PENJELASAN KARYA SR 2001 STUDIO SENI RUPA I
(ROLL LUKIS)
Nama Inas Annisa Aulia
NIM 17020009
PROGRAM STUDI SENI RUPA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Desember 2021
1. Karya pertama saya berjudul ‘Here Comes Nothing’ dituangkan dengan subject matter pendekatan simbolik, lebih tepatnya teknik plakat surealis dengan dengan komposisi tiga tokoh utama di depan yang membentuk prinsip ‘the golden triangle’ (dengan banteng di tengah paling tinggi/besar, manusia bertangan besi ukuran sedang di kiri, dan manusia kucing lebih kecil dari keduanya di kanan). Lalu, secara keseluruhan membentuk prinsip ‘the golden ratio’ karena tiga tokoh utama di depan yang lebih besar diseimbangkan dengan dua makhluk dan kolam cangkir di bagian belakang kiri yang semakin mengecil. Banteng merah besar dan manusia bertangan besi menjadi kontras yang diutamakan untuk menyampaikan pesan lukisan.
Saya melabeli karya ini surealis karena selain mempertimbangkan komposisi saya juga memperhatikan korelasi objek satu dan lainnya, sebab mereka dibuat dengan konsep di satu ruangan yang sama, sehingga warna, bayangan jatuh, interaksi objek di sini pendekatannya cukup realis meskipun tokohnya relatif imajinatif. Tone warna yang digunakan perpaduan antara ‘alami’ (hijau, cokelat, krem) dan ‘futuristic’ (abu-abu, biru) untuk memvisualisasikan tema tentang penyesalan di masa lalu yang disadari di masa depan. Proses pengerjaan di kanvas saya lakukan di ukuran 70x90cm dengan mensketsa dulu bentuk awal dengan pensil, lalu warna dasar dengan cat minyak, hingga masuk ke detail.
‘Here Comes Nothing‘ bertemakan penyesalan di masa lalu yang saya angkat dari fenomena ‘Urban Life Style’ yang terus berkembang sejak kapitalisme revolusi insdustri lahir hingga sekarang, yang jika diuraikan sperti; anak-anak yang di’bentuk’
dari belia agar sebisa mungkin mendapat peran dalam dunia kapitalis hingga kadang tidak sempat menjadi ‘anak-anak’ di umur seharusnya, orang tua yang sibuk bekerja karena ‘yang di bawah harus merangkak ke atas, kalau tidak, sulit hidup’, juga budaya kompetisi yang semakin ketat di berbagai jenjang. Menggambarkan sosok yang sibuk mengejar ambisi duniawi di dunia yang sibuk, terus menerus tanpa henti tanpa pernah duduk berdiam dan merefleksikan isi pikiran/batin seperti berlari-lari ‘dikejar setan’
(disimbolkan banteng di belakang tokoh). Di masa depan, dunia telah berubah, semua digantikan/dicampur oleh teknologi/serba digital, pun semua yang tradisional,
kekeluargaan, dan yang memenuhi jiwa perlahan lenyap dari hidup sang tokoh tanpa ia sadari (disimbolkan barang-barang di buang ke kolam cangkir). Semua yang ia kejar mati-matian tanpa kenal waktu tidak ada artinya (disimbolkan ekspresi hampa sang tokoh). Dapat disimpulkan, karya ini mengenai penyesalan atas hanya menjalani hidup untuk bertahan hidup, bukan memaknainya.
2. Karya kedua saya berjudul ‘Anxiety Party’ yang bertemakan tentang gangguan kecemasan dituangkan dengan subject matter pendekatan simbolik dan ekspresionis presentatif dengan komposisi ‘tokoh’ utama dikelilingi makhluk-mahkluk seram dan janggal yang merupakan simbol dari kecemasan yang dialaminya. Menurut saya, di dalam karya ini ada nilai kategori makna ekspresionis ‘the religious spirit’ karena penggambaran visualisasi makhluk-makhluk datang dari dalam diri (internal) saya yang kuat relasinya dengan ‘makhluk-makhluk dari neraka’. Keterkaitan objek satu dan lainnya diikat dengan reaksi fisik antar objek sepeti berpegangan tangan, memeluk, bergelantungan, memegang, dan lainnya yang juga menyiratkan bahwa mereka bersatu padu untuk berpesta pora menggerogoti jiwa seseorang. Raga sang tokoh di sini
divisualisasikan dengan diambil alih oleh makhluk-makhluk janggal tersebut. Makhluk kecil berwarna hitam di kiri membawa wadah berisi ‘otak’ yang merupakan simbol dari demotivasi dan terkurungnya akal sehat. Latar hitam yang ber’gradien’ merah di lapisan terluarnya menyimbolkan kegelapan yang menghantui seseorang saat mengalami kecemasan, bagai di ‘neraka’. Teknik yang digunakan plakat yaitu dengan menumpuk cat layer demi layer tebal untuk membentuk dimensi perobjeknya. Proses pengkaryaan di kanvas 70x90cm melalui sketsa pensl;, warna dasar, hinga detail.