik

agar tidak terjadi kejadian Jatuh pada pasien

drAL 2023

(129)

STANDAR DALAM BAB II

Bab II

2.3 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

STANDAR JUMLAH ELEMEN PENILAIAN

PMKP 1 5

PMKP 2 8

PMKP 3 5

18

2.1 Upaya Peningkatan Mutu dan

Keselamatan Pasien

2.2 Sasaran Keselamatan Pasien

(130)

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Klinik melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

 PPI dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan.

 Penanggung jawab klinik menunjuk koordinator atau

penanggung jawab PPI untuk penerapan PPI sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

 Klinik membuat identifikasi risiko setiap tahun di akhir

tahun sebagai dasar rencana penerapan pencegahan dan pengendalian risiko infeksi di tahun berikutnya.

STANDAR 2.3

drAL 2023

(131)

MAKSUD & TUJUAN (1)

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan faktor penting dalam

mendukung upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien klinik.

Klinik menyusun dan melaksanakan

program PPI sesuai dengan pelayanan dan

risiko infeksi yang ada.

(132)

MAKSUD & TUJUAN (2)

Penanggung jawab klinik menetapkan dan melaksanakan program PPI sesuai dengan pelayanan dan risiko yang ada di klinik yang meliputi:

1) Kewaspadaan standar yang terdiri atas:

a) kebersihan tangan;

b) penggunaan APD;

c) dekontaminasi dan sterilisasi peralatan perawatan pasien;

d) pengendalian lingkungan;

e) pengelolaan limbah;

f) penatalaksanaan linen;

g) perlindungan kesehatan petugas;

h) penempatan pasien;

i) etika batuk dan bersin;

j) praktik menyuntik yang aman.

drAL 2023

(133)

MAKSUD & TUJUAN (3)

2) Kewaspadaan berdasarkan transmisi yaitu:

a) kewaspadaan transmisi kontak;

b) kewaspadaan transmisi droplet; dan c) kewaspadaan transmisi udara (airbone).

3) Bundles.

4) Surveilans.

5) Pendidikan dan pelatihan.

6) Penggunaan anti mikroba yang bijak.

Beberapa program PPI tersebut dapat dijadikan indikator mutu klinik yang diukur, dievaluasi dan dilaporkan secara berkala kepada pemilik dan penanggungjawab klinik.

Petugas yang melakukan monitoring dan evaluasi implementasi PPI di klinik minimal telah

(134)

ELEMEN PENILAIAN (1)

ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

1) Klinik menetapkan kebijakan dan prosedur

PPI di klinik. 1. Terdapat kebijakan PPI di klinik.

2. Terdapat SPO pelaksanaan program PPI sesuai dengan pelayanan dan risiko yang ada di klinik.

2) Ditetapkan program PPI di klinik. 1. Terdapat Program PPI yang ditetapkan oleh Penanggung jawab klinik.

2. Terdapat bukti pelaksanaan program PPI yang sesuai dengan pelayanan kesehatan, risiko dan sumber daya yang ada di klinik.

3. Observasi dan wawancara pelaksanaan program PPI.

3) Ada petugas yang kompeten yang bertanggung jawab melaksanakan, monitoring, mengevaluasi implementasi PPI di klinik serta melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala dan

terdokumentasi.

Terdapat SK penetapan penanggung jawab PPI.

drAL 2023

Referensi

Dokumen terkait

3 September 2022 381-387 Received: September 08, 2022 | Accepted: September 14, 2022 | Published: September 30, 2022 Increasing Understanding of Food Security Program in Malaka